You are on page 1of 3

PERITONITIS PELVIC A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K.

ANATOMI PELVIC DEFINISI ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI PATOGENESIS PATOFISIOLOGI MANIFESTASI KLINIS PENEGAKKAN DIAGNOSA DIAGNOSA BANDING PENATALAKSANAAN PROGNOSIS

Pada serosa tuba, ovarium dan alat-alat di sekitarnya, seperti uterus, fleksura sigmoidea, dan usus halus dijumpai eksudat serous atau fibrinous, yang dengan meredanya proses radang, diikuti oleh perlekatan-perlekatan antara alat-alat tersebut. Akan tetapi, ada kemungkinan pula bahwa eksudat bernanah. Sedang pada infeksi puerpural dan postabortum ada kecenderungan, bahwa radang menjadi peritonitis umum, maka pada infeksi gonorea biasanya infeksi terbatas pada daerah pelvik. Jika eksudat bernanah, maka nanah berkumpul di kavum Douglasi.

Gejala-gejala peradangan lebih nyata jika pada salpingo-ooforitis peritoneum pelvik ikut serta. Selain demam dan leukositosis rasa nyeri biasanya lebih berat, penderita merasa lebih mual, terdapat defense musculaire, gerakan uterus menimbulkan perasaan sangat nyeri. Jika ada abses di cavum Douglasi, teraba tumor dengan batas-batas yang tidak nyata di belakang uterus, dan yang menonjol ke forniks vagina posterior.

Terapi pada peritonitis pelvik yang akut tidak berbeda dari terapi pada salpingo-ooforitis akuta. Jika terdapat abses di kavum Douglasi, maka terapi yang tepat adalah kolpotomia posterior dan drainase.

PELVIOPERITONITIS Biasanya terjadi sebagai lanjutan dari salpingoophoritis. Kadang-kadang terjadi dari endometriosis atau para metritis.

ETIOLOGI 1. GO 2. Sepsis (postpartum dan postabortum) 3. Dari appendicitis Pelvioperitonitis dapat menimbulkan perlekatan-perlekatan dari alat-alat dalam rongga panggul dengan akibat perasaan nyeri atau ileus. Dapat dibedakan menjadi 2 bentuk : 1. Bentuk yang menimbulkan perlekatan-perlekatan tanpa pembentukan nanah. 2. Bentuk dengan pembentukan nanah yang menimbulkan Douglas abses.

GEJALA Adanya nyeri perut di bagian bawah Demam intermittens : pasien menggigil Tenesmi ad anum

DIAGNOSA Pada toucher teraba infiltrat dalam cavum Douglasi, tapi kadang-kadang hanya ada penebalan lipatan Cavum Douglasi, yang teraba sebagai bagian pinggir yang keras. Pada toucher teraba tahanan yang kenyal yang berfluktuasi dalam cavum Douglasi dan yang nyeri tekan. LED meningkat tinggi, disertai dengan gambaran darah yang toksik

Sebagai akibat pelveoperitonitis dapat terjadi Douglas abses. Douglas abses ini dapat pecah ke dalam rectum atau ke dalam fornix posterior vaginae. Gouglas abses dapat terjadi karena : Nanah yang keluar dari salpingitis purulenta Pyosalpinx yang pecah Haematocele retrouterina yang berinfeksi Abses ovarium yang pecah Dari abses appendiculer Pelveoperitonitis purulenta Perforasi usus pada typhus abdominalis. Terutama terjadi di negara yang sedang berkembang.

DIAGNOSA BANDING 1. Haematocele retrouterina terjadi lambat laun dan setelah beberapa lama menjadi keras 2. Tumor-tumor retrouterine biasanya batas-batasnya jelas kadang-kadang dapat digerakkan 3. Abses dalam parametrium terletak di luar ligamentum sacro uterinum, Douglas abses terletak antara ligamentum antara ligamentum sacro uterinum.

PENATALAKSANAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Broad spectrum antibiotica Istirahat dalam letak Fowler Opiat untuk mengurangi rasa nyeri Infus untuk mempertahankan balance elektrolit Dekompresi dengan Abott Miller Tube Pada Douglass abses dilakukan kolpotomia posterior

Kalau setelah kolpotomi tidak segera ada perbaikan, harus dicari sebab-sebab extragenital. Misal : perforasi usus karena typhus abdominalis.

PROGNOSIS a. Pada pelveoperitonitis akut akan didapatkan orognosis yang jauh lebih baik dari peritonitis umum. b. Biasanya terjadi pembatasan pada pelveoperitonitis akut c. Prognosa yang lebih buruk akan didapatkan pada pelveoperitonitis septika dan kurang buruk pada pelveoperitonitis gonnorhoica. d. Pelveoperitonitis dapat menyebabkan retroflexio uteri fixata.

You might also like