You are on page 1of 4

bleeding time

21:20 |
Terjadinya perdarahan berkepanjangan setelah trauma superfisial yang terkontrol, merupakan petunjuk bahwa ada defisiensi trombosit. Masa perdarahan memanjang pada kedaan trombositopenia ( <100.000/mm3ada yang mengatakan < 75.000 mm3), penyakit Von Willbrand, sebagian besar kelainan fungsi trombosit dan setelah minum obat aspirin. Pembuluh kapiler yang tertusuk akan mengeluarkan darah sampai luka itu tersumbat oleh trombosit yang menggumpal. Bila darah keluar dan menutupi luka , terjadilah pembekuan dan fibrin yang terbentuk akan mencegah perdarahan yang lebih lanjut . Pada tes ini darah yang keluar harus dihapus secara perlahan-lahan sedemikian rupa sehingga tidak merusak trombosit. Setelah trombosit menumpuk pada luka , perdarahan berkurang dan tetesan darah makin lama makin kecil. Tes masa perdarahan ada 2 cara yaitu metode Duke dan metode Ivy . Kepekaan metode Ivy lebih baik, dengan nilai rujukan I - 7 menit dan metode Duke dengan nilai rujukan 1 3 menit.
http://analisqmateri.blogspot.com/2010/10/bleeding-time-masa-perdarahan.html

Waktu perdarahan (bleeding time, BT) adalah uji laboratorium untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan koagulasi. Masa perdarahan tergantung atas : ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit. Pemeriksaan ini terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada jaringan subendotel dan membentuk agregasi Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium : Metode yang digunakan; teknik yang tidak tepat bila terjadi luka pungsi yang mungkin lebih dalam daripada yang seharusnya. Bila tetesan darah ditekan paksa pada permukaan kertas dan tidak menunggu tetesan darah benar-benar terisap dengan sendirinya pada kertas penghisap, hal ini dapat merusak partikel fibrin sehingga memperlama perdarahan. Obat aspirin dan antikoagulan dapat memperlama perdarahan.
http://labkesehatan.blogspot.com/2010/01/waktu-perdarahan.html

clotting time (CT)


Clotting Time Metode: LEE & WHITE Prinsip: waktu pembekuan diukur sejak darah keluar dari epmbuluh sampai terjadi suatu bekuan dalm kondisi yg spesifik Specimen: darah segar 4 ml Prosedur:

1. melakukan makrosampling dgn cara yg benar 2. pada saat darah masuk kedlm syringe, nyalakan stopwatch dan tourniquet dilonggarkan. Lanjutkan dgn mengambil darah pelan2 sampai didapat 4ml 3. syringe dicabut kemudian jarum dilepaskan dari syringe, darah dimasukkan pelan2 kedalam 3tabung melewati dinding masing2 1 ml. sisanya untuk px yg lain 4. masukka tabung dlm waterbath 370C, tunggu selama 5 menit 5. tepat 5 menit kemudian, tabung 1 diangkat dan dimiringkan 450 . ulangi tindakan serupa selang 30 detik sampai tjd bekuan yg sempurna(dimiringkan 900 tdk ada tumpahan). Catat waktunya 6. 30 detik berikutnya lakukan hal yg serupa pda tabung 2 sampai tjd bekuan sempurna. Catat waktunya 7. selang 30 detik berikutnya lakukan hal yg serupa pda tabung 2 sampai tjd bekuan sempurna. Matikan stopwatch Catat waktunya 8. waktu pembekuan pada tab3 dlaporkan sbghasil px Nilai Normal; 5-15 menit NB : - volume darah pda @ tab harus tepat 1 ml. jml lebih besar, waktu lebih panjang - gelembung udara, vena punctie yg tdk lancer shg hemilisis / ikut masuknya cairan jaringan dpt memperpendek waktu bekuan - dgn cara yg sam tapi pake tab tg berlapis silicon&memiringkan tiap 5menit, Angka normal: 20-60menit

Waktu perdarahan (bleeding time, BT) adalah uji laboratorium untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan koagulasi. Masa perdarahan tergantung atas : ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit. Pemeriksaan ini terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada jaringan subendotel dan membentuk agregasi. Bila trombosit

Prinsip pemeriksaan ini adalah menghitung lamanya perdarahan sejak terjadi luka kecil pada permukaan kulit dan dilakukan dalam kondisi yang standard. Ada 2 teknik yang dapat digunakan, yaitu teknik Ivy dan Duke. Kepekaan teknik Ivy lebih baik dengan nilai normal 1-6 menit. Teknik Duke nilai normal 1-8 menit. Teknik Ivy menggunakan lengan bawah untuk insisi merupakan teknik yang paling terkenal. Aspirin dan antiinflamasi dapat memperlama waktu perdarahan. Uji ini tidak boleh dilakukan jika penderita sedang mengkonsumsi antikoagulan atau aspirin; pengobatan harus ditangguhkan dulu selama 3 7 hari.

Prosedur 1. Metode Ivy


o

Pasang manset tensimeter pada lengan atas pasien kemudian atur tekanan pada 40 mmHg. Tekanan ini dipertahankan hingga pemeriksaan selesai.

o o o o o o

Pilih lokasi penusukan pada satu tempat kira-kira 3 cm di bawah lipat siku. Bersihkan lokasi tersebut dengan kapas alkohol 70 %, tunggu hingga kering. Tusuk kulit dengan lancet sedalam 3 mm. Hindari menusuk vena. Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar kemudian isap darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30 detik. Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir. Kurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu lepas manset tensimeter. Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah noktah darah yang ada pada kertas saring. Jika telah lewat 10 menit perdarahan masih berlangsung, maka hentikan pemeriksaan ini.

2. Metode Duke
o o o o o o

Bersihkan anak daun telinga dengan kapas alkohol 70 %, tunggu hingga kering. Tusuk pinggir anak daun telinga dengan lancet sedalam 2 mm. Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar kemudian isap darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30 detik. Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir. Kurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu lepas manset tensimeter. Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah noktah darah yang ada pada kertas saring.

Masalah Klinis
HASIL MEMENDEK : Penyakit Hodgkin HASIL MEMANJANG : idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), abnormalitas trombosit,

abnormalitas vascular, leukemia, penyakit hati serius, disseminated intravascular coagulation (DIC), anemia aplastik, defisiensi faktor koagulasi (V, VII, XI). Pengaruh obat : salisilat (aspirin), dekstran, mitramisin, warfarin (Coumadin), streptokinase (streptodornasi, agens fibrinolitik).

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :

Metode yang digunakan; teknik yang tidak tepat bila terjadi luka pungsi yang mungkin lebih dalam daripada yang seharusnya. Bila tetesan darah ditekan paksa pada permukaan kertas dan tidak menunggu tetesan darah benar-benar terisap dengan sendirinya pada kertas penghisap, hal ini dapat merusak partikel fibrin sehingga memperlama perdarahan.

Obat aspirin dan antikoagulan dapat memperlama perdarahan.

You might also like