You are on page 1of 1

Deskripsi kegiatan MIGAS terdiri dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.

Kegiatan eksplorasi yaitu meliputi kegiatan survai seismik (seismic survey) dan kegiatan pemboran sumur (drilling). Sementara kegiatan eksploitasi meliputi kegiatan pengembangan lapangan migas terbatas.

1) Survai Seismik survai seismik atau bisa disebut dengan penyelidikan adalah kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan gambaran struktur jebakan migas yang terdapat dibawah permukaan bumi atau di dalam lapisan bumi yang kemudian merupakan suatu lead atau prospek dari suatu daerah. Gambaran jebakan migas tersebut (penampang seismik), bisa dalam bentuk dua dimensi (2D) dan ada yang dalam bentuk tiga dimensi (3D). Oleh karena itu, kegiatan survai seismik ada yang 2D atau 3D, bahkan untuk memperoleh gambaran jebakan migas atau penampang seismik yang lebih jelas bisa dilakukan dengan survai seismik resolusi tinggi (high resolution). 2) Pemboran Eksplorasi Menurut Master UKL & UPL Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Migas yang dikeluarkan Ditjen Migas, DPE Jakarta, Oktober 1997, bahwa yang dimaksud dengan kegiatan pemboran eksplorasi adalah kegiatan pemboran sumur-sumur baik di darat (onshore) maupun di lepas pantai (offshore) yang bertujuan untuk menemukan cadangan minyak dan gas bumi pada suatu lead/prospek, serta memberikan penilaian yang antara lain meliputi penetapan batas, produktivitas serta ciri cadangan yang telah ditemukan. Pada dasarnya, kegiatan pemboran bukan hanya berupa kegiatan pemboran eksplorasi. Kegiatan pemboran yang lain adalah pemboran delineasi dan taruhan. 3) Kegiatan Pengembangan Lapangan Terbatas Pengembangan Lapangan Minyak Terbatas menurut Master UKL & UPL Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Migas yang dikelarkan oleh Ditjen Migas, DPE Jakarta, Oktober 1997 adalah usaha dan kegiatan untuk memproduksikan lapangan migas di daratan (onshore) atau lepas pantai (offshore) yang secara ekonomis hanya akan memberikan keuntungan terbatas. Hal ini terjadi antara lain karena memang jumlah cadangannya terbatas, kesulitan kondisi fisik lokasi, sarana dan prasarana maupun kesulitan teknis lainnya.

You might also like