You are on page 1of 4

BAB II PEMBAHASAN Untuk mengontrol variable-variable dengan secara baik pada umumnya eksperimen dilakukan dalam tempat tertutup

dalam laboratorium. Namun demikian salah satu kelemahan apabila eksperimen dijalankan dalam laboratorium, situasi dalam laboratorium merupakan situasi yang tidak wajar, situasi yang dibuat. Namun dengan jalan ini salah satu kelemahan yang timbul ialah eksperimen akan mudah terpengaruh oleh variable-variable lain yang dapat mengganggu jalan serta hasil eksperimen. Disamping itu juga adanya usaha untuk menggabungkan antara kedua sifat itu menjadi satu, yaitu penggabungan antara keadaan di dalam alam wajar dengan alam laboratorium. Hal ini dijumpai dalam penyelidikan yang menggunakan one way vision screen yang umumnya digunakan untuk penyelidikan anak-anak. Untuk lebih terperinci akan dikemukakan metode-metode yang digunakan dalam lapangan psikologi sebagai berikut:

(retro=kembali, dan spectaro=melihat). Jadi penyelidik melihat kembali peristiwaperistiwa kejiwaan yang terjadi dalam dirinya sendiri, sebab apa yang diselidiki itu adalah apa yang telah terjadi, bukan apa yang sedang terjadi di dalam dirinya sendiri, sehingga istilah retrospeksi akan lebih tepat dari pada introspeksi. Orang tidak akan dapat melihat ke dalam dirinya sendiri sewaktu orang masih dalam keadaan marah, tetapi orang akan dapat melihat ke dalam dirinya setelah peristiwa kemarahan itu selesai. B. Metode Introspeksi Eksperimental Metode ini merupakan penggabungan metode introspeksi dengan eksperimen. Dengan jalan eksperimen, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Dalam metode introspeksi murni hanya diri penyelidik yang menjadi objek. Tetapi pada introspeksi eksperimen
2

jumlah

subjek

banyak,

yaitu

orang-orang

yang

dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penyelidikan hasilnya akan lebih bersifat objektif.

A.

Metode Introspeksi Arti kata introspeksi adalah melihat ke dalam (intro=ke dalam dan speksi dari

C.

Metode Ekstrospeksi Arti kata ekstrospeksi ialah melihat keluar (extro = keluar, speksi dari spectare=

spectare=melihat). Metode ini merupakan suatu metode penyelidikan dengan melihat peristiwa-peristiwa kejiwaan kedalam dirinya sendiri. Metode introspeksi ini dapat eksperimental dan dapat pula non-eksperimental. Kelemahan pokok yang sering dikemukakan dalam metode ini adalah bahwa metode ini bersifat subjektif, karena orang sering tidak jujur dalam mengadakan penelitian terhadap dirinya sendiri, apalagi mengenai hal-hal yang tidak baik. Namun satu hal yang tidak boleh dilupakan bahwa metode introspeksi ini merupakan metode yang khas, hanya terdapat pada manusia. Menurut Wundt istilah introspeksi ini kurang tepat, yang lebih tepat ialah retrospeksi
1

melihat). Metode ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada metode introspeksi. Pada metode ekstrospeksi subjek penyelidikan bukan dirinya sendiri tetapi orang lain.3 Dengan demikian diharapakan adanya sifat yang subjektif dalam penyelidikan itu. Namun metode ekstrospeksi sebenarnya juga berdasarkan atas metode introspeksi. Orang akan dapat mengatakan atau menyimpulkan yang terjadi pada orang lain, juga berdasarkan atas keadaan dirinya sendiri. Dengan demikian kelemahan-

Suwardi Endraswara, Metode penelitian psikologi sastra: teori, langkah dan penerapannya, Jakarta: Media Pressindo, 2008. Hal. 38

Ibid, h. 39 Suhermin Ari Pujiati & Nur Rusliah, Penggunaan R dalam Psikologi, Jakarta: Pustaka Setia, 1995. Hal. 53
3

kelemahan yang terdapat pada metode introspeksi juga akan terdapat pada metode ekstrospeksi.

Pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengamat-amati atas pertimbangan bahwa anak itu belum mampu mengungkapkan isi pikiran dan perasaannya dengan bahasa yang lancar. Untuk memudahkan tanya jawab dalam pelaksanaannya digunakan daftar

D.

Metode Klinis Yang dimaksud dengan metode klinis ialah, nasehat dan bantuan kodekteran, yang

pertanyaan yang memberi petunjuk kepada si peneliti tentang apa saja yang harus diperhatikan. Metode klinis ini bersumber dari psikiatri, yang menganggap anak sebagai orang yang sakit.

diberikan kepada para pasien, oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi adalah kombinasi dari bantuan klinis medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap para pasien.4 Observasi dilakukan di rumah sakit, pusat gangguan jiwa, rumah pemasyarakatan, pusat rehabilitasi Narkoba, Klinik atau badan Biro lembaga konsultasi, bimbingan penyuluhan psikologi dengan fasilitas yang cukup, untuk meneliti segala tingkah laku pasien. Dengan sangat hati-hati para petugas (dokter, psikiater, psikolog, pekerja sosial) mengajukan pertanyaan mengenai bermacam-macam hal yang ada kaitannya dengan penyakit atau gangguan mentalnya, untuk kemudian mengklasifikasikan jawaban-jawaban tersebut. Lalu orang mengambil kesimpulan terakhir, yaitu mengadakan pragnosa (menentukan sebelumnya proses penyakitnya, diagnosa atau pemastian dari geajala dan menentukan therapai dan usaha penyembuhan). Metode klinis ini merupakan gabungan dari metode-metode obsevasi, eksperimen dan medis. Metode klinis dapat dilakukan.Metode klinis adalah suatu metode penelitian yang khusus ditujukan kepada anak-anak dengan cara mengamat-amati, mengajak bercakap-cakap dan tanya jawab. Penggunaan metode ini merupakan penggabungan ekperimen dan observasi.5

E.

Metode Eksperimen (Percobaan) Metode eksperimen adalah metode penelitian dalam psikologi perkembangan

dengan melakukan kegiatan-kegiatan percobaan pada anak. Penggunaan metode eksperimen dalam penelitian terhadap anak tidaklah mudah, karena anak-anak sangat sugestibel, karena anak-anak sangat sugestibel, mudah dipengaruhi, bertingkah laku semaunya, sering sulit diberikan pengertian, dan sukar diketahui dengan jelas apa yang dimaksudkan oleh anak itu.6 Metode ini biasanya dilakukan dalam laboratorium melalui Eksperimen (Percobaan). Eksperimen dilakukan untuk menguji hipotesis tentang reaksi-reaksi individu atau kelompok dalam situasi tertentu untuk menentukan gejala-gejala jiwa tertentu secara umum seperti pikiran, kemauan, ingatan, potensi, dan sebagainya. 7 Melalui metode ini dapat pula diketahui perbedaan kapasitas individual, kondisi mental, bakat dan watak seseorang.

F.

Metode Kuesioner

6 4

Bimo Walgito, 2004, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta : Andi Offset. Hal. Ibid., hal. 38

Ahmadi, Abu, 1998, Psikologi Umum, Jakarta : Rineka Cipta. Hal. 45 5 Ibid., hal. 49

35
7

Kuesioner atau sering pula disebut angket merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi subjek dari penyelidikan tersebut. Dengan angket orang akan dapat memperoleh fakta ataupun opini (opinions). Pertanyaan dalam angket bergantung kepada maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Pada garis besarnya angket terdiri dari dua bagian yang besar, yaitu: Bagian yang mengandung data identitas Bagian yang mengandung pertanyaan-pertanyaan yang ingin memperoleh jawaban.8 Bagian yang mengandung data identitas yaitu merupakan bagian yang mengandung pertanyaan-pertanyaan untuk mengungkap data identitas dari orang yang dikenai angket. Tetapi kadang-kadang ada angket yang tidak menggunakan nama, sekalipun identitas yang lain diungkap. Ini yang disebut angket anonym. Ada beberapa macam bentuk atau jenis pertanyaan yang sekaligus memberikan bentuk atau jenis angket, yaitu: 1. Pertanyaan yang tertutup (closed questions), yaitu bentuk pertanyaan, orang yang dikenai angket (responden) tinggal memilih jawaban-jawaban yang telah disediakan dalam angket tersebut. 2. Pertanyaan yang terbuka (open questions), yaitu bentuk pertanyaan yang responden masih diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk memberikan jawaban. 3. Pertanyaan yang terbuka dan tertutup, yaitu merupakan campuran dari kedua macam pertanyaan tersebut di atas. 2. 1. c) b) a) b)

Jika angket dilihat dari cara orang memberikan informasi, angket dapat dibedakan dua jenis, yaitu: a) Angket langsung, yaitu angket yang diberikan kepada subjek yang dikenai, tanpa menggunakan perantara. Jadi penyelidik langsung mendapatkan bahan dari sumber pertama (first resource). Angket tidak langsung, yaitu angket yang menggunakan perantara dalam menjawab. Jawaban-jawaban tidak langsung didapatkan dari sumber pertama tetapi melalui perantara.9 Keuntungan metode angket antara lain: Metode angket merupakan metode yang praktis, dari jarak jauh metode ini dapat digunakan. Penyelidik tidak perlu langsung datang di tempat penyelidikan. Dalam waktu yang singkat dapat dikumpulkan data yang relative banyak. Disamping itu tenaga yang digunakan sedikit, sehingga dari segi ini merupakan metode yang hemat. Orang dapat menjawab leluasa, sehingga tidak dipengaruhi oleh orang-orang lain. Orang akan lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Tetapi disamping keuntungan-keuntungan tersebut di atas, angket juga mempunyai segi-segi kelemahan, antara lain: Oleh karena dengan angket penyelidik mungkin tidak dapat langsung berhadapan muka dengan yang diselidiki, maka apabila ada hal-hal yang kurang jelas, keterangan lebih lanjut sulit dapat diperoleh. Dalam angket pertanyaan-pertanyaan telah disusun demikian rupa, sehingga pertanyaan-pertanyaan tidak dapat diubah disesuaikan dengan situasinya.

Abdul aziz ahyadi,psikologi Agama kepribadian muslim pancasila ,sinar baru algensindo:Bandung, 2000. Hal 32-33

Ibid. Hal. 35

3.

Biasanya angket yang telah dikeluarkan tidak semua dapat kembali. Hal ini harus diperhitungkan apabila mengadakan penyelidikan dengan menggunakan angket.

4.

Kesalahan dalam pelaksanaan (misalnya sugestif), kurang terangnya pertanyaanpertanyaan, menyebabkan kurang validnya bahan yang diperoleh.

G.

Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam

kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian.10 Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Angket atau Kuesioner Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulirformulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008: 66) Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioer, daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur denan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple choice questions) dan pertanyaan terbuka (open question). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi desain interior dari responden. 2. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, dan sebagainya (Arikunto, 2002: 158). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah pengunjung perpustakaan UAJY.

Philip G Zimbardo, Essentials of Psychology and Life, 10 th. Ed., scott, foresman and Company:London. 1979. Hal 297

10

You might also like