You are on page 1of 16

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PERAWAT CRITICAL CARE INDONESIA ( HIPERCCI )

Bahwa kami komunitas keperawatan Critical Care Indonesia dengan segala keahlian dan kemampuan yang sama kami sepakat menyatu dalam suatu wadah Himpunan. Bahwa guna membentuk suatu organisasi yang dapat melindungi, membina serta memajukan anggotanya merupakan sarana pencapaian sasaran yang dituju. Bahwa dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami komuitas Keperawatan Critical Care Indonesia mempunyai keinginan untuk mengembangkan diri baik dalam Ilmu Keperawatan maupun Ilmu Ilmu diluar Keperawatan. Dan sebagai landasan untuk mencapai cita-cita tersebut maka disusunlah pedoman organisasi dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Himpunan Perawat Critical Care Indonesia.

MUKADIMAH

Halaman | 1

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PERAWAT CRITICAL CARE INDONESIA ( HIPERCCI )


BAB I IDENTITAS ORGANISASI Pasal 1 Nama Organisasi Organisasi Indonesia bernama Himpunan disingkat HIPERCCI. Perawat Critical Care

Pasal 2 P e n d i r i a n Himpunan ini Jakarta. didirikan pada tanggal 17 November 2000 di

Pasal 3 Bentuk Organisasi Organisasi berbentuk Himpunan dan kekuasaan tertinggi ada pada anggota melalui Kongres. Pasal 3 Sifat Organisasi Himpunan perawat critical care berorientasi kepada keilmuan dalam bidang keperawatan kemudian menyebarluaskan informasi atau ilmu pengetahuan kepada seluruh perawat di area critical care. Pasal 5 Kedudukan HIPERCCI Himpunan Perawat Critical Care Indonesia berkedudukan di Jakarta sebagai pusat dan mempunyai cabang di propinsi Pasal 6 Lambang HIPERCCI Lambang organisasi mencerminkan : Bahwa sebagai perawat critical care, senantiasa bekerja dengan tanggung jawab dan tanggung gugat serta senantiasa
Halaman | 2

terus mengembangkan diri dalam ilmu keperawatan khususnya perawatan critical care. BAB II A z a s Pasal 7 Himpunan ini berazaskan kepada kaidah - kaidah dan kode etik Keperawatan

BAB III TUJUAN ORGANISASI Pasal 8 T u j u a n 1. Himpunan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan, mengembangkan pengetahuan dan profesionalisme seluruh perawat critical care Indonesia. 2. Menjalin kerjasama lembaga pendidikan. dengan pemerintah, swasta dan

BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 9 Anggota 1. Anggota penuh Yang dimaksud dengan anggota penuh adalah anggota dengan latar belakang pendidikan keperawatan serta keahlian dibidang critical care. 2. Anggota kehormatan Yang dimaksud dengan anggota kehormatan adalah anggota dengan latar belakang pendidikan serta keahlian non keperawatan atau mempunyai latar belakang pendidikan keperawatan tetapi beralih tugas diluar keperawatan namun mempunyai perhatian serta kepedulian untuk meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme perawat.

Halaman | 3

BAB V KEPENGURUSAN ORGANISASI Pasal 10 Susunan organisasi Susunan organisasi terdiri dari Tingkat Pusat dan Propinsi. Susunan Pasal 11 pengurus organisasi

Susunan pengurus organisasi terdiri dari 1. Pengurus pusat 2. Pengurus propinsi

Pasal 12 Komposisi Kepengurusan 1. Komposisi pengurus Pusat Ketua Umum. Sekretaris Jendral Sekretaris Bidang I Sekretaris Bidang II Bendahara I Bendahara II Bidang-Bidang : Bidang Diklat (Pendidikan dan latihan) Bidang Kesra (Kesejahteraan anggota) Bidang Layanan Keperawatan Bidang Organisasi Bidang Hukum & Hubungan Masyarakat

2. Komposisi
Ketua Sekretaris

pengurus

propinsi ( Disesuaikan dengan

Kebutuhan )

Halaman | 4

Bendahara .I Bendahara II Bidang-Bidang : Bidang Diklat (Pendidikan dan latihan) Bidang Kesra (Kesejahteraan anggota) Bidang layanan keperawatan Bidang Organisasi Bidang Hukum & Humas

Pasal 12 Masa Kepengurusan 1. Pengurus dipilih untuk masa bakti 5 tahun 2. Ketua Umum dapat dipilih lagi untuk berikutnya melalui kongres maksimal 2 periode. Pasal 13 Wewenang & Kewajiban 1) Pengurus Pusat adalah pelaksana tertinggi organisasi. periode

a. Dalam melaksanakan tugasnya pengurus pusat memiliki


kewenangan Menentukan kebijakan organisasi berdasarkan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, program kerja serta peraturan organisasi yang lainnya.

b. Pengurus Pusat berkewajiban.


Memberikan Pertanggungjawaban organisasi pada kongres HIPERCCI. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi berdasarkan AD/ART. 2) Pengurus Propinsi adalah pelaksana organisasi propinsi. di tingkat propinsi

a. Dalam

melaksanakan memiliki kewenangan

tugasnya

pengurus

Halaman | 5

Menentukan kebijakan organisasi di wilayah kerjanya berdasarkan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, program kerja serta peraturan organisasi yang lainnya.

b. Pengurus Propinsi berkewajiban.


Memberikan Pertanggungjawaban organisasi pada kongres HIPERCCI propinsi. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi berdasarkan AD/ART. BAB VI KEKAYAAN ORGANISASI Pasal 14 Kekayaan organisasi berasal dari : a. Uang pangkal anggota. b. Iuran anggota. c. Sumbangan yang tidak mengikat. d. Usaha organisasi. e. Aset organisasi baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak BAB VII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Anggaran Pasal 14 Dasar hanya dapat di rubah melalui Kongres. BAB VIII PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 15 Pembubaran organisasi 1. Organisasi dapat dibubarkan hanya melalui Kongres dengan usulan dari pengurus propinsi minimum 51 % dari total pengurus propinsi ada.
Halaman | 6

2. Dalam hal organisasi dibubarkan maka kekayaan organisasi dihibahkan kepada lembaga sosial.

BAB IX ATURAN TAMBAHAN Pasal 16 Hal - hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini di atur dalam anggaran rumah tangga.

Halaman | 7

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIPERCCI BAB I U M U M Pasal 1 Penjelasan Umum 1. Yang dimaksud dengan perawat critical care adalah seluruh tenaga perawat yang bekerja dirumah sakit dengan memegang teguh kode etik keperawatan serta mampu memberikan asuhan keperawatan kritis dengan cepat dan tepat 2. Himpunan perawat critical care Indonesia yang disingkat HIPERCCI merupakan organisasi yang menekankan kepada profesionalisme dan peningkatan keilmuan dibidang keperawatan critical care. 3. Ruang lingkup keanggotaannya adalah seluruh perawat critical care Indonesia.

BAB II KEANGGOTAAN Pasal 2 Syarat syarat Anggota 1. Anggota penuh. a. WNI b. Memiliki latar belakang pendidikan keperawatan. c. Memiliki sertifikat critical care atau bekerja sebagai tenaga keperawatan di area critical care minimal 2 tahun. d. Jenjang pendidikan tak terbatas. e. Usia maximum 60 tahun kecuali bila dibutuhkan
Halaman | 8

2. Anggota Kehormatan a. Mempunyai latar belakang keperawatan atau non keperawatan tetapi sudah tidak aktif sebagai tenaga keperawatan yang dinilai mempunyai kontribusi dan dedikasi untuk meningkatkan serta mengembangkan profesionalisme dibidang keperawatan.

Pasal 3 Tatacara penerimaan anggota 1. Calon anggota mengisi formulir yang telah tersedia sesuai standar. 2. Membayar uang pangkal untuk menjadi anggota.

Pasal 4 Kewajiban Anggota 1. Mentaati dan mengamalkan AD/ART HIPERCCI 2. Setiap calon anggota yang diterima menjadi anggota membayar uang pangkal Rp. 10.000,- dan uang iuran Rp. 3.000,- perbulan. 3. Menjalankan semua keputusan rapat. 4. Menghadiri rapat yang diadakan HIPERCCI.

Pasal 5 Hak Anggota. 1. Semua anggota berhak mengajukan usulan. 2. Memiliki hak memilih dan dipilih. Pasal 6 Pemberhentian anggota. 1. a. b. c. Anggota berhenti atau hilang keanggotaannya karena : Meninggal Permintaan sendiri. Diberhentikan oleh pengurus.
Halaman | 9

Pasal 7 Kaderisasi Dalam menjaga kesinambungan organisasi perlu dibina kader kepemimpinan organisasi disesuaikan dengan kebutuhan.

BAB III ORGANISASI Pasal 8 Kepengurusan Organisasi Pengurus Pusat terdiri dari : 1. Ketua Umum. 2. Sekretaris 3. Bendahara I 4. Bendahara II 5. Bidang bidang. Bidang Organisasi. Bidang Pendidikan dan latihan (Diklat) Bidang Layanan keperawatan Bidang Kesejahteraan anggota (Kesra) Bidang Hukum dan Humas 1. Ketua Umum Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang diselenggarakan organisasi serta mempunyai kebijakan tertinggi dalam organisasi. 2. Sekretaris Melaksanakan kegiatan organisasi serta mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan organisasi. 3. Bendahara Bertanggung jawab terhadap keuangan baik uang masuk maupun keluar didalam organisasi.
Halaman | 10

4. Bidang-bidang : - Bidang Organisasi bertanggung jawab terhadap operasional oraganisasi dengan bekerjasama dengan bidang-bidang lain - Bidang Diklat bertanggung jawab pada aspek pendidikan dan pelatihan - Bidang Kesra Bertanggung jawab terhadap kegiatan atau usaha lain dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggotanya - Bidang layanan keperawatan bertanggung jawab terhadap seluruh aspek keperawatan yang menyangkut standarisasi dalam bidang keperawatan - Bidang Hukum dan humas : Bidang Hukum bertanggung jawab terhadap aspek legal/hukum didalam pendirian atau operasional kegiatan organisasi Bidang Humas bertanggung jawab terhadap penyebarluasan kegiatan oraganisasi dan pengenalan organisasi keluar Pasal 9 Syarat- syarat pengurus 1. Terdaftar sebagai anggota aktif 2. Mampu dan mau bekerja 3. Sanggup bekerja aktif dan bekerjasama dalam organisasi. Pasal 10 Penggantian Pengurus Antar Waktu 1. 2. 3. 4. Meninggal Berhenti. Pindah tempat. Diberhentikan setelah melalui rapat pengurus. Pasal 11 Pengisian Lowongan Kepengurusan Pengisian lowongan melalui rapat Pengurus
Halaman | 11

Pasal 12 Masa Kepengurusan 1. Pengurus pusat dipilih untuk masa bakti 5 tahun. 2. Pengurus propinsi dipilih untuk masa bakti 5 tahun Pasal 13 Pengurus propinsi terdiri dari : 1. Ketua Umum. 2. Sekretaris 3. Bendahara I 4. Bendahara II 5. Bidang bidang: Bidang Hukum & Hubungan Masyarakat Bidang Diklat (Pendidikan dan latihan) Bidang Kesra (Kesejahteraan anggota) Bidang Layanan Keperawatan Bidang Organisasi Pasal 14 Kongres Nasional 1. Kongres kekuasaan tertinggi. 2. Kongres diselenggarakan tiap 5 tahun sekali. 3. Dalam keadaan luar biasa dapat dilakukan kongres luar biasa. 4. Kongres memiliki kewenangan : a. Mengesahkan jadwal acara. b. Memilih dan mengesahkan pimpinan kongres. c. Menyempurnakan AD/ART, Pedoman Garis Besar Program Kerja, pernyataan sikap. d. Menilai pertanggungjawaban pengurus dan bila selesai pengurus demisioner. e. Memilih dan melantik pengurus terpilih. f. Menunjuk ketua terpilih sebagai team formatur. g. Memandatkan kepada formatur untuk memilih pengurus. h. Memandatkan kepada ketua untuk melantik pengurus.
Halaman | 12

i. Menetapkan tempat kongres berikut. 5. Pedoman Kongres. a. Kongres diselenggarakan oleh pengurus pusat dengan panitia kongres terdiri panitia pengarah dan panitia pelaksana. b. Tempat kongres berikutnya ditetapkan dalam kongres. c. Peserta kongres terdiri dari :anggota, pengurus dan peninjau d. Kongres sah apabila dihadiri oleh 50 % + 1 dari jumlah propinsi yang ada. e. Apabila ada hal yang tidak memungkinkan kongres dapat diundur s.d 2 bulan dari jadwal. f. Peserta memiliki hak suara dan hak dipilih. g. Sidang dipimpin oleh pimpinan sidang. h. Tempat penyelenggaranan kongres ditetapkan bergilir. Pasal 15 Kongres Propinsi 1. Kongres propinsi kekuasaan tertinggi di propinsi. 2. Kongres propinsi diselenggarakan 5 tahun sekali. 3. Dalam keadaan luar biasa dapat dilakukan kongres luar biasa. 4. Kongres memiliki kewenangan : a. Mengesahkan jadwal acara. b. Memilih dan mengesahkan pimpinan kongres. c. Memilih ketua dan pengurus lain. d. Menilai pertanggungjawaban pengurus dan bila selesai pengurus demisioner. e. Memilih dan melantik pengurus terpilih. f. Menunjuk ketua terpilih sebagai team formatur. g. Memandatkan kepada formatur untuk memilih pengurus. h. Memandatkan kepada ketua untuk melantik pengurus. i. Menetapkan tempat kongres propinsi berikut. 5. Pedoman Kongres. a. Kongres diselenggarakan oleh pengurus propinsi dengan panitia kongres terdiri panitia pengarah dan panitia pelaksana.
Halaman | 13

b. c. d.

f. g. h.

Tempat kongres ditetapkan kongres. Peserta kongres terdiri dari : anggota, pengurus dan peninjau. Kongres sah apabila dihadiri oleh 50 % + 1 dari jumlah peserta. e. Apabila ada hal yang tidak memungkinkan kongres dapat diundur s.d 2 bulan dari jadwal. Peserta memiliki hak suara dan hak dipilih. Sidang dipimpin oleh pimpinan sidang. Tempat penyelenggaranan kongres ditetapkan bergilir. i. Kongres propinsi dilaksanakan paling lambat 6 bulan setelah kongres nasional BAB IV S E K R E T A R I A T Pasal 16 Tanggung jawab sekretariat 1. Sekretariat bertanggung jawab terhadap tugas organisasi BAB V Rapat Pengurus Pasal 17 1. Rapat pengurus harian adalah rapat pengurus yang dihadiri oleh ketua dan kelengkapan pengurusnya. 2. Rapat pengurus harian diselenggarakan minimum 2 bulan 1 kali rapat. 3. Bila pengurus tidak hadir dalam rapat minimum 3 kali berturut-turut maka diadakan rapat untuk memberhentikan yang bersangkutan dari kepengurusan, dengan terlebih dahulu diberikan surat peringatan sampai 3 kali. BAB VI L A M B A N G Pasal 18 1. Lambang berbentuk bulat menggambarkan keseimbangan dan kontinuitas arus informasi ilmu pengetahuan yang disampaikan kepada anggotanya.
Halaman | 14

pelaksanaan

2. Ditengah-tengah terdapat gambaran EKG, merupakan suatu gambaran bahwa perawat critical care bekerja dengan data yang akurat yakni dengan cara selalu memonitor perubahan yang terjadi dalam tubuh pasiennya. 3. Dibawah gambaran EKG terdapat sebuah buku yang menggambarkan bahwa buku merupakan sumber pengetahuan, jadi perawat critical care harus selalu belajar dan mengembangkan diri

BAB VII K E U A N G A N Pasal 19 Keuangan Organisasi 1. Besaran iuran anggota ditetapkan dalam kongres yaitu sebesar Rp. 3.000,-per anggota/ bulan. 2. Alokasi uang iuran : adalah 80% untuk propinsi dan 20% untuk pusat 3. Uang pangkal menjadi anggota sebesar Rp. 10.000,4. Uang iuran harus dibayar setiap bulan. 5. Pembagian hasil usaha unit usaha terdiri dari : 80% Pelaksana usaha dan 20% untuk organisasi. 6. Tatacara pengeluaran uang organisasi akan diatur tersendiri pada tatakerja organisasi. 7. Laporan keuangan organisasi harus dilaporkan secara rutin dan rinci tiap 6 bulan sekali. 8. Laporan keuangan harus dipertanggungjawabkan pada waktu kongres.

BAB VIII P E N U T U P Pasal 20


Halaman | 15

1. Hal-hal yang belum diatur dalam AD/ART akan diatur


dalam peraturan Organisasi. 2. Anggaran rumah tangga ini ditetapkan berlaku sejak tanggal

Ditetapkan di : JAKARTA Tanggal : 26 Mei 2007

Halaman | 16

You might also like