You are on page 1of 3

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL (Conseptual Framework) Definisi Menurut FASB, Kerangka kerja konseptual adalah suatu sistem koheren(sesuai

dengan kaidahkaidah berpikir logis) yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Peran Kerangka Kerja Konseptual Sebuah teori yang terstruktur akuntansi Menyatakan ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan Mengidentifikasi dan mendefinisikan karakteristik kualitatif dari informasi keuangan dan elemen dasar akuntansi Berkaitan dengan prinsip-prinsip dan aturan pengakuan dan pengukuran, dan pengungkapan laporan Manfaat Kerangka Kerja Konseptual Memungkinkan FASB/IAPI menerbitkan standar-standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu Akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan meningkatkan komparabilitas antar laporan keuangan. Dengan bantuan kerangka kerja konseptual para akuntan praktisi diharapkan dapat mengesampingkan alternatif-alternatif tertentu secara cepat dan kemudian berfokus pada perlakuan yang rasional dan dapat diterima (standar yg merujuk pd conceptual framework). Masalah-masalah praktis yang baru muncul, sehingga dapat dengan cepat dipecahkan dengan referensi kerangka teori dasar yang sudah ada. Mengembangkan Kerangka Kerja Konseptual Principles versus Rules-based standar akuntansi - IASB kebanyakan menghasilkan konsisten, koheren standar berbasis prinsip (IFRS) - Standar FASB secara tradisional berbasis aturan (US GAAP) Konsep principlebased accounting ini merupakan konsep yang meletakkan tujuan kunci dalam pelaporan keuangan, kemudian menyedikan landasan untuk menjelaskan tujuan tersebut. Jika timbul keraguraguan mengenai sebuah aturan, pembaca diarahkan kembali ke landasan prinsip tersebut. IFRS memang dirancang untuk menjadi standar akuntansi yang berlaku secara global. Mengingat konteks ekonomi, politik, dan hukum di masing-masing negara berbeda-beda satu sama lain, pengembangan IFRS diklami lebih berbasis prinsip-prinsip akuntansi (principle-based). Teori akuntansi yang original diharapkan lebih melandasi standar akuntansi internasional, bukan kebijakan negara atau produk hukum tertentu (rule-based).

Informasi untuk pengambilan keputusan dan teori pengambilan keputusan

Pendekatan pengambilan teori memetakan proses dimana output dari sistem akuntansi memberikan masukan kepada model keputusan dari pengguna.

Hirarki Kualitas Akuntansi

Primary decision-spesific qualities Relevance jika memiliki nilai-nilai: 1) Predictive value: Inf relevan membantu pemakai memprediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, masa kini, dan masa depan. 2) Feed-back value: Inf relevan juga membantu pemakai menjustifikasi/ mengoreksi ekspektasi masa lalu. 3) Timeliness: inf relevan harus tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan yang diambil. Reliable jika memiliki nilai-nilai: 1) Verifiability: Dengan menggunakan metode pengukuran yang sama, para pengukur independen mendapatkan hasil yang serupa. 2) Representational faithfulness : Angka-angka dan penjelasan dalam LK mewakili apa yang betul-betul ada dan terjadi, yaitu angka dan penjelasan akuntansi sesuai dengan sumber daya/ kejadian yang diklaim oleh angka dan penjelasan tsb. 3) Neutral : Informasi tidak dapt dipilih untuk kepentingan sekelompok pemakai tertentu saja, yaitu informasi yang disajikan harus faktual, benar dan tidak bias. Secondary and interactives qualities Komparable jika memiliki nilai-nilai: Informasi memiliki komparabilitas jika telah diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama. Dengan komparabilitas memungkinkan pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan riil dalam fenomena ekonomi.karena perbedaan riil dan persamaan tsb tidak dikaburkan oleh pemakaian metode akuntansi yang tidak dapat diperbandingkan. International developments: the IASB and FASB Conceptual Framework

Pada tahun 2004 FASB dan IASB setuju untuk melakukan proyek bersama untuk: Mengembangkan perbaikan kerangka kerja konseptual Tujuan pengembangan standar yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan terkonvergensi secara internasional Sebuah Exposure Draft - Juni 2009 Exposure Draft memiliki beberapa area yang diperdebatkan: Perspektif entitas vs kepemilikan Kelompok pengguna utama Kegunaan keputusan dan pengelolaan karakteristik kualitatif Kritik terhadap Proyek Kerangka Kerja Konseptual Pendekatan untuk mengembangkan Kerangka Kerja Konseptual: scientific : Dengan logika dan empirisme professional : Mengatur tindakan agar memberikan nilai-niali profesional Professional values and self-preservation Self-preservation menyiratkan mengejar kepentingan diri sendiri Professional values menunjukkan idealisme dan altruisme Gerboth rasa tanggung jawab pribadi Hines profesional legitimasi

You might also like