You are on page 1of 20

(PERMAINAN BIOLA DAN MEMANAH) SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN KECERDASAN SERTA DAYA INGAT

Disusun Untuk Menyelesaikan Tugas Akhir Semester 1 Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Oleh : Randi Dwi Anggriawan (115080300111130)

TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan pertolongan-Nya dalam proses penyelesaian karya tulis ini. Karya tulis yang berjudul (PERMAINAN BIOLA DAN MEMANAH) SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN KECERDASAN SERTA DAYA INGAT ini dengan baik. Akhirnya, Tiada gading yang tak retak. Demikian juga dengan hasil penulisan karya tulis ini, pastilah masih memiliki beberapa kekurangan yang mungkin akan ditemukan oleh para pembaca. Hal ini terkait dengan kemampuan penulis yang terbatas. Selain itu, penulis mengakui bahwa jika tanpa bantuan beberapa pihak, maka pembuatan karya tulis ini akan banyak menemukan kendala. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada : 1. Bapak Nanang Bustanul Fauzi S.S, sebagai dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia sekaligus sebagai dosen pembimbing dalam pembuatan karya tulis ini. 2. Para sahabat yang telah membantu penyusunan karya tulis ini, dan 3. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan doa dan motivasi. Semoga tulisan sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak lagsung dengan tema yang diangkat dalam karya ini. Untuk perbaikan penulisan karya tulis selanjutnya, penulis sangat mengharapkan masukan baik berupa kritik maupun saran dari pembaca.

Malang, 01 Januari 2011

Penulis

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................ i KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................ iii 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2 1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................................. 3 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4 2.1 Otak Manusia dan Fungsinya ............................................................... 4 2.1.1 Cerebrum (Otak Besar) ............................................................... 4 2.1.2 Cerebellum (Otak Kecil) ............................................................ 5 2.1.3 Brainstem (Batang Otak) ............................................................ 5 2.1.4 Limbic (Otak Reptil) .................................................................. 6 2.2 Cara Kerja dan Sistem Memori Otak ................................................... 7 2.3 Musik dan Olahraga dalam Kecerdasan Otak ....................................... 8 2.4 Biola dan Memanah ............................................................................. 9 3. METODOLOGI ..................................................................................... 11 3.1 Jenis Penulisan .................................................................................... 11 3.2 Sumber Data ........................................................................................ 11 3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 11 3.4 Metode Analisa Data ........................................................................... 12 4. PEMBAHASAN ...................................................................................... 13 4.1 Otak Manusia dalam Merespon Rangsang Instrumen Biola .................. 13 4.2 Pengaruh Olahraga Memanah bagi Otak .............................................. 13 4.3 Peranan Biola dan Memanah bagi Kecerdasan dan Daya Ingat ............ 14 5. PENUTUP ............................................................................................... 16 5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 17

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Otak mengendalikan semua fungsi tubuh dan otak merupakan pusat dari

keseluruhan tubuh. Jika otak sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental. Sebaliknya, apabila otak terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental bisa ikut terganggu. Otak manusia dibagi menjadi beberapa bagian seperti Cerebrum (Otak Besar), Cerebellum (Otak Kecil), Brainstem (Batang Otak), Limbic System (Sistem Limbik), terdiri dari bermilyar-milyar sel aktif, dan sekitar 100 milyar sel otak aktif sejak lahir. Setiap sel mampu membuat jaringan dengan kecepatan sekitar 20.000 sambungan tiap detik. Dalam proses belajar suatu kehidupan sehari-hari, orang sering hanya menggunakan setengah kemampuannya yaitu otak kiri, misalnya sewaktu kita belajar di sekolah kita biasa dituntut untuk berpikir urut dan logis saja. Otak kanan membantu kita dalam menghafal cepat, membaca cepat, dan berfikir kreatif, sehingga dalam belajar kita menggunakan otak kiri dan otak kanan dapat dibayangkan hasil yang luar biasa, mungkin saja diluar apa yang kita bayangkan (Sesep, 2010). Sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan. Orang yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses pemikiran logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis. Musik dipercaya dapat membantu perkembangan mental, meningkatkan koordinasi fisik, dan menambah keterampilan berbahasa. Selain itu musik dapat membantu meningkatkan kemampuan matematis dan sosial, melatih daya ingat

dan juga kreativitas (Florakilapong, 2009). Instrumen biola merupakan instrumen yang dapat merangsang perkembangan otak, permainan instrumen biola memiliki nada-nada/melodi berfrekuensi tertentu yang dapat diterima langsung oleh otak, sifatnya yang lembut dan bernuansa relaksasi merupakan peranan utama instrumen biola dalam ingat. Olahraga juga merupakan aktivitas yang dapat meningkatkan kecerdasan otak manusia, dengan aktivitas gerak tubuh yang beraturan merangsang syarafsyaraf tubuh dan syaraf-syaraf otak menjadi sehat, dengan begitu otak dapat bekerja dengan teratur dan daya ingat meningkat. Gerak pada olahraga memberi efek positif bagi tubuh, baik fisik maupun mental, termasuk kemampuan kognitif dan emosional. Dikatakan bahwa pendidikan jasmani berpengaruh terhadap kondisi fisik, mental, dan intelektual individu yang terlibat di dalamnya (Rachmah, 2011). Olahraga yang dapat meningkatkan memanah, karena memanah identik dengan konsentrasi salah satunya yaitu Sasaran , Keteguhan tangan , merangsang otak meningkatkan kecerdasan dan daya

Kekuatan menarik gendewanya, dan Perkiraan angin. Memanah memerlukan konsentrasi dan latihan yang berkesinambungan. Memanah sasaran yang

bergerak tentu lebih sulit daripada sasaran yang diam. Setiap sasaran memiliki karakteristik tersendiri dan sasaran tersebut selalu bergerak gerak. Inti dari olahraga memanah adalah kita belajar focus atau konsentrasi artinya kita mempokuskan tenaga suatu titik (Izlan, 2011). Melihat permasalahan kekinian, manusia indoneisa (khususnya) kurang perhatian terhadap aktivitas-aktivitas seperti memanah dan memainkan instrumen biola yang seyogyanya dapat meningkatkan kecerdasan serta daya ingat. Dengan demikian penulis memiliki gagasan untuk mensosialisasikan olahraga memanah dan permainan instrumen biola. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana cara kerja instrumen biola dan olahraga memanah dalam mempengaruhi kerja syaraf otak? Apa yang menyebabkan instrumen biola dan olahraga memanah

dapat meningkatkan kecerdasan dan daya ingat?


5

Mengapa otak lebih mudah menyerap ilmu instrumen dan olahraga daripada ilmu dalam pendidikan formal?

1.3

Maksud dan Tujuan Maksud diadakannya karya tulis ini adalah untuk memperkenalkan kepada

masyarakat fungsi dari instrumen biola dan olahraga memanah bagi otak. Sedangkan tujuannya yaitu untuk meningkatkan kecerdasan dan daya ingat otak dengan permainan instrumen biola dan olahraga memanah sebagai langkah kecil peningkatan Sumber Daya Manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Otak Manusia dan Fungsinya Otak adalah pusat pengontrol untuk seluruh fisik tubuh kita. Setiap bagian

tubuh, termasuk sistem pemikiran dan imajinasi, sangat tergantung pada day kerja otak kita. Jika otak mempunyai kinerja yang tinggi, setiap bagian dari tubuh fisik juga menunjukkan kinerja tang tinggi (Hartono, 2010). Menurut situs Aktivasiotak.com, otak terbagi menjadi beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri, diantaranya: 2.1.1 Cerebrum (Otak Besar) Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini. Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian:

Lobus Frontal, berada paling depan, berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian

masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.

Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.

Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.

Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata. Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa

dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional. 2. 1.2 Cerebellum (Otak Kecil) Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju. 2.1.3 Brainstem (Batang Otak) Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh,

mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya. Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:

Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.

Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol fungsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.

Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur.

2.1.4 Limbic (Otak Reptil) Letaknya di dasar tengkorak, otak ini disebut juga dengan otak purbakala. Otak ini yang mengatur otot bawah sadar seperti pernapasan, jantung, hati, pencernaan, dan banyak lagi. Limbic mengontrol gerakan refleks, bagaimana menghadapi bahaya, menyerang atau berlari. Ini yang memicu perasaan nyaman atau tidak nyaman ketika seseorang mendekat (Alexander, 2010).

Perbedaan Fungsi Otak Kanan & Otak Kiri

Gambar Ilustrasi Fungsi Otak Kanan & Otak Kiri Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, menalarkan, mengingat, membayangkan, serta

merencanakan masa depan. Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ). Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.

2.2

Cara Kerja dan Sistem Memori Otak Neuron adalah el otak. Neuron mempunyai kaki-kaki yang dapat saling

berhubungan. Jika salah satu neuron ingin mengkomunikasikan sesuatu dengan neuron yang lain, dismbungan kaki mereka terjadi suatu loncatan sinyal listrik.

10

Sinyal ini loncat dengan bantuan neurotransmitter. Pada neuron penerima ada receptor (penerima). Serotonin merupakan neurotransmitter. Kadar yang cukup dari serotonin menyebabkan neuron dapat berkomunikasi denga baik dengan neuron lainnya. Sebuah sel otak atau neuron memiliki banyak tangan. Setiap tangan tersebut dapat berhubungan dengan sel otak yang lain. Daya ingat dan persepsi (daya tangkap untuk hal baru) dipercaya merupkan terbentuknya hubungan antar neuron. Jika neuron yang ada memiliki tangan yang lebih banyak, mereka dapat membentuk jaringan yang lebih kompleks dan dapat meningkatkan daya ingat dan daya tang kap otak (Hartono, 2010).

2.3

Musik dan Olahraga dalam Kecerdasan Otak Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik sangat

mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien). Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik, yang dimaksud musik di sini adalah musik yang memiliki irama teratur dan nada-nada yang teratur, bukan nada-nada "miring" (Iqeq, 2006). Musik juga mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak kanan karena musik itu sendiri merangsang pertumbuhan sel otak. Musik juga bisa membuat tubuh rileks, santai. Selain itu, musik bagus untuk emosional. Misalnya, jika didengarkan musik lembut, maka anak akan tenang, kalau musik yang riang, anak pun akan terlihat gembira. Biasanya, seorang anak yang sejak dalam kandungan biasa didengarkan musik, ketika dalam perkembangan pertumbuhannya, anak itu dapat dengan mudah beradaptasi dan belajar soal musik. Musik berperan sebagai sarana pendidikan, berdasarkan penelitian yang sudah diyakini kebenarannya dinyatakan bahwa belajar musik sejak dini akan membentuk anak menjadi cerdas. Dari pernyataan itu secara tidak langsung dikatakan bahwa anak yang terampil dan cerdas dalam bidang musik akan

11

menjadi anak yang pintar pula secara akademis. Pernyataan ini mudah dimengerti sebab untuk belajar musik biola, anak dituntut untuk belajar disiplin tekun, serta melalui tahapan-tahapan tingkat kesulitan yang berkelanjutan.

Berkat proses yang harus dijalani tersebut, anak akan memiliki pola pikir yang baik. Dengan pola pikir yang baik tersebut, anak tidak akan mengalami banyak kesulitan untuk belajar di bidang lain selain musik, karena daya serta pola berpikirnya sudah terlatih dengan baik (Syaiful, 2008). Olahraga juga memiliki peranan penting bagi kesehatan otak yakni meningkatkan kemampuan otak. Latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa

meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak (Purnomo, 2010). Kegiatan fisik/olahraga yang rutin dilakukan bisa meningkatkan daya reaksi, konsentrasi, kreativitas dan kesehatan mental. Hal ini dikarenakan tubuh memompa lebih banyak darah sehingga kadar oksigen dalam peredaran darah juga meningkat yang ujungnya mempercepat pemasukkan darah ke otak. Para ahli sepakat kalau otak cukup mendapat asupan darah maka reaksi fisik dan mental seseorang akan meningkat (Crab, 2010).

2.4

Biola dan Memanah Biola adalah instrumen yang sangat penting dalam semua instrumen dalam

sebuah orkestra, adalah penyanyi sopran dari kelompok string instrumen. Biola adalah kotak kayu berongga dengan ujung bulat dan pusat sempit. Bagian depan dan belakang instrumen sedikit cembung dan terhubung satu sama lain dengan sisi, juga disebut tulang rusuk. Ada empat set senar pada biola yang membentang dari pemegang string pada bagian bawah tubuh, melewati jembatan diangkat ke ujung leher yang sempit, yang disebut fingerboard. Pada fingerboard, empat senar dimasukkan ke pegbox dan yang ditahan di sana dengan pasak. Pasak yang berputar dalam rangka untuk menyempurnakan biola, dalam banyak cara yang sama sepert menyetel gitar, dalam rangka untuk meningkatkan atau menurunkan pitch dari setiap string. Busur adalah strip melengkung panjang bulu kuda kayu

12

dengan string membentang sepanjang panjangnya. Ketika busur ditarik di seluruh string pada tubuh biola itu menghasilkan suara. Tubuh biola adalah resonator, yang berarti bahwa itu menguatkan getaran yang diproduksi dengan menggambar busur di senar. Ada balok kayu di dalam tubuh biola, disebut sebuah pos suara dan perangkat ini membantu untuk mengkoordinasikan getaran depan dan panel belakang. Ada dua F-berbentuk lubang di meja dekat jembatan yang memungkinkan panel bergetar secara bebas. Panahan atau memanah adalah suatu kegiatan menggunakan busur panah untuk menembakkan anak panah. Sampai saat ini tak seorangpun mengetahui, sejak kapan orang mulai memanah. Orang hanya menduga bahwa memanah telah dilakukan manusia sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Namun dari buku-buku di tulis menyebutkan bahwa orang purbakala telah melakukan panahan yaitu menggunakan busur dan panah untuk berburu dan untuk mempertahankan hidup. Bahkan di beberapa buku ditulis,bahwa suku Neanderathal telah menggunakan busur dan panah lebih dari puluhan ribu tahun yang lalu.

Ahli-ahli purbakala dalam penggaliannya di Mesir juga telah menemukan bukti tubuh seorang prajurit Mesir Kuno yang menemui ajalnya karena ditembus anak panah.dan dari data menunjukkan,bahwa kejadian itu terjadi kira-kira 2100 tahun sebelum masehi.dan sampai kira-kira tahun 1600 sesudah Masehi, busur dan panah merupakan senjata utama setiap negara dan bangsa untuk berperang. Hingga kinipun masih ada suku-suku bangsa yang mempergunakan busur dan panah dalam penghidupan sehari-hari mereka, seperti : suku-suku bangsa di hutan-hutan daerah hulu sungai Amazone, suku-suku Veda di pedalaman Srilangka, suku-suku Negro di Afrika, suku-suku Irian di Irian Jaya, suku Dayak dan suku Kubu Dari buku-buku dan keterangan-keterangan yang diperoleh maka terdapat dua kelompok ahli yang mengemukakan dua teori yang berbeda. Yang pertama berpendapat bahwa panah dan busur mulai dipakai dalam peradaban manusia sejak "era mesolitik" atau kira-kira antara 5000 - 7000 tahun yang silam, sedang pendapat kedua percaya bahwa panahan lebih awal dari masa itu, yaitu dalam "era paleolitik" antara 10.000 - 15.000 tahun yang lalu. Terlepas dari mana yang benar, maka yang jelas bahwa sebelum panahan menemui bentuknya sebagai olahraga seperti yang kita kenal saat ini, ternyata

13

telah melalui masa pertumbuhan yang panjang. Melalui peranan yang berbedabeda, mula-mula panahan dipergunakan orang sebagai alat untuk

mempertahankan diri dari serangan bahaya binatang liar, sebagai alat untuk mencari makan, atau untuk berburu, untuk senjata perang dan baru kemudian berperan sebagai olahraga baik sebagai rekreasi ataupun prestasi.

BAB III METODE PENULISAN

3.1

Jenis Penulisan Karya tulis ini berfokus pada instrumen ibiola dan olahraga memanah

untuk meningkatkan kecerdasan dan daya ingat. Agar pondasi dari ide yang digagas dalam karya tulis ini semakin kuat, maka dilakukan studi literatur untuk mencari data-data yang mendukung gagasan penulis. Baik berasal dari Bukubuku, artikel dan jurnal di internet dan diskusi dengan beberapa teman. Jenis penulisan yang digunakan yaitu penulisan deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah prosedur penulisan yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan pelaku yang diamati (Moleong, 2004:5).

3.2

Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan adalah data sekunder, yaitu data-

data yang berasal tidak langsung dari pihak yang bersangkutan (obyek yang diteliti), melainkan berasal dari pihak lain seperti literatur-literatur kepustakaan, artikelartikel elektronik, jurnal-jurnal penulisan yang berkaitan dan sumber media massa lainnya serta hasil penulisan terdahulu (Moleong, 2004:112).

14

Di dalam penulisan karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa sumber referensi, seperti artikel-artikel, internet, jurnal, maupun literatur-literatur kepustakaan yang sesuai dengan masalah yang diangkat.

3.3

Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data melalui kepustakaan dilakukan dengan mencari

dan membaca literature yang relevan dengan pembahasan karya tulis ini. Sumber lainnya penulis ambil dari jurnal-jurnal dan literatur-literatur yang tersedia dan sesuai dengan masalah yang ada, sehingga data-data terkumpul dan dari sinilah sumber data sekunder diperoleh.

3.4

Metode Analisa data Sehubungan dengan permasalahan yang tertulis pada rumusan masalah

dan pendekatan penulisan yang digunakan, penulis menganalisa data-data yang diperoleh dengan metode penulisan analisa deskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian disusun, sehingga mempermudah pembahasan masalahmasalah yang ada. Karena titik fokus penulisan ini adalah penulisan yang berbasis literatur (pustaka), maka data yang dikumpulkan merupakan data kualitatif dan Kuantitatif. Setelah berhasil menganalisis data, penulis memformulasikan gagasannya kedalam karya tulis ini. Proses analisa data dalam tulisan ini terjadi dalam 4 jalur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu : a. b. c. d. Pengumpulan data (data collection) Reduksi data (data reduction) Penyajian data (data display) Penarikan kesimpulan dan verifikasi. (Miles dan Huberman, 1994)

15

BAB IV PEMBAHASAN

4.1

Otak Manusia dalam Merespon Rangsang Instrumen Biola Otak membutuhkan suasana rileks, santai, dan nyaman dalam menghadapi

berbagai permasalahan. Nada-nada yang dihasilkan oleh instrumen biola dapat mempengaruhi kerja syaraf serta sel-sel dalam otak. Instrumen biola dapat menghasilkan melodi yang teratur dan berirama indah. Sesuai dengan banyak penelitian yang telah dilakukan, instrumen biola merupakan alat musik klasik yang dapat memicu perkembangan otak menjadi lebih cerdas. Nada-nada yang dihasilkan oleh biola diyakini dapat memperlancar sirkulasi darah dalam otak dan koneksi antar syaraf lebih mudah terbentuk, sehingga ini dapat meningkatkan daya ingat dan dalam konteks yang lebih jauh dapat meningkatkan kecerdasan otak. Bagi kita yang memiliki respon yang kurang terhadap pelajaran dalam bidang akademik cenderung memiliki prestasi yang kurang, bahkan kita tidak mampu mengikuti pelajaran yang sedang diajarkan. dengan permainan instrumen biola ini dapat membantu sedikit banyak kita yang kurang respon terhadap bidang akademik. Instrumen biola diberikan untuk mendukung kemampuan belajar, dengan bermain biola, akan lebih merasa santai, rileks, dan tenang. Jika instrumen

16

ini dimainkan dalam jangka waktu yang lama dan permainannya secara keberlanjutan, maka menjadikan otak terbiasa untuk rileks dan tenang, bahkan jika dibawa dalam suasana akademis. Pemainan biola cocok dimainkan pada waktu-waktu tertentu dimana otak sedang dalam keadaan rileks, santai, dan tenang, misal pada malam hari sebelum belajar, pada sore hari saat bersantai dan pada saat memang sedang ingin bermain biola.

4.2

Pengaruh Olahraga Memanah bagi Otak Memanah merupakan olahraga yang tidak membutuhkan banyak gerak,

namun

ia membutuhkan konsentrasi tinggi untuk dapat menembak sasaran.

Olahraga ini dapat merangsang otak menjadi fokus dan konsentrasi. Ia dapat melatih otak dengan lebih cepat dibandingkan dengan olahraga yang lain. dengan latihan secara terus-menerus dapat meningkatkan dan membiasakan otak untuk fokus dan konsentrasi pada hal-hal yang sedang dan akan dikerjakan. Misal dalam bidang akademik, ini merupakan langkah bagus karena dengan fokus pada pelajaran-pelajaran yang diterima maka materi jadi mudah untuk dipahami. Sehingga pada akhirnya dapat mencerdaskan otak. Dengan latihan memanah secara berkala akan melatih otak untuk fokus terhadap target yang akan dicapai. Orang yang lebih mudah fokus dalam mengerjakan sesuatu cenderung lebih berhasil ketimbang orang yang kurang fokus. Pada bidang akademik ini penting, terkait dengan pelajaran-pelajaran seperti pelajaran eksak yang dalam perlakuannya memamng membutuhkan banyak konsentrasi dan fokus dalam pengerjaannya. Pelajaran eksak disini dicontohkan seperti Matematika, Fisika, Kimia, dan lain sebagainya yang memiliki materi-materi perhitungan dan membutuhkan pemikiran dan analisis ekstra.

4.3

Peranan Biola dan Memanah Bagi Kecerdasan dan Daya Ingat Instrumen biola merupakan alat musik gesek yang menghasilkan irama

teratur. Nada-nada yang dihasilkan dapat membuat tubuh rileks, mengurangi

17

ketegangan syaraf, sehingga tubuh menjadi lebih santai dan tenang. Pada kondisi seperti ini tentunya dapat mendukung proses belajar yang memang

membutuhkan konsentrasi dan fokus. Jika latihan instrumen biola dilakukan secara terus-menerus dapat menghasilkan efek positif bagi kecerdasan seseorang, otak menjadi terbiasa untuk rileks, santai, dan tenang, sehingga konsentrasi belajar lebih mudah untuk diciptakan. Olahraga-pun seperti memanah, yang dalam aksinya membutuhkan konsentrasi dan fokus pada sasaran, menjadikan otak lebih konsentrasi dan akan merangsang daya ingat yang lebih maksimal jika dilakukan latihan terusmenerus. Olahraga memanah merupakan olahraga yang tidak banyak gerak, namun dibutuhkan tenaga yang cukup ekstra saat dilakukan penarikan busur dan anak panah. Beberapa anggota tubuh berkoordinasi seperti lengan, tangan, kepala, leher, dada, dan kaki serta dituntut kepada sasaran dan target yang akan di tembak. Dengan latihan yang seimbang dan keberlanjutan dapat merangsang otak menjadi lebih fokus dan konsentrasi tinggi. Sehingga akan terbiasa untuk fokus dan konsentrasi dalam segala hal termasuk dalam bidang akademik.

18

BAB V PENUTUP

5.1

Kesimpulan Berdasarkan bahasan yang telah diuraikan diatas, bahwa perlunya teknik

meningkatkan daya ingat serta kecerdasan bagi seseorang yang kurang memiliki respon terhadap bidang akademik terkait kemampuan dan ketertarikan, yaitu dengan teknik permainan biola dan memanah. Dengan permainan biola dan memanah dapat meningkatkan kinerja otak dan daya ingat, nada-nada yang dihasilkan oleh biola dapat membawa otak pada suasana santai, rileks, dan tenang. Dan dengan permainan memanah dapat membawa otak untuk lebih berkonsentrasi dan fokus pada target ataupun pada bidang akademik. Otak lebih mudah mengingat nada-nada pada instrumen biola karena dalam pembelajarannya, nadanada biola dapat merangsang otak lebih tenang dan santai, sehingga ingatan/memori lebih mudah terbentuk.

19

DAFTAR PUSTAKA

Andri, Alexander, Sangkanparan, Hartono. 2010. Sinergi 3 Otak. Visimedia: Jakarta http://id.hicow.com/stradivarius/biola/antonio-stradivari-403090.html (diakses pada Selasa, 3 Januari 2012) http://syaiful.MUSIK_SEBAGAI_SARANA_UNTUK_MENGEMBANGKAN_KEC ERDASAN_EMOSI_ANAK.blogspot.com (diakses pada Selasa, 3 Januari 2012) http://www.aktivasiotak.com (diakses pada Kamis, 29 Desember 2011) http://www.bestbio4life.com/manfaat-musik-pada-otak/ (diakses pada Selasa, 3 Januari 2012) http://www.bloggaul.com/purnomo_w/readblog/91335/5-manfaat-olahraga-bagiotak (diakses pada Selasa, 3 Januari 2012) http://www.blogspot.com/manfaat-olahraga-bagi-kesehatan-mental/ (diakses pada Selasa, 3 Januari 2012) http://www.fungsi-otak-kiri-dan-otak-kanan.blogspot.com (diakses pada Kamis, 29 Desember 2011) http://www.izlanlemuria.blogspot.com (diakses pada Kamis, 29 Desember 2011) http://www.menciptakan-kecerdasan-anak-dengan-musik-klasik.wordpress.com (diakses pada Kamis, 29 Desember 2011) Sangkanparan, Hartono. 2010. Dahsyatnya Otak Tengah. Visimedia: Jakarta

20

You might also like