You are on page 1of 3

Bahan pembuat wadah sangat berpengaruh terhadap kestabilan obat parenteral volume basar seperti gelas, plastik dan

tutup karet. Kandungan mikroba dari komponen kemasan sediaan parenteral dapat memberikan kontaminasi, misalnya dari komposisi, selama transportasi dan kondisi penyimpanan produk parenteral. Ada dua tipe utama wadah untuk injeksi yaitu dosis tunggal dan dosis ganda. Wadah dosis tunggal yang paling sering digunakan adalah ampul dimana kisaran ukurannya dari 1-100 ml. pada kasus tertentu, wadah dosis ganda dan sebagainya berupa vial serum atau botol serum. Kapasitas vial serum 1-50 ml, bentuknya mirip ampul tetapi disegel dengan pemanasan. Ditutup dengan penutup karet spiral. Wadah Gelas Wadah gelas masih merupakan pilihan pertama bagi sediaan parenteral volume kacil karena tahan terhadap zat kimia, asam, basa dan garam. Wadah gelas sebelum digunakan perlu dilakukan pemeriksaan jenis gelas untuk pemakaian parenteral. Wadah gelas digunakan untuk sediaan parenteral dikelompokkan dalam tipe I, Tipe II, dan Tipe III. Tipe I adalah mempunyai derajat yang paling tinggi, disusun hampir ekslusif dan barosilikat (silikon dioksida), membuatnya resisten secara kimia terhadap kondisi asam dan basa yang ekstrim. Gelas tipe I, meskipun paling mahal, ini lebih disukai untuk produk terbanyak yang digunakan untuk pengemasan beberapa parenteral. Gelas tipe II adalah gelas soda-lime (dibuat dengan natrium sulfit atau sulfida untuk menetralisasi permukaan alkalinoksida), sebaliknya gelas tipe III tidak dibuat dari gelas soda lime. Gelas tipe II dan III digunakan untuk serbuk kering dan sediaan parenteral larutan berminyak. Tipe II dapat digunakan untuk produk dengan pH di bawah 7,0 sebaik sediaan asam dan netral. USP XXII memberikan uji untuk tipe-tipe gelas berbeda.

2. Wadah Polimer Dalam dekade terakhir banyak digunakan terutama untuk sediaan infus. Keuntungan : pelepasan material sedikit,kemungkinan pecah kecil, mudah disimpan dan diangkut, mudah ditangani dan suara ribut berkurang. Kekurangan : dapat terjadi permeasi, resapan, reaksi kimia dan tidak stabilnya material polimer selama pemakaian. Jenis polimer yang digunakan : poliolefin,vinilresin atau polistiren .

3. Wadah Elastomerik Wadah elastomerik memiliki beberapa keuntungan : fleksibel, elastis, dapat beradaptasi dengan tekanan lingkungan. Bahan ini sering digunakan untuk vial, botol infus dan berbagai wadah dengan bentuk, ukuran dan ketebalan berbeda. Dua jenis karet jenuh dan tak jenuh. Karet jenuh : butil, etilen, propilen, dien dan silikon. Karet tak jenuh : polisopren, polibutadien, etilen nitril, dan lain-lain.

Cara Sterilisasi Wadah 1. Ampul Setelah dicuci letakkan terbaring dalam kaleng bersih mulut lebar, tutup sedikit terbuka. Sterilkan dalam oven suhu 170 0C selama 30menit. Setelah disterilkan tutup kaleng dirapatkan dan dikeluarkan dari oven. 2. Vial Setelah dicuci dengan air suling, sterilkan dalam oven dengan posisi terbaring seperti ampul. Tutup karet digodog dengan air suling selama 30 menit, kemudian dikeringkan dalam setangkup kaca arloji dalam oven dan jangan sampai meleleh. 3. Botol Infus Setelah dicuci dengan air suling masukkan ke dalam kaleng bersih mulut lebar dan biarkan sedikit terbuka kemudian disterilkan dalam oven suhu 250 0C selama 30 menit . Tutup karet disterilkan seperti tutup vial. Sediaan parenteral yang dihasilkan melalui proses dan teknologi sebagai berikut:

2. VIAL Vial dan tutupnya dicuci dengan air suling yang telah dilewatkan saringan G3. Sterilisasinya mengikuti cara sterilisasi ampul sedangkan tutupnya (bagian yang terbuat dari karet) didihkan selama 30 menit, dikeringkan dalam kaca arloji dalam oven.

3. BOTOL INFUS Botol infus dicuci dengan air suling yang telah dilewatkan saringan G3, kemudian dimasukkan dalam wadah kaleng yang besar dan tidak tertutup rapat. Sterilisasinya dilakukan dalam oven suhu 250 C selama 2 jam. Tutupnya yang terbuat dari karet disterilkan seperti tutup vial. Wadah dan Tutup Wadah untuk injeksi dapat berupa kaca atau plastic yang dibedakan menjadi ; Wadah dosis tunggal (single dose) adalah wadah untuk sediaan sekali pakai, misalnya ampul, ditutup dengan cara melebur ujungnya dengan api sehingga tertutup kedap tanpa penutup karet. Wadah dosis ganda(multiple dose) adalah wadah untuk beberapa kali penyuntikan, umumnya ditutup dengan karet atau aluminium, misalnya vial (flakon). Syarat wadah kaca untuk injeksi : 1. Tidak boleh bereaksi dengan bahan obat 2. Tidak boleh mempengaruhi khasiat obat

3. Tidak boleh memberikan partikel kecil kedalam larutan injeksi 4. Harus dapat memungkinkan pemeriksaan isinya dengan mudah 5. Dapat ditutup kedap dengan cara yang cocok 6. Memenuhi syarat uji wadah kaca untuk injeksi

Wadah berhubungan erat dengan produk. Tidak ada wadah yang tersedia sekarang ini yang benar benar tidak reaktif, terutama dengan larutan air. Sifat fisika dan kimia mempengaruhi kestabilan produk tersebut, tetapi sifat fisika diberikan pertimbangan utama dalam pemilihan wadah pelindung

Wadah terbuat dari berbagai macam bahan, wadah plastik, wadah gelas, dan wadah dari karet. Wadah plastik, bahan utama dari plastik yang digunakan untuk wadah adalah polimer termoplastik, unit struktural organik dasar untuk masing masing type yang biasa terdapat dalam bidang medis. Sesuai dengan namanya, polimer termoplastik meleleh pada temperatur yang meningkat. Wadah plastik digunakan terutama karena bobotnya ringan, tidak dapat pecah, serta bila mengandung bahan penambah dalam jumlah kecil, mempunyai toksisitas dan reaktivitas dengan produk yang rendah. Suatu golongan plastik baru, poliolefin, patut disebut secara khusus, yang saat ini mendapat perhatian dalam bidang parenteral adalah polipropilen dan kopolimer polietilen polietilen (Lachman, 1994). Wadah Gelas masih tetap merupakan bahan pilihan untuk wadah produk yang dapat disuntikkan. Gelas pada dasarnya tersusun dari silkon dioksida tetrahedron, dimodifikasi secara fisika dan kimia dengan oksida oksida seperti oksida natrium, kalium, kalsium, magnesium, alumunium, boron, dan besi. Gelas yang paling tahan secara kimia hampir seluruhnya tersusun dari silikon dioksida, tetapi gelas tersebut relatif rapuh dan hanya dapat dilelehkan dan dicetak pada temperatur tinggi (Lachman, 1994).

You might also like