You are on page 1of 6

BUDIDAYA DAN PRODUKSI BENIH GAMBAS

I. Pendahuluan

Daerah asal gambas adalah India, namun tanaman ini telah beradaptasi lama di daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai sayuran adalah buah muda, pucuk daun dan bakal bunga. Buah tua tidak dapat dimakan karena sangat pahit dan keras. Dalam 100 g buah muda terkandung 93 g air, 0.6-1.2 g protein, 0.2 g lemak, 4-4.9 g karbohidrat, 16-20 mg Ca, 0.4-0.6 mg Fe, 24-32 mg P, 45-410 IU vitamin A, 0.04-0.05 mg vitamin B1, 0.02-0.06 mg vitamin B2, 0.3-0.4 mg niacin, 7-12 mg vitamin C dengan total energi sebesar 85 kJ.

II. Kultur Teknis Tanam

Gambas diperbanyak dengan biji. Benih gambas dapat ditanam langsung di lapangan dengan menggunakan para-para maupun tralis sebagai tempat merambatnya sulur. Apabila rambatan belum siap dan biji sangat terbatas, biji dapat disemaikan terlebih dahulu dengan menggunakan polybag diameter 5 cm. Untuk setiap polybag diisi 2 butir benih dengan media campuran pupuk kandang dan tanah. Biji dibiarkan berkecambah sampai tinggi kurang lebih 10 cm, kemudian dipindahkan ke lapangan. Pemupukan dan pemeliharaan tanaman Pemeliharaan tanaman gambas yang biasa dilakukan adalah pemangkasan daun, apabila daun terlalu rimbun. Pupuk kandang yang diperlukan untuk satu lubang tanam sekitar 2 kg ditambah 10g NPK 15:15:15. Panen Tanaman gambas dapat dipanen beberapa kali, dan panen pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 bulan.

III. PRODUKSI BENIH Budidaya produksi benih Budidaya untuk produksi benih gambas hampir sama seperti budidaya konsumsi, kecuali ada perlakuan yang bertujuan untuk menjaga kemurnian genetik benih yang dihasilkan, yaitu isolasi jarak dan seleksi (roguing). Gambas termasuk tanaman yang menyerbuk silang (cross pollinated) melalui serangga, sehingga diperlukan isolasi jarak sekitar 400-1000 m. Seleksi (roguing) tanaman dilakukan pada fase pertumbuhan vegetatif, fase berbunga, dan fase berbuah, meliputi : keseragaman pertumbuhan, bentuk daun, warna bunga, bentuk buah, dan lainlain. Waktu pemanenan benih Waktu pemanenan benih gambas sekitar 110 hari setelah semai (dataran tinggi), ditandai dengan buah yang telah berwarna coklat-kering dan biji berwarna hitam. Buah gambas dipanen dengan cara dipotong tangkainya dengan pisau. Prosesing dan pengeringan benih Buah gambas yang telah kering dipotong melintang kemudian biji dikeluarkan, dan dibungkus kertas. Selanjutnya biji dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kadar air mencapai 8.0 %. Rata-rata dalam satu buah gambas dihasilkan sekitar 50-80biji. Pengemasan benih Benih atau biji gambas yang telah kering dapat dikemas dalam kemasan kertas, namun akan lebih baik lagi jika menggunakan kemasan alumunium foil, karena sifatnya yang kedap udara. Jika memungkinkan udara yang ada dalam kemasan alumunium foil juga dihisap keluar dengan menggunakan alat penghisap (vacuum), sehingga kadar air benih awal dapat dipertahankan. Penyimpanan benih Benih yang dikemas dalam kemasan kertas harus disimpan dalam stoples kaca yang telah diberi bahan desikan, seperti : silica gel; arang; abu gosok, sehingga udara di dalam stoples diharapkan tetap kering dan dapat mempertahankan kadar air benih awal. Untuk benih yang dikemas dalam kemasan alumunium foil sebaiknya juga disimpan dalam wadah stoples yang tertutup. Selanjutnya stoples disimpan di tempat yang kering dan sejuk. Jika memungkinkan dapat disimpan dalam gudang benih yang suhu dan kelembabannya dapat diatur (t = 18o C; RH = 30 %).

Kusmana, Redy Gaswanto, Rinda Kirana, dan Iteu M. Hidayat

PROSES PRODUKSI GAMBAS DI JL. ARENGKA I PEKANBARU

Nama Umur

: James Manuhari Hutasoit : 38 tahun : SMA

Tingkat Pendidikan Pekerjaan Luas areal Jenis Produksi

: Pedagang Pengumpul Hasil Pertanian (Patron) : Banyak tempat : Gambas

Jumlah Produksi : 800kg/ panen Pak James Manuhari merupakan seorang patron, dia memberikan bibit pada petani yang ada didaerah arengka I dan kartama (petani mandiri lahan sewa), luas areal dari masing-masing petani beragam, antara lain :
1. Pak Tono, luas areal 0,5 ha (lahan sewa), hasil produksi gambas 200kg dari 5 bedeng

tanaman gambas, dari tiap panen pak tono mendapatkan keuntungan 2000/kg (sudah dipotong harga bibit dan biaya pupuk) jadi untuk sekali panen, pak Tono mendapatkan uang sebesar Rp. 400,000;/ panen.
2. Pak Suryo, luas areal 1 ha (lahan tunggu), hasil produksi gambas 500kg dari 8 bedeng

tanaman gambas, tentu saja dengan harga yang sama, pak Suryo mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1,000,000;/ panen. 3. Pak Ridwan, luas areal 0,3 ha (lahan tunggu), hasil produksi gambas 100kg dari 3 bedeng tanaman gambas, dengan harga yang sama, pak Ridwan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 200,000;/ panen. Modal pak James manuhari keluarkan yaitu : Bibit : 1 bungkus benih gambas berisi 50 benih Gambas, dengan harga Rp. 10,000/ bungkus, untuk tiap prtani pak James memberikan 10-20 bungkus yaitu RP. 500,000; per produksi.

Pupuk Kandang : Rp. Pupuk kandang yang diberikan beragam dimana 1 bedeng tanaman gambas, mereka berikan 1 karung pupuk kandang per 1 x produksi, dengan biaya : Rp. 7,000/ karung, biaya yang dikeluarkan pak James untuk pupuk : Rp. 56,000/ produksi gambas. Pemasaran Hasil produksi pertanian Gambas Pak Jame adalah ke pada para penjual di pasar, dimana Pak James melempar sebahagian hasil pertanian tersebut kebeberapa penjual di Pasar Arengka I, dengan Pasar cik puan dengan harga yang sama yaitu sebesar Rp. 8,000 9,000/kg, sementara pak James mengambil dari petani-petani tersebut Rp. 4,000-5000/kg. Perhitungan biaya produksi pak James manuhari (Fungsi Biaya Produksi) : Bibit+Pupuk : Rp. 500,000 + Rp. 56,000 = Rp. 556,000 Rp. 556,000 + Rp. 4,000,000 = Rp. 4,556,000 Total cost Produksi Pak James = Rp. 4,612,000 Dari hasil penjualan pak James di Pasar : Rp. 9,000 X 800 = Rp. 7,200,000 Keuntungan Pak James Manuhari : Rp. 7,200,000 4,556,000 = Rp. 2,644,000/ Produksi pertanian gambas, sedangakan untuk laba bersih pak James : Biaya Transportasi: Rp. 300,000 Biaya Distribusi : Rp. 300,000 + Rp. 600,000 Rp. 2,644,000 600,000 = Rp. 2,044,00/ 1x Produksi Pertanian tanaman sayuran gambas

You might also like