You are on page 1of 2

B. Perubahan Iklim Global 1.

Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar, iklim dapat terjadi karena adanya rotasi, revolusi bumi, perbedaan lingkungan geografis dan lingkungan fisis. Rotasi adalah pergerakan melingkar bumi terhadap sumbunya sendiri yang menjadikan adanya siang dan malam serta distribusi panas matahari ke seluruh permukaan bumi. Sedangkan revolusi adalah pergerakan bumi dalam mengelilingi matahari yang dicapai dalam 365 hari atau satu tahun dalam sekali putarannya.

2. Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia Faktor faktor yang mempengaruhi iklim di Indonesia adalah a) Perairan laut Indonesia Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah laut yang sangat luas, sehingga terbentuk iklim laut yang sangat berpengaruh di Indonesia. b) Topografi Indonesia memiliki topografi wilayah yang sangat bervariasi seperti dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan yang memiliki suhu yang berbeda-beda. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan iklim secara vertikal seperti iklim panas, sedang, sejuk, dan dingin. c) Letak Astronomis Posisi wilayah Indonesia secara Astronomis berada di antara 6 Lintang Utara 11 Lintang Selatan dan 95 141 Bujur Timur. Keberadaan wilayah Indonesia dalam posisi ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan matahari yang bersinar sepanjang tahun. d) Letak Geografis Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia sehingga menjadi tempat perlintasan arah angin yang berubah setiap enam bulan. Hal ini menyebabkan terjadinya dua musim di Indonesia, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Angin dari benua Australia yang kering menyebabkan musim kemarau, sedangkan angin yang bertiup dari Samudera Pasifik melewati Laut Cina Selatan yang basah menyebabkan musim penghujan di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, iklim di Indonesia juga dipengaruhi oleh iklim musim.

3. Perubahan Iklim a) Perubahan Iklim Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang yang terjadi pada pola rata-rata cuaca di suatu wilayah atau bumi secara menyeluruh. Perubahan cuaca mencerminkan variasi abnormal yang terjadi pada iklim di bumi, yang selanjutnya berdampak terhadap bagian bumi yang lain, seperti pencairan lapisan es. Perubahan iklim yang ekstrim dapat menyebabkan penyimpangan iklim yang jauh dari normalnya sehingga bisa mengakibatkan kekeringan, kemarau panjang dan banjir.

b) Penyebab Perubahan Iklim Faktor penyebab perubahan iklim tak lain adalah manusia sendiri. Kegiatan-kegiatan manusia seperti konsumsi energi, meningkatnya industri dan transportasi, dan pembukaan lahan baru merupakan pemicu awal dari perubahan iklim. c) Dampak Perubahan Iklim Laporan Climate Change, Climate Change Impacts, Adaptation and Vulnerability (2007), telah memprediksi kemungkinan dampak perubahan iklim yang sudah dan yang mungkin akan terjadi di masa depan. Salah satu kesimpulannya, pemanasan global akan memberi dampak negatif yang nyata bagi kehidupan ratusan juta warga di dunia. Salah satunya adalah meningkatnya suhu permukaan bumi sepanjang lima tahun mendatang. Ini akan mengakibatkan gunung es mencair. Dampaknya panen gagal, yang hingga tahun 2050 membuat 130 juta penduduk dunia terutama di Asia mengalami kelaparan. Pertanian gandum di Afrika juga bernasib sama. Pemanasan global juga membuat permukaan laut meningkat, lenyapnya beberapa spesies dan bencana nasional yang makin meningkat. 30% garis pantai di dunia lenyap pada 2080. Lapisan es di kutub mencair hingga terjadi aliran air di Kutub Utara dan membuat Terusan Panama terbenam. Naiknya suhu udara akan memicu topan yang lebih dasyat hingga mempengaruhi wilayah pantai. Banyak tempat yang kering akan makin kering, sebaliknya sejumlah tempat yang basah akan makin basah. Hal ini membuat distribusi air secara alami kian tidak teratur dan berpotensi meningkatkan ketegangan dalam pemanfaatan air untuk kepentingan industri, pertanian dan sosial. Sekitar 1-3 milyar orang di dunia terutama di wilayah miskin, diperkirakan akan menderita kekurangan air kronis pada 2100. Dari seluruh dampak yang muncul, Asia menjadi bagian dari bumi yang akan menderita paling parah. Setiap kenaikan suhu 2 derajat celcius akan menurunkan produksi pertanian di China dan Bangladesh hingga 30% pada 2050. Kelangkaan air meningkat di India seiring dengan menurunnya lapisan es di pegunungan Himalaya. Sekitar 100 juta warga pesisir di Asia pemukimannya tergenang karena peningkatan permukaan laut antara 1-3 mm/tahun. Untuk Indonesia sendiri, ada sejumlah dampak perubahan iklim. Dalam periode 2003-2005 saja, terjadi 1.429 kejadian bencana. Sekitar 53,3% adalah bencana terkait hidro-meteorologi (Bappenas dan Bakornas PB, 2006). Banjir adalah bencana yang paling sering terjadi (34%), diikuti oleh longsor (16%). Kemungkinan pemanasan global akan menimbulkan kekeringan dan curah hujan ekstrim yang lebih parah, yang pada gilirannya akan menimbulkan risiko bencana iklim yang lebih besar (Trenberth dan Houghton, 1996). Laporan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (2006) mengindikasikan bahwa Indonesia merupakan satu dari negara-negara yang rentan terhadap bencana terkait dengan iklim. Salah satu dampak dari perubahan iklim adalah rapuhnya bangunan-bangunan sepanjang pesisir, terutama bangunan yang sudah tua. Bangunan tua tersebut sebagian besar adalah Cagar Budaya yang harus dilestarikan.

You might also like