You are on page 1of 18

MAKALAH

Kelompok tiga:

DIAH ASWATI. A.S HAMIDA WATI. MARIANA SARI. RIDHA RISKY WAHYU. P.H RITA ROSDIANA WATI. M.TOHRI. YUDI KURNIAWAN.

KATA PENGANTAR
Bismillahirrogmanirrohiim. Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat hidayah dan inayahNya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai harapan kami. Dengan adanya makalah yang kami buat dapat menbantu temen-temen semua dalam belajar sejarah. Di dalam makalah kami terdapat suatu bahasan yaitu CIRI-CIRI SOSIAL,BUDAYA,EKONOMI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA MASA BERBURU( FOOD GATHERING) DAN MASYARAKAT PERTANIAN(FOOD PRODUCING) Demikianlah isi makalah semoga dapat memberikan mamfaat bagi kita semua.

Kelompok tiga.

Proses purba.

perkembangan

social,budaya,

ekonomi,

manusia

Untuk

menuju

masa

moderen,

ternyata

manusia

praksara harus mengalami perubahan demi perubahan, dari

masa ke masa. Demikian pula cara hidupnya, bahasa komonikasi,dan alat-alat yang di gunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari di mulai dari tinggat paling sederhana, berkembang menuju tinggat yang paling maju. kehidupan manusia prasejarah mengalami beberapa fase kehidupan, seperti berikut:

A. Masa berburu dan mengumpulkan makanan( meramu) Masa berburu dan mengumpulkan makanan

merupakan fase Kehidupan manusia praaksara yang pertama di alami. a. Kondisi alam dan kehidupan manusia praaksara. Kehidupan pada masa berburu dan mengumpulkan Makanan sangat bergantung pada alam. Daerah yang di tempati oleh manusia tersebut harus dapat memberikan persediaan makanan yang cukup untuk memungkinkan kelangsungan hidupnya. Untuk di diami pada waktu ialah daerah yang cukup mengandung bahan makanan dan air, terutama tempat yang sering di datangi atau di lalui

binatang. Termpat semacam itu umumnya berupa padang rumput dangan semak belukar dan hutan kecil yang berdekatan dengan sungai atau danau. Hewan yang menjadi buruan terdiri atas jenis hewan besar. Mereka tetap tinggal di tempat tersebut selama alam sekitarnya menyediakan bahan makanan dalam cukup banyak. Jika sudah mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan makanan, mereka segera mencari tempat lain yang masi kaya bahan makanan. b. Jenis manusia praaksara(prasejarah) Kehidupan masa berburu dan mengumpulkan makanan di Indonesia dialami oleh manusia jenis pithecanthropus danhomo wacakensis atau manusia dari wajak. Manusia hidup dalam kelompok dan membekali diri untuk menghadapi lingkungan sekitarnya. Kelompok berburu tersusun atas keluarga kecil, pihak laki-laki melakukan perburuan, sedangkan perempuan mengumpulkan bahan makan(tumbum-tumbuhan) dan mengurus anak. Dengan temuan yang ada dapat di ketahui bahwa kemampuan manusia praksara sangat terbatas. Pikiran

mereka sederhana dan belum dapat memamfaatkan lahan yang di sediakan oleh alam dengan sebaik-baiknya, mereka membuat peralatan sendiri dari batu, kayu, dan tulang dengan cara sederhana. c. Peralatan hidup. Peralatan hidup manusia purba dapat memberika petunjuk cara manusia purba hidup. Mereka hidup dari berburu dan mengumpulkan bahan makanan( meramu) sehingga peralatan utamanya adalah alat-alat berburu. Alatalat tersebut di gunakan untuk memotong danging dan tulang dari binatang buruan yang mereka peroleh. Oleh karena itu peralatan manusia prasejarah pada waktu itu kebanyakan terbuat dari batu sehingga pada zaman itu di sebuat zaman batu. Jenis peralatan batu yang pernah di temukan antara lain kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam dan serpih bilah. Dari temuan tersebut yang paling menonjol adalah kapak perimbas. Kapak perimbas terbesar di Indonesia, terbuat dari batu yang masi kasar. Tersebut di duga adalah manusia jenis pithecanthropus dan kebudayaan tersebut kebudayaan pithecanthropus( batu tua), alat

tersebut banyak di temukan di daerah punung, kabupaten pacitan(jawa timur) sehingga di sebut kebudayaan pacitan. Temuan temuan sejenis terdapat di jampangkulon(sukabumi) oleh D. erdbrink, di gombong, paringi dan tambang sawah(bengkulu), oleh bangkal(Kalimantan timur) cabbange (Sulawesi selatan), sambiran truyan ( bali), wangka,maumere( flores), dan timor. Ketika kelompok manusia masa berburu dan mengupulkan makanan menempati suatu wilayah cukup lama, berarti mereka sudah tidak bergantung pada persediaan makanan yang di sediakan oleh alam. Budaya mereka berkembang lebih cepat, kemudian memasuki masa bermukim dan bercocok tanam.

B. Masa Bermukim dan Bercocok Tanam. Pada tahap terakhir masa berburu dan mengumpulkan makanan, mulai ada manusia yang tinggal lebih lama dalam suatu tempat. Kemampuan manusia untuk hidup sudah mencapai sesuatu yang mungkin tumbuhnya pola baru. Manusia sudah mempunyai kemampuan untk

menghasilkan makana dalam jumlah yang cukup sehingga tidak perlu mengembara lagi. a. Kehidupan manusia. Ketika cara hidup berburu dan mengumpulkan makana mengalami perkembangan sampai tahap akhir, manusia menginjak suatu masa kehidupan yang di sebut masa bermukim dan bercocok tanam. Masa itu sangat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat dan peradaban karena beberapa penemun baru berupa penguasaan sumber alam bertambah cepat. Hutan belukar di mamfaatkan dengan cara di tebang dan di bakar pohonpohonnya sehingga terbentuklah ladang yang akan di tanami tanaman pertanian. Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, mereka masih melakukan kegiatan berburu dan menangkap ikan. Sistem petanian berladang atau huma belum menggunakan pengolahan tanah, pengairan, dan pemupukan. Jika tanah tidak produktif, mereka mencari lahan baru dengan menebang hutan lain, sedangkan lahan lama di tinggalakan begitu saja.

Pada masa bermukim dan bercocok tanam mulai ada tanda-tanda cara hidup menetap di suatu pemukiman yang terdiri atas beberapa tempat tinggal sederhana dan di diami secara berkelompok oleh beberapa keluarga. Populasi mulai meningkat dan kegiatan dalam perkampungan mulai di atur dan di bagi antaranggota masyarakat. Dalam masa perundinga, masyarakat memiliki kemahiran dalam mengolah logam, berbagai jenis alat di buat dari logam, seperti kapak perunggu, nekata perunggu, bejana perunggu, arca, perhiasan, dan barang-barang dari besi. Kehidupan masa bermukim dan bercocok tanam di Indonesia di dukung oleh manusia jenis homo sapiens. Manusia jenis ini telah mengalami perkembangan cukup pesat, karena jenis manusia homo sapiens telah memiliki kecerdasan yang hampir seperti manusia moderen. Perubahan dari food gathering atau mengumpulkan makanan menjadi food producing adalah suatu perubahan yang siknifikan bagi kehidupan manusia purba. Mereka mulai bisa menguasai alam sekitar. b. Hasil kebudayaan dan peralatan hidup.

Peralatan hidup yang masi dapat di jumpai saat ini dari kehidupan masa bermukim dan bercocok tanam adalah sebagai berikut: Baliung persegi. Baliung persegi berbentuk seperti pacul, alat ini di buat dari batuan kalsedon,agat,chert,dan jespin. Tipe umum baliung persegi adalah baliung dengan variasi yang berupa beliung bahu, beliung tangga, beliung gigir, beliung atap, beliung biola dan panah. Daerah penemuan beliung persegi meliputi hampir seluruh Indonesia, terutama di bagian barat. Alat semacam itu juga di temukan di maleysia,thailan,Kampuchea,Vietnam,cina dan Taiwan Kapak lonjong. Kapak lonjong terbuat dari batu kali jenis nefrit yang telah di ubah lebih halus dari pada kapak persegi. Daerah penemuan terbatas di wilayah bagian timur Indonesia. Hal ini sesuia dengan penumuan van heekeren dan w.f van bears yang mengatakan bahwa di kalumpung(Sulawesi utara) sudah terjadi perbaduan antar tradisi kapak pesegi dan lonjong.

Mata panah. Mata panah juga di temukan pada masa

bercocok tanam. Daerah penemuan yang penting ialah pacita(jawa timur) dan toala(sulawesi selatan). Mata panah beperigi dan bilah bergerigi dari kebudayaan toala, Sulawesi selatan.

Gerabah dan perhiasan. Hasil peelitian membuktikan bahwa alat-alat

gerabah sudah mulai di buat pada masa bermukim dan bercocok tanam, tetapi cara pembuatannya masih kasar dan sederhana. Alat gerabah itu pertama kali di gunakan untuk menyimpan bahan makanan dan minuman, kemudian berkembang di gunakan sebagai alat memasak. Bersama dengan itu barang perhiasan mulai di buat, misalnya gelang dari batuan kalsedon, manic-manik dari tanah liat, kalung

dari kulit kerang, dan lukisan berwarna-warna. Aneka lukisan dapat di lihat dalam masyrakat pedalam misalnya di toraja dan irian(papua).

C. Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat di Indonesia. Mereka percaya terhadap hal-hal yang menakutkan atau serba hebat, selain itu mereka juga memuja roh nenek moyang, kadang kala melihat melihat pohon besar,tinggi, dan rimbun manusia merasa ngeri. Manusia purba merasa kengerian tersebut di sebabkan pohon itu ada yang menghuni. Begitu pun terhadap batu besar, serta binatang yang besar dan menakutkan mereka juga memujanya. Kekuatan alam yang besar, seperti angin topan, banjir, dan gunung meletus di anggap nenakutkan dan mengerikan juga di puja. Jika terjadi letusan gunung merapi mereka beranggapan bahwa yang menguasai gunung

sedang murka. Jadi secara ringkas kepercayaan masyarakat pada masa bermukim dan bercocok tanam dapat dibedakan atas dua hal: a) Dinamisme.

Dinamisme adalah kepercayaan terhadap kekuatan gaip yang terdapat pada benda-benda tertentu, misalanya pada pohon-pohon besar, batu besar, gunung, gua, senjata, dan aziman. Mereka menaru hormat dan memuja benda-benda tersebut. b) Animisme. Animisme adalah kepercayaan bahwa roh(jiwa)itu tidak hanya berada pada mahluk hidup, tetapi juga pada benda-benda tertentu. Roh-roh itu dapat berbuat baik, tetapi juga dapat berbuat jahat. Manusia perlu memujanya sambil member sesajen agar roh tidak berbuat jahat. Adapun bangunan megalitik yang ada di Indonesia dan berhubungan dengan kepercayaan adalah sebagai berikut: a. Menhir. Menhir adalah tugu besar di buat dari batu inti yang masi kasar. Bangunan itu di temukan di sumatera selatan, Sulawesi tengah, dan Kalimantan. b. Dolmen.

Dolmen adalah sebuah batu besar seperti meja, daun dan kakinya terbuat dari batu utuh yang di haluskan. Bangunan itu di temukan di bondowoso(jawa timur), benda ini berfungsi untuk meletakan sesajen yang di persembahkan untuk roh nenek moyang. Dolmen biasanya terletak di atas kubur nenek moyang. c. Sarkofagus. Sarkofagus adalah petih jenasah terbuat dari batu yang di bentuk seperti lesung, tetapi agak bulat, terdiri atas wadah dan tutup. Benda ini banyak terdapat di bali. Apabila di perhatikan dengan seksama sarkofagus memiliki bentuk fungsional, yaitu ada bagian yang khusus didesain untuk kepala mayat. d. Peti kubur batu. Peti kubur batu adalah bangunan berupa peri batu dengan empat buah papan batu atau lebih dengan bentuk seperti peti mati zaman sekarang. Benda ini di temukan di sumatera dan kuringan, jawa barat. Peti kubur ini juga di temukan di daerah Sulawesi utara dan

tengah. Namun namanya bukan peti kubur batu, tetapi waruga. e. Pundak berundak. Pundak berundak adalah bangunan pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat. Bangunan ini adalah asal mula yang melaratbelakangi munculnya bangunan candi di Indonesia.

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan member tanda(x) pada salah satu huruf a,b,c,d, dan e.

Manusia purba hidup secara berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat yang lain karena.??? a. Serangan dari kelompok lain b. Seringnya terjadi bencana banjir c. Manusia purba sangat bergantung pada alam. d. Manusia purba hidup secara kelompok e. Penyakit mematikan

Bangunan megalithic yang mengiihami munculnya bangunan candi-candi di indonesia.???

a. Menhir b. Sarkofagus c. Punden berundak d. Dolmen e. Peti kubur batu Fungsi awal tujuan pembuatan menhir adalah??? a. Penyembahan dewa b. Batas wilayah kerajaan c. Untuk mengenang jasa para pemimpin karismatik d. Penolakan bahaya e. Sumber kekuatan mejik Jenis peralatan batu yang pernah di temukan antara lain kapak perimbas,kapak penetak,kapak genggam dan serpih bilah, dari temuan tersebut yang paling menonjol adalah kapak??? a. Kapak perimbas b. Kapak lonjong c. Belium persegi d. Mata pana e. Serpih bilah Apa yang di maksud dengan kepercayaan animisme..??

a. Kepercayaan terhadap roh(jiwa) b. Kepercayaan terhadap kekuatan gaib c. Kepercayaan terhadap pohon-pohon besar d. Kepercayaan terhadap dunia sihir e. Kepercayaan terhadap batu besar

B. Jawab pertanyaan berikut secara singkat dan tepat.. Sebutkan cirri-ciri food gathering dan food frodocing?? Kehidupan masa berburu dan bercocok tanam di Indonesia di dukung oleh manusia jenis apa.???? Apabila di lihat dengan seksama sarkofagus memiliki bentuk fungsional yaitu.??? Apa fungsi dolmen.??? Sistem kepercayaan awal masyarakat di Indonesia ada dua,sebutkan.???

You might also like