You are on page 1of 7

KAIIAN KRITIS TERHADAP KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH1

Oleh Muhammad Amin Sumaz- ..

";*9ti)i$t[sv |.-..
A.
Pengantar

r -r,

Alhamdulillah, segala puji-pujian hanyalah milik Allah swt, Dzat yang telah menganugerahkan segala sesuafu untuk keperluan manusia di muka bumi ini. Termasuk dalam bidang hukum sebagaimana termaktub dalam kitab suci Nyu - Alqur'an. Salawat dan salam, kita mohonkan ke hadirat Nyu, mudah-mudahan terus dilimpahkan kepada Muhammad saw, Nabi dan Rasul akhir zaman yang telah meninggalkan sunnahnya dalam
bentuk Alhadis yang isinya meliputi berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi dan keuangan sebagaimana termaktub dalam hadis-hadis ahkam al-mu'amalaf (hukum ekonomi -bisnis). Tidak boleh lupa kita juga mengharapkan semoga salawat dan salam ini merembes kepada keluarga dan sahabat nabi Muhammad saw, bahkan terhadap umatnya sekalian yang insya Alla kita
merupakan bagian dari padanya.

Sungguh bukan tidak pada tempatnya manakala melalui kertas kerja ini pemakalah menyampaikan terima kasih yang ticiak terkira dan tidak berhingga baik kepada Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Ag*g Republik Indonesia, maupun kepada Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSD serta Fakultas Syariah dan

Hukum Unversitas Islam Negeri (FSH-UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, lebih-lebih kepada panitia dan peserta seminar atas kehormatannya memberikan kepercayaan kepada pemakalah untuk turut menjadi salah satu pembicara di dalam forum ilmiah - akademik yang insya Allah sangat terhormat ini. Betapa tidak! Panitia meminta pemakalah melakukan kajian krltis (nazhar llmiah) terhadap Buku Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES), yang telah beredar dan diedarkan secara luas oleh Mahkamah Ag*g Republik Indonesia (MARI), berdasarkan Peraturan Mahkamah Ag*g (Perma) Nomor 2 Tahun 2008. Maknanya, buku ini secara resmi telah dinyatakan berlaku dan diberlakukan sejak tiga tahun yang lalu. Lebih dari itu, bahkan sudah
1 Makalah, disajikan dalam seminar nasional kerjasama Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI), Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakart4 dan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia (DIUEN BADILAG MARI), di Gedung Prof. Dr. Harun Nasutiory Kampus UIN ]akarta, Kamis, 15 Maret 2012itI121 rabiul akhir 1433 H.
,

Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, MA., SH., MM., adalah Guru Besar dan Dekan FSH UIN Jakarta Ketua Umum Majelis Pengurus Nasional Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (MPNHISSD, Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN -MUD.

Editor By Timur Abimanyu, SH.MH

bisa digunakan oleh kalangan manapun, termasuk atau terutama dalam lingkungan peradilan

khususnya Pradilan Agama yang oleh UU RI No. 3 Th. 2006 diberikan kewenangan untuk menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara
samping perkara-pekara perdata lainnya.3

di bidang: ekonomi syariah. di *

Terkait dengan peredaran buku ini sendiri, tentu pada tempatnya pemakalah menyamPaikan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun dan
keluarga besar Mahkamah Agung Republik [rdonesia khususnya, serta kepada masyarakat luas pada umumnya. Kehadiran buku ini, bagaimanapun memberikan tambahan yang special bagi khazanah intelektual syariah dan kesyariahan di Tanah Air tercinta Indonesia, sebangun

dan seirama dengan kecenderungan dunia yang tengah merindukan siraman sejuk dengan tetesan atau bahkan aliran deras air syariah yang oleh para pahli syariah di antaranya Ibn Qayyim al-Jauziyyah, dilukiskan bahwa syariah itu isinya melulu hikmah, keadilan, rahmat
dan maslahat bagi manusia.a Satu hal yang ingin pemakalah sampaikan sebelum yang lain-lain, ialah bahwa pada

mulanya, pemakalah sungguh merasa kurang pas untuk memberikan komentar apapun terhadap Buku yang pada satu sisi didahului dengan perencanaan dan proses yang sedemikian rupa; sementara pada sisi yang lain, buku ini juga ditulis oleh tim yang terdiri atas para ilmuwan dengan supply bahan baku ilmiah sedemikian rupa yang secara husnuzhzltarr, siapapun wajib hukumnya menghargai karya ini. Nyali pemakalah menjadi semakin "mengerut" tatkala tim penulis dalam kalimat "Pengantar Cetakan Revisi"-nya tegas-tegas menyatakan bahwa: "Buku yang ada di hadapan pembaca adalah Edisi Sempurna setelah beberapa kali dilakukan penelitian dan penyempumaan oleh Tim Penyusun."s Pemakalah merasa 'lebih salah tingkah lagi" tatkala secara pribadi, bukan hanya kenal tetapi juga insya Allah mengenali secara baik sebagian besar pakar/ahli yang terlibat dengan penyusunan KHES ini, baik tim penulisnya maup"o gr1; pelaku studi bandingnya yang terlibat aktif dengan keperluan dan upaya penyusunan buku ini. Namun, mengingat permintaan ini bersifat resmi dari panitia dan dilakukan pada forum ilmiah-akademik yang mengutamakan prinsip saling tukar fikiran (mudzakarah) dari pada menguji maupun menggurui, maka pada akhimya pemakalah merasa sedikit percaya diri untuk mencoba meneropong buku ini. Tentu bukan dalam konteks mencari apalagi mencari-cari kekuranganr,ya untuk kemudian memberikan
3 Pengadilan agama bertugas dan berlvenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di

tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang: a. Perkawinan; b. Waris; c. wasia! d. Hibah; e. Wakaf; f. zakat; g. Infak; h. Shadaqah; i. Ekonomi syariah (UU-RI No. 3 Th. 2006,

Pasal49).
a

:r

Ibn Qayyim al-jauziyyah,I'lam al-Muwaqi'in'an Rabb al-'Alamiry jil. 3, hlm. 14-15.


Pusat Pengkajian Hukum Islam dan Masyarakat (PPHIM), Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Edisi

Revisi, [t.t.], hlm. ix.

penilaian terhadap buku inl melainkan lebih dalam bentuk sebatas memenuhi permintaan panitia penyelenggara di satu pihak dan di pihak lain sebagai titipan harapan untuk perbaikan di masa depan manakala buku ini pada suatu saat nanti, dimungkinkan untuk menerima
masukan.

B. Sekapur Sirih KHES


Kompilasi Hukum Ekonomi S)'ariah (KHES), yang menghimpun 4 BUKU, tersusun atas

43 BAB dengan 790 Pasal, ini mernuat content ilmu syariah dan kesyariahan yang terbilang
sangat luas meskipun belum tepat untuk dikatakan bersifat komprehensif khususnya dalam

bidang hukum ekonomi syariah (fikih muamalah). Mulai dari hal-hal yang bersifat umum, dasar dan baku semisal Ketentuan lJmum, Subyek Hukum, Amwal (BuJcu I), Tentang Akad, Iual-Beli/Bai', Syirkah, Mudharabah, Muzara'ah, Musaqah, Khiyaa ljarah, Kafalah, Hawalah, Rahn, Wadiah, Ghashab dan Itlaf, Wakalah, Shulh, Pelepasan Hak, Ta'min, Obligasi Syariah Mudharabah, Pasar Modal, Reksadana Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariatr, Obligasi Syariah, Pembiayaan Multi Jasa, Qardh, Pembiayaan Rekening Koran Syariah, dan Dana Pensiun Syariah (Buku II), sampai kepada persoalan Zakat dan Hibah (Buku III), serta
Akuntansi Syariah (Buku IV), ada dan,ciiatur dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.

Lepas dari kemungkinan kekurangan dan keterbatasan yang ada di dalamnya, sebagaimana insya Allah akan diurai dengan serba singkat berikut ilustrasinya nangti, bagaimanapun secara umum dan keseluruhan, buku kehadirannya memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan buku-buku serupa atau yang sama-sama memuat hokum ekonomi dan keuangan syariah. Pasalnya ? Mengingat pemberlakuan buku KHES ditopang oleh Mahkamah Ag*g Republik Indonesia. Buku KHES ini tidak hanya turut memperkaya
khazanah intelektual Islam dan keislaman dalam bidang syariah dan kesyariahan; akan tetapi,

lebih dari itu, buku ini juga merupakan salah satu pelopor dalam mengisi kekurangan literatur syariah dan kesyariahan yang ditulls {alam bahasa hukum Indonesia yang sampai sekarang masih terbilang sedikit kalau tidak teppt dinyatakan langka. Buku-buku lainnya adalah semisal

Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sejak Tahun 1975 yang memuat L30-an fatwa dalam berbagai bidang, di samping Himunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
MUI), dan terutama Peraturan Bank lrdonesia (PBI) dan lain-lain baik yang ditulis oleh perseorangan maupun tim dan terutama lembaga. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, jugu turut memperkaya dan sekaligus memperkuat eksistensi dan posisi keberlakuan/pemberlakuan hukum syariah di Negara Hukum Indonesia (NHI); sementara pada saat yang bersamaan, KHES juga sejatinya memberikan energi tersendiri bagi askelerasi atau percepatan pemberlakuan hukum Islam di Indonesia. Disengaja atau kebetulary kehadiran KHES bersaman waktunya dengan pengundangan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2L Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, yang menurut Dr. M. Hasbi Hasan Undang-Undang ini turut memberikan kompetensi
Indonesia (DSN

kepada dalam

ir.or,o^i syariah, seiatinya Buku Kompilaasi Hukum peraturan perundangkehadiran rslamisasi/syariatisasi hukum Islam dan/atau konteks taqn#asi

Pendeknya (sengketa) ekonomi syariah'5 menangani perkara peradiran Agama dalam memberikan angin segar

undangan.'nsyaAllahlayakdikemukakandisiniialahbahwa

n"n"uo1,I.lJrTllil:"ll?ffi:,t: ;::::"1i umr J p endu duk #;T Maha sa den gan


E
I

Yans dan ber-Ketuhanan nvata-nyata beragama vang

::tffHff#T-ffi "T;#til

lain di hampir segenaP ilT::".1"t'J:lr:trJ:'J-:Tr:HlJtr;X"""1"il;anhukum1o:':^'dankeuangan di berbagai belahan negara a* u"rtu*iu^g syariah yangiuga**u,rr,
dalam kalam Nya: p"r,jrr* d*iu' Maha Benar
2ta

'rlf

a" ,iirrt"{J- isi"3x'1i"& "l;

g"r*i-s;qv$t c t:*Y,$Jt

kafir], tanda-tanda (kekuasaan) mereka [orang-orang kepa{1 benarKami akan memperrihatkan mereka sendirl, sampai dunia) dan pad'a diri bumi (penjuru Kami di segenap wilayah cukup bahwa benar (adanya)' Tidakah Al-qur,an, itu adarah bahwa benar jelas bagi mereka ? (Fushshilat (41): atas segara sesuatu akan meniadi saksi Rabb-mu itutah yang
sesungguhnya
53).

c'

B eb

raP-a

:i|in

baik apapun dan/atau kekeriruan; retak,,, sesempuma sejumrah t"t 'ru.* dan menyatakan tertib muatan materi tidak mengatakarr apalagi terhubung a""gu" soal a* redaksi, *urn* berikut ini: dengan persoalan ,ri seksama teks-teks mari kitallaah dengan dan/atau ilustrasi, Iain-lainnya. sekedar baik secara lisan, tulisan,

"HX

i:ffi ""#TI#ii=tetap saia masih ditemukan beberapa untuk r,lll KHEs,-di dalamnya terkait
makna

tidak : " riad a gadin g v ang

jelas, ,,Shighat akad dapat airantun dengan (waiib; imperatif)' *i, *, tiduk b""irut "t""gnaruskan dalam dan bahkan lugas' Itutah perbuatan.,, Kata'l*nua'] harus ;"*'puda u*"*r" i*,* '"'ls padahal, bentuk ukuj akad al-ba'i wa-alsebabnyamengaPaparaahlihukum,,tu*(fukaha),u*pu,"b"rsusah.payahmerumuskan tidk boleh ambigu' Dalam nrut-tu'yang para pihak (shighat a,aqd)dengan redaksi akad, ,',u*u y*g *",,gr.aruskan tidak masilrtetap ad'a pu,,,.g mudhari, yang syira, fitaa|-b.-o **r,"yu, bentuk f,il madhi dan/atau fi'il menggunakan dari pelarangan akad (al:aqidainlat:aqid.un)suPaya pura terletak arti penting masa nai GontanliO' '*, mengacu kepada
e

M. Hasbi hasan, Kompeteni

hlm' 1-2' perkara Ekonomi syariah' 201o Dalam penyeresaian peradilan Agama

yang dihubungkan dengan persyaratan apapun yang diduga kuat (zhann) akan mengganggu kelancaran peralihan hak sebagai tindak lanjut dan akaibat hukum dari suatu transaksi.
Sekedar bahan banding,

diktum ini mungkin bisadirumuskan dengan: "Akad harus dilakukan

dengan jelas, dalam bentuk lisary tulisan darVatau perbuatan."

Ilustrasi lain terkait isi, perhatikan dan renungkan teks berikut ini: "Amwal adalah benda yang dapat dimiliki dikuasal diusahakan, dan dialihkan, baik benda berwujud maupun tidak berwujud, baik benda yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar, baik benda yang bergerak maupun yang tidak bergerak, dan hak yang mempunyai nilai ekonomis."T Rumusan teks ini selain kurang mencerminkan bahasa hukum yang singkat padat dan akuraf juga terasa kurang fokus dalam memberikan pbmaknaan maksud dari kata amwal yang bersifat komprehensif (menyeluruh) dan utuh itu. Mudah-mudahan asumsi pemakalah ini tidak benar, penyusun teks - maaf -- sepertinya lebih terobesesi dengan pemaknaan kata amwal dalam

bentuk benda ekonomis daripada dalam waktu yang bersamaan, jugu

seharusnya

memperhatikan hak yang mengandung nilai ekonomi. Di masa-masa sekarang apalagi di amsamasa yang akan datang, hak-hak yang berdimensikan ekonomi sangat mungkin imbang atau
bahkan sama banyaknya dengan benda-benada yang bemilai ekonomi.

Akibatnya, penambahan kalimat "dan hak yang mempunyai nilai ekonomis," pada penghujung naskah di atas, itu seakari-.akan terpisah dari pemaknaan kata amwal dari sematamata benda ekonomi dalam pegertia,,i yang sesungghuhnya. Belum lagi pengulangan kata "bak" dan "maupun" di samping kata "benda" itu sendiri yang dalam paragtap sependek ifu terulang sampai 3 kali. Dari sudut pandang bahasa hukum Islam khususnya Alqur'an, ini tidaklah ijaz; bukan saja tidak jami dan mani'. Dari sudut pandang bahasa hukum termasuk bahasa hukum Indonesia, juga tidak tergolong efisien. Diktum ini mungkin bisa dirumuskan dengan misahrya: "Amwal adalah benda dan/atau hak yang memiliki nilai ekonomi yang dapat

dimiliki, dikuasai, diusahakan, dar, dialihkan; meliputi benda berwujud maupun tidak
berwujud, terdaftar maupun tidak terdaftar, dan bergerak maupun tidak bergerak."

Dari sisi tertib peraturan perundng-undangan, tim penyusun KHES jrgu - lagi-lagi mohon maaf dan berharap kritik ini tjdak tepat - sepertinya kurang memperhatikan tertib
pembidangan ekonomi syariah, baik ciari sisi keberadaan peraturan perundang-undangan yang terkait maupun dari sisi pembaban dalam kitab-kitab fkth (abwab al-fiqhiyyah) yang dapat

dikatakan sudah baku diwariskan/diwarisi secara turun temurun dari generasi fukaha yang satu ke generasi fukaha yang berikutnya. Perhatikan misalnya peletakkan Bab Zakat dan Hibah dalam buku KHES ya.g dimuat dalam buku III sesudah sekian banyak jeis transaksi muamalah lainnya yang dimuat di dalam BUKU II. Padahal, kita tahu bahwa kitab/bab zakat itu bagaimanapun tetap mencerminkan nilai-nilai peribadatan (ubudiah) di samping nilai-nilai ekonomi. Meskipun tertib urut-urutan pemuatan content keilmuan ini tidak ada sangkut
7

BacaKFIES, Buku I, BAB I, Pasal L An gk4 9.

pautlya dengan keharusan perafut:an perundang-undangan, namun dari sudut pandang filosofi abwab al-fiqh ke depan memang tetap layak dipertimbangkan. Pasalnya ? Selain
pembaban fikih yang telah baku itu memiliki nilai-nilai kesejarahan yang demikia+melekat dan

kontinue; juga sepertinya memiliki pengaruh tersendiri dalam tahapan/babakan pemberlakuan hukum Islam dalam konteks al-tadrijfi-al-tasyri' al-lslami (legislasi hukum Islam secara evolusi).

Dari sudut pandang kelahiran atau kehadiran peraturan perundang-undangan Islami yattg berlaku di lrdonesi4 undang-undang zakat juga tampak lebih dulu dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan yang berisikan ekonomi dan keuangan syariah. Dengan kalimat lain, proses taqninisasi hukum Islam bidang perzakatan jelas lebih dulu daripada perafuran perundang-undangan yang. mengatur persoalan ekonomi dan keuangan dalam
bidang-bidang yang lain.
Satu dua contoh kekeritisan di atas, jika benar adanya, insya Atlah bisa dijadikan bahan

renungan lebih lanjut untuk mengkritisi buku Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah ini mulai dari buku demi dan bab demi bab sampai kepada Pasal demi Pasal.

D. Penutup Dari pemaparan singkat di atas dapatlah disimpulkan bahwa secara umum

dan

keseluruhan, kehadiran Buku Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah dari berbagai aspeknya memiliki nilai-nilai filosofis, politis .{irn praksis yang sangat strategis bagi keberlakuan dan pemberlakuan praktek ekonomi da:r keuangan syariah di Indonesia pada khususnya dan keberlakuan serta pemberlakuan hukum Islam pada umumnya. Pinjam istilah Ibn Hajar al-

'Asqalani, ketika memandang kekeliruan ijtihad yang dilakukan mujtahid lairurya,


kekuranganlsekeliruan yang ada paoa KHES dibandingkan dengan kelebihan dan keunggulan yang ada di adalamnya, ibarat setetes nuqthah yang mengapung di tengah-tengah samudera lautan yang sangat luas. Atas dasar ini maka sungguh pada tempatnya manakala semua elemen
masyarakat terutama para pecinta ilmu syariah dan kesyariahan serta para pegiat ekonomi dan keuangan syariah, turut aktif mensosialisasikan dan mendayaguakan buku ini. Ermasuk peran serta aktifnya memberikan sumb*grl,perbaikan dan penyempurnazm buku yang tengah kita

kritisi sekarang ini.


Demikianlah makalah singkat ini disajikan ke hadapana peserta seminar yang terpelajar, sekedar pemicu dan pemacu untuk mengantar hadirin berdiskusi lebih lancar dan lebih segar. Amrn, semoga
!
t)

UJ

) /o
\o

RTTTJKAN IJTAIVTA

Alqur'anAllurim;
Hasbi Hasan, Kompetensi Peradilan Agama Dalnn Penyelesaian Perlura Ekonorni Syaiah, lakarta: Gramata Publishing, 20L0.

Ibn Qayyim al-lauz.ryyah, I'larn al-Muwaqi'in 'an


lt t.l.

Rabb

al:Alamin, Beirut-Lubnan: Dar a-Fikr,

Majelis Ulama lrdonesia, Himpunan Fattua lvlajelis Ulama Inilonesia Seiak L975, ]akarta: Komisi t Fatwa MUI,2011. Muhammad Amin SumA Himputun Undang-Undang Perilata Islam dan Peruturan Pelalcsanaannya di Negara Hulatm Inilonesia, ]akarta: Rajawali Press, 2008.
Pusat Pmgkajian
Syariah Edisi

Hukum Islam dan Masyarakat Madani (PPHIMM), Kompilasi Huhtm Elanomi Revisi |akarta: 2009.

You might also like