You are on page 1of 7

Yamada Ryosuke Fanfiction 2012 Hey! Say!

JUMP Lounge Production Full Credit to the Author Lia Nugrhani Edited by Amel Chan

Title Categories Genre Rating

: Everything I Do Just For You : Fanfiction - OneShot : Romance-Mysteri :G

Theme song : Hikari-Elisa Author : Lia Nugrhani : Jl. Kemang Utara 7 no. 39. RT 02 RW 04. Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan

Address

Phone Number : 085711693629 Age : 12 tahun

Reason join this competition: karena ingin ngerayain ultah Yama aja. Dan kalau menang sih YOKATTA. :D

Cast

1. Yamada Ryosuke 2. Shida Mirai 3. Kamiki Ryunosuke 4. Umika Kawashima

Synopsis/ Quote: "Aku ingin boneka yang indah, boneka yang sempurna dan cantik. Ryo-chan, bisakah kau membuatkan boneka itu?" "Mirai-chan, berjanjilah selalu di sisiku." Namun, apakah kisah cinta dapat berjalan sesuai keinginan? 'Dua bagian bonekamu sudah ku buat Mirai-chan, bersabarlah.' "Ryo-chan, yang kau lakukan salah. Jangan lanjutkan hal ini, serahkan dirimu pada polisi. Kau telah melakukan kejahatan."

Kau Segalanya Untukku

Malam bertabur bintang Dihiasi sang rembulan Indah Romantis Sempurna

Aku ingin boneka yang indah, boneka yang sempurna dan cantik. Ryo-chan, bisakah kau membuatkan boneka itu? Tanya seorang gadis manis dengan antusias. Sang pemuda menolehkan kepalanya, menatap gadisnya dengan heran. Tentu, asalkan kau bahagia. Apapun akan ku lakukan, Mirai-chan. Jawab pemuda itu. Mirai tersenyum manis. Perlahan, ia menyandarkan kepalanya pada pundak kokoh Ryosuke. Ryosuke mengangkat tangannya, menyentuh pundak Mirai dan membelainya lembut. Mirai-chan, berjanjilah selalu di sisiku. Gumam Ryosuke, dengan suara paraunya hingga membuat Mirai tak dapat mendengarnya. Namun, apakah kisah cinta dapat berjalan sesuai keinginan? BRAKKmobil yang melintas itu dengan sempurna menghancurkan impian sepasang kekasih yang harmonis itu. Dengan cepat, Mirai mendorong tubuh Ryosuke. Sebagai gantinya, tubuh mungil Mirai terhempas hingga beberapa meter dengan darah yang membasahi sekujur tubuhnya. Miris, Ryosuke berusaha mendekati tubuh gadisnya yang tergeletak tak berdaya. Ia menggenggam tangan yang berlumur darah. Bau anyir menyeruak, membutakan indra penciuman Ryosuke.

TESair mata menyatu dengan darah. Menciptakan genangan air penuh dendam. Ryosuke terpaku. Tak ada yang bisa ia lakukan. Mirai telah pergi. Mirai-chan, akan ku kabulkan permohonanmu. Aku akan membuatkanmu sebuah boneka yang sempurna, percayalah. Ryosuke memeluk raga Mirai yang telah ditinggalkan jiwanya. Hanya tangisan yang dapat menemani Ryosuke. Kini hidupnya hampa Tak ada lagi cinta Juga Mirai pujaannya

Impian Kita Impian Mirai adalah impian Ryosuke. Begitu pula sebaliknya. Ryosuke telah berjanji membuatkan sebuah boneka sempurna, maka ia akan menepati janjinya. DRT DRT.. Ryosuke merasakan getaran di saku celana panjangnya. Dengan cepat ia mengeluarkan ponselnya. Sebuah pesan terpampang di layar ponsel itu. "Pengemudi mobil itu adalah.. Kamiki Ryunosuke." Ryosuke menggenggam ponselnya dengan erat. Ia menggigit bibir bawahnya. Boneka mu akan segera ku buat, Mirai-chan. Batin Ryosuke. Seringai itu tercipta, membuat sosok tampan itu berubah menjadi menakutkan. Ia mengeluarkan sebuah pisau dari sakunya, perlahan ia mengangkatnya tepat di depan mata.

Cahaya bulan memantul pada pisau belati itu. Sedikit tergesa, Ryosuke memasuki mobilnya. Ia meninggalkan tempatnya berpijak dan bergegas menuju suatu tempat. Tempat yang sudah dapat dipastikan menjadi akhir bagi pemuda bernama Kamiki Ryunosuke. Tak perlu waktu lama agar Ryosuke sampai di sebuah apartemen mewah. Ia membuka pintunya, segera melangkah keluar dari mobil.

Kaki jenjangnya melangkah pasti menuju pintu besar nan kokoh yang berjarak sepuluh meter di hadapannya.

KRIEETTdengan mudah, pintu itu berdecit dan terbuka secara perlahan. Ryosuke mengeluarkan belatinya, menyembunyikan benda itu di balik punggung tegapnya. "Kamiki..." Seru Ryosuke. Hampir membahana di seluruh ruangan apartemen itu. Sesosok pemuda menapakkan dirinya di hadapan Ryosuke. Ryosuke menarik satu sisi bibirnya. Tak butuh berbasa-basi baginya untuk menghunuskan pisau belati itu tepat di jantung Kamiki. Tanpa kata, tanpa kesakitan yang berkepanjangan. Nyawanya telah tercabut oleh pisau yang kini berada di tangan Ryosuke. Perlahan, Ryosuke memotong kedua tangan dan kaki milik Kamiki. Dua bagian bonekamu sudah ku buat Mirai-chan, bersabarlah. Pemuda itu kembali membatin. Ia segera membawa kedua kaki dan tangan itu menuju mobilnya tanpa ragu. Hanya ada satu perintah di otaknya.

Membuat boneka untuk kekasihnya. Hanya itu.

Hey! Kau membawa apa? Sebuah suara menghentikan gerakan kaki Ryosuke. Ryosuke menolehkan kepalanya, di hadapannya tengah berdiri seorang gadis berwajah manis. Ryosuke menjatuhkan kaki dan tangan itu, ia berjalan mendekat pada Umika. Aku butuh wajah dan tubuhmu. Maaf, kau harus mati Kawashima. Pisau itu kembali merenggut nyawa seorang manusia. BRUKKtubuh Umika terkulai lemah di tanah. Darah mulai membasahi tempat Ryosuke berpijak. Pisau belati itu kembali digunakan untuk memotong tubuh manusia. Dan tak perlu waktu lama untuk mendapatkan kepala dan tubuh gadis manis itu. Tanpa memperdulikan tangannya yang penuh dengan darah segar, Ryosuke kembali melangkah pasti menuju mobilnya. . . . Boneka Istimewa Untukmu Ryosuke menjahit potongan tubuh manusia itu, sedikit berhati-hati karena boneka ini akan ia berikan pada Mirai yang ia yakini masih menantikan boneka buatannya. Tangannya tanpa ragu menyentuh potongan-potongan yang mulai mengeluarkan bau busuk. Ryosuke menyibakkan poni Umika, wajahnya yang manis masih belum termakan waktu. Boneka itu kini telah terbentuk dengan sempurna. Dengan kaki panjang milik Kamiki, dan wajah manis milik Umika. Tapi tubuh mereka telah menjadi satu, dan berpindah hak milik menjadi Yamada Ryosuke.

BRUKKRyosuke tergeletak di lantai, kepalanya berdenyut hingga tubuhnya tak kuasa untuk duduk sekalipun. Suara desiran angin terdengar. Ryo-chan, yang kau lakukan salah. Jangan lanjutkan hal ini, serahkan dirimu pada polisi. Kau telah melakukan kejahatan. Suara lembut itu mengalun indah di telinga Ryosuke. Ryosuke tersenyum, ia yakin suara lembut ini dari pujaannya, Mirai. Sekejap, tubuhnya bertindak tanpa perintah otaknya. Tangannya menggapai belati yang tergeletak di samping tubuhnya. JLEBBia menusukkan pisau itu ke perutnya. Kini, kisah cinta itu akan abadi. Abadi di alam lain dan tak akan terpisahkan.

Pesan : Cinta memang suci Namun kesuciannya bisa berubah menjadi kebutaan hati manusia Jagalah cinta agar tetap suci, jangan biarkan kesuciannya ternodai oleh kebodohanmu Ingatlah, kekasihmu menginginkanmu bahagia. Ia tidak ingin kau menderita. Hargailah pengorbanannya, biarkan takdir melaksanakan tugasnya dengan seiring berjalannya waktu.

THE END

You might also like