You are on page 1of 38

KONSERVASI SDA PEMANFAATAN SUMBERDAYA AIR PADA MATA AIR GUNUNG KEJEN I OLEH MASYARAKAT DESA CLAKET, KECAMATAN

PACET, KABUPATEN MOJOKERTO Makalah Disusun untuk Mengikuti Lomba Kegiatan Ilmiah Nasional Tingkat SLTA Pusat Litbang Sumber Daya Air Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum

Oleh : Ahmad Adam Yulian (NIS.6263) Aris Widodo (NIS.6470) Dahlan Safikri (NIS.6434)

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MOJOKERTO SMA NEGERI I MOJOSARI 2010

SMA NEGERI I MOJOSARI

KONSERVASI SDA

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Pemanfaatan Sumber Air pada Gunung Air Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto ini telah disahkan oleh :

Kepala SMAN I MOJOSARI,

Pembimbing,

Drs. WAHYUDI, MM, M.Pd NIP. 19550925

Drs. Bambang Agus H. NIP. 131607178

SMA NEGERI I MOJOSARI

KONSERVASI SDA

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul Menggali Nilai Nilai Kehidupan dalam Film Upin dan Ipin Edisi Spesial Hari Ibu guna memenuhi tugas Bahasa Indonesia untuk Siswa kelas XII IPA 2 SMAN 1 MOJOSARI tahun 2010. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Muhlis selaku Ketua Kelompok Tani Tahura yang telah memberikan banyak informasi tentang Sumber Air dan Konservasinya. 2. Pemerintah Desa Claket, yang telah memberikan ijin kepada kami untuk meneliti pemanfaatan Sumber Air Gunung Kejen I. 3. Bapak Drs. Bambang Agus H. selaku pembimbing kami yang telah member wawasan kepada kami tentang penulisan karya tulis Ilmiah. 4. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moriil dan materiil. 5. Dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyajian Karya Tulis ini. Oleh karena kritik dan saran yang membangun dari Pembaca akan kami terima dengan senang hati.

Hormat kami,

Penulis

SMA NEGERI I MOJOSARI

KONSERVASI SDA

PEMANFAATAN SUMBER AIR DI SUMBER MATA AIR GUNUNG KEJEN I OLEH MASYARAKAT DESA CLAKET , KECAMATAN PACET, KABUPATEN MOJOKERTO
Ahmad Adam Yulian, Aris Widodo, Dahlan Safikri SMA Negeri 1 Mojosari ABSTRAKSI Kondisi ketersediaan air tanah dan air permukaan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sudah sangat memprihatinkan. Bahkan studi yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup pada tahun 2025 persediaan air tanah di Pulau Jawa akan menjadi langka. Over eksplotasi sumber air di Indonesia oleh industri justru dilegalkan oleh undang-undang dan produk kebijakan turunannya yang jelas-jelas bertentangan dengan konstitusi Negara dimana Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat bukan kemakmuran industri (Erwin Ramedan,2009). Salah satu Desa yang mempunyai banyak sumber air ialah Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Di Desa ini terdapat banyak sekali Sumber air yang dapat dimanfaatkan. Selain itu di Desa ini dekat dengan Hutan Konservasi, sehingga potensi ketersediaan air sangat memadai untuk tahun mendatang. Akan tetapi banyak dari sumber air yang ada telah digunakan untuk Perusahaan air minum lokal, hal ini sepertinya memberikan kendala bagi masyarakat sekitar sumber air, termasuk masyarakat Desa Claket. Beberapa dari Sumber air tersebut telah dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Claket dengan baik. Salah satunya adalah pemanfaatan Sumber Air Gunung Kejen I. Walau lokasi Sumber Air Gunung Kejen I berada di daerah pegunungan jauh diatas Desa Claket, mereka bisa memanfaatkannya dengan optimal. Dalam memanfaatkan Sumber Air Gunung Kejen I, masyarakat tidak hanya mengambil air sebanyak banyaknya di sumber air tersebut, melainkan juga mengolah dan merawat agar sumber air tersebut tetap berada dalam kualitas dan kuantitas yang mencukupi, baik untuk hari ini dan untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu, dibutuhkan Penelitian terhadap Pemanfaatan Sumberdaya Air di Mata Air Gunung Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket sebagai contoh dari Pengelolaan Sumber Air yang baik oleh Masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian kami yang kami lakukan terhadap Pemanfaatan Sumber Air Gunung Kejen I oleh masyarakat Desa Claket, kami SMA NEGERI I MOJOSARI 4

KONSERVASI SDA
menyimpulkan bahwa mereka berhasil memanfaatkan Sumber Air sendiri dengan baik. Masyarakat seperti ini patut dicontoh, karena mereka berusaha sendiri untuk maju dan tidak tergantung dengan Pemerintah. Kata Kunci : Sumber Air, Konservasi, Pemanfaatan Air.

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .i Kata Pengantar ...ii Abstraksi ..iii Daftar Isi .iv BAB I (PENDAHULUAN) .1 BAB II (KAJIAN PUSTAKA) 5 BAB III (METODE PENELITIAN) ...9 BAB IV (HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN) ..11

SMA NEGERI I MOJOSARI

KONSERVASI SDA BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN) ...21 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... .......................23 LAMPIRAN 24

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam(Surah Al- Qaaf ayat 9)

SMA NEGERI I MOJOSARI

KONSERVASI SDA Manusia telah lama memanfaatkan lingkungan untuk berbagai keperluan hidupnya. Akan tetapi, dalam pemanfaatannya sering kali menyebabkan terjadinya perubahan dan kerusakan terhadap lingkungan. Perubahan atau kerusakan lingkungan tersebut dapat terjadi akibat pemanfaatan eksploitasi lingkungan yang melebihi daya dukungnya. bahan Misalnya untuk yang berlebihan dan penggunaan peledak

menangkap ikan (Bagod Sudjadi, 2007). Jika kita mau menghayati dan sekaligus menerapkan konsep

pengelolaan lingkungan ke dalam kehidupan sehari hari, maka kita akan mendapatkan lingkungan yang bermutu. Kita menyadari bahwa manusia memang tidak dapat sepenuhnya mancegah terjadinya gangguan terhadap keseimbangan lingkungan dan penurunan kualitasnya. Akan tetapi, setidaknya kita dapat mengupayakan agar lingkungan yang kita huni tersebut dapat menjadi tempat tinggal yang baik dan nyaman untuk masa kini dan masa mendatang. Air merupakan komponen utama penyusun tubuh makhluk hidup, selain sebagai tempat hidup bagi makhluk hidup yang tinggal di dalam air. Oleh karena itu, air merupakan salah satu komponen yang menentukan kelangsungan hidup makhluk hidup penyusun ekosistem (Gunawan Susilowarno,2007). Sumber Air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan tanah (Pasal 1 UU No.7 Th.2004). Indonesia memiliki banyak sumber Air akan tetapi air bersih sulit didapat, berbeda dengan Negara saya(Australia) walaupun sedikit sekali sumber air yang ada, dengan pengolahan yang baik kami bahkan bisa minum langsung dari kran (Brent, Peserta AIYEP,2009) Kondisi ketersediaan air tanah dan air permukaan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sudah sangat memprihatinkan. Bahkan studi yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup pada tahun 2025 persediaan air tanah di Pulau Jawa akan menjadi langka. Over eksplotasi sumber air di Indonesia oleh industri justru dilegalkan oleh undang-undang dan produk
SMA NEGERI I MOJOSARI 7

KONSERVASI SDA kebijakan turunannya yang jelas-jelas bertentangan dengan konstitusi Negara dimana Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat bukan kemakmuran industri (Erwin Ramedan,2009). Salah satu Desa yang mempunyai banyak sumber air ialah Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Di Desa ini terdapat banyak sekali Sumber air yang dapat dimanfaatkan. Selain itu di Desa ini dekat dengan Hutan Konservasi, sehingga potensi ketersediaan air sangat memadai untuk tahun mendatang. Akan tetapi banyak dari sumber air yang ada telah digunakan untuk Perusahaan air minum lokal, hal ini sepertinya memberikan kendala bagi masyarakat sekitar sumber air, termasuk masyarakat Desa Claket. Menurut Perangkat Desa Claket, ada setidaknya 8 sumber air di dekat Desa Claket. Beberapa sumber air seperti sumber Kemado, Sumber Lak Cemoro, sumber Lak Gedang, Sumber Tegal Babatan/Belis digunakan untuk irigasi karena masih menggunakan saluran alam, seperti sungai. Dan sumber air lainnya seperti Sumber Gedang, Sumber Genitri I dan Sumber Gunung Kejen I digunakan masyarakat Desa Claket untuk memperoleh air bersih. Sedangkan Sumber Dandang masih belum bisa disentuh warga karena Lokasi sumber yang sulit ditempuh. Beberapa dari Sumber air tersebut telah dimanfaatkan oleh

masyarakat Desa Claket dengan baik. Salah satunya adalah pemanfaatan Sumber Air Gunung Kejen I. Walau lokasi Sumber Air Gunung Kejen I berada di daerah pegunungan jauh diatas Desa Claket, mereka bisa memanfaatkannya dengan optimal. Dalam memanfaatkan Sumber Air Gunung Kejen I, masyarakat tidak hanya mengambil air sebanyak banyaknya di sumber air tersebut, melainkan juga mengolah dan merawat agar sumber air tersebut tetap berada dalam kualitas dan kuantitas yang mencukupi, baik untuk hari ini dan untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu, dibutuhkan Penelitian terhadap Pemanfaatan Sumberdaya Air di

SMA NEGERI I MOJOSARI

KONSERVASI SDA Mata Air Gunung Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket sebagai contoh dari Pengelolaan Sumber Air yang baik oleh Masyarakat.

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, maka poin poin masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1. Memanfaatkan Sumber air atau mata air secara berlebihan

memberikan ancaman terhadap kualitas dan kuantitas air yang ada dalam masa yang akan datang. 2. Pengolahan dan Perawatan Air yang belum maksimal oleh warga Indonesia membuat beberapa warga tidak bisa merasakan air bersih dan lebih parah dibandingkan kondisi Australia yang memiliki sedikit Sumber Air Bersih. 3. Perlu diadakannya penelitian tentang Pemanfaatan Sumber Air Gunung Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket sebagai contoh pemanfaatan sumber air yang baik. 1.3 Batasan Masalah Batasan batasan masalah yang dibahas adalah mencakup : Pengelolaan Sumber Air Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket. Pengembangan Sumber Air Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket. Perawatan Sumber Air Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket.
9

SMA NEGERI I MOJOSARI

KONSERVASI SDA 1.4 Rumusan Masalah Dari Latar Belakang dan Identifikasi Masalah, kami merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini : 1. Apa upaya yang dilakukan masyarakat Desa Claket dalam rangka memanfaatkan Sumber Air Gunung Kejen I? 2. Bagaimana cara Pengambilan Air di Sumber Air Gunung Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket? 3. Bagaimana Pendistribusian Air dari Sumber Air Gunung Kejen I? 4. Bagaimana Perawatan yang dilakukan oleh Masyarakat Desa Claket terhadap Sumber Air Gunung Kejen I? 5. Apakah Air yang keluar dari sumber air dan air yang keluar di Desa Claket memiliki Kualitas yang sama?

1.5 Tujuan Penelitian Tujuan Dalam Penelitian Pemanfaatan Sumber Air pada Mata Air Gunung Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui upaya yang dilakukan Masyarakat Desa Claket dalam rangka memanfaatkan sumber air gunung Kejen I. 2. Mengetahui cara pengambilan air di Sumber Air Gunung Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket. 3. Mengetahui bentuk pendistribusian air dari Sumber Air Gunung Kejen I.

SMA NEGERI I MOJOSARI

10

KONSERVASI SDA 4. Mengetahui Perawatan yang dilakukan oleh Masyarakat Desa Claket terhadap Sumber Air Gunung Kejen I. 5. Membandingkan kualitas air yang ada di Sumber Gunung Kejen I dengan air yang keluar di Desa Claket. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun Manfaat yang diberikan dalam penelitian ini Bagi Pemerintah adalah : Menjadi masukan bagi Dinas Pengairan Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam rangka konservasi sumber daya air, umumnya untuk pemerintah daerah lain. Bagi Masyarakat adalah : a. Menambah wawasan bagi masyarakat Desa Claket terhadap perlindungan Sumber air yang sangat penting bagi kehidupan manusia, umumnya untuk masyarakat luas. b. Memberikan sedikit pemecahan masalah tentang pengolahan Sumber Air oleh Masyarakat Desa Claket sehingga sumber air tidak selalu di eksploitasi oleh Perusahaan Air minum, dengan adanya penelitian ini Masyarakat daerah lain diharapkan bisa mengoptimalkan sumber air yang belum dikomersialkan.

Bagi Pelajar adalah : Menambah Wawasan tentang pemanfaatan sumber air serta

konservasinya.

SMA NEGERI I MOJOSARI

11

KONSERVASI SDA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Lingkungan Hidup Sebelum orang belajar bagaimana cara memurnikan air yang mengalir dan membangun sumur sumur yang sehat, mata air memberikan persediaan air yang paling bersih dan paling menarik. Mata Air masih memenuhi tujuan ini sampai jumlah terbatas dalam masyarakat pedesaan Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai cara , yaitu mencegah terjadinya pencemaran, pengawetan tanah, serta pengaturan tata guna lahan dan air. Cara cara untuk mencegah pencemaran dan sekaligus menciptakan pelestarian lingkungan dapat dilakukan oleh pemerintah ataupun individu. Ada tiga prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk mejaga kelestarian , mencegah, dan menanggulangi pencemaran. Salah satunya adalah mengatur penggunaan laahn untuk berbagai keperluan, seperti untuk pertanian, pemukiman, dan industry. Sebab penggunaan yang tidak tepat dapat mengancam kelestarian sumber air yang diperlukan oleh semua makhluk hidup. Kelestarian air berhubungan erat dengan kelestarian tanah dan hutan. Kerusakan hutan dapat menyebabkan menurunnya kuantitas dan kualitas. 2.2 Air Tanah Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah (Pasal 1 UU Sumberdaya Air,2007) Air tanah, atau air dibawah permukaan bumi ini sebagai mana sebutannya menjadi sumber mata air, anak sungai, serta sungai sungai dan mengisi sumur sumur. Jika tidak terdapat air tanah beebrapa sungai akan kering, kecuali setelah terjadi suatau badai hujan lebat atau segera setelah salju meleleh. Di banyak tempat, satu satunya macam persediaan air, berupa air yang diperoleh dengan menampung air hujan dalam tangki tangki peyimpanan (Surbaktu, 1987). 2.3 Sumber sumber Air Tanah
SMA NEGERI I MOJOSARI 12

KONSERVASI SDA Berbagai Hipotesis sederhana disodorkan untuk menerangkan

kehadiran air yang memasuki aliran aliran dan muncul dari tanah dalam bentuk mata air. Teori yang paling disokong adalah bahwa air laut disalurkan melalui terusan terusan dibawah permukaan tanah dibawah gunung gunung. Air ini kemudian dimurnikan dan dinaikkan, yang akhirnya menembus ke permukaan. Teori ini sama sekali tidak dikritik sampai orang Perancis abad XVII bernama Pierre Perrault dan Edme Mariotte mengadakan pengukuran pengukuran kasar tentang curah hujan dan arus aliran air. Mereka menunjukkan bahwa curah hujan banyak mengisi mata air dan sungai. Dewasa ini kita mengetahui bahwa kebanyakan air tanah berasal dari hujan dan salju serta dari bentuk bentuk curahan lainnya. Terdapat juga beberapa kemungkinan sumber lainnya. Pada waktunya ketika sedimen sedimen diendapkan di dasar lautan atau di dasar danau, air mengisi ruang ruang antara butir butir bahan seperti pasir dan lumpur. Deposit deposit diubah menjadi batuan sedimenter dalam perjalanan massa. Air terjebak dalam formasi formasi batuan ini dan sebagian di antaranya masih tersisa di sana.Air tanah dapat juga berasal dari uap, yang naik dari magma yaitu bahan bahan batuan terlebur yang berada jauh dalam tanah. Tetapi air yang terjebak dalam formasi formasi batuan dan yang berasal dari magma menyusun suatu bagian yang sangat kecil dari jumlah total air tanah (Ilmu Pengetahuan Populer, Jilid 3) Kita ketahui bahwa air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan tersebar ke daerah hutan, lapisan lapisan tanah tembus air, danau danau, sungai sungai dan penguapan. Makin lebat keadaan hutan makin banyak menyimpan air hujan, hutan yang lebat akan melepaskan air secara perlahan lahan dan teratur ke lapisan lapisan tanah tembus air, danau danau, sungai sungai dan penguapan. Dalam hutan lebat terdapat pohon- pohon yang mempunyai daun rindang dan banyak akarnya. Daun yang berguguran akan membentuk lapisan humus yang tebal. Air hujan yang jatuh terlebih dahulu akan diserap dan ditahan oleh daun daun, kemudian jatuh ke permukaan
SMA NEGERI I MOJOSARI 13

KONSERVASI SDA tanah oleh karena lapisan teratas berhumus maka jatuhnya air tidak langsung ke tanah melain kan ke lapisan humus yang empuk dulu, lapisan humus menyerap dan menahan air dan melepaskannnya perlahan lahan ke dalam tanah. Air yang telah meresap ke dalam tanah inipun oleh akar = akar masih ditahan dan secara perlahan lahan dilepaskan ke arah bagian bagian tanah yng lebih rendah. Jadi, lapisan humus ini penting Karena berdungsi sebagai penyimpan air sementara, pencegah erosi dan pemupukan pohon itu sendiri. Selanjutnya lapisan teratas menjadi lapisan kedua. Dan lapisan kedua menjadi lapisan ketiga sedangkan lapisan ketiga sebagian besar larut dalam air dan diserap serap oleh akar akar. Karena daun daun yang berguguran maka ini merupakan lapisan kesatu yang baru, proses ini berjalan terus sehingga di hutan yang lebat terjadi proses pemupukan sendiri. Bila hutan gundul maka lapisan humus akan habis, karena tidak ada daun daun yang berguguran lagi yang akan membentuk humus. Jadi bila tak ada pohon pohon berarti air hujan jatuh langsung ke permukaan tanah, sehingga permukaan tanah akan terjadi erosi. Juga karena daya serap tanah lebih lambat dibandingkan dengan derasnya hujan yang turun, maka air hujan akan melimpah di permukaan tanah dan mengalir ke bagian bagian yang rendah, sungai sungai akan cepat terisi oleh air dan menyebabkan banjir. Sebaliknya pada musim kemarau maka sungai sungai akan kering dan tidak ada lagi simpanan air di hutan hutan. Banyaknya air hujan yang meresap kedalm tanah tergantung dari macam macam permukaan tanah itu sendiri. Permukaan tanah hutan yang berhumus akan meresapkan dan menahan air lebih banyak daripada tanah liat campur pasir, tanah liat campur pasir, akan meresapkan air lebih banyak daripada tanah beraspal atau berlantai beton Di daerah pegunungan/ lereng lereng pegunungan, permukaan air tanah dangkal. Di lereng lereng gunung kadang kadang terdapat mata air, karena permukaan air tanah menyinggung permukaan tanah. Mata air
SMA NEGERI I MOJOSARI 14

KONSERVASI SDA ini dapat memberikan air teratur, tetapi dapat pula dalam musim hujan saja banyak air, dan pada musim kemarau bahkan tak mengeluarkan air Karena permukaan air tanah dapat naik turun.

2.4 Konservasi Sumber Daya Air Adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi sumberdaya air agar senantiasa tersedia dalam kualitas dan kuantitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Meliputi : 1. Perlindungan dan pelestarian sumber daya air 2. Pengawetan Air 3. Pengelolaan kualitas air 4. Pengendalian Pencemaran Air.

2.5 Perlindungan Dan Pelestarian Sumber Air Pasal 21 Undang - Undang Sumberdaya Air Tahun 2004 yang menyatakan bahwa : (1) Perlindungan dan pelestarian sumber air ditujukan untuk melindungi dan melestarikan sumber air beserta lingkungan keberadaannya terhadap kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh daya alam, termasuk kekeringan dan yang disebabkan oleh tindakan manusia. (2) Perlindungan dan pelestarian sumber air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di lakukan melalui: a. pemeliharaan tangkapan air; b. pengendalian pemanfaatan sumber air; c. pengisian air pada sumber air;
SMA NEGERI I MOJOSARI 15

kelangsungan

fungsi

resapan

air

dan

daerah

KONSERVASI SDA d. pengaturan prasarana dan sarana sanitasi; e. perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber air; f. pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu; g. pengaturan daerah sempadan sumber air; h. rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau i. pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam. (3) Upaya perlindungan dan dan pelestarian sumber sumber air air sebagaimana secara dimaksud pada ayat (2) dijadikan dasar dalam penatagunaan lahan. (4) Perlindungan dan budaya. (5) Ketentuan mengenai perlindungan dan pelestarian sumber air sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. pelestarian dilaksanakan vegetative dan/atau sipil teknis melalui pendekatan sosial, ekonomi,

BAB III
SMA NEGERI I MOJOSARI 16

KONSERVASI SDA METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan tempat penelitian, kami melakukan penelitian Field Research (Penelitian Lapangan / Kancah) langsung di lapangan, yaitu Sumber Air di Mata Air Gunung Kejen I(Abdulhamid,2006). 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 6 Januari 2010 sampai dengan hari Selasa, 12 Januari 2010 di Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto dan Sumber air di Mata Air Gunung Kejen I.

3.3Teknik Pengumpulan Data 1. Research Survey Research Survey adalah Teknik Pengumpulan Data dengan Tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti(Abdulhamid, 2006) , dalam hal ini adalah Sumber Mata Air Gunung Kejen I. Kami mengumpulkan data dari Sumber Gunung Air Kejen I, data yang kami peroleh adalah bentuk sistem pengambilan air dan pendistribusian air, selanjutnya di lapangan langsung bagaimana cara Masyarakat kami mengetahui Claket dalam Desa

memanfaatkan Sumber Air Gunung Kejen I, disana juga kami mendapatkan sampel air yang digunakan dalam pengujian Kualitas pH air. 2. Library Research (Penelitian Kepustakaan) Dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya(Abdulhamid,2006). Selain itu kami juga mengumpulkan data yang relevan melalui media elektronik.
SMA NEGERI I MOJOSARI 17

KONSERVASI SDA Dari literature kepustakaan, kami mendapatkan beberapa informasi tentang Obyek yang kami teliti termasuk cara pengolahan sumber air yang baik. 3. Wawancara Wawancara dengan melakukan interview kepada Perangkat Desa Kasi Pemerintahan Desa Claket yang sekaligus menjadi Ketua KTT(Kelompok Tani Tahura). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang apa saja yang dilakukan masyarakat Desa Claket sebenarnya dan usaha usaha mereka dalam memanfaatkan Sumber Air di Gunung Kejen I. 4. Dokumentasi Mendokumentasikan pemanfaatan Sumber Air di Mata Air Gunung Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Dokumentasi dibutuhkan untuk memberitahu obyek yang kami bahas. Dalam Dokumentasi ini termasuk juga Surat surat yang berhubungan dengan Pemanfaatan Sumber Air Gunung Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket. 3.4 Teknik Analisis Data Dari data yang telah kami peroleh, kami menggabungkan semua Data dengan berpatokan kepada Hasil Survei kami dilapangan. Sehingga tidak akan terjadi salah pengertian antara data yang diperoleh dari wawancara kami dengan narasumber jika dibaca oleh pembaca, karena sebagian besar penjelasan narasumber dan hasil survei menggunakan pengertian atau pemahaman warga sekitar, misalnya mereka menyebut tanaman Laportea stimulans dengan sebutan kemado. Dalam pembahasan data kami menggunakan Analisa sebagai berikut.

SMA NEGERI I MOJOSARI

18

KONSERVASI SDA

HUTAN

SUMBER AIR

MANUSIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. HASIL PENELITIAN 1. Peta Distribusi

SMA NEGERI I MOJOSARI

19

KONSERVASI SDA

2. Skema Distribusi Air

SMA NEGERI I MOJOSARI

20

KONSERVASI SDA

MENARA TANDON SEKUND ER

SDN II CLAKET, Tandon Sekunder disini digunakan untuk supply Air Bersih di lingkungan sekolah.

TANDO N UTAMA
Pemandian Umum, digunakan untuk Mandi dengan Air Bersih

MENARA TANDON SEKUND ER SDN I CLAKET, Tandon Sekunder disini digunakan untuk supply Air Bersih di lingkungan sekolah.

3. Foto Sumber Air Gunung Kejen I

Sumber Air

Sumber Air

4. Teknik Pipanisasi dan tandonisasi

SMA NEGERI I MOJOSARI

21

KONSERVASI SDA

Tandon SDN Claket II I

SMA NEGERI I MOJOSARI

22

KONSERVASI SDA

Tandon Pemandian Umum Pemandian Umum

5. Hasil Wawancara dengan ketua KTT (Kelompok Tani Tahura) No. 1. Pertanyaan Digunakan untuk apa sajakah sumber mata air ini oleh masyarkat desa claket sbelum dan sesudh diadakannya pipanisasi? Jawaban Sebelum : Sumber mata air tersebut digunakan untuk mandi, cuci, irigasi serta digunakan sebagai pembersihan kandang ternak secara alamiah. Sesudah : Setelah diadakannya pipanisasi sumber mata air tersebut hanya digunakan untuk MCK, irigasi, dan program air bersih untuk lingkungan sekolah dan desa
SMA NEGERI I MOJOSARI 23

KONSERVASI SDA dengan teknologi.

2.

Bagaimana cara pemanfaatan sumbermata air gunung kejen I oleh masyarakat desa claket?

Dengan cara membuat daerah tangkapan air, kemudian mendistribusikannya daerah pemukiman untuk dimanfaatkan oleh masyarakat dengan membagi air untuk kepentingan masyarakat Desa Claket.

3.

Bagaimana sistematika pembuatan daerah tangkapan air yang nantinya didistribusikaan ke areal pemukiman?

Pertama-air dari sumber kita alirkan menuju bak penangkap, lalu kita filter dengan batu yang telah disusun beardasarkan tingkatan filterisasinya, kemudian dari bak penampung didistribusikan melalui pipa ke area distribusi.

4.

Selain hanya untuk dimanfaatkan, apakah bentuk timbal-balik dari maasyarakaat?

Adapun bentuk timbal balik dari masyarakat ialah melakukan pembersihan di area sekitar sumber mata air

SMA NEGERI I MOJOSARI

24

KONSERVASI SDA secara teratur, reboisasi di sekitar sumber air dalam radius 50 meter.

B. PEMBAHASAN 4.1 Upaya yang dilakukan masyarakat dalam memanfaatkan

Sumber Air. Mata Air Gunung Kejen I ialah salah satu dari sekian banyak Sumber air yang terletak di Lereng Gunung Welirang, dengan Ketinggian 1.125 dpl, sedangkan Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto bertempat dibawah Sumber Mata Air Gunung Kejen I selisih 125 dpl, jadi ketinggian Desa Claket yaitu antara 900-1000 dpl. Dengan ini memungkinkan dengan mudah Masyarakat Desa Claket dalam memanfaatkan Sumber Air tersebut. Selain itu Sumber Air di Mata Air Gunung Kejen I juga dekat dengan area Hutan Konservasi sehingga Sumber Air di Mata Air Gunung Kejen I memiliki potensi yang bagus dalam persediaan air bersih di masa sekarang dan masa yang akan datang. Dulu Sumber Air Gunung Kejen I dibiarkan mengalir melalui Saluran Alam sehingga banyak Air yang terbuang karena meresap kembali kedalam tanah. Untuk memperoleh air bersih dari Sumber air tersebut bisa dikatakan sulit karena Air tersebut telah tercampur dengan limbah dalam hal ini adalah kotoran kotoran ternak warga yang ikut hanyut bersama air yang mengalir di saluran alam. Akibatnya Masyarakat yang berada dibawah mendapatkan air yang sudah tercemar, atas dasar hal inilah Masyarakat Desa Claket berinovasi dan berupaya untuk mengambil dan mendistribusikan Air yang mengalir dari Sumber Air dengan menggunakan Pipa sehingga air yang didapat adalah air bersih. Karena Beberapa Sumber Air di daerah sekitar desa Claket telah

dikomersialkan atau di eksploitasi oleh Perusahaan Air Minum Lokal, ketakutan masyarakat akan dikomersialkannya Sumber air di Mata Air Gunung Kejen I menjadi masalah yang harus diselesaikan, oleh karena itu
SMA NEGERI I MOJOSARI 25

KONSERVASI SDA Upaya lain yang dilakukan Masyarakat adalah meresmikan pemanfaatan sumber air ini kepada Pemerintah Daerah. Hal ini berkaitan dengan pasal 8 ayat 2 UU Sumber Daya Air tahun 2004 yang menyatakan bahwa Hak guna pakai air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memerlukan izin apabila: a. cara menggunakannya dilakukan dengan mengubah kondisi alami sumber air; b. ditujukan untuk keperluan kelompok yang memerlukan air dalam jumlah besar; atau c. digunakan untuk pertanian rakyat di luar sistem irigasi yang sudah ada.

Upaya Pacet. Dan

lain

yang

dilakukan

adalah

mencari

Dana ROTARY

untuk CLUB

mengoptimalkan Pipanisasi dan Pendistribusian oleh masyarakat Desa mereka berhasil meyakinkan Organisasi INTERNATIONAL yang berkantor tetap di Denmark, juga ROTARY CLUB INDONESIA yang ada di Surabaya. 4.2 Cara Pengambilan Air di Sumber Air Gunung Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket Untuk memperoleh manfaat air bersih dari sumber mata air gunung kejen I secara maksimum, banyak cara yang digunakan masyarakat sekitar untuk mewujudkan keinginannnya tersebut. Salah satunya adalah membuat daerah tangkapan air untuk menampung air yang keluar dari sumber mata air tersebut. Daerah tangkapan air tersebut berupa bak-bak penampungan air yang sudah terkondisi rapi dan sistematik dan terhubung dengan pipa pipa yang nantinya masuk ke areal pemukiman desa Claket. Berikut adalah cara pengambilan Air di Sumber Air, terletak di ketinggian 1.125 dpl.

SMA NEGERI I MOJOSARI

26

KONSERVASI SDA

Bak pengambil dilihat dari atas

SMA NEGERI I MOJOSARI

27

KONSERVASI SDA
Bak Pengambil dilihat dari Samping

Air diambil menggunakan Bak Pengambil yang terdiri dari tiga bagian pokok, yaitu Bak Penangkap, FILTER dan Bak Penampung. Air keluar dari Sumber dengan debit rata rata 8,5 liter per detik, kemudian Air dari Sumber Mata Air mengalir melalui alur air alami sepanjang 3 meter yang diharapkan ada pengendapan, Setelah air melalui saluran alam, air masuk kedalam Bak Penangkap dengan kapasitas 3.000 liter. Pada saat di bak penangkap, air tersebut mengalami pengendapan kotoran di dasar bak penangkap, sedangkan air pada bagian atas yang kotorannya belum sepenuhnya mengendap mengalir menuju Filter . Selanjutnya sampai di Filter, yang susunan batuannya sebagai berikut. Batu Kali Pasir Pasir Halus (Pasir Ayakan) Sisa Ayakan Pasir(Kerikil) Batu Material (Kerakal) Batu Kali Di Bak Filter, Air disaring sedemikian rupa hingga didapatkan air bersih yang jatuh melewati plat baja berlubang, Dengan keluaran dari Plat baja 7,5 liter per detik. Setelah itu air masuk ke Bak penampung. Di Bak Penampung, Air disimpan dan keluar dengan kecepatan yang sama. Bak Penampung juga mempunyai lubang ventilasi, untuk memperlancar keluar masuknya air di Bak Penampung, karena jika tidak ada lubang ventiasi maka Bak Penampung akan hancur bila kelebihan muatan. 4.3 Pendistribusian Air di Sumber Air Gunung Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket.
SMA NEGERI I MOJOSARI 28

KONSERVASI SDA
MENAR A TANDO N SEKUN DER TAND ON UTAM A
Pemandian Umum, digunakan untuk Mandi dengan Air Bersih

MENAR A TANDO N SEKUN SDNDER I CLAKET,

SDN II CLAKET, Tandon Sekunder disini digunakan untuk supply Air Bersih di lingkungan sekolah.

Tandon Sekunder disini digunakan untuk supply Air Bersih di lingkungan sekolah.

Setelah air keluar dari Bak Penampung, Air disalurkan dengan pipa PVC 3 dim 600 batang @ 4 meter, jadi panjang keseluruhan Pipa 2400 meter menuju Tandon Utama. Sebelum sampai di Tandon utama Aliran air di pipa di bagi menjadi dua aliran, yang pertama menuju SD Negeri II Claket, dan yang kedua menuju Tandon Utama. Pembagian ini dilakukan karena SDN II Claket lebih tinggi dibandingkan Tandon utama, selisih ketinggian keduanya 7 meter. Debit air yang mengalir kepada aliran pertama lebih kecil daripada aliran kedua. Tandon utama berkapasitas 1.200 liter, kemudian dialirkan ke beberapa tempat : 1. Dialirkan menuju rumah rumah warga. Aliran air ini mencapai di beberapa RT, yaitu RT I/RW 02, RT III/RW 04, RT I/RW 03. Dari aliran air ini warga dapat menggunakan air untuk berbagai macam keperluan, seperti mandi, minum, atau mencuci. Kemudian Sisa penggunaan air di alirkan menuju Sungai untuk Irigasi. 2. Dialirkan menuju Pemandian Umum,

SMA NEGERI I MOJOSARI

29

KONSERVASI SDA Pemandian Umum digunakaan sebagian warga untuk mandi, dengan ukuran 5 x 3 meter yang terbagi menjadi 2 bilik. Dari pemandian Umum, Sisa sisa Air dialirkan menuju Sungai untuk Irigasi bersama sisa sisa air masyarakat. 3. Dialirkan menuju SDN II Claket Sebagai program Pemerintah yaitu cuci tangan sebelum makan atau minum dengan air bersih untuk Siswa Sekolah, maka SDN II Claket juga digunakan sebagai tujuan aliran air dari sumber Air Gunung Kejen I. Sisa air yang digunakan dialirkan menuju Sungai untuk Aliran Irigasi Sawah 36 ha. Sistem Pipanisasi 1. Dari tandon utama menuju kedua Tandon Sekunder menggunakan Pipa PVC 1 dim 75 batang @4 meter dengan lem menghabiskan 1 liter lem PVC. 2. Dari tandon sekunder menuju daerah distribusi menggunakan pipa PVC Dim. 3. Tandon Sekunder berkapasitas 1200 liter

4.4 Cara Perawatan Sumber Air Gunung Kejen I oleh Masyarakat Desa Claket. Jangan menjadi kacang yang lupa akan kulitnya, jangan menjadi tumbuhan yang tidak berterima kasih dengan Akarnya Peribahasa diatas sepertinya menjadi pedoman warga Dalam

memanfaatkan Sumber Air, Masyarakat Desa Claket tidak hanya mengambil saja, mereka melakukan bentuk timbal balik kepada sumber air yang telah mereka manfaatkan. Bentuk bentuk timbal balik masyarakat Desa Claket adalah:

SMA NEGERI I MOJOSARI

30

KONSERVASI SDA 1. Melakukan pelestarian atau menjadikan wilayah di Sumber Air di Mata Air Gunung Kejen I menjadi Hutan Konservasi, karena jika hal ini dilakukan akan berpengaruh dengan kuantitas Sumber Air. 2. Memebersihkan lokasi disekitar Sumber Air.
3. Memproteksi Sumber Air dengan Tanaman Kemado ( Laportea

stimulans ). Tanaman Kemado ini memberikan efek gatal jika tersentuh kulit manusia, rasa gatal akan bertahan minimal 24 jam, tidak akan bisa sembuh rasa gatalnya walau di obati dengan berbagai obat.
4. Menanami Tanaman penyerap air, dengan ciri ciri : daun lebat,

berwarna hijau, batangnya bercabang, dan tidak mengalami stagnasi. 5. Dibentuk panitia khusus dalam mengelola air yang digunakan agar tidak berlebihan dalam pemakaiannya. 6. Dibentuk Pengawas yang mengawasi dan melindungi Sumber Air Gunung Kejen I.

Selebihnya Air yang mengalir, dimanfaatkan untuk irigasi sawah seluas 36 ha di desa claket. 4.5 Perbandingan Kualitas pH air di Sumber Air dan Air yang keluar di Desa Claket. Air alami yang belum tercemar memiliki kisaran pH antara 6,5 8,5 yang sangat cocok untuk kehidupan organisme didalam air. Apabila air memiliki pH lebih rendah dari 6,5 maka air tersebut dikatakan asam, sebaliknya jika air lebih tinggi dari 8,5 maka air tersebut dikatakan alkalis. Kondisi air yang semakin asam atau semakin alkalis, akan semakin tidak cocok bagi kehidupan organisme didalam air, sehingga jika pH air semakin asam akan semakin sedikit organisme yang ada didalamnya. Asal Air
SMA NEGERI I MOJOSARI

Tingkat pH (Derajat Keasaman)


31

KONSERVASI SDA Mata Air Gunung Kejen I Pemandian Umum 7,35 7,1

Jika dibandingkan, Air yang dikeluarkan dari Mata Air Gunung Kejen I dan Air yang keluar dari Pemandian Umum memiliki derajat keasaman yang hampir sama.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan 1. Upaya yang dilakukan oleh Masyarakat Desa Claket dalam

memanfaatkan Sumber Air Gunung Kejen I adalah Mengganti saluran alam menjadi Pipa, kemudian meresmikan Pemanfaatan dengan Surat Ijin dari Pemerintah Daerah, juga mencari Dana selain dari bantuan Pemerintah yaitu dari Sumbangan ROTARY CLUB. 2. Cara pengambilan sumber air dari mata air gunung kejen I mengggunakan bak-bak penampung air yang rapi dan sistematik sebagai media penangkap air dari sumber didtribusikan. 3. Cara Pendistribusian air dari mata air gunung Kejen I, menggunakan Sistem Pipanisasi dan didistribusikan di rumah rumah warga, Pemandian Umum, SDN 1 Claket, SDN II Claket. Dan Sisa sisa air mata air untuk di

SMA NEGERI I MOJOSARI

32

KONSERVASI SDA yang digunakan mengalir menuju Sungai untuk irigasi Sawah seluas 36 ha.
4. Bentuk perawatan Sumber Air adalah Melakukan pelestarian atau

menjadikan wilayah di Sumber Air, Memebersihkan lokasi disekitar Sumber Air, Memproteksi Sumber Air dengan Tanaman Kemado ( Laportea stimulans ). 5. Kualitas pH air yang dibandingkan dari Sumber Air dan Pemandian umum, memiliki pH yang sama, dan dari hal ini dapat diartikan bahwa cara Pemanfaaatan yang dilakukan oleh Masyarakat Desa Claket berhasil tanpa mengurangi kualitas air tersebut dan sangat berguna bagi kehidupan masyarakat Claket. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan Pembahasan 1. Untuk Masyarakat Desa Claket, perlu ditingkatkan kepeduliannya lagi terhadap Sumber Air, karena pada faktanya masih ada penduduk desa yang masih tidak memperdulikan keberadaan Sumber Air, seperti menebangi pohon peresap air. 2. Untuk Masyarakat Desa lain, bisa mencontoh Desa Claket dalam memanfaatkan Sumber Air yang ada disekitarnya agar sumber air tidak selalu di eksploitasi oleh perusahaan lokal. 3. Untuk Pemerintah Desa Claket, diharapkan pemerataan terhadap daerah distribusi air, sampai ke seluruh warga dan Pengembangan Infrastruktur lebih dipercanggih, agar bisa maksimal dalam pemanfaatan Sumber Air. 4. Untuk Pemerintah Kecamatan Pacet, sebaiknya upaya pemanfaatan air seperti ini bisa dikembangkan karena Kecamatan Pacet memilik Potensi Sumber air yang banyak

SMA NEGERI I MOJOSARI

33

KONSERVASI SDA 5. Untuk Pemerintah Kabupaten Mojokerto hampir semua sumber di wilayah Kabupaten Mojokerto di eksploitasi pengusaha air lokal, padahal Sumber Air digunakan untuk kemakmuran rakyat, bukan kemakmuran Industri, maka dari itu perlu pengkajian ulang tentang ijin ijin perusahaan Air Minum Lokal dengan mempertimbangkan kemampuan Masyarakat yang sudah bisa mengelola sendiri Sumber Air.

SMA NEGERI I MOJOSARI

34

KONSERVASI SDA

DAFTAR PUSTAKA
Kristinah, Idun dan Endang, Sri. 2007. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya SMA/MA Kelas X. Surakarta: CV Putra Nugraha.

Surbakty, BM. 1987. Air Minum Sehat. Surakarta: CV Mutiara Offset.

Soegimo, Dibyo dan Ruswanto. 2007. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta: CV Meficaraka.

Oscar, Meinzer. 1999. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 3. Jakarta: PT Widyadara.

http://abdulhamid.files.wordpress.com/2007/03/materi_kuliah_3_19_ feb_06.doc. Akses: 7 Januari 2010.

http://www.detiknews.com/read/2010/01/19/045411/1281193/10/be da-negara-beda-masalah-air. Akses: 8 Januari 2010.

SMA NEGERI I MOJOSARI

35

KONSERVASI SDA

LAMPIRAN

SMA NEGERI I MOJOSARI

36

KONSERVASI SDA

BIODATA PESERTA
Nama Tempat, tanggal lahir Alamat : Ahmad Adam Yulian : Sidoarjo, 02 Juli 1993 : Desa Jedongcangkring, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo. No. HP Kelas : 081330376825 : XI IPA 3

Nama Tempat, tanggal lahir Alamat

: Aris Widodo : Mojokerto, 06 September 1993 : Desa Kuripansari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

No. HP Kelas

: 085852529250 : XI IPA 1

Nama Tempat, tanggal lahir Alamat

: Dahlan Safikri : Mojokerto, 16 Januari 1993 : Desa Petak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

No. HP Kelas

: 085733315797 : XI IPA 1

SMA NEGERI I MOJOSARI

37

KONSERVASI SDA

SMA NEGERI I MOJOSARI

38

You might also like