Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI .............. 1 PENDAHULUAN ...... 2 1. JENIS PENELITIAN MENURUT PENDEKATAN ANALITIK ... 2 1. Jenis Penelitian Kuantitatif ..... 2 a. Penelitian Deskriktif .... 2 b. Penelitian Inferensial .. 2 2. Jenis Penelitian Menurut Pendekatan Kualitatif ..... 2 2. JENIS PENELITIAN MENURUT TUJUAN ..... 3 1. Penelitian Eksploratif ... 3 2. Penelitian Pengembangan ................ 3 3. Penelitian Verifikatif ................ 3 3. JENIS PENELITIAN MENURUT WAKTU ....... 3 1. Penelitian Longitudinal .... 3 a. Kohort .............. 3 b. Penelitian cross-sectional (Lintas-Bagian) ..... 4 c. Penelitian Kasus Kontrol (case control) .. 4 4. JENIS PENELITIAN MENURUT RANCANGAN .... 4 1. Penelitian Korelasional (correlational research) .. 4 2. Penelitian Kasual-Komparatif (casual-comparative research) .. 4 3. Penelitian Experimental-Sungguhan (true-experimental research) .. 5 4. Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research) ... 5 5. Penelitian Tindakan (action research) ...... 5 SUMBER ..... 6
Page 1
PENDAHULUAN
Jenis-jenis penelitian sangat beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan dasar keilmuan yang dimiliki oleh para pakar dalam memberikan klasifikasi akan jenis penelitian yang diungkapkan. Namun demikian, jenis penelitian secara umum dapat digolongkan sebagaimana yang akan dipaparkan berikut ini.
Page 2
Oleh karena penelitian kohort diikuti dalam suatu periode tertentu, maka rancangannya dapat bersifat restropektif dan prospektif, tergantung pada kapan terjadinya paparan pada saat peneliti mau mengadakan penelitian. Rancangan penelitian kohort prospektif, jika paparan sedang atau akan berlangsung, pada saat penelitian memulai penelitiannya. Rancangan kohort retrospektif, jika paparan telah terjadi sebelum peneliti memulai penelitiannya. Jenis penelitian ini sering disebut sebagai penelitian prospektif historik. b. Penelitian cross-sectional (Lintas-Bagian) Penelitian lintas-bagian adalah penelitian yang mengukur prevalensi penyakit. Oleh karena itu seringkali disebut sebagai penelitian prevalensi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan penyakit dengan paparan dengan cara mengamati status paparan dan penyakit secara serentak pada individu dari populasi tunggal pada satu saat atau periode tertentu. Penelitian lintas-bagian relatif lebih mudah dan murah untuk dikerjakan oleh peneliti dan amat berguna bagi penemuan pemapar yang terikat erat pada karakteristik masing-masing individu. Data yang berasal dari penelitian ini bermanfaat untuk: menaksir besarnya kebutuhan di bidang pelayanan kesehatan dari populasi tersebut. Instrumen yang sering digunakan untuk memperoleh data dilakukan melalui: survei, wawancara, dan isian kuisioner. c. Penelitian Kasus Kontrol (case control) Penelitian kasus kontrol adalah rancangan epidemiologis yang mempelajari hubungan antara paparan (amatan penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Ciri penelitian ini adalah: pemilihan subyek berdasarkan status penyakitnya, untuk kemudian dilakukan amatan apakah subyek mempunyai riwayar terpapar atau tidak. Subyek yang didiagnosis menderita penyakit disebut: Kasus berupa insidensi yang muncul dari populasi, sedangkan subyek yang tidak menderita disebut Kontrol.
setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat sebagai dependent variable dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya. 3. Penelitian Eksperimental-Sungguhan (true-experimental research) Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental dengan satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Ciri utama dari penelitian eksperimen meliputi: a. Pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib-ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi (pengaturan secara rambang). b. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok (kelompok-kelompok) yang dikenai perlakuan eksperimental. c. Memusatkan Usaha pada pengontrolan varians dengan cara: pemilihan subyek secara acak. Penempatan subyek dalam kelompok-kelompok secara rambang, dan penentuan perlakuan experimental kepada kelompok secara rambang. d. Validitas internal merupakan tujuan pertama metode experimental. e. Tujuan ke dua metode experimental adalah validitas external. f. Dalam rancangan experimental yang klasik, semua variable penting diusahakan agar konstan kecuali variable perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. 4. Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research) Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Si peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi apa yang ada pada validitas internal dan validiti eksternal rancangannya dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut. Ciri penelitian eksperimen semu meliputi: a. Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang di dalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel tersebut. b. Subyek penelitian adalah manusia, misalnya dalam mengukur aspek minat, sikap, dan perilaku. c. Tetap dilakukan randomisasi untuk sampel, sehingga validitas internal masih dapat dijaga. 5. Penelitian Tindakan (action research) Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain. Contoh penelitian tindakan misalnya adalah: a. Penelitian tentang pelaksanaan suatu program inservice training untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah; b. Penelitian untuk menyusun program penjajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi. Jensi jenis Penelitian Page 5
c. Penelitian untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan teknologi modern atau metode menanam padi yang inovatif. Ciri penelitian tindakan adalah: a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam dunia kerja. b. Menyediakan rangka-kerja yang teratur untukpemecahan masalah dan perkembangan baru. c. Penelitian mendasarkan diri kepada observasi actual dan data mengenai tingkah laku, dan tidak berdasar pada pendapat subyektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau. d. Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan selama masa penelitiannya dan mengorbankan control untuk kepentingan on-the spot experimentation dan inovasi.
Sumber : Badriah, D.L. 2006. Studi Kepustakaan, Menyusun Kerangka Teoritis, Hipotesis Penelitian dan Jenis Penelitian. http://www.kopertis4.or.id/Pages/data%202006/ kelembagaan/studi_kepustakaan_DR%5B1%5D._Dewi.Doc Mart, T. 2006. Iptek Indonesia. Berada di Titik Nadir, Siapa Bertanggung Jawab? Kompas, Senin, 8 Mei 2006 http://www.ktiguru.org/index.php/interpretatif-2 http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian Sumber : Badriah, D.L. 2006. Studi Kepustakaan, Menyusun Kerangka Teoritis, Hipotesis Penelitian dan Jenis Penelitian. http://www.kopertis4.or.id/Pages/data%202006/ kelembagaan/studi_kepustakaan_DR%5B1%5D._Dewi.Doc
Page 6