Professional Documents
Culture Documents
(E-v) = 0
V= energi potensial waktu molekul H2 dalam persamaan Schrodinger V= Kombinasi linear menghasilkan : = N[ CI I + CII II + CIII III + CIV IV ]
kovalen ionik
CI = Maka :
+ = N C I ( 1 + 2 ) - = N C I ( 1 - 2 ) Dalam cara MO, komponen struktur ionik tidak ada. Contoh ikatan adalah di atom heteronuklir molekul HF. Dalam HF ikatan terjadi karena kombinasi linear dari orbital atom: 1s dari H 2px dari F Orbital molekul (x )
Struktur yang mungkin : H(1) + F(2) H(2) + F(1) H+ + F- 1,2 H-1,2 + F+ I II III IV ionik kovalen
Fungsi gelombang keseluruhan : = kovalen + ionik Atau = [ H(1s) (1) F(2px) (2) + H(1s) (2) F(2px) (1) ] + [a F(2px) (1) F(2p) - H(1s) (2)] Untuk HF konfigurasi struktur I sangat kecil sehingga diabaikan + H F H lebih positif dari F
Perbandingan Struktur :
HA1,2 + +
HB1,2 IV
Struktur sebenarnya merupakan hibridida resonansi atau keadaan dengan I dan II atau III dan IV. gejalanya disebut RESONANSI. E I Energi resonansi
I
II
C OII
Tanda resonansi
O=C=O I
I
O- C III
O+
CO2 mempunyai 3 struktur hipotetik = I + II + III Diagram energi ikatan valensi untuk CO2 sebagai berikut: II III II
Energi resonansi
I I I
Resonansi
keseimbangan
NB : jika energi resonansi makin besar, molekul makin stabil bila banyak rumus molekul yang sangat ditulis. Syarat resonansi : (1) (2) (3) (4) Kedudukan inti tetap Jumlah pasangan elektron tetap Hanya kedudukannya yang dapat berpindah Energinya sama
dewar IV
CIVIV +
CVV
Struktur dewar mempunyai energi lebih dari struktur kekule sehingga kurang stabil.
E
III I
E = Energi resonansi
IV II
Tinjauan dari segi energi CO2 : energi ikatan rangkap C=O = 732 kJ mol-1 CO2 = 2x732 = 1464 kJ mol-1 secara eksperimen kalor pembentukan CO2 = 1602 kJ mol-1 . entalpi resonansinya = 1602 1464 = 1,38 kJ mol-1. C6H6
3 ikatan rangkap 3 ikatan tunggal 6 ikatan tunggal C=C CC CH
6C+6H
C6H6
Tautomeri Terjadinya perpindahan inti Senyawa-senyawa dapat dipisahkan secara kimia (eksperimen) Terjadi antara komponen-komponennya
Penggunaan lain dari teori VB adalah dalam valensi terarah. Syarat pembentukan ikatan kovalen: Ada tumpangan dari orbital atom Ada pasangan electron dengan spin berlawanan. Ada orbital dari kulit valensi dari masing-masing atom yang berikatan.
+
e
+
A B A B
Tumpang tindih
2. Orbital s + p
Fungsi gelombang
3. Orbital p
4. Orbital p + p
Molekul Heteronuklir
CCl4 104,5
Cl C
140,5
Cl
Cl
1. BeCl2
4Be 17 Cl
Bila dilihat jenis orbitalnya maka ikatan terjadi antara 1 orbital s dari Be ditambah orbital p dan Cl dan 1 orbital s dari Be ditambah 1 orbital p dari Cl. Be 1s2 2s1 2px1 (tingkat terekstasi)
Cara penyelesaian : 1 orbital s dan 1 orbital p dari Be terhibridisasi membentuk 2 orbital baru yaitu 2 orbital sp