You are on page 1of 6

Nama: Akmal Andriadi NIM: 088574116

Kenaikan BBM, beda Indonesia, beda China


Beijing (ANTARA News) - Beberapa pekan terakhir masyarakat Indonesia di Beijing, tekun menyimak perkembangan di Tanah Air yang tengah "gonjang-ganjing" akibat kisruh rencana kenaikan harga BBM. "Kira-kira akan seperti aksi kerusuhan 1998 gak yaa....," ujar Siswanto, yang tengah serius menyaksikan perkembangan di Tanah Air melalui saluran televisi internet. Bagaimana tidak, beragam rumor mulai dari adanya mahasiswa yang ditembak aparat hingga adanya tujuh jenderal yang mengundurkan diri, juga diterima sebagian masyarakat Indonesia di Beijing. Bahkan meski Rapat Paripurna DPR RI memutuskan untuk menolak kenaikan harga BBM, aksi unjuk rasa terus terjadi tidak saja di Jakarta tetapi juga di kota lain di Indonesia. Berbagai fasilitas umum rusak, mahasiswa, masyarakat dan bahkan aparat ikut menjadi korban. Dibandingkan di China, khususnya Beijing, yang baru saja menaikkan kembali harga BBM-nya dalam enam pekan terakhir, rencana kenaikan BBM di Indonesia benar-benar merupakan kebijakan yang ditolak dengan cara "keras". Kedua Kali China, negara pemakai BBM terbanyak setelah AS, kembali menaikkan harga premium dan solar kedua kalinya dalam waktu kurang dari enam pekan. Harga premium naik 6,6 persen atau 0,44 Yuan per liter, solar naik 7,2 persen atau 0,51 Yuan. Keputusan tersebut diambil menyusul naiknya harga minyak mentah ke Yuan-600 setara 95 dolar AS per metrik ton.

National Development and Reform Commission-China, lembaga sejenis Bappenas di Indonesia, mencatat harga tiga jenis minyak mentah yang disurveinya telah naik rata-rata 10 persen. "Penting untuk memastikan keamanan pasokan BBM China, dengan menaikan harga di tengah masuknya musim tanam dan stabilitasi di Timur Tengah," demikian pernyataan resmi NDRC, Senin (19/3). Pemilik kilang minyak terbesar di China, Sinopec dan PetroChina, telah mendesak pemerintah menaikkan harga BBM agar sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Akibat kenaikan itu, beberapa hari kemudian harga sayur mayur di Beijing pun merambat naik. Tak hanya itu, mulai akhir pekan ini warga masyarakat juga harus mulai membayar taksi lebih mahal jika bepergian lebih dari tiga kilometer. Jika sebelumnya mereka hanya membayar 2 Yuan (satu Yuan setara Rp1450), kini mereka harus membayar sekitar 3 Yuan. Kebijakan itu selain di Beijing akan mulai diberlakukan di kota-kota lain seperti Dalian, Kunming, Xiamen and Shaoxing. "Kami tahu harga BBM akan naik, seperti yang sering diberitakan menyesuaikan harga minyak dunia. Tetapi tetap saja kami shock.....," kata Huai, (30). Pria yang sehari-harinya menjadi sopir taksi itu menambahkan : "pendapatan tidak naik, tetapi kenaikan BBM pasti akan diikuti kenaikan harga lainnya,". Meski begitu, kenaikan harga BBM di China yang berlaku 21 Maret 2012 tidak disertai aksi penolakan apalagi unjukrasa besar di Beijing atau beberapa kota lainnya. Semuanya berjalan seperti biasa tanpa gejolak. Semua memang dikendalikan oleh kewenangan terpusat yang merupakan bagian untuk menjaga stabillitas sosial ekonomi. Inflasi Kenaikan ini adalah kedua tahun ini dan datang saat pemerintah memiliki rentang yang lebih untuk menyesuaikan tingkat harga, sementara inflasi mereda dari tiga tahun tertinggi pada pertengahan 2011.

Komisi dapat menyesuaikan harga BBM ketika harga minyak internasional bergerak dengan lebih dari empat persen selama periode 22 hari kerja. Beijing membatasi kenaikan dalam biaya bahan bakar untuk melindungi konsumen dalam negeri ketika harga internasional terus menanjak. Inflasi mereda bulan lalu menjadi 3,2 persen -- kecepatan yang paling lambat sejak Juni 2010 menyusul serangkaian kenaikan suku bunga dan langkah-langkah pengetatan moneter oleh Beijing. "Inflasi tampaknya telah mereda, memberikan ruang untuk kenaikan harga minyak kedua (tahun ini)," kata Australia dan New Zealand Banking Group dalam sebuah catatan penelitian Selasa. "Dampak langsung terhadap CPI (inflasi harga konsumen) akan dapat ditangani pada tahap ini." China khawatir lonjakan inflasi membawa potensi untuk memicu kerusuhan sosial. Mengumumkan kenaikan harga BBM terbaru, pemerintah mengatakan akan menawarkan subsidi untuk sektor-sektor seperti mekanisasi pertanian dan sopir taksi untuk mengurangi dampak. Inflasi yang melambat selama 20 bulan terakhir hingga Februari silam, membuat pemerintah China percaya diri untuk menaikkan harga BBM tanpa mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat. Pada Februari lalu, tingkat inflasi China sebesar 3,4 persen. Angka tersebut jauh dibawa target pemerintah sebesar 4 persen. "Ini langkah berani Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional ... kelihatannya inflasi turun cukup tajam akhir-akhir ini, jadi kebijakan ini diambil pada situasi politik yang pas," kata analis Gordon Kwan dari Mirae Asset Management di Hong Kong. Harga yang meroket, terutama untuk komoditas bahan makanan dan BBM, sebelumnya telah mengakibatkan terjadinya rusuh di sejumlah kota di China. Dibawah aturan sistem harga BBM China, harga BBM untuk pasar lokal bisa diubah bila harga minyak mentah dunia berubah lebih dari empat persen selama rentang waktu 22 hari.

Pemerintah Indonesia tentu telah mempunyai perhitungan dan pertimbangan matang, untuk melakukan kenaikan harga BBM, namun bagaimana mengelola itu agar tidak menjadikan situasi bergejolak juga penting untuk dilakukan. (R018/Z003) Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT 2012

Analisis Kenaikkan harga BBM di Indonesia seringkali disambut oleh penolakkan besar-besaran oleh masyarakat. Berbeda dengan China yang juga baru menaikkan harga BBMnya, di China kenaikkan BBM dilakukan tanpa adanya penolakkan dari masyarakatnya. Kenaikkan BBM di Indonesia dan di China sebenarnya dilakukan untuk mengamankan persediaan BBM ditengah naiknya harga minyak mentah dunia. Penyebab penolakan perubahan atau dalam hal ini kenaikkan harga BBM menurut Winardi (2005: 7) adalah terdapat pada karakteristik dasar dasar manusia seperti misalnya : persepsikepribadian- dan kebutuhan. Menurut Robbins (1991: 632) dalam Winardi (2005: 7) terdapat adanya lima macam alasan mengapa individu-individu menentang perubahan: Pemrosesan informasi secara selektif. Kebiasaan (habit). Kepastian. Faktor-faktor ekonomi. Perasaan takut terhadap hal-hal yang tidak diketahui.

Alasan mengapa penolakan masyarakat terhadap kenaikkan BBM terjadi di Indonesia lebih kepada poin kebiasaan dan faktor ekonomi. Kebiasaan, masyarakat Indoinesia sudah terbiasa dengan harga yang sekarang ini, jika dilakukan perubahaan harga akan membuat masyarakat ini menyesuaikan kembali apa yang ada dan hal ini membutuhkan waktu, dan hal inilah yang membuat mereka melakukan penolakan. Tetapi, setelah perubahaan itu berlangsung lama

masyarakat Indonesia akan mulai mengurangi penolakan karena sudah menyesuaikan dengan situasi yang terjadi. Sedangkan faktor kedua adalah faktor ekonomi, yaitu imbas dari kenaikkan harga BBM yang dapat mengakibatkan kenaikkan harga-harga lainnya. Kenaikkan harga-harga inilah yang dapat mengakibatkan melemahnya daya beli masyarakat, apalagi tidak diimbangi oleh kenaikkan pendapatan mereka. Tentangan atas perubahan dapat diatasi atau minimal diminimalisir tentangannya dengan beberapa cara. Sejumlah cara untuk mengatasi tentangan terhadap perubahan tersebut menurut Robbins( 1991:643) dalam Winardi (2005: 8) ada enam macam taktik. Taktik berikut yang disarankan untuk diterapkan oleh para agen perubahan, dalam hal menghadapi perubahan. Adapun taktik yang dimaksud sebagai berikut: Pendidikan dan komunikasi Partisipasi Fasilitas dan bantuan Negosiasi Manipulasi dan kooptasi (kooptasi merupakan sebuah bentuk manipulasi dan partisipasi) Paksaan ( Coersion)

Dari 6 macam taktik tersebut pemerintah Negara China menggunakan taktik fasilitas dan bantuan, serta secara paksaan. Taktik fasilitas dan bantuan yang dilakukan oleh pemerintah China dalam bentuk memberikan subsidi BBM kepada sektor-sektor yang strategis, seperti tansportasi dan pertanian. Bantuan dalam bentuk subsidi langsung ini kepada sektor-sektor tersebut diharapkan melumpuhkan perekonomian Negara karena melambungnya harga akibat naiknya biaya transportasi. Dan juga di sektor pertanian ini disubsidi agar ketahanan pangan Negara dapat terjaga, karena petani mampu melakukan kegiatan pertaniannya dengan baik karena tidak terjadinya kenaikan biaya produksi, dan masyarakat juga dapat membeli produk pertanian yang tidak beranjak naik. Kenaikkan BBM di Indonesia terjadi tentangan yang luar biasa, karena di sisi pemerintah yang kurang memaksimalkan taktik-taktik untuk mengatasi tentangan. Misalnya saja negosiasi, pemerintah kurang melakukan negosiasi dengan rakyat dalam hal ini diwakili oleh DPR. Dalam Fasilitas dan bantuan, pemerintah Negara Indonesia masih harus banyak belajar dari Negara

China yang mampu mengatur subsidi dari BBMnya kepada sektor-sektor strategis. Pemerintah lebih senang memberikan subsidinya dalam bentuk uang kepada masyarakat, sebenarnya hal ini baik untuk jangka pendek. Pemberian uang langsung kepada masyarakat ini akan tidak berarti apa-apa bahkan kurang berarti jika diteliti lebih lanjut, karena harga-harga lainnya langsung ikut melonjak. Akan tetapi jika subsidi tersebut disalurkan kepada sektor-sektor strategis seperti yang dilakukan China, maka harga-harga lainnya akan dapat ditekan, sehingga masyarakatpun tidak akan kekurangan daya belinya. Saran Negara Indonesia sebenarnya memiliki potensi kekayaan alam yang sangat melimpah ruah, bahkan dlam hal sumber energi. Sumber energi di Indonesia bermacam-macam, mulai dari air, udara, sinar matahari, angin, sampai pada panas bumi. Energi-energi tesebut dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai bahan bakar alternatif pengganti BBM yang sudah mulai berkurang cadangannya. Sumber-sumber energi tesebut dapat diperbaharui atau dapat dikatakan tanpa batas. Dengan pemanfaatan suber energi alternatif tersebut setidaknya dapat mengurangi ketergantunggan akan BBM dan juga dapat menghemat anggaran belanja Negara, karena tidak harus membeli dengan harga yang mahal. Investasi awal yang mahal pada sumber-sumber energi ini dapat menjadi kendala tersendiri, karena mahal. Akan tetapi manfaat yang dihasilkan akan sepadan atau bahkan lebih dari investasinya. Sumber energi di atas merupakan solusi jangka panjang, untuk solusi jangka pendeknya seperti sekarang ini, pemerintah harus lebih memaksimalkan subsidi BBM kepada sektor-sektor strategis sperti yang dilakukan oleh pemerintah China, bukan memberikan subsidi dalam bentuk uang tunai. Hal ini dimaksudkan agar stabilitas ekonomi terjaga, yaitu harga menjadi stabil karena sektor-sektor strategisnya terjaga dan daya beli masyarakat pun terjaga. Rakyat juga harus ikut berpartisipasi dengan cara menghemat pengunaan energi khususnya BBM.

You might also like