You are on page 1of 6

A.

Definisi Global Warming/ Pemanasan Global

Definisi pemanasan global adalah peningkatan yang signifikan dalam suhu iklim bumi selama waktu yang relatif singkat sebagai akibat kegiatan manusia. Suhu bumi meningkat dari 1 atau lebih derajat Celcius dalam periode 100-200 tahun belakangan. Dari definisi pemanasan global dapat kita ketahui bahwa pemanasan global dalam jangka panjang tentu akan berdampak buruk bagi kehidupan.

B. Gejala Global Warming/ Pemanasan Global

Kebakaran hutan besar-besaran

Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga ikut terbakar ludes. Dalam beberapa dekade ini, kebakaran hutan meluluhlantakan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga. Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat. Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga. Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.

Situs purbakala cepat rusak

Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam. banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua. Situs bersejarah berusia 600 tahun di Thailand, Sukhotai, sudah rusak akibat banjir besar belum lama ini.

Ketinggian gunung berkurang

Tanpa disadari banyak orang, pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian. Ini diakibatkan melelehnya es di puncaknya. Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya. Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.

Satelit bergerak lebih cepat

Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa. Udara di bagian terluat atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi, dan mendinginkan udara sekitarnya. Makin banyak karbondioksida di atas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat. Pelelehan Besar-besaran

Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gununges, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah. Imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.

Keganjilan di Daerah Kutub

Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih heboh di daerah kutub.Riset di sekitar sumber airyang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.

Mekarnya Tumbuhan di Kutub Utara

Saat pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman danhewan di dataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saatmatahari terbenam pada biota Kutub Utara. Tanaman di situ yang dulu terperangkap dalam es kini tidak lagi dan mulai tumbuh. Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.

Habitat Makhluk Hidup Pindah ke Dataran Lebih Tinggi

Sejak awal dekade 1900-an, manusia harus mendaki lebihtinggi demi menemukan tupai, berang-berang atau tikus hutan. Ilmuwan menemukan bahwa hewan-hewan ini telah pindah ke dataran lebih tinggi akibat pemanasan global. Perpindahan habitat ini mengancam habitat beruang kutub juga, sebab es tempat dimana mereka tinggal juga mencair.

Peningkatan Kasus Alergi

Sering mengalami serangan bersin-bersin dan gatal di matasaat musim semi, maka salahkanlah pemanasan global. Beberapa dekade terakhir kasus alergi dan asma di kalangan orang Amerika alami peningkatan. Pola hidupdan polusi dianggap pemicunya. Studi para ilmuwan memperlihatkan bahwa tingginya level karbondioksida dan temperatur belakangan inilah pemicunya. Kondisi tersebut juga membuat tanaman mekar lebih awal dan memproduksi lebih banyak serbuk sari.

C. Penyebab Global Warming/ Pemanasan Global

Pemanasan global dapat disebabkan oleh alam, termasuk pelepasan gas metan dari tundra Arktik dan lahan basah, perubahan iklim, gunung berapi, dan lain sebagainya. Metana dan gas rumah kaca yang menjebak panas di atmosfer bumi, dibiarkan keluar dalam jumlah besar di tundra Arktik dan lahan basah. Dalam kasus gunung berapi, ketika gunung berapi meletus, berton-ton abu dibiarkan keluar ke atmosfer. Meskipun alam berkontribusi terhadap pemanasan global, kontribusi ini sangat kecil bila dibandingkan dengan kontribusi manusia untuk pemanasan global ini. Pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi) juga merupakan penyebab pemanasan global. Ketika bahan bakar fosil dibakar, mereka mengeluarkan karbon dioksida, yang merupakan gas rumah kaca lain yang perangkap panas dalam atmosfer bumi dan memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. Kedua saat melakukan penambangan, metana lolos dari kerak bumi ke atmosfer dan menambah gas rumah kaca lain seperti karbon dioksida. Manusia bernapas mengeluarkan karbondioksida, dan dengan meningkatnya populasi, jumlah karbon dioksida manusia bernapas keluar juga meningkat dan menyebabkan pemanasan global. Bahkan pertanian memberikan kontribusi terhadap pemanasan global, karena penggunaan pupuk yang luas, dan kotoran yang dihasilkan oleh ternak yang merupakan sumber utama metana.

D. Tips Untuk Mencegah Global Warming/ Pemanasan Global

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya pemanasan global, mungkin kata mencegah sudah terlambat karena itu sudah terjadi.Tapi setidaknya kita dapat mengurangi hal-hal yang dapat mengakibatkannya.

Melakukan reboisasi pada hutan gundul ataupun di sekitar rumah kita. Mengurangi adanya kendaraan bermotor dan hal-hal yang menyebabkan polusi udara. Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya. Mengurangi pemakaian alat kosmetik yang mengandung bahan kimia yang berbahaya.

You might also like