You are on page 1of 82

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/1 : 1 dan 2 : 4 x 45 menit (4 jam

pelajaran), 2 kali pertemuan

Standar Kompetensi : 1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Kompetensi Dasar : 1.1 Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadappertumbuhan tumbuhan. 1.2 Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan. 1.3 Mengomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan C Indikator : 1. Menjelaskan pengertian proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. 2. Menjelaskan teori-teori pertumbuhan tumbuhan 3. Menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. B. Siswa dapat menyebutkan macam teori titik tumbuh menurut Hanstein dan Schmid. C. Siswa dapat menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. D. Siswa dapat membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. II. Materi Ajar Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume secara ireversibel (menuju satu titik dan tidak dapat kembali lagi), sedangkan perkembangan adalah pertumbuhan menuju kedewasaan suatu organisme. Pada tumbuhan, secara umum perkembangan dicirikan dengan adanya bentuk bunga sebagai alat perkembangbiakan. Pertumbuhan pada tanaman yang dimulai dari biji akan mengalami fase perkecambahan, pertumbuhan, dan perkembangan. Adapun pada perkecambahan dibedakan menjadi dua tipe yaitu epigeal dan hipogeal. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berdasarkan dua teori titik tumbuh, yaitu: 1. Teori Histogen, dikemukakan oleh Hanstein. Isi teori tersebut, yaitu jaringan sel terdiri ata tiga lapisan, yaitu plerom, dermatogen, dan periblem. 2. Teori Tunika-Korpus, dikemukakan oleh Schmid, yang menyatakan bahwa batang tumbuhan terbagi menjadi dua zona, yaitu tunika dan korpus. Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibagi menjadi beberapa fase, yaitu fase lag, fase logaritma, fase pertumbuhan linear, dan fase stasioner.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-1 (2 x 45 menit) A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi : Guru memulai dengan bertanya kepada siswa, Pernahkah kalian memperhatikan tanaman yang tumbuh di rumah menjadi besar? Atau, Mengapa biji cabai yang telah kering apabila dibiarkan di dalam tanah akan tumbuh dan mampu menghasilkan buah cabai?. Kemudian, siswa diminta menanggapi pertanyaan tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru menanggapi dan menyimpulkan jawaban dari siswa yang beraneka ragam. Kemudian, guru menjelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. 2. Selanjutnya, guru meminta siswa menjelaskan tentang teori titik tumbuh menurut Hanstein dan Schmid setelah sebelumnya mencari informasi tentang hal tersebut. 3. Guru meminta siswa mengisi bagan yang dibuat guru tentang tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. 4. Kemudian, guru bertanya tentang fase pertumbuhan pada tanaman, yaitu fase lag, logaritma, pertumbuhan linear, dan stasioner. Siswa diminta menunjukkan fase-fase tersebut dari gambar yang disiapkan oleh guru. 5. Guru meminta siswa untuk membuat prediksi pertumbuhan tanaman dengan model simulasi dari guru. Misalnya, kecambah biji kedelai berumur tiga hari apabila dibiarkan dalam lingkungan yang mendukung, satu minggu kemudian akan memiliki 6 helai daun. Selanjutnya, pada hari ke-23 kecambah tersebut akan mampu menghasilkan bunga, tetapi belum mampu berbiji. Hari ke-36 bunga tanaman berubah menjadi buah polong. Pada hari ke-42, biji akan masak. Dari simulasi tersebut siswa diberi kesempatan untuk mengerjakannya dalam buku tugas. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyimpulkan macam teori titik tumbuh menurut Hanstein dan Schmid, serta perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. 2. Guru meminta siswa mengumpulkan tugas tersebut. 3. Guru meminta siswa mempersiapkan Unjuk Kerja 1 (perkecambahan) untuk pertemuan berikutnya. Pertemuan Ke-2 (2 x 45 menit) A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi : Guru menanyakan alat dan bahan yang diperlukan untuk Unjuk Kerja 1 (perkecambahan), dan mengajak siswa untuk menuju ke laboratorium. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru memberikan penjelasan singkat tentang cara kerja dari Unjuk Kerja 1 tersebut. 2. Guru menjelaskan bahwa laporan kerja praktikum harus dibuat oleh setiap siswa meskipun bekerja secara berkelompok. 3. Siswa diminta menentukan bagian akar dan batang yang mengalami pertambahan panjang paling cepat. 4. Salah satu siswa diminta menggambarkan hasil pengamatan kegiatan tersebut.

5. Kemudian, guru berkeliling untuk menilai kinerja siswa dalam melaksanakan kegiatan tersebut (menilai ranah psikomotor dan afektif). C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru mengumumkan pada siswa bahwa waktu tinggal sepuluh menit agar siswa segera menyelesaikan kegiatan tersebut dan segera menyelesaikan laporan kerja praktikum. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Tanya jawab B. Praktikum C. Penugasan V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Pegangan Biologi B. Lingkungan, yaitu tumbuhan di sekitar rumah. C. Laboratorium: peralatan yang digunakan untuk Unjuk Kerja 1 berupa beker gelas, kertas saring, air akuades. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa: 1. Laporan kerja praktikum (ranah psikomotor dan afektif). 2. Penugasan (pertumbuhan dengan model simulasi) (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Juli 2008 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/1 : 3 dan 4 : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Kompetensi Dasar : 1.1 Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan. 1.2 Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan. 1.3 Mengomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan. Indikator : 1. Menentukan faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan. 2. Merumuskan latar belakang dilakukannya percobaan. 3. Menjelaskan secara teoretis hubungan kausalitas antara faktor luar dan proses pertumbuhan tumbuhan. 4. Merumuskan hipotesis percobaan. 5. Melakukan percobaan sesuai prosedur. 6. Melaporkan hasil percobaan yang telah dilakukan. 7. Menjelaskan pengaruh faktor luar terhadap proses pertumbuhan berdasarkan hasil percobaan. I.Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menyebutkan faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan. B. Siswa dapat merumuskan latar belakang dilakukannya percobaan. C. Siswa dapat menjelaskan secara teoretis hubungan kausalitas antara faktor luar dan proses pertumbuhan tumbuhan. D. Siswa dapat merumuskan hipotesis percobaan pertumbuhan pada tanaman. E. Siswa dapat melakukan percobaan sesuai prosedur yang telah direncanakan. F. Siswa dapat melaporkan hasil percobaan yang telah dilakukan. G. Siswa dapat menjelaskan pengaruh faktor luar terhadap proses pertumbuhan berdasarkan hasil percobaan. II. Materi Ajar Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan meliputi faktor luar (eksternal) dan faktor dalam (internal). Faktor luar (eksternal) dapat berupa suhu, cahaya, kelembapan, dan nutrisi. Faktor dalam (internal) berupa hormon pertumbuhan dan gen. Hormon tumbuhan ada beberapa macam, yaitu auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, asam traumalin, asam absisat. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-3 (2 x 45 menit)

A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa mengapa tanaman yang tidak memperoleh air akan layu, kemudian mati? Apakah fungsi air bagi tanaman?

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan. Siswa juga diminta membedakan faktor-faktor tersebut menjadi faktor luar dan faktor dalam. 2. Guru menunjukkan tanaman yang ditanam di tempat gelap dan tanaman yang ditanam di tempat terang. Mengapa tanaman yang ditanam di tempat gelap memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan tanaman yang diletakkan di tempat terang (kena cahaya langsung)? Siswa diminta mendeskripsikan ciri-ciri tanaman yang mengalami etiolasi. 3. Guru menugaskan kepada siswa secara berkelompok untuk melakukan percobaan 1.1 pada halaman 18. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan, yaitu faktor luar dan faktor dalam. 2. Guru menekankan lagi bahwa siswa harus bekerja secara berkelompok untuk melakukan kegiatan tersebut di atas. Pertemuan Ke-4 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa, Mengapa komposisi nitrogen, kalium, dan fosfor pada pupuk yang dijual di masyarakat berbeda-beda? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menyebutkan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. 2. Siswa diminta melakukan unjuk kerja 2, tentang pengaruh unsur hara terhadap pertumbuhan tanaman. Siswa diminta untuk merancang percobaannya serta alat dan bahan yang dibutuhkan. 3. Siswa diminta mendiskusikan hasil unjuk kerja 2. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa memyimpulkan unsur-unsur hara yang memengaruhi pertumbuhan tanaman. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Bahan yang digunakan: tanaman, gelas beker, air, beberapa unsur hara yang dibutuhkan tanaman. C. Laboratorium sebagai sarana untuk mengerjakan unjuk kerja 2.

VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa Portofolio 1 (ranah psikomotor dan kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Juli 2008 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/1 : 5 dan 6 : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 2. Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme. Kompetensi Dasar : 2.1. Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme. Indikator : 1. Menjelaskan sifat dari macam-macam enzim. 2. Menjelaskan pengaruh enzim terhadap kecepatan reaksi kimia dengan melakukan eksperimen. 3. Menjelaskan mekanisme kerja enzim dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menyebutkan macam dan sifat enzim. B. Siswa dapat mendeskripsikan pengaruh enzim pada reaksi kimia. C. Siswa dapat melakukan eksperimen tentang pengaruh enzim katalase pada racun. D. Siswa dapat mendeskripsikan mekanisme kerja enzim. E. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim. II. Materi Ajar Enzim tersusun atas gugus protein dan gugus nonprotein. Apabila gugus nonprotein berupa ion logam disebut kofaktor. Adapun apabila berupa molekul organik disebut koenzim. Enzim berfungsi sebagai katalis, yaitu biokatalisator yang dapat mempercepat reaksi kimia. Enzim bekerja secara spesifik. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu dan pH. Macam enzim berdasarkan substratnya dibedakan menjadi golongan desmolase dan golongan hidrolase. Golongan desmolase, misalnya enzim peroksidase, dehidrogenase, katalase, karboksilase, dan transaminase. Golongan hidrolase, misalnya amilase, renin, dan lipase. Mekanisme enzim dalam mengenali substrat dengan cara lock and key (kunci dan gemboknya). Selain itu, dapat juga dengan induced fit (induksi pas, yang memiliki sisi aktif dapat menyesuaikan dengan substrat). III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-5 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru memulai dengan bertanya mengapa nasi yang dikunyah sebanyak 32 kali akan berasa menjadi lebih manis. Bagaimana hal itu dapat terjadi?

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta pendapat siswa untuk menjelaskan kaitan antara enzim dengan proses nasi yang terasa lebih manis di mulut. 2. Guru melanjutkan dengan meminta siswa berdiskusi tentang macam dan sifat enzim, kemudian mekanisme kerja enzim, yaitu dengan lock and key dan induced fit. Selanjutnya, guru meminta siswa mendiskusikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kerja enzim. 3. Guru meminta siswa membedakan antara inhibitor reversibel dan ireversibel dalam buku tugas untuk dikumpulkan. Siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan sekitar 30 menit. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru mengarahkan siswa untuk dapat menyimpulkan macam dan sifat enzim, serta faktor yang memengaruhi kerja enzim. 2. Guru meminta siswa untuk menyiapkan Unjuk Kerja 3 tentang percobaan Pengaruh Enzim Terhadap Kecepatan Reaksi Kimia. Pertemuan Ke-6 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa tentang alat dan bahan yang diperlukan untuk Unjuk Kerja 3, dan mengajak siswa untuk menuju ke laboratorium. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru memberikan penjelasan singkat tentang cara kerja dari Unjuk Kerja 3 tersebut. 2. Guru menjelaskan bahwa laporan kerja praktikum harus dibuat oleh setiap siswa meskipun bekerja secara berkelompok. 3. Siswa diminta menyebutkan pengaruh enzim terhadap kecepatan reaksi kimia. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan kegiatan Unjuk Kerja 3 IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Praktikum C. Penugasan V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan berupa: hati, ginjal, dan jantung hewan (misalnya sapi, ayam, atau kambing). C. Laboratorium berupa: peralatan untuk Unjuk Kerja 3 yaitu gelas beker, neraca gram, air akuades, H2O2, dan MnO2. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa: 1. Tugas membuat tabel perbedaan inhibitor (ranah kognitif).

2. Laporan kerja praktikum (ranah psikomotor dan kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Juli 2008 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : : : : Biologi XII/1 713 14 x 45 menit (14 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 2. Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme. Kompetensi Dasar : 2.2 Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat. Indikator : 1. Menjelaskan reaksi-reaksi yang terjadi pada respirasi (glikolisis, siklus Krebs, transpor elektron). 2. Menjelaskan reaksi yang terjadi pada respirasi anaerob (fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat). 3. Menentukan zat yang dihasilkan pada proses fermentasi dengan melakukan percobaan. 4. Menunjukkan cara membuat makanan atau minuman dengan cara fermentasi dengan melakukan percobaan. 5. Menjelaskan reaksi-reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis dan kemosintesis. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan tahapan reaksi pada respirasi aerob. B. Siswa dapat menjelaskan reaksi anaerob, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. C. Siswa dapat membandingkan jumlah energi antara respirasi aerob dan anaerob. D. Siswa dapat mendeskripsikan macam zat yang dihasilkan pada proses fermentasi melalui percobaan. E. Siswa dapat melakukan percobaan fermentasi tapai dan tempe. F. Siswa dapat mendeskripsikan tahapan dalam reaksi fotosintesis. G. Siswa dapat menjelaskan reaksi kemosintesis dan macam organisme yang melakukan proses kemosintesis. II. Materi Ajar

Katabolisme adalah proses pemecahan molekul kompleks menjadi molekul sederhana dengan bantuan enzim. Pada proses ini dihasilkan energi sehingga disebut juga sebagai reaksi eksergonik. Katabolisme terjadi pada respirasi aerob dan respirasi anaerob. Pada reaksi aerob terdapat beberapa tahap reaksi, yaitu glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron. Respirasi anaerob dikenal dengan fermentasi, misalnya fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-7 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya mengapa makanan, misalnya nasi, daging, dan susu sering dikatakan sebagai sumber energi? Bagaimana tubuh dapat mengubah makanan menjadi energi? Siswa diminta menanggapi pertanyaan- pertanyaan tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru memulai dengan menjelaskan pernapasan yang setiap hari kita lakukan merupakan salah satu peristiwa yang termasuk dalam katabolisme. 2. Siswa diminta menyebutkan proses-proses dalam tubuh yang termasuk dalam katabolisme. Selanjutnya, guru meminta siswa membuat bagan sederhana tentang proses dalam respirasi aerob yang memiliki tahapan-tahapan, yaitu glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron. 3. Guru meminta siswa untuk meringkas proses respirasi aerob dengan reaksi yang terjadi pada setiap tahapan, akseptor, dan banyaknya energi yang dihasilkan dengan membuat tabel seperti berikut. Tahapan Banyaknya Energi Tempat Reaksi Akseptor Respirasi (ATP) Glikolisis Siklus Krebs Transpor elektron C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru mengarahkan siswa untuk dapat menyimpulkan tahapan dalam respirasi aerob lengkap dengan macam akseptor dan banyaknya energi yang terbentuk. 2. Guru meminta siswa mengumpulkan tugas membuat tabel ringkasan tahapan pada respirasi aerob dalam buku tugas. Pertemuan Ke-8 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru mengingatkan kembali tahap-tahap reaksi aerob dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang singkat. Selanjutnya, guru memancing minat siswa untuk mempelajari reaksi anaerob dengan bertanya mengapa tapai yang belum jadi apabila terlanjur terkena udara (O2) tidak akan pernah menjadi tapai dengan sempurna? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa berdiskusi, kemudian menjelaskan tentang respirasi anaerob yang terjadi pada makhluk hidup.

Selanjutnya, siswa diminta menjelaskan perbedaan respirasi yang melakukan tahapan transpor elektron dan yang tidak. Siswa diminta menyebutkan banyaknya energi yang terbentuk pada keduanya. 3. Guru memberikan tema diskusi, misalnya mengapa seseorang yang tidak biasa melakukan olahraga, apabila melakukannya untuk pertama kali maka tubuh akar terasa sangat pegal dan kelelahan? Siswa diminta untuk mendiskusikan dengan temannya. 2. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan respirasi aerob dan anaerob. 2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan diskusinya. 3. Guru meminta siswa mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk unjuk kerja 4 (hasil fermentasi makanan) Pertemuan Ke-9 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya tentang kesiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk unjuk kerja 4 (hasil fermentasi makanan), dan mengajak siswa untuk menuju ke laboratorium. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru memberikan penjelasan singkat tentang cara kerja dari kegiatan tersebut. 2. Guru juga menjelaskan bahwa laporan kerja praktikum harus dibuat oleh setiap siswa meskipun bekerja secara berkelompok. 3. Siswa diminta mengamati dan menentukan zat yang dihasilkan pada proses fermentasi. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Siswa diminta segera mengumpulkan laporan kerja praktikum (dalam bentuk portofolio). 2. Guru meminta siswa untuk mempelajari unjuk kerja 5 (cara membuat makanan dengan fermentasi) untuk pertemuan berikutnya. Pertemuan Ke-10 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa tentang alat dan bahan yang diperlukan untuk mempelajari unjuk kerja 5 (cara membuat makanan dengan fermentasi), dan mengajak siswa untuk menuju ke laboratorium. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru menunjuk beberapa siswa untuk memberikan penjelasan singkat tentang cara kerja dari kegiatan tersebut. 2. Guru menjelaskan bahwa laporan kerja praktikum harus dibuat oleh setiap siswa meskipun bekerja secara berkelompok. 3. Guru meminta siswa menunjukkan cara membuat makanan atau minuman melalui proses fermentasi. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Siswa diminta segera menyelesaikan laporan kerja praktikum. Pertemuan Ke-11 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)

Apersepsi: Guru bertanya, Apakah perbedaan antara katabolisme dan anabolisme? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Siswa diminta menyebutkan contoh anabolisme. 2. Siswa diminta berdiskusi tentang fotosintesis dengan tahapan-tahapannya. 3. Guru meminta siswa mencari informasi tentang beberapa ahli yang melakukan percobaan untuk membuktikan fotosintesis. 4. Siswa diminta untuk meringkas tahapan yang terjadi pada fotosintesis pada buku tugas untuk dikumpulkan. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru mengarahkan siswa agar dapat menyimpulkan tahapan dalam fotosintesis. 2. Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan percobaan 2.2 halaman 52 -53. Pertemuan Ke-12 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya tentang alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan percobaan 2.2 halaman 52 -53, dan mengajak siswa untuk menuju ke laboratorium. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta beberapa siswa memberikan penjelasan singkat tentang cara kerja dari kegiatan tersebut. 2. Guru menjelaskan bahwa laporan kerja praktikum harus dibuat oleh setiap siswa meskipun bekerja secara berkelompok. 3. Siswa diminta menentukan jenis spektrum cahaya matahari yang paling berpengaruh terhadap proses fotosintesis. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa agar segera menyelesaikan laporan kerja praktikum (dalam bentuk portofolio). Pertemuan Ke-13 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya tentang perbedaan antara fosforilasi siklik dan non-siklik. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru bertanya kepada siswa, Apakah hanya tumbuhan yang mampu melakukan fotosintesis? Siswa diberi kesempatan untuk menjawab. 2. Selanjutnya, guru mengarahkan siswa agar dapat menjelaskan bahwa bakteri dapat melakukan proses yang mirip dengan fotosintesis, tetapi berbeda bahan dasar (senyawa kimia)nya, disebut kemosintesis. 3. Siswa diminta untuk menjodohkan pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban yang telah tersedia, misalnya sebagai berikut:
Pertanyaan Jawaban

1.

Pada percobaan Ingenhousz dibuktikan bahwa fotosintesis memerlukan.... 2. Oksigen yang dihasilkan selama fotosintesis berasal dari .... 3. Pembentukan ATP pada proses fotosintesis berlangsung di .... 4. Pada fosforilasi nonsiklik terjadi pemecahan molekul air, dibebaskan oksigen, dan hidrogen diikat oleh akseptor yang berupa .... 5. Tahap awal terjadinya fotosintesis adalah .... 6. Spektrum cahaya yang paling efisien untuk fotosintesis adalah .... 7. Mikroorganisme autotrof yang dapat memanfaatkan energi matahari untuk fotosintesis adalah .... 8. Salah satu zat yang dihasilkan fotosintesis adalah oksigen yang terbentuk pada reaksi .... 9. Tahapan dalam proses respirasi sel yang paling banyak menghasilkan ATP adalah .... 10. Pada rangkaian respirasi sel, daur Krebs berlangsung di ....

a. cahan air b. ma c. ri klorofil d. e. f. g. h. i. j.

peme stro bakte matri ks mitokondria caha ya mera h NADP trans por elektron teran g air

Kunci: 1-e, 2-j, 3-b, 4-g, 5-a, 6-f, 7-c, 8-i, 9-h, 10-d C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban dari soal yang telah dikerjakan. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Tanya jawab B. Praktikum C. Penugasan V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan berupa: kedelai, singkong, daun pisang, stoples, ragi tape, ragi tempe. C. Laboratorium, berupa peralatan seperti: beker gelas, pipa kaca bengkok (huruf L), pembakar spiritus (busen), dan perlengkapannya.

VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa: 1. Laporan kerja praktikum (ranah psikomotor dan kognitif). 2. Kuis (ranah kognitif). 3. Portofolio (ranah kognitif dan psikomotor). 4. Laporan observasi (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Juli 2008 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/1 : 14 : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 2. Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme. Kompetensi Dasar : 2.3 Menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme karbohidrat dengan metabolisme lemak dan protein. Indikator : 1. Menjelaskan kaitan antara metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein pada manusia. I. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan kaitan antara metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. 2. Siswa dapat mendiskusikan kaitan antara metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. II. Materi Ajar Karbohidrat mengalami perombakan menjadi glukosa (monosakarida), melalui proses glikolisis. Glukosa diubah menjadi gliseraldehid fosfat dan selanjutnya menjadi asam piruvat. Asam piruvat tersebut diubah menjadi asetil Ko-A dan masuk ke siklus Krebs. Kemudian, transpor elektron akan dihasilkan ATP. Protein akan dirombak menjadi asam amino. Selanjutnya, asam amino tersebut mengalami deaminasi untuk menghilangkan gugus amino dan menjadi asam amino glikogenik yang kemudian masuk ke dalam glikolisis. Lemak akan dirombak menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol diubah menjadi gliseraldehida-fosfat. Akhirnya, gliseraldehida-fosfat akan menjadi asam piruvat dan masuk ke siklus Krebs untuk dioksidasi. Sementara itu, asam lemak dipecah menjadi asam aseto asetat dan masuk ke siklus Krebs sebagai asetil Ko-A. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya, Adakah hubungan antara metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa agar melakukan diskusi tentang kaitan yang terjadi antara karbohidrat, protein, dan lemak dalam penyediaan energi. 2. Siswa diminta melaporkan hasil diskusi tersebut. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi kelompok tentang kaitan antara lemak, protein, dan karbohidrat dalam menyediakan energi bagi manusia.

IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi kelompok B. Penugasan V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Situs internet tentang metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa laporan hasil diskusi (ranah kognitif dan psikomotor).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Juli 2008 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/1 : 15 dan 16 : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsipprinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom. Indikator : 1. Mendeskripsikan struktur, jenis, dan bentuk kromosom. 2. Menjelaskan jumlah kromosom pada beberapa organisme. 3. Menjelaskan struktur, fungsi, dan peranan gen serta DNA. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menyebutkan bagian dari kromosom. B. Siswa dapat mendeskripsikan macam bentuk kromosom berdasarkan sentromernya. C. Siswa dapat menyebutkan jumlah kromosom pada beberapa organisme. D. Siswa dapat menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom. E. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi gen bagi organisme. F. Siswa dapat mendeskripsikan macam gen pada makhluk hidup. II. Materi Ajar Kromosom terdapat dalam nukleus, jadi setiap sel yang memiliki inti pasti mengandung kromosom. Kromosom memiliki bagian sentromer (kinetokor) dan lengan kromosom. Lengan mengandung benang-benang kromosom (kromonema) yang di dalamnya terkandung gen. Dalam gen terdapat rangkaian DNA. Berdasarkan bentuknya, kromosom dikelompokan menjadi akrosentrik, telosentrik, submetasentrik, dan metasentrik. Macam kromosom ada dua, yaitu autosom dan gonosom. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-15 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru menunjukkan beberapa gambar kromosom, kemudian bertanya kepada siswa tentang hal yang diketahuinya dari gambar tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa untuk berdiskusi, kemudian menjelaskan bagian dari kromosom, letak kromosom, serta macam kromosom menurut letak sentromernya. 2. Selanjutnya, siswa diminta membedakan kromosom tubuh dan kromosom kelamin. Siswa juga diminta menjelaskan peranan keduanya dan tempat dapat ditemukannya pada kromosom tersebut. 3. Guru menggandakan gambar di halaman 68 (dapat diperbesar), kemudian secara berkelompok siswa diminta menyusun

kromosom tersebut. Siswa diminta menyebutkan jenis kelamin organisme yang memiliki kromosom tersebut. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Siswa diminta untuk mengumpulkan tugas tersebut. Selain itu, siswa diarahkan untuk dapat membuat kesimpulan tentang tugas tersebut. Pertemuan Ke-16 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru menunjukkan gambar struktur DNA. Siswa diminta menyebutkan hal-hal yang diketahui dari gambar tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, misalnya Apa perbedaan antara gen dan DNA?. Siswa diminta untuk mengemukakan jawabannya. 2. Selanjutnya, guru meminta siswa mendiskusikan tentang gen, fungsi, dan macamnya. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan tentang gen, fungsi, dan macamnya. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Gambar kromosom yang difotokopi sebanyak siswa atau kelompok siswa, lihat halaman 68. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berua 1. Susunan dan deskripsi kromosom organisme (ranah kognitif dan psikomotor). Sebagai acuan penilaian, dapat digunakan: Nama Jaringan 1. kromosom 2. Menempel dan mengatur kromosom dengan benar 3. Mendeskripsikan macam kromosom Jumlah skor 2. Hasil diskusi . Mengetahui, Waytenong, Juli 2008 Kerapian menggunting Skor Maksimal 20 50 30 Skor yang Diperoleh

100

Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. ADILA CHUSTINA. S,Si. MM. NIP. 460026872 NIP. 131576702 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : : : : Biologi XII/1 1719 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsipprinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.2 Menjelaskan hubungan gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesis protein. Indikator : 1. Mendeskripsikan cara replikasi DNA. 2. Menjelaskan hubungan DNA dan kode genetik. 3. Membuat model struktur dan macam DNA. 4. Mendeskripsikan macam dan peranan RNA. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan replikasi DNA. B. Siswa dapat mendeskripsikan struktur DNA dan kode genetik. C. Siswa dapat membuat model DNA. D. Siswa dapat mendeskripsikan macam dan peranan RNA. E. Siswa dapat membandingkan ciri dan sifat DNA dan RNA. II. Materi Ajar Struktur DNA (deoxyribonucleid acid) merupakan suatu molekul besar yang kompleks tersusun atas dua pita panjang yang terpilin (dobel heliks). DNA terdapat pada setiap sel yang mengandung nukleus, kecuali virus, juga terdapat dalam mitokondria, plastida, dan sentriol. DNA tersusun atas nukleotida (meliputi gula deoksiribosa, basa nitrogen, dan fosfat). Basa nitrogen penyusun DNA ada dua macam, yaitu purin (A = adenin dan G = guanin) dan pirimidin (S = sitosin dan T = timin). Ikatan antara gula pentosa dan basa nitrogen disebut nukleotida. Kode genetik merupakan suatu sandi yang dibuat oleh DNA. Kode genetika merupakan rangkaian tiga basa nitrogen (kode triplet) atau disebut kodon (kode genetika). Replikasi DNA dapat berlangsung melalui tiga cara, yaitu konservatif, dispersif, dan semikonservatif. RNA memiliki struktur berbentuk pita tunggal yang memiliki gula pentosa ribosa, fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogennya berupa purin (A=adenin dan G=guanin), sedangkan pirimidinnya (S = sitosin dan U=Urasil). Macam RNA ada dua, yaitu RNA genetik dan RNA non-genetik.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-17 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru memulai dengan menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup yang memiliki inti dapat melakukan perkembangbiakan. Hal itu terjadi karena di dalam inti terdapat DNA. Salah satu fungsi DNA adalah untuk menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi sehingga satu spesies memiliki keturunan yang sama. Oleh karena itu, manusia akan melahirkan manusia, kambing juga melahirkan kambing. Jadi, tidak masuk akal apabila ada manusia dapat melahirkan seekor ular. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa berdiskusi, kemudian menjelaskan tentang DNA, struktur, serta fungsinya. 2. Selanjutnya, guru meminta siswa mendeskripsikan macam purin dan pirimidin yang terdapat pada DNA. Kemudian, guru meminta siswa untuk menggambarkan bahwa DNA memiliki rantai ganda yang disebut dobel heliks. 3. Guru meminta siswa mencari informasi tentang perbedaan antara replikasi DNA secara konservatif, semikonservatif, dan dispersif. 4. Selanjutnya, guru menugaskan kepada siswa untuk secara berkelompok membuat replika model struktur DNA dobel heliks (tugas proyek halaman 80). C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan ciri dan sifat DNA serta replikasi DNA. Pertemuan Ke-18 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya tentang peranan DNA dalam sintesis protein. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa mengaitkan antara DNA dengan kode genetika dalam mewariskan sifat dari generasi ke generasi. 2. Guru meminta siswa menggunakan tabel macam kode genetika pada halaman 77 untuk mendeskripsikan berapa macam kode genetika, yaitu asam amino arginin, sistein, dan sebagainya. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa mengumpulkan jawabannya yang telah ditulis dalam buku tugas. Pertemuan Ke-19 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa, Apakah struktur RNA sama dengan struktur DNA?. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta salah seorang siswa menjelaskan struktur RNA. 2. Kemudian, guru meminta siswa berdiskusi tentang macam RNA, yaitu RNA genetik dan RNA non-genetik serta peranannya. 3. Guru meminta siswa untuk meringkas perbedaan antara DNA dan RNA seperti tabel halaman 74. Siswa diberi waktu untuk mengerjakannya. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)

1.

Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan antara RNA genetik dan RNA non-genetik serta peranannya. 2. Guru meminta siswa mengumpulkan tugas pengisian tabel halaman 74. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Tanya jawab B. Penugasan V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan berupa bahan yang dapat digunakan untuk membuat model struktur DNA. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa: 1. Produk model DNA (ranah psikomotor dan kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Juli 2008 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : : : : Biologi XII/1 2022 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsipprinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.2 Menjelaskan hubungan gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesis protein. Indikator : 1. Menjelaskan hubungan DNA-RNA-polipeptida dalam sintesis protein 2. Menjelaskan peranan RNA dalam sintesis protein. 3. Menjelaskan proses sintesis protein (translasi dan transkripsi). I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara DNA-RNA-polipeptida dalam sintesis protein. B. Siswa dapat mendeskripsikan peranan RNA dalam sintesis protein. C. Siswa dapat menjelaskan proses sintesis protein (translasi dan transkripsi). D. Siswa dapat menjelaskan salah satu penyakit sebagai akibat kesalahan sintesis protein. II. Materi Ajar DNA merupakan cetak biru dalam sintesis protein, sedangkan RNA (meliputi RNA-d, RNA-t dan RNA-r) merupakan pelaksana dalam sintesis protein. Sintesis protein terjadi melalui dua tahapan, yaitu transkripsi dan translasi. Transkripsi adalah proses pemindahan informasi genetik dari DNA kromosom ke RNA melalui RNA-d. Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh RNA-t ke dalam urutan asam amino. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-20 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan perbedaan antara DNA atau RNA, rantainya, basa nitrogennya (purin dan pirimidin), letaknya, serta peranannya dalam sintesis protein. B. Kegiatan Inti (waktu: 50 menit) 1. Guru meminta siswa berdiskusi, kemudian menjelaskan peranan DNA dan RNA dalam sintesis protein. 2. Guru meminta siswa mengumpulkan artikel atau melakukan observasi ke rumah sakit untuk memperoleh informasi tentang penyakit anemia bulan sabit. Selain itu, siswa diminta membuat laporan hasil observasi. 3. Guru meminta siswa menguraikan sintesis protein dengan dua tahapannya, yaitu transkripsi dan translasi.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 30 menit) 1. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan sintesis protein sebagai berikut. a. Apabila suatu rantai sense memiliki susunan basa nitrogen: CGTCCTGGATAC, bagaimanakah susunan basa nitrogen pada rantai kodonnya? Jawab: Diketahui susunan basa nitrogen = CGTCCTGGATAC, maka susunan pada kodonnya adalah pasangan dari basa nitrogen tersebut, yaitu GCAGGACCUAUG. a. Perhatikan rantai antikodon berikut ini: AUCGUACAUCCA kemudian, tentukan bagaimana susunan rantai sensenya? Jawab: Diketahui susunan rantai antikodon AUCGUACAUCCA maka susunan antisensenya adalah sama, tetapi yang perlu diingat adalah adanya penggantian basa nitrogen U dengan T sehingga susunannya menjadi ATCGTACATCCA. 2. Selanjutnya, siswa diminta mengumpulkan tugas tersebut. Pertemuan Ke-21 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru membahas soal dari pertemuan sebelumnya. Kemudian, mencocokkannya di depan kelas atau guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan pada pertemuan sebelumnya di depan kelas. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru membentuk kelompok diskusi kelas. Siswa diminta membuat 10 soal tentang proses sintesis protein. Siswa diberikan kesempatan untuk memecahkan soal dari siswa yang lain. 2. Siswa diminta mengumpulkan hasil diskusi yang dikerjakan pada buku tugas. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyimpulkan hasil diskusi. 2. Guru mengumumkan akan adanya ulangan harian tentang substansi genetik pada pertemuan berikutnya. Pertemuan Ke-22 A. Kegiatan Awal (waktu: 5 menit) Apersepsi: Guru memberi kesempatan siswa untuk mempelajari materi substansi genetik selama lima menit. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) Guru meminta siswa bekerja secara individu untuk menjawab soal-soal tentang substansi genetik. Soal Ulangan Harian: 1. Basa nitrogen sitosin dan guanin dihubungkan oleh .... a. ikatan 3 atom H b. ikatan 2 atom H c. ikatan 1 atom H d. 2 ikatan atom C e. 3 ikatan atom N

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Jika pada rantai DNA sense terdiri atas basa nitrogen TAC CGT GCA maka basa nitrogen pada RNA-t adalah .... a. UAC CGU GCA b. ATG GCA CGT c. ACG GAA CGU d. AUG GCA CGU e. AGU GUA UGA Pada sintesis protein, urutan basa nitrogen sama antara DNA dan RNAnya, kecuali pada timin. Hal ini terjadi pada rantai .... a. antisense dengan sense b. antikodon dengan RNA-t c. sense dengan antikodon d. antisense dengan antikodon e. kodon dengan RNA-d Sejumlah alel yang menempati lokus tertentu yang sama pada kromosom disebut sebagai .... a. alela b. alela ganda c. genotipe d. fenotipe e. kromosom homolog Pada RNA-d terdapat basa nitrogen yang rangkaiannya disebut .... a. kodon b. antikodon c. sense d. antisense e. kodogen Suatu rantai DNA mempunyai susunan basa nitrogen TTA-AGGCGT maka jumlah ikatan hidrogennya adalah .... a. 40 b. 32 c. 22 d. 18 e. 10 Apabila sense DNA adalah ATC-TTC maka basa nitrogen RNA-t adalah .... a. CTA-GTT b. AUC-UUC c. CTA-GUU d. ACCUAG e. ATC-TTC DNA mampu melakukan proses .... a. transkripsi dan translasi b. translasi dan duplikasi c. regenerasi dan transkripsi d. transkripsi dan duplikasi e. transkripsi dan replikasi Dalam sintesis protein, apabila protein yang terbentuk tersusun oleh 120 asam amino maka membutuhkan kodon sebanyak .... a. 40 b. 60 c. 120 d. 240

e. 360 10. a. b. c. d. e. 1 nukleotida 2 nukleotida 3 nukleotida 4 nukleotida tidak tentu Tiap satu molekul RNA-t tersusun atas ....

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru mengingatkan bahwa waktu tinggal 10 menit agar siswa segera menyelesaikan soal tersebut. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Penugasan B. Diskusi V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa: 1. Laporan observasi tentang penyakit anemia bulat sabit (ranah kognitif dan psikomotor). 2. Mengerjakan soal pada pertemuan 1 (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Juli 2008 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/1 : 23 dan 24 : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsipprinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat. Indikator : 1. Mendeskripsikan pembelahan sel. 2. Menjelaskan tahap-tahap mitosis. 3. Menjelaskan tahap-tahap meiosis. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan macam pembelahan sel. B. Siswa dapat menjelaskan tahap-tahap mitosis. C. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pembelahan mitosis. D. Siswa dapat menjelaskan tahap-tahap meiosis. E. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri meiosis. II. Materi Ajar Pembelahan sel dibedakan menjadi tiga, yaitu amitosis, mitosis, meiosis Pembelahan mitosis memiliki ciri-ciri, antara lain terjadi pada sel somatik atau sel tubuh; memiliki fase: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase; jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk; sifat sel anak sama dengan sifat sel induk; tujuan pembelahan ini untuk pertumbuhan, menggantikan sel yang rusak atau aus (tua), dan penyembuhan luka; jumlah sel anakan ada dua buah. Pembelahan meiosis memiliki ciri-ciri, antara lain terjadi pada sel kelamin; memiliki dua kali pembelahan yang terbagi menjadi meiosis I (interfase, profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I) serta meiosis II (profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II); tujuan pembelahan untuk mempertahankan jumlah kromosom keturunan agar sama dengan induknya; jumlah sel anak empat buah. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-23 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa bagaimana cara sel tubuh membelah? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru memulai dengan menjelaskan bahwa apabila kita terluka karena tergores pisau maka luka tersebut dengan cepat segera sembuh. Apakah yang sebenarnya terjadi pada luka tersebut? Siswa diminta mengemukakan pendapatnya sesuai dengan pengetahuannya.

2.

Kemudian, guru mengarahkan siswa untuk menunjukkan bahwa pada proses penyembuhan luka tersebut terjadi pembelahan sel yang disebut mitosis. 3. Selanjutnya, siswa diminta menjelaskan tentang meiosis dan tahaptahapnya, serta peranan mitosis dan meiosis. 4. Siswa diberikan tugas untuk membuat bagan atau skema tentang tahap-tahap mitosis atau meiosis dengan ukuran 1 meter x 2 meter. Untuk menentukan bagan tersebut, guru dapat mengundi atau mengurutkan kelompok siswa yang membuat mitosis dan kelompok siswa yang membuat meiosis. Waktu mengerjakannya sekitar dua minggu. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan antara mitosis dan meiosis dengan menggunakan bagan pembanding. Dapat juga digunakan OHP, LCD, atau bagan yang telah ditulis siswa sebelumnya. 2. Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat dan bahan percobaan 4.1 halaman 94, untuk pertemuan berikutnya, yaitu mengamati pembelahan mitosis pada akar bawang. Pertemuan Ke-24 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya tentang alat dan bahan yang diperlukan untuk pengamatan pembelahan mitosis pada akar bawang merah, halaman 94. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru mengajak siswa ke laboratorium untuk melakukan kegiatan pengamatan pembelahan mitosis pada akar bawang merah (halaman 94). Kemudian, guru meminta beberapa siswa untuk memberikan penjelasan singkat tentang cara kerja dari kegiatan tersebut. 2. Guru menjelaskan bahwa laporan kerja praktikum harus dibuat oleh setiap siswa meskipun bekerja secara berkelompok. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru mengumumkan pada siswa bahwa waktu tinggal 10 menit agar siswa segera menyelesaikan kegiatan tersebut dan segera menyelesaikan laporan kerja praktikum. 2. Siswa diminta menyimpulkan hasil kegiatan tersebut. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Praktikum D. Penugasan V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan berupa bahan untuk membuat bagan pembelahan sel dari karton, kain, atau gabus. C. Laboratorium berupa: gelas beker, asetokarmin, mikroskop, dan perlengkapannya. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).

B.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 12. 13. 14. 15. 17. 18. 19. 20.

Hasil belajar berupa: 1. Laporan kerja praktikum (ranah psikomotor dan kognitif). 2. Produk (ranah psikomotor). Kuis Amoeba melakukan perkembangbiakan dengan pembelahan .... Sifat sel yang diperoleh dari pembelahan secara amitosis, antara lain ..., ..., dan .... Pembelahan mitosis disebut juga pembelahan replikasi sebab .... Sel-sel pada manusia yang mengalami mitosis, yaitu .... Tahap-tahap yang terjadi saat pembelahan mitosis meliputi .... Saat profase kromosom dapat terlihat berupa .... Sentriol sel pada saat pembelahan mitosis berfungsi untuk .... Enzim yang menyebabkan kromatid bergerak menuju kutub adalah enzim .... Sitokinesis adalah .... Subtahap interfase meliputi ..., ..., .... 11. Periode dari pembentukan sel melalui pembelahan hingga saat sel membelah disebut .... Tahap-tahap yang terjadi saat pembelahan meiosis, yaitu .... Pengertian sinapsis dalam pembelahan meiosis adalah .... Subtahap profase I pada pembelahan meiosis meliputi .... Jumlah sel yang diperoleh pada pembelahan meiosis, yaitu .... 16. Pindah silang yang terjadi di kiasmata terbentuk pada tahap profase I, yaitu subtahap .... Ciri-ciri yang terjadi saat metafase pada pembelahan sel, antara lain .... Jumlah sel anak yang diperoleh pada pembelahan mitosis, yaitu .... Periode pendek yang terjadi antara meiosis I dan meiosis II disebut .... Sel-sel pada manusia yang mengalami pembelahan meiosis, yaitu ....

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Juli 2008 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/1 : 2530 : 12 x 45 menit (12 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.4 Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat. Indikator : 1. Menjelaskan prinsip-prinsip pola hereditas (penyimpangan semu hukum Mendel, pautan dan pindah silang, determinasi seks, pautan seks, non-disjunction, serta gen letal). I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan prinsip dominasi dan Hukum Mendel I dan II pada persilangan organisme. B. Siswa dapat menjelaskan pautan seks pada manusia dan Drosophila melanogaster. C. Siswa dapat mendeskripsikan pautan dan pindah silang serta menghitung nilai pindah silang. D. Siswa dapat mendeskripsikan penyimpangan semu hukum Mendel (polimeri, kriptomeri, gen komplementer, epistasis-hipostasis, gen dominan rangkap, dan inhibiting gene). E. Siswa dapat memprediksikan persilangan dari gen letal resesif dan letal dominan. F. Siswa dapat memprediksikan persilangan non-disjunction pada manusia dan Drosophila melanogaster. G. Siswa dapat membuat artikel tentang hystrix gravior, webbed toes, atau trichosis. H. Siswa dapa t menjelaskan determinasi seks pada makhluk hidup. I. Siswa dapat melaksanakan tugas proyek, yaitu persilangan pada Mirabilis jalapa (bunga pukul empat sore). II. Materi Ajar Dalam mempelajari hereditas perlu dipahami tentang prinsip-prinsip hereditas itu sendiri, yaitu meliputi : a. dominasi, yaitu gen-gen yang memiliki pengaruh kuat terhadap gen lain. Gen yang pengaruhnya lemah disebut gen resesif. b. hukum Mendel I dan hukum Mendel II. Hukum Mendel I (hukum Segregasi) menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, dua gen yang berpasangan akan dipisahkan disegregasikan ke dalam sel-sel gametnya. Adapun hukum Mendel II (hukum Berpasangan/Pemilihan secara Bebas) menyatakan bahwa pasangan gen pada waktu pembentukan gamet akan memisah dan membentuk kombinasi dengan salah satu anggota gen lain secara acak. Penyimpangan semu hukum Mendel ada beberapa macam, misalnya polimeri, kriptomeri, epistasis dan hipostasis, gen komplementer, gen dominan rangkap, serta inhibiting gene.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-25 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya, Mengapa ibu yang bergolongan darah A dan ayah yang bergolongan darah B dapat memperoleh anak kandung bergolongan darah O? Siswa diminta menjawab dengan bergantian. Siswa juga diminta menghubungkan hal tersebut dengan pewarisan sifat. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa mendeskripsikan hal-hal dan informasi yang diketahuinya tentang istilah-istilah dalam pewarisan sifat, antara lain parental, gamet, filial, homozigot, heterozigot, dihibrid, dan trihibrid. 2. Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal tentang persilangan monohibrida dan dihibrida. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa mengumpulkan soal beserta jawabannya. Pertemuan Ke-26 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa yang belum paham tentang prinsip pewarisan sifat pada pertemuan sebelumnya. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa berdiskusi tentang macam penyimpangan semu hukum Mendel, yaitu polimeri, kriptomeri, gen komplementer, epistasis-hipostasis, inhibiting gene dan gen dominan rangkap. 2. Guru meminta siswa mengerjakan soal tentang setiap macam penyimpangan semu hukum Mendel yang telah disiapkan oleh guru dalam buku tugas. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan soal yang telah dikerjakan tersebut dalam buku tugas. Pertemuan Ke-27 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru mengumumkan nama siswa yang mengerjakan dengan betul soal tentang penyimpangan semu hukum Mendel dari pertemuan sebelumnya. Guru juga dapat memberikan penghargaan kepada siswa tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa berdiskusi tentang pola-pola hereditas, yaitu pautan dan pindah silang. 2. Selanjutnya, guru menjelaskan tentang penentuan jenis kelamin (determinasi seks) pada makhluk hidup. 3. Guru meminta siswa menyebutkan contoh pautan seks yang terjadi pada manusia, yaitu hemofilia dan buta warna. 4. Kemudian, siswa diminta mengerjakan soal tentang pautan dan pindah silang yang telah dibuat oleh guru. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil diskusi dan mengumpulkan jawaban soal tersebut dalam buku tugas. Pertemuan Ke-28 A. Kegiatan Awal (waktu: 20 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa, Apa yang dimaksud dengan nondisjunction? B. Kegiatan Inti (waktu: 60 menit) 1. Guru meminta siswa berdiskusi, kemudian menjelaskan tentang nondisjunction yang terjadi pada manusia dan Drosophila melanogaster. 2. Guru meminta siswa melengkapi tabel non-disjunction pada lalat buah seperti berikut. Non-disjunction pada lalat buah (Drosophila melanogaster) Parental : XX >< XY Gamet : XX, X, O X dan Y Filial yang terbentuk : Gamet X Y XX XX XXX = betina super XXY = betina fertile X X XX = betina normal XY = jantan normal O O XO = jantan steril OY = jantan mati Kesimpulan: a. Kromosom Y bukan merupakan kromosom yang membawa gen kejantanan, buktinya XXY = betina, sedangkan XO = jantan. b. Kromosom Y = membawa gen kesuburan, buktinya XXY =subur (fertil), sedangkan XO = mandul (steril) c. Kromosom X membawa gen kehidupan, buktinya OY = mati (letal). 3. Selanjutnya, guru meminta siswa menunjukkan adanya peristiwa nondisjunction pada manusia, misalnya sindrom Down, sindrom Turner, sindrom Klinefelter. 4. Guru meminta siswa untuk membuat ringkasan dari ciri macam kelainan pada manusia akibat non-disjunction. 5. Guru menugaskan siswa secara berkelompok untuk melakukanobservasi ke rumah sakit atau sekolah khusus bagi penderita cacat terutama untuk mengamati penderita sindrom Down (idiot). Laporan observasi dilengkapi dengan gambar anak penderita sindrom Down tersebut. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan non-disjunction pada lalat buah dan manusia. 2. Guru menjelaskan cara membuat laporan hasil observasi. Waktu pelaksanaan observasi tersebut bebas, tetapi laporan harus dikumpulkan dua minggu setelah pertemuan ini. Pertemuan Ke-29 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru mengingatkan siswa untuk segera melaksanakan observasi ke sekolah atau rumah sakit khusus untuk orang cacat mental. Guru juga bertanya, Mungkinkah apabila penderita sindrom Down menikah dengan penderita sindrom Down maka anaknya akan mati? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan tentang gen letal yang terjadi pada makhluk hidup.

2.

Guru meminta siswa memberi contoh tentang gen letal dominan pada makhluk hidup, misalnya pada penyakit bulai tanaman jagung. 3. Selanjutnya, siswa diminta berdiskusi tentang contoh gen letal resesif pada makhluk hidup. 4. Kemudian, guru memberikan soal untuk didiskusikan oleh siswa dan hasilnya dikumpulkan di akhir pelajaran. Soal a. Apabila gen H merupakan gen letal maka bagaimanakah kemungkinan anak yang hidup pada persilangan antara organisme yang memiliki gen HhIi dengan HhII? b. Bunga margot memiliki gen letal k. Apabila disilangkan antara margot bergenotip KkLl dengan sesamanya, berapa persenkah keturunannya yang mampu hidup? c. Ayam memiliki gen letal G. Apabila dikawinkan antara ayam yang bergenotip GgMM dengan Ggmm maka berapa persenkah kemungkinan keturunannya yang hidup? Jawaban: a. P : HhIi >< HhII G : HI, Hi, hI, hi HI, hI F : HHII = mati HhII = hidup HHIi = mati HhIi = hidup HhII = hidup hhII = hidup HhIi = hidup hhIi = hidup Jadi, kemungkinan anaknya yang hidup = 6 dan yang mati = 2. b. P : KkLl >< KkLl G : KL, Kl, kL, kl KL, Kl, kL, kl F : Gam KL Kl kL kl et KL KKLL KKLI KkLL KkLl Kl KKLI KKII KkLl Kkll kL KkLL KkLI kkLL kkLl kl KkLI KkII kkLI kkll Jadi, perbandingan keturunan hidup : mati = 12 : 4 atau 3 : 1. c. P : GgMM >< Ggmm G : GM, gM Gm, gm F : GGMm = mati GgMm = hidup GgMm = hidup ggMm = hidup Jadi, perbandingan keturunan hidup : mati = 3 : 1. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban hasil diskusi soal yang telah diberikan. 2. Siswa diminta mempersiapkan ulangan harian tentang persilangan pada makhluk hidup untuk pertemuan berikutnya. Pertemuan Ke-30

A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa mengajukan pertanyaan yang belum dipahami tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) Apabila sudah tidak ada pertanyaan yang diajukan siswa, siswa diminta mengerjakan soal evaluasi tentang pewarisan sifat pada makhluk hidup. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan ulangan harian tersebut.

IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan D. Ulangan Harian V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar berupa rumah sakit atau sekolah khusus untuk orang cacat. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa: 1. Tugas mengerjakan soal (ranah kognitif). 2. Laporan observasi (ranah psikomotor dan kognitif). 3. Ulangan harian (ranah kognitif). Ulangan Harian 1. Peristiwa di mana suatu faktor tidak tampak apabila berdiri sendiri, tetapi baru tampak pengaruhnya jika ada faktor lain yang menyertainya disebut .... a. epistasis-hipotesis b. komplementer c. kriptomeri d. polimeri e. interaksi 2. Tanaman sejenis gandum berkulit hiatm (HhKk) disilangkan dengan gandum berkulit kuning (hhKk). Jika jenis gen H = hitam epistasis terhadap gen k = kuning, perbandingan fenotipe hitam : kuning : putih yang muncul pada keturunannya adalah .... a. 2 : 1 : 1 b. 2 : 2 : 1 c. 4 : 2 : 2 d. 4 : 3 : 1 e. 6 : 2 : 2 3. Gen K dapat memproduksi klorofil pada tumbuhan dan alelanya k tidak dapat memproduksi klorofil. Tanaman tersebut bersifat letal

dalam keadaan heterozigot, keturunan yang akan dihasilkan dan dapat bertahan hidup sebanyak .... a. 12,5% b. 25% c. 50% d. 75% e. 100% 4. Sifat yang terpaut kromosom X pada seorang laki-laki akan diwariskan pada .... a. sebagian anak perempuan b. anak lakilaki dan anak perempuan sebesar 50% : 50% c. semua anak laki-laki d. semua anak perempuan e. biasanya pada anak laki-laki, sedangkan pada anak perempuan jarang

5.

Laki-laki normal menikah dengan perempuan yang mempunyai ayah hemofilia. Kemungkinan memperoleh keturunan berjenis kelamin laki-laki hemofilia adalah ... a. 100% b. 75% c. 50% d. 25% e. 0%

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Juli 2008 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/1 : 31 dan 32 : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsipprinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.4 Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat. Indikator : 1. Mengomunikasikan cara menghindari penyakit menurun pada masyarakat. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat membuat peta silsilah sederhana (dari keluarga sendiri). B. Siswa dapat menyebutkan contoh cacat dan penyakit menurun pada manusia. C. Siswa dapat memprediksikan pewarisan sifat pada albino, hemofilia, dan buta warna. D. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri penyakit menurun. E. Siswa dapat menjelaskan cara menghindari penyakit menurun pada generasi mendatang. F. Siswa dapat memprediksikan pewarisan golongan darah pada manusia. II. Materi Ajar Pada umumnya cacat/penyakit menurun secara generatif adalah bersifat resesif. Ciri-ciri penyakit menurun adalah tidak dapat disembuhkan, tidak menular, umumnya dikendalikan oleh gen resesif, dan dapat diusahakan terhindar pada generasi berikutnya. Contoh dari penyakit menurun, yaitu gangguan mental (FKU = fenilketonuria) dan buta warna. III. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-31 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya, Adakah di antara anggota keluargamu yang menderita buta warna?. Siswa diminta menanggapinya. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa untuk membuat peta silsilah keluarganya sendiri, mulai dari nenek dan kakek, kedua orang tuanya, serta saudara ayah dan ibu. Dari silsilah tersebut, siswa diminta menunjukkan ada atau tidaknya kelainan/penyakit yang diturunkan pada keluarganya. 2. Siswa diminta berdiskusi dan mencari informasi tentang penyakitpenyakit yang dapat diturunkan. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Siswa diminta mengumpulkan tugas tersebut dalam buku tugas. Pertemuan Ke-32 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya, Mengapa perkawinan antarsaudara sekandung tidak dianjurkan, bahkan dilarang?. Siswa diminta menanggapi pertanyaan tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa berdiskusi untuk menjelaskan usaha manusia dalam menghindarkan keturunannya dari penyakit menurun. 2. Guru meminta siswa membedakan antara euteknik dan eugenetik. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan secara singkat macam penyakit menurun dan ciri-cirinya. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan: mengamati kelainan atau penyakit menurun pada manusia. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa: laporan diskusi (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1

Waytenong, Juli 2008 Guru Mata Pelajaran,

Waytenong

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/1 : 33 dan 34 : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsipprinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.5 Menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya pada Salingtemas. Indikator : 1. Menjelaskan tingkatan mutasi yang meliputi mutasi gen dan mutasi kromosom. 2. Mendeskripsikan beberapa kelainan pada manusia akibat peristiwa mutasi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan mutasi somatik dan mutasi germinal. B. Siswa dapat menjelaskan mutasi yang menguntungkan dan yang merugikan. C. Siswa dapat menjelaskan mutasi gen dan macamnya. D. Siswa dapat menjelaskan macam mutasi kromosom. E. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri atau kelainan aneusomi pada manusia. II. Materi Ajar Mutasi merupakan perubahan gen pembawa sifat yang menyebabkan berubahnya sifat individu pembawanya dan diturunkan pada generasi berikutnya. Individu yang mengalami mutasi disebut mutan, sedangkan mutagen adalah penyebab terjadinya mutasi. Mutasi yang terjadi pada sel

somatik disebut mutasi somatik. Adapun mutasi germinal adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel kelamin. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-33 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru memulai dengan menjelaskan adanya semangka tanpa biji yang banyak kita konsumsi merupakan hasil dari mutasi. Siswa diminta untuk menyebutkan kelebihan semangka tanpa biji dibandingkan semangka berbiji. Bagaimanakah rasanya? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa berdiskusi dan menjelaskan pengertian mutasi, macam mutasi somatik, dan macam-macam mutasi germinal. 2. Selanjutnya, guru dapat menjelaskan jenis mutasi gen yang lain. 3. Guru meminta siswa untuk meringkas dalam buku catatan tentang macam mutasi gen. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan macam mutasi germinal yang diturunkan dan mutasi somatik yang tidak diwariskan. 2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan ringkasan materi yang telah dibuat oleh siswa dalam buku tugas.

Pertemuan Ke-34 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya tentang perbedaan antara mutasi gen dan mutasi kromosom. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan menjelaskan mutasi kromosom. 2. Guru dapat memberikan kuis kepada siswa untuk menjawabnya dalam buku tugas. Kuis No 1 2 3 Pertanyaan Sinar ultraviolet yang berasal dari sinar matahari dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Mutasi dapat membuat molekul gen mengalami ionisasi sehingga gennya labil. Sindrom Klinefelter adalah suatu kelainan yang dijumpai pada laki-laki dengan ciri khas jumlah kromosomnya 47. Sindrom Klinefelter terjadi sebagai akibat adanya peristiwa gagal berpisah autosom ayah saat pembentukan gamet Betul atau Salah ................... ................... ...................

...................

Mutasi somatik tidak diwariskan pada sel-sel somatik hasil pembelahan. Sel-sel tidak mengandung gonosom yang 6 terdapat pada gonad. Kejutan temperatur yang menyebabkan suhu 7 ekstrem dapat mengakibatkan mutasi. Faktor temperatur dapat menghasilkan 8 rekombinasi gen dan kebanyakan tidak menguntungkan Proses mutasi sebagian besar bersifat 9 merugikan bagi manusia Mutasi adalah perubahan materi genetik yang 10 bisa menimbulkan individu cacat. Kunci: 1-B, 2-B, 3-S, 4-S, 5-B, 6-S, 7-B, 8-B, 9-B, 10-S 5

................... ................... ................... ................... ................... ...................

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) A. Guru meminta siswa menyimpulkan adanya perubahan set kromosom dan perubahan jumlah kromosom serta macam contohnya yang nyata pada manusia. B. Guru menyuruh siswa mengumpulkan jawaban kuis yang telah dikerjakan. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (kuis) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar

VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa: 1. Menerangkan mutasi gen (ranah kognitif). 2. Kuis (ranah kognitif)

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Juli 2008 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd.

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

MM. NIP. 131576702

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/1 : 35 dan 36 : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsipprinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.5. Menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya dalam Salingtemas. Indikator : 1. Mendeskripsikan faktor penyebab mutasi (mutasi alami dan mutasi buatan) I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan macam mutasi alami. B. Siswa dapat menjelaskan macam mutasi buatan. C. Siswa dapat menyebutkan macam mutagen kimia. D. Siswa dapat menyebutkan macam mutagen fisika. E. Siswa dapat menyebutkan macam mutagen biologi. II. Materi Ajar Mutasi dapat disebabkan oleh sinar kosmis dari luar angkasa dan sinar radioaktif dari alam. Mutasi ini disebut mutasi alami (mutasi spontan). Mutasi buatan adalah mutasi yang sengaja dibuat oleh manusia dengan perlakuan zat-zat kimia tertentu demi kepentingan manusia. Cara ini sering kita kenal dengan nama rekayasa genetika dalam bioteknologi. Penyebab mutasi disebut mutagenik dapat berupa bahan kimia, bahan fisika, dan bahan biologi. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-35 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya, Mengapa kita dianjurkan untuk memakai sunbloc saat siang hari?. Siswa diminta menanggapinya. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru memulai dengan menjelaskan bahwa pekerjaan yang berisiko terhadap mutasi, misalnya orang yang bekerja di reaktor nuklir, di radiologi, atau tempat lain yang berhubungan langsung dengan bahanbahan yang dapat menyebabkan mutasi. 2. Kemudian, guru meminta siswa berdiskusi tentang macammacam mutagen dan pengaruhnya, misalnya mutagen kimia, mutagen fisika, dan mutagen biologi. 3. Guru menjelaskan bahwa radiasi dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Hal ini akan lebih berbahaya apabila yang terkena adalah bagian gonadnya karena dapat berdampak buruk pada keturunannya. Keturunan yang diperoleh dapat mengalami cacat, kematian, atau mandul.

4.

Guru memberikan satu atau dua kasus mutasi dan siswa diminta mendiskusikannya dengan teman sebangku.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru mengumpulkan hasil diskusi siswa dalam lembar terpisah atau dalam buku tugas. 2. Guru mengumumkan bahwa untuk pertemuan berikutnya siswa diharapkan untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan harian tentang mutasi. Pertemuan Ke-36 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru mempersiapkan soal yang sudah digandakan dan diberi nomor atau kode soal. Soal dapat diubah nomornya agar siswa tidak mudah terpengaruh oleh soal temannya. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) Siswa diminta mengerjakan soal ulangan harian. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru menyuruh siswa mengumpulkan soal bagi yang sudah selesai. IV. Metode Pembelajaran Metode dalam pembelajaran: A. Diskusi B. Ulangan harian V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa; A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa: 1. Laporan hasil diskusi kelompok (ranah kognitif dan psikomotor). 2. Ulangan harian (ranah kognitif). Ulangan Harian 1. Ciri-ciri dari sindrom Klinefelter adalah .... a. memiliki bentuk tubuh seperti orang Mongol, berkaki pendek b. berkelamin perempuan, tetapi ovarium tidak tumbuh c. berkelamin lakilaki, tetapi testis tidak tumbuh d. engkorak lonjong, dada pendek lebar, telinga rendah e. kepala kecil, mata kecil, telinga rendah 2. Suatu organisme kehilangan satu pasang kromosom akibat adanya mutasi. Hal itu disebut .... a. monosomi b. trisomi c. tetrasomi d. aneusomi e. nullisomi 3.Delesi adalah .... a. pergantian basa purin oleh purin b. kromosom yang kehilangan satu/lebih basa nitrogen c. pergantian basa purin oleh pirimidin

d. kromosom yang mendapat gen dari kromosom hemolognya e. penyisipan basa nitrogen

4.

Mutasi yang terjadi akibat tindakan manusia, yaitu .... kankerkulit karena sinar ultraviolet penggunaan bahan kimia dalam ilmu pengetahuan pengembangan bibit lokal untuk menghindari kepunahan penemuan varietas baru sebagai bibit unggul terjadinya mekanisme evolusi 5. Bibit padi Atomita merupakan hasil mutasi buatan padi Pelita dengan cara .... a. radiasi b. domestikasi c. hibridisasi d. seleksi e. persilangan 6. Kerugian penggunaan kolksin pada tanaman adalah .... a. menghasilkan biji fertil b. buah cepat masak c. menghasilkan tanaman steril d. kandungan gizi turun e. pertumbuhan lambat 7.Peristiwa non-disjunction dapat menyebabkan proses mutasi yang disebut .... a. aneusomi b. euploidi c. aberasi kromosom d. aneuploidi e. poliploid 8. Perbedaan yang jelas antara mutasi gen dengan mutasi kromosom adalah .... a. mutasi gen dapat menimbulkan sifat poliploid b. mutasi gen lebih merugikan c. mutasi kromosom berakibat lebih nyata pada fenotipe d. mutasi kromosom lebih mudah terjadi e. mutasi kromosom jarang terjadi pada tanaman 9. Mutasi pergantian basa berupa transisi terjadi apabila .... a. urasil berpasangan dengan timin b. timin berpasangan dengan guanin c. timin berpasangan dengan adenin d. adenin berpasangan dengan guanin e. guanin berpasangan dengan sitosin 10. Penderita sindrom Klinefelter memiliki rumus kromosom .... a. 46 AA + XY b. 23 AA + XXY c. 46 AA + XXY d. 22 AA + XXY e. 22 AA + XXX 11. Sindrom Down dapat terjadi karena peristiwa .... a. aneusomi b. nullisomi c. tetrasomi d. pentasomi e. monosomi ganda a. b. c. d. e.

Trisomi pada kromosom tubuh nomor 21 dapat mengakibatkan seseorang menderita a. sindrom Klinefelter b. sindrom Edwards c. sindrom Down d. sindrom Turner e. Sindrom Patau 13. Sindrom Patau disebabkan oleh trisomi pada autosom nomor .... a. 11, 12, 13 b. 12, 13, 14 c. 13, 14, 15 d. 14, 15, 16 e. 15, 16, 17 14. Mutasi induksi disebut juga sebagai mutasi .... a. buatan b. alami c. spontan d. kromosom e. gen 12. 15. a. b. c. d. e. Sinar kosmis dari angkasa luar digolongkan dalam .... mutagen biologi mutagen kimia mutagen fisika mutagen interkalasi mutagen alkilasi

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Juli 2008 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu : Biologi : XII/2 : Idan2 : 4 X 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 4.Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4. 2 Mengomunikasikan basil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Membandingkan teori evolusi Darwin dan Lamarck. 2. Membandingkan teori evolusi Lamarck dan Weismann. 3. Membandingkan teori evolusi Darwin dan Weismann. 4. Menjelaskan alasan variasi dalam satu keturunan dapat dijadikan petunjuk terjadinya evolusi. 5. Menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi ter jadinya variasi dalam satu keturunan. 6. Menunjukkan contoh variasi dalam satu keturunan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 7. Menjelaskan pengaruh penyebaran geografis terhadap proses evolusi burung finch di Kepulauan Galapagos. 8. Menyebutkan contoh pengaruh penyebaran geografis di Indonesia yang menunjukkan terjadinya evolusi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan pengertian evolusi. B. S iswa dapat membandingkan perbedaan antara evolusi progresif dan regresif. C. Siswa dapat menyebutkan tokoh evolusi sebelum Darwin. D. Siswa dapat menjelaskan teori evolusi menurut Anaximander, Aristoteles, Count de Buff on, dan George Cuvier. E. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan ciri burung finch di Kepulauan Galapagos. F. Siswa dapat mendeskripsikan pengaruh studi geologi Darwin terutama tentang fosil sehingga Darwin mengemukakan teori evolusi. G. Siswa dapat menyebutkan beberapa kesimpulan Darwin. H. Siswa dapat menjelaskan pengaruh teori yang dikemukakan oleh Jean Baptise Lamarck, Sir Charles Lyell, Alfred Russel Wallace, dan Thomas Robert Malthus terhadap teori evolusi Darwin. II. MateriAjar Evolusi merupakan perkembangan makhluk hidup secara bertahap menuju kesempurnaan yang terjadi dalam waktu yang lama. Evolusi dibedakan

menjadi dua, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif. Orang yang dianggap paling berjasa dalam sejarah evolusi adalah Charles Robert Darwin. Sebelum Darwin, ada beberapa tokoh penting yang mengajukan beberapa pandangan tentang evolusi, antara lain Anaximander, Aristoteles, Erasmus Darwin, Count de Buffon, dan George Cuvier. Darwin mengutarakan teori evolusi setelah melakukan pengamatan dalam perjalanannya ke Kepulauan Galapagos. Darwin melihat adanya perbedaan ciri terhadap bentuk paruh burung finch yang berbeda jenis makanannya. Darwin juga menyusun beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan evolusi. Kesimpulan tersebut dinamakan teori seleksi alam. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-1 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta pendapat siswa apakah mereka percaya terhadap teori yang menyatakan bahwa manusia berasal dari kera? Siswa diminta mengutarakan pendapatnya masing-masing dan diminta menjelaskan alasannya. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian evolusi. 2. Guru meminta siswa membandingkan perbedaan antara evolusi pro gresif dan regresif. 3. Guru meminta siswa memberikan contoh evolusi progresif dan regresif. 4. Guru meminta siswa menguraikan pendapat dan pandangan beberapa tokoh tentang evolusi, antara lain menurut Anaximander, Aristoteles, Count de Buffon, dan George Cuvier. 5. Guru meminta siswa menj elaskan alasan Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi. 6. Guru meminta siswa mendeskripsikan tokoh yang menyatakan bahwa alam semesta selalu berubah dari bentuk sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian evolusi dan menyebutkan tokoh sebelum Darwin yang juga menyatakan pandangannya tentang evolusi. 2. Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan antara evolusi progresif dan evolusi regresif. Pertemuan Ke-2 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan hal yang diketahuinya tentang perjalanan Darwin ke Kepulauan Galapagos. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menunjukkan perbedaan paruh burung finch di Kepulauan Galapagos yang menurut Darwin merupakan salah satu bukti adanya evolusi. Siswa diperbolehkan mencari informasi mengenai hal tersebut melalui internet atau studi literatur. 2. Guru meminta siswa mendeskripsikan secara sederhana tentang pengaruh studi geologi Darwin terhadap fosil sehinggatercetus teori evolusi. 3. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian dari fosil. 4. Guru meminta siswa menyebutkan buku yang di dalamnya menjabarkan pengaruh teori seleksi alam terhadap evolusi karangan Darwin.

5. Guru meminta siswa menyebutkan dan menjabarkan beberapa kesimpulan Darwin dalam menyusun teori evolusi. 6. Guru meminta siswa menjelaskan pengaruh teori yang dikemukakan oleh Jean Baptise Lamarck, Sir Charles Lyell, Alfred Russel Wallace, dan Thomas Robert Malthus terhadap kesimpulan Darwin C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyebutkan pengaruh perjalanan Darwin ke Kepulauan Galapagos dan pengaruh teori yang dikemukakan oleh Jean Baptise Lamarck, Sir Charles Lyell, Alfred Russel Wallace, dan Tho mas Robert Malthus terhadap kesimpulan yang diambil Darwin berkaitan dengan teori evolusi dan seleksi alam. 2. Guru meminta siswa menyebutkan kesimpulan teori seleksi alam dalam teori evolusi Darwin. IV.Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (tabel perbandingan) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar. C. Internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1.Tabel perbandingan (ranah kognitif). 2.Laporan hasil diskusi (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : : : : Biologi XII/2 3 dan 4 4 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Membandingkan teori evolusi Darwin dan Lamarck. 2. Membandingkan teori evolusi Lamarck dan Weismann. 3. Membandingkan teori evolusi Darwin dan Weismann. 4. Menjelaskan alasan variasi dalam satu keturunan dapat dijadikan petunjuk terjadinya evolusi. 5. Menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya variasi dalam satu keturunan. 6. Menunjukkan contoh variasi dalam satu keturunan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 7. Menjelaskan pengaruh penyebaran geografis terhadap proses evolusi burung finch di Kepulauan Galapagos. 8. Menyebutkan contoh pengaruh penyebaran geografis di Indonesia yang menunjukkan terjadinya evolusi. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat membandingkan teori evolusi Darwin dan Lamarck. B. Siswa dapat membandingkan teori evolusi Lamarck dan Weismann. C. Siswa dapat membandingkan teori evolusi Darwin dan Weismann. D. Siswa dapat menjelaskan pengertian variasi dalam satu keturunan. E. Siswa dapat menjelaskan alasan variasi dalam satu keturunan dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. F. Siswa dapat mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu keturunan.
I.

G. Siswa dapat memperlihatkan contoh variasi dalam satu keturunan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. H. Siswa dapat menjelaskan pengaruh penyebaran geografis terhadap proses evolusi burung finch di Kepulauan Galapagos. Materi Ajar Menurut Darwin evolusi berlangsung karena seleksi alam. Oleh karena itu, hanya individu yang memiliki sifat-sifat yang cocok dengan lingkungannya yang akan bertahan hidup dan mampu menghasilkan keturunan fertil. Adapun menurut Lamarck evolusi berlangsung melalui mekanisme digunakan atau tidak digunakan. Artinya, organ tubuh yang digunakan akan terus berkembang, sedangkan organ tubuh yang tidak digunakan akan mereduksi atau menghilang. Beberapa petunjuk yang digunakan Darwin sebagai pendukung teori evolusinya adalah variasi dalam suatu keturunan dan pengaruh penyebaran geografis suatu organisme. Menurut Darwin adanya variasi di antara individu disebabkan oleh beberapa faktor luar, seperti suhu, tanah, dan makanan. Jika beberapa varian masuk dalam lingkungan tertentu maka mereka akan memperlihatkan perkembangan yang berbeda dengan varian yang berada di tempat lain. Adapun pengaruh penyebaran geografis yang dapat menguatkan teori evolusi Darwin ditunjukkan dengan adanya perbedaan ciri antara burung finch di Kepulauan Galapagos dan di Kepulauan Cape Verde. Meskipun kedua kepulauan tersebut memiliki flora dan fauna yang sama, jenis burung finch yang hidup di kedua kepulauan tersebut berbeda. Burung finch yang hidup di Kepulauan Galapagos berasal dari daratan Amerika Selatan, sedangkan burung finch yang hidup di Kepulauan Cape Verde berasal dari pantai Afrika. Hanya varian yang sesuai dangan lingkungan baru saja yang akan terus berkembang biak dan menghasilkan spesies baru.
II. III.

Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-3 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah seorang bapak yang kakinya harus diamputasi karena kecelakaan akan menghasikan anak yang berkaki kurang sempurna seperti dirinya? Siswa diminta mengutarakan pendapatnya masing-masing. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa membandingkan teori evolusi Darwin dengan teori evolusi Lamarck. 2. Guru meminta siswa memberikan contoh yang mendukung teori evolusi menurut Lamarck tersebut. 3. Guru meminta siswa membandingkan teori evolusi Lamarck dengan teori evolusi Weismann. 4. Guru meminta siswa memberikan contoh yang mendukung teori evolusi menurut Weismann. 5. Guru meminta siswa membandingkan teori evolusi Darwin dengan teori evolusi Weismann disertai dengan contoh yang mendukung. 6. Guru meminta siswa menjelaskan pendapat Weismann terhadap teori evolusi Darwin. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)

Guru meminta siswa menyimpulkan perbandingan teori evolusi Lamarck, Darwin, dan Weismann. Pertemuan Ke-4 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan beberapa variasi dalam satu keturunan yang menurut mereka merupakan petunjuk suatu evolusi. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian variasi dalam satu keturunan. 2. Guru meminta siswa menjelaskan alasan variasi dalam satu keturunan dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 3. Guru meminta siswa mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu keturunan. 4. Guru meminta siswa memperlihatkan contoh variasi dalam satu keturunan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 5. Guru meminta siswa menjelaskan pengaruh penyebaran geografis terhadap proses evolusi burung finch di Kepulauan Galapagos. 6. Guru meminta siswa menyebutkan contoh pengaruh penyebaran geografis di Indonesia yang menunjukkan terjadinya evolusi. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyimpulkan alasan variasi dalam satu keturunan dan pengaruh penyebaran geografis menjadi petunjuk terjadinya evolusi. 2. Guru meminta siswa menyebutkan contoh variasi dalam satu keturunan dan pengaruh penyebaran geografis terhadap perkembangan evolusi. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: Laporan hasil diskusi (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1

Waytenong, Januari 2009

Waytenong

Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : : : : Biologi XII/2 5 2 45 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Menjelaskan alasan fosil dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 2. Menetapkan umur fosil melalui beberapa metode perhitungan. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menerangkan pengertian fosil. B. Siswa dapat mencari beberapa macam fosil melalui studi literatur yang dapat dijadikan petunjuk terjadinya evolusi. C. Siswa dapat menjelaskan alasan fosil dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. D. Siswa dapat melakukan kunjungan ke beberapa daerah tempat ditemukannya fosil. E. Siswa menetapkan umur suatu fosil dengan perhitungan yang berdasarkan pada laju erosi, laju sedimentasi delta, dan unsur-unsur radioaktif.

II. Materi Ajar Fosil merupakan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah membatu. Ilmu yang mempelajari fosil disebut paleontologi. Orang yang pertama kali berpendapat bahwa fosil merupakan petunjuk adanya kehidupan di masa lalu adalah Leonardo da Vinci. Seorang paleontolog, yaitu George Cuvier menyatakan bahwa pada setiap masa diciptakan makhluk hidup tertentu yang berbeda-beda. Darwin menyatakan bahwa fosil merupakan petunjuk dari kehidupan yang berkelanjutan dan berkembang secara evolusi, contohnya fosil kuda. Penetapan umur suatu fosil dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain berdasarkan laju erosi, berdasarkan laju sedimentasi delta, dan menggunakan unsur-unsur radioaktif. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menunjukkan beberapa gambar fosil yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian, siswa diminta menjelaskan secara ringkas uraian tentang gambar fosil yang dibawanya. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menerangkan pengertian fosil. 2. Guru meminta siswa mencari beberapa macam fosil melalui studi literatur yang dapat dijadikan petunjuk terjadinya evolusi. 3. Guru meminta siswa menjelaskan alasan fosil dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 4. Guru meminta siswa melakukan kunjungan ke beberapa daerah tempat ditemukannya fosil 5. Guru meminta siswa menetapkan umur suatu fosil dengan perhitungan yang berdasarkan pada laju erosi, laju sedimentasi delta, dan unsurunsur radioaktif. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyimpulkan alasan fosil dapat digunakan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 2. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil perhitungan umur fosil. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (menghitung umur fosil dan mengunjungi daerah ditemukannya fosil) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar berupa daerah ditemukannya fosil. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1. Perhitungan umur fosil (ranah kognitif). 2. Laporan hasil observasi (ranah prikomotor)

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/2 :6 : 2 45 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Menjelaskan alasan perbandingan anatomi tubuh dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 2. Menjelaskan alasan embriologi dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 3. Menjelaskan alasan biokimia dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 4. Menjelaskan alasan domestikasi dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 5. Menjelaskan alasan alat tubuh yang tersisa dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat membedakan pengertian organ-organ homolog dengan organorgan analog. B. Siswa dapat menyebutkan organ yang termasuk organ homolog dan organ analog. C. Siswa dapat menjelaskan alasan perbandingan anatomi tubuh dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. D. Siswa dapat membandingkan antara evolusi divergen dan evolusi konvergen. E. Siswa dapat menjelaskan alasan embriologi dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. F. Siswa dapat menerangkan pengertian ontogeni dan filogeni. G. Siswa dapat menunjukkan bahwa biokimia dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. H. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari domestikasi. I. Siswa dapat menunjukkan contoh domestikasi. J. Siswa dapat menjelaskan alasan domestikasi dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. K. Siswa dapat menyebut beberapa bagian yang disebut sebagai alat tubuh yang tersisa. L. Siswa dapat menjelaskan alasan alat tubuh yang tersisa dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. II. Materi Ajar Selain variasi pada satu keturunan, pengaruh penyebaran geografis, dan fosil, hal-hal yang dapat digunakan sebagai petunjuk terjadinya evolusi adalah perbandingan anatomi, embriologi, biokimia, domestikasi, dan alat tubuh yang tersisa. Menurut perbandingan anatomi, organ-organ tubuh makhluk hidup memiliki bentuk asal yang sama. Organ ini disebut sebagai organ homolog. Berdasarkan perbandingan embriologi, perkembangan awal embrio Vertebrata memperlihatkan bentuk yang sama, meskipun pada perkembangan selanjutnya menunjukkan adanya perbedaan. Makin banyak perbedaan pada tahap-tahap perkembangan embrio Vertebrata, makin jauh hubungan kekerabatannya. Pada ilmu biokimia, jumlah presipitin dapat menunjukkan kedekatan hubungan antarspesies. Makin banyak presipitin yang terbentuk, makin dekat kekerabatannya. Domestikasi adalah usaha mengubah tanaman atau hewan liar menjadi dapat dikuasai dan bermanfaat sesuai dengan keinginan manusia. Salah satu usaha domestikasi adalah dengan cara menyilangkan beberapa varietas buah tomat. Adapun alat tubuh yang tersisa yang dapat dijadikan sebagai petunjuk suatu evolusi dapat terlihat pada beberapa alat tubuh berikut, umbai cacing, tulang ekor, otot penggerak telinga, dan gigi taring. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah tulang ekor mereka dapat digerakkan? Kemudian, siswa diminta mengutarakan alasan mengapa tulang ekor manusia tidak dapat digerakkan seperti yang dilakukan hewan. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa membedakan pengertian organorgan homolog dengan organ-organ analog. 2. Guru meminta siswa menyebutkan organ yang termasuk organ homolog dan organ analog.

3.

Guru meminta siswa menjelaskan alasan perbandingan anatomi tubuh dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 4. Guru meminta siswa membandingkan antara evolusi divergen dan evolusi konvergen. 5. Guru meminta siswa menjelaskan alasan embriologi dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 6. Guru meminta siswa menerangkan pengertian ontogeni dan filogeni. 7. Guru meminta siswa menunjukkan bahwa biokimia dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 8. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian dari domestikasi. 9. Guru meminta siswa menunjukkan contoh domestikasi. 10. Guru meminta siswa menjelaskan alasan domestikasi dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 11. Guru meminta siswa mencari informasi dan membuat artikel tentang beberapa bagian yang disebut sebagai alat tubuh yang tersisa 12. Guru meminta siswa menjelaskan alasan alat tubuh yang tersisa dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan alasan perbandingan anatomi tubuh, perbandingan embriologi, biokimia, domestikasi, dan alat tubuh yang tersisa dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (membuat artikel) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar hewan atau tumbuhan hasil domestikasi.

VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: Produk berupa artikel tentang alat tubuh yang tersisa (ranah psikomotor dan ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1

Waytenong, Januari 2009

Waytenong

Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : : : : Biologi XII/2 7 dan 8 4 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Menjelaskan pengertian seleksi alam.

2. Membedakan macam-macam seleksi alam. 3. Menjelaskan alasan mutasi gen dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi. 4. Menjelaskan keuntungan adanya mutasi gen bagi proses evolusi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menerangkan pengertian dari seleksi alam. B. Siswa dapat membandingkan macam-macam seleksi alam. C. Siswa dapat menunjukkan contoh seleksi berarah sebagai petunjuk evolusi. D. Siswa dapat menjelaskan seleksi pemutus dapat mengakibatkan evolusi. E. Siswa dapat menjelaskan pengertian seleksi pemantap sebagai petunjuk evolusi beserta contohnya. F. Siswa dapat menjelaskan pengertian mutasi gen dan pengaruhnya terhadap variasi genetik. G. Siswa dapat menjelaskan keuntungan adanya mutasi gen bagi proses evolusi. H. Siswa dapat mendeskripsikan alasan mutasi gen dapat menjadi petunjuk terjadinya evolusi. II. Materi Ajar Seleksi alam merupakan salah satu mekanisme yang menyebabkan terjadinya evolusi. Adanya seleksi alam dapat menyebabkan makhluk hidup yang tidak adaptif dengan lingkungan akan mati dan punah, sedangkan yang adaptif akan terus hidup dan berkembang biak. Seleksi alam dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seleksi berarah, seleksi pemutus, dan seleksi pemantap. Seleksi berarah adalah perubahan lingkungan yang menyatakan adaptasi ke arah lingkungan baru. Seleksi pemutus terjadi jika kondisi lingkungan yang berbeda menyebabkan suatu populasi terbagi menjadi dua subpopulasi. Adapun seleksi pemantap adalah seleksi yang bekerja pada varian tertentu dari suatu populasi yang menghasilkan populasi adaptif dan menyisihkan varian-varian dengan variasi yang ekstrem serta tidak adaptif. Mutasi gen adalah suatu perubahan struktur kimia DNA yang menyebabkan perubahan sifat pada suatu organisme dan bersifat menurun. Mutasi gen dan rekombinasi genetik pada keturunan yang baru menyebabkan adanya variasi genetik. Banyaknya gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh individu dalam suatu spesies disebut angka laju mutasi. Mutasi pada makhluk hidup dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan. Mutasi bersifat menguntungkan jika menghasilkan spesies yang adaptif; menghasilkan spesies yang memiliki vitalitas dan viabilitas tinggi. Mutasi disebut merugikan jika menghasilkan gen letal; menghasilkan spesies atau keturunan yang memiliki vitabilitas dan viabilitas yang rendah; menghasilkan spesies yang tidak adaptif. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-7 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apabila pada suatu kandang di dalamnya terdapat burung merpati dan tersedia makanan baginya berupa telur semut, apakah setelah beberapa waktu yang lama paruh burung merpati tersebut akan menyesuaikan diri terhadap makanannya? Kemudian, siswa diminta mengaitkannya dengan kemungkinan adanya evolusi pada kasus tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)

1. alam. 2. seleksi alam. 3.

Guru meminta siswa menjelaskan pengertian dari seleksi Guru meminta siswa membandingkan macam-macam

Guru meminta siswa menunjukkan contoh seleksi berarah sebagai petunjuk evolusi. 4. Guru meminta siswa mendiskusikan simulasi seleksi berarah 5. Guru meminta siswa menjelaskan seleksi pemutus dapat mengakibatkan terjadinya evolusi. 6. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian seleksi pemantap sebagai petunjuk evolusi beserta contohnya. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian membedakan beberapa macam seleksi alam. seleksi alam dan

Pertemuan Ke-8 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menjelaskan hal yang akan terjadi apabila kulit mengalami mutasi sehingga mengakibatkan terbentuk kanker kulit. Apakah menurut mereka hal tersebut akan diturunkan kepada keturunannya? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian mutasi gen dan pengaruhnya terhadap variasi genetik. 2. Guru meminta siswa menjelaskan keuntungan adanya mutasi gen bagi proses evolusi. 3. Guru meminta siswa menjelaskan kerugian adanya mutasi gen bagi proses evolusi. 4. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian gen letal. 5. Guru meminta siswa berdiskusi tentang perbedaan vitalitas dan viabilitas suatu spesies. 6. Guru meminta siswa mendeskripsikan alasan mutasi gen dapat menjadi petunjuk terjadinya evolusi. 7. Guru meminta siswa menentukan banyaknya gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh individu dalam suatu spesies (angka laju mutasi). C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) 1. Guru meminta siswa menyimpulkan alasan mutasi gen dapat menjadi petunjuk terjadinya evolusi. 2. Guru meminta siswa menyimpulkan keuntungan adanya mutasi gen bagi proses evolusi. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (simulasi seleksi berarah) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar.

C. Internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: - Laporan hasil diskusi (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester : Biologi : XII/2

Pertemuan KeAlokasi Waktu

:9 : 2 45 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Menjelaskan hukum Hardy Weinberg dalam evolusi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan pengertian palung gen. B. Siswa dapat menjelaskan pengertian frekuensi gen. C. Siswa dapat menjelaskan prinsip hukum Hardy Weinberg. D. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat pada hukum Hardy Weinberg. E. Siswa dapat menerapkan hukum Hardy Weinberg. II. Materi Ajar Dalam perkembangannya evolusi tidak hanya memusatkan perhatiannya pada genotipe individu, tetapi juga mengkaji pada palung gen. Palung gen adalah jumlah total gen yang ada pada suatu populasi. Landasan teori genetika populasi yang berkenaan dengan frekuensi gen dalam satu populasi yang besar dapat menggunakan model matematika dengan hukum Hardy Weinberg. Pada hukum tersebut terdapat suatu prinsip bahwa pada satu kondisi yang tetap frekuensi alel-alel dari satu gen cenderung stabil dari generasi ke generasi. Frekuensi gen pada hukum ini tertulis dengan rumus: (p + q)2 = p2 + 2pq + q2 = 1 III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan rumus hukum Hardy Weinberg. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian palung gen. 2. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian frekuensi gen. 3. Guru meminta siswa menjelaskan prinsip hukum Hardy Weinberg. 4. Guru meminta siswa menyebutkan syarat-syarat pada hukum Hardy Weinberg. 5. Guru meminta siswa menerapkan hukum Hardy Weinberg dalam soal-soal C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan pentingnya hukum Hardy Weinberg dalam evolusi modern. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (mengerjakan soal menggunakan hukum Hardy Weinberg)

V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: 1. Buku Biologi Kelas XII. 2. Internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1. Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). 2. Jawaban soal (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/2 : 10 : 2 45 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi. 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Indikator : 1. Menjelaskan pengaruh spesiasi dalam evolusi. 2. Menjelaskan macam mekanisme isolasi dalam proses evolusi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menerangkan pengertian spesiasi dalam evolusi. B. Siswa dapat menjelaskan pengertian mekanisme evolusi. C. Siswa dapat menjelaskan macam mekanisme isolasi (isolasi dalam mencegah terjadinya perkawinan, mencegah terbentuknya hibrida, dan mencegah kelangsungan hidup hibrida). II. Materi Ajar Spesiasi adalah proses pembentukan spesies baru. Di alam, spesiasi merupakan akibat adanya populasi yang terisolasi. Mekanisme isolasi merupakan suatu proses terbentuknya individu baru dengan beragam penghalang. Secara intrinsik, mekanisme isolasi dibedakan menjadi isolasi mencegah terjadinya perkawinan, mencegah terbentuknya hibrida, dan mencegah kelangsungan hidup hibrida. Mekanisme isolasi mencegah terjadinya perkawinan terdiri atas isolasi ekogeografi, isolasi habitat, isolasi iklim/musim, isolasi perilaku, dan isolasi mekanik. Mekanisme isolasi mencegah terbentuknya hibrida terdiri atas isolasi gamet, isolasi perkembangan, dan ketidakmampuan hidup suatu hibrida. Mekanisme isolasi mencegah kelangsungan hibrida terdiri atas kemandulan hibrida dan eleminasi hibrida karena seleksi. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa memberikan gambaran secara ringkas hubungan antara spesiasi dengan mekanisme isolasi. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menerangkan pengertian spesiasi dalam evolusi. 2. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian mekanisme isolasi. 3. Guru meminta siswa melakukan diskusi tentang kemungkinan adanya mekanisme isolasi berupa bayi kembar dengan pembelahan yang tidak sempurna. 4. Guru meminta siswa menjelaskan macam mekanisme isolasi (isolasi dalam mencegah terjadinya perkawinan,

mencegah terbentuknya hibrida, dan mencegah kelangsungan hidup hibrida). 5. Guru meminta siswa menggambarkan tahapan evolusi yang terjadi di bumi. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan pengaruh spesiasi dalam evolusi dan menyebutkan beberapa mekanisme isolasi dalam proses evolusi. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya Jawab C. Penugasan (menggambarkan proses evolusi) V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar berupa bayi kembar dengan pembelahan tidak sempurna. C. Internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1. Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). 2. Produk berupa gambar proses evolusi (ranah psikomotor dan kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/2 : 11 : 2 45 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi kimia dan biologi. 4.2 Mengomunikasikan hasil studi evolusi kimia dan biologi. Indikator : 1. Menjelaskan proses asal usul kehidupan berdasarkan evolusi kimia. 2. Menjelaskan proses asal usul kehidupan berdasarkan evolusi biologi. I. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mendeskripsikan proses asal usul kehidupan berdasarkan evolusi kimia dan evolusi biologi. 2. Siswa dapat membedakan asal usul kehidupan berdasarkan evolusi kimia dan evolusi biologi. II. Materi Ajar Dalam teori evolusi dikatakan bahwa mahluk hidup yang ada sekarang merupakan hasil perubahan dari mahluk hidup sebelumnya. Namun bagaimana kehidupan dimulai dan bagaimana bentuk-bentuk kehidupan pertama yang ada di bumi belum terjawab secara pasti, karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki manusia. Berbagai teori diajukan berdasarkan perkiraan atas berbagai bukti yang ditemukan pada masa sekarang. Dari sudut pandang evolusi, kehidupan diduga berasal dari zat-zat anorganik yang secara bertahap mengalami perubahan menjadi makro molekul organik. Proses perubahan tersebut diperkirakan dimulai dari lautan. Menurut teori evolusi, asal-usul kehidupan dibedakan menjadi evolusi kimia dan evolusi biologi. Evolusi kimia dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik hingga terbentuknya senyawa-senyawa makromolekul sebagai komponen pembentuk sel-sel makhluk hidup. Sementara itu, evolusi biologi dimulai dari terkumpulnya senyawa-senyawa makromolekul di cekungan-cekungan hingga terbentuknya sel primitif. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa dari manakah kira-kira mahluk hidup di dunia ini muncul? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)

1.

Guru meminta siswa untuk mendiskusikan asal usul kehidupan di bumi. 2. Guru meminta siswa untuk membedakan asal-usul kehidupan berdasarkan evolusi kimia dan evolusi biologi. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan asal-usul kehidupan di bumi.

IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: Laporan hasil diskusi (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/2 : 12 : 2 45 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 4. Memahami teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 4.3 Mendeskripsikan kecenderungan baru tentang teori evolusi. Indikator : 1. Menyebutkan bukti baru yang menunjukkan kelemahan teori evolusi Darwin. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menyebutkan bukti baru yang menunjukkan kelemahan teori evolusi Darwin (organ peninggalan, variasi, dan spesies serta fosil). B. Siswa dapat mencari informasi yang membantah teori evolusi Darwin. II. Materi Ajar Teori evolusi Darwin banyak mendapat dukungan, tetapi tidak sedikit pula jumlah orang yang menentangnya. Kelompok penentang Darwin berupaya keras untuk menunjukkan bahwa teori yang dikemukakan oleh Darwin memiliki banyak kelemahan. Adapun bukti-bukti yang menunjukkan kelemahan teori Darwin tersebut antara lain berupa organ peninggalan (alat tubuh yang tersisa), variasi, dan fosil. Menurut penentang teori Darwin alat tubuh yang tersisa tidak dapat dijadikan bukti bahwa organ tersebut mengalami evolusi sebab sampai saat ini setiap organ peninggalan tersebut mempunyai fungsi khas bagi tubuh itu sendiri. Variasi juga bukan merupakan bukti evolusi sebab variasi merupakan hasil aneka kombinasi informasi genetik yang sudah ada dan tidak menambahkan karakteristik baru pada informasi genetika. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa mengutarakan pendapatnya tentang tingkat kepercayaan mereka terhadap teori evolusi Darwin. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menyebutkan bukti baru yang menunjukkan kelemahan teori evolusi Darwin (berupa organ peninggalan, variasi, dan spesies serta fosil).

2.

Guru meminta siswa mencari informasi yang membantah teori evolusi Darwin. Kemudian, siswa diminta membuat artikel mengenai hal tersebut.

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan kelemahan-kelemahan teori evolusi Darwin. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1. Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). 2. Produk berupa artikel (ranah psikomotor). Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut: Skor yang Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Diperoleh 1. Kebenaran artikel 30 2. Kemutakhiran data 20 3. Hasil artikel 50 Jumlah skor 100

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/2 : 13 : 2 45 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.1 Menjelaskan arti, prinsip dasar, dan jenis-jenis bioteknologi. Indikator : 1. Menjelaskan pengertian bioteknologi. 2.Menjelaskan ilmu-ilmu yang mendasari pengembangan bioteknologi. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan pengertian bioteknologi. B. Siswa dapat Menjelaskan ilmu-ilmu yang mendasari pengembangan bioteknologi. II. Materi Ajar Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus dll) ataupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol, antibiotik dan asam organik) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat dighunakan oleh manusia. Proses bioteknologi pada umumnya mencakup pengubahan suatu bahan baku oleh aktivitas suatu organisme untuk menghasilkan suatu produk ahir yang diinginkan. per kembangan bioteknologi didukung oleh ilmu biokimia, biomolekuler, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika dan fisiska. Peran berbagai ilmu tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena setiap cabang ilmu tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan berbagai macam produk bioteknologi sederhana yang dikenal oleh masyarakat. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)

1. bioteknologi. 2.

Guru

meminta

siswa

menjelaskan

pengertian

Guru meminta siswa untuk memperkirakan ilmu-ilmu apa saja yang berperan/mendasari dalam bioteknologi. 3. Guru menugaskan siswa untuk mencari informasi/artikel dari berbagai media tentang bermacam-macam produk berbasis bioteknologi dan dasar /konsep sains pengembangannya (halaman 201). C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian bioteknologi dan dasar pengembangannya. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan

V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar dan internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: Laporan hasil diskusi (ranah psikomotor dan kognitif). Laporan artikel

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/2 : 14 : 2 45 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.1 Menjelaskan arti, prinsip dasar, dan jenis bioteknologi. Indikator : 1. menjelaskan peran bioteknologi dalam produk makanan bergizi tinggi 2. menjelaskan peran bioteknologi dalam prroduk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol 3. menjelaskan peran bioteknologi dalam produk makanan dan minuman hasil fermentasi asam 4. menjelaskan peran bioteknologi dalam produk bahan penyedap 5. menjelaskan cara pembuatan nata I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam produk makanan bergizi tinggi. B. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam prroduk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol C. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam produk makanan dan minuman hasil fermentasi asam D. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam produk bahan penyedap E. Siswa dapat menjelaskan cara pembuatan nata

II. Materi Ajar Peran bioteknologi, khususnya pemanfaatan mikroba dalam industri makanan telah cukup luas dikenal masyarakat. Secara garis besar produk makanan hasil bioteknologi konvensional dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu produk makanan bergizi tinggi, produk makanan hasil fermentasi, produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol dan produk penyedap makanan. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru menanyakan kepada siswa apakah pernah minum yoghurt, atau makan roti? Kemudian guru menanyakan apakah para siswa tahu bagaimana cara membuatnya? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) Guru meminta siswa untuk berdiskusi, memberikan contoh dan menjelaskan peran bioteknologi dalam industri makanan. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan empat macam produk makanan hasil bioteknologi konvensional.

IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar dan internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: Laporan hasil diskusi (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/2 : 15 dan 16 : 4 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasil-hasil bioteknologi pada Salingtemas. Indikator : 1. menjelaskan peran bioteknologi 2. menjelaskan peran bioteknologi 3. menjelaskan peran bioteknologi 4. menjelaskan peran bioteknologi dalam produk dalam produk dalam produk dalam produk enzim asam organik vitamin asam amino

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam produk enzim B. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam produk asam organik C. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam produk vitamin D. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam produk asam amino II. Materi Ajar Dalam bioteknologi mikroorganisme berperan penting dalam banyak hal. Antara lain adalah produksi bahan organik. Bahan-bahan organik yang

merupakan hasil dari bioteknologi adalah enzim, asam organik, vitamin dan asam amino. Selain itu bioteknologi juga berperan dalam dunia peternakan dan pertanian, misalnya dihasilkannya tanaman transgenik dari rekayasa genetika dan adanya inseminasi buatan pada hewan-hewan ternak. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-15 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan berbagai macam produksi bahan organik. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) Guru meminta siswa untuk berdiskusi, memberikan contoh dan menjelaskan peran bioteknologi dalam produksi bahan organik. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan peranan bioteknologi dalam produksi bahan organik. Pertemuan Ke-16 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan berbagai macam contoh tanaman transgenik. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) Guru meminta siswa untuk berdiskusi, memberikan contoh dan menjelaskan peran bioteknologi dalam bidang pertanian dan peternakan. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan peranan bioteknologi dalam bidang pertanian dan peternakan. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: Laporan hasil diskusi (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/2 : 17 : 2 45 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasilhasil bioteknologi pada Salingtemas. Indikator : 1. menjelaskan peran bioteknologi dalam pembuatan senyawa anti biotik 2. menjelaskan peran bioteknologi dalam pembuatan vaksin 3. menjelaskan peran bioteknologi dalam pembuatan hormon I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam pembuatan senyawa anti biotik B. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam pembuatan vaksin C. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam pembuatan hormon

II. Materi Ajar Salah satu peran bioteknologi dalam bidang kesehatan adalah dihasilkannya senyawa antibiotik yang dapat menhambat pertumbuhan akteri patogen, misalnya adalah penisilin. Rekayasa genetika juga dapt digunkan untuk menghasilkan vaksin, misalnya vaksin hepatitis B. Caranya adalah gen-gen untuk selubung protein virus hepatitis dimasukkan dalam sel-sel ragi, jika sel ragi dikulturkan maka mereka akan menghasilkan suatu protein yang berperan sebagai suatu antigrn (vaksin) dan merangsang pembrntukan anti bodi terhadap penyakit. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah mereka pernah mendapatkan vaksin ketika masih kecil? B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa untuk berdiskusi, memberikan contoh dan menjelaskan peran bioteknologi dalam bidang kesehatan. 2. guru menugaskan kepada siswa untuk mencari artikel yang berkaitan dengan peran bioteknologi dalam bidang kesehatan. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan peran bioteknologi dalam bidang kesehatan. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (mencari artikel yang berkaitan dengan peran bioteknologi dalam bidang kesehatan).

V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar dan internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: 1. Laporan hasil diskusi (ranah kognitif). 2. Produk = informasi tentang peran bioteknologi dalam bidang kesehatan

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/2 : 18 : 2 45 menit (2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasilhasil bioteknologi pada Salingtemas. Indikator : 1. menjelaskan peran bioteknologi dalam produksi biogas 2. menjelaskan peran bioteknologi dalam produksi biodisel 3. menjelaskan peran bioteknologi dalam Bioremediasi I. Tujuan Pembelajaran

A. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam produksi biogas B. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam produksi biodisel C. Siswa dapat menjelaskan peran bioteknologi dalam Bioremediasi II. Materi Ajar Peran bioteknologi dalam bidang pelestarian lingkungan contohnya adalah produksi biogas dari kotoran ternak yang dapat mengurai pencemaran lingkungan akibat limbah peternakan tersebut. Mikroorganisme dapat juga dijadikan sebagai pembersih bahan pencemar lingkungan yang dikenal dengan bioremidiasi. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan berbagai contoh bioteknologi dalam bidang pelestarian lingkungan. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) Guru meminta siswa untuk berdiskusi, memberikan contoh dan menjelaskan peran bioteknologi dalam bidang kesehatan. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan peran bioteknologi dalam bidang kesehatan bioteknologi dalam bidang kesehatan. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: Laporan hasil diskusi (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM.

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

NIP. 131576702

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/2 : 19 dan 20 : 4 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasilhasil bioteknologi pada Salingtemas. Indikator : 1. menjelaskan peran bioteknologi dalam pertambangan 2. menjelaskan peran bioteknologi dalam bidang reproduksi I. Tujuan Pembelajaran

A. Siswa menjelaskan peran bioteknologi dalam pertambangan B. Siswa menjelaskan peran bioteknologi dalam bidang reproduksi II. Materi Ajar Di beberapa negara telah digunakan mikroba atau bakteri untuk penambanagn secara biologis yang dikenal dengan istilah bioleaching. Bakteri yang digunakan merupakan bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang menggunakan sumber bahan anorganik dan sumber energi dari reaksi kimia. Contoh bakteri ini adalah Thiobacillus ferro-oxidans dan Thiobcillus thio-oxidans. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-19 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa untuk berdiskusi, memberikan contoh dan menjelaskan peran bioteknologi dalam bidang pertambangan. 2. guru menugaskan kepada siswa untuk mencari artikel yang berkaitan dengan peran bioteknologi dalam bidang pertambangan C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan peran bioteknologi dalam pertambangan Pertemuan Ke-20 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa untuk berdiskusi, memberikan contoh dan menjelaskan peran bioteknologi dalam bidang reproduksi 2. guru menugaskan kepada siswa untuk mencari artikel yang berkaitan dengan peran bioteknologi dalam bidang reproduksi C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan peran bioteknologi dalam bidang reproduksi IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan: A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar dan internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: Laporan hasil diskusi (ranah kognitif).

Artikel

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : Biologi : XII/2 : 21 dan 22 : 4 45 menit (4 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 5. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas. ` Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasilhasil bioteknologi pada Salingtemas. Indikator : 1. Menjelaskan keuntungan penggunaan bioteknologi. 2. Menjelaskan kerugian penggunaan bioteknologi.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menyebutkan contoh keuntungan adanya bioteknologi dalam bidang pertanian. B. Siswa dapat menyebutkan contoh keuntungan adanya bioteknologi dalam bidang kedokteran. C. Siswa dapat menyebutkan beberapa kerugian dan kekurangan akibat pengunaan produk bioteknologi. II. Materi Ajar Bioteknologi sudah banyak dimanfaatkan di bidang pertanian dan kedokteran. Dalam bidang pertanian, bioteknologi dapat menghasilkan tanaman transgenik, misalnya tanaman tembakau yang kebal terhadap TMV. Dalam bidang kedokteran, bioteknologi dapat menghasilkan antibiotik dan vaksin. Produk bioteknologi kadang menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Beberapa keresahan oleh produk bioteknologi yang dianggap dapat merugikan masyarakat, antara lain bakteri pemakan plastik apabila dilepas dan tak terkendali dapat memakan pipa PVC yang sengaja ditanam untuk membantu proses pengaliran air bersih; munculnya makhluk hidup aneh hasil kloning; timbulnya penyakit baru yang mungkin terjadi akibat penggunaan bakteri E. coli secara besar-besaran. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-21 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah mereka pernah mengonsumsi makanan hasil bioteknologi. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menyebutkan contoh keuntungan adanya bioteknologidalam bidang pertanian. 2. Guru meminta siswa menyebutkan contoh keuntungan adanya bioteknologi dalam bidang kedokteran. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan keuntungan penggunaan bioteknologi. Pertemuan Ke-22 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan hal yang mungkin terjadi akibat tindakan orang tidak bertanggung jawab terhadap ilmu pengetahuannya yang berupa kloning. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan kerugian yang dapat diakibatkan oleh bioteknologi. 2. Guru meminta siswa menjelaskan kekurangan produk hasil bioteknologi. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa menyimpulkan kerugian akibat adanya produk bioteknologi. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan:

A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: A. Buku Biologi Kelas XII. B. Lingkungan sekitar dan internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi: A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa: Laporan hasil diskusi (ranah kognitif).

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Waytenong

Waytenong, Januari 2009 Guru Mata Pelajaran,

S. BOWO WIRIANTO, S.Pd. MM. NIP. 131576702

ADILA CHUSTINA. S,Si. NIP. 460026872

You might also like