Professional Documents
Culture Documents
= 25 c = Q:(m*delta t) c = 5000:(20*25)
dengan ketentuan:
= Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori) = Massa zat (Gram, Kilogram) = Kalor jenis (Joule/kilogramC, Joule/gramC, Kalori/gramC) = Perubahan suhu (C) (t2 - t1)
= Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori) = Kapasitas kalor (Joule/C) = Massa zat (Gram, Kilogram) = Kalor jenis (Joule/kilogramC, Joule/gramC, Kalori/gramC) = Perubahan suhu (C) (t2 - t1)
contoh soal: sebuah zat dipanaskan dari suhu 10C menjadi 35C. Kalor yang dikeluarkan adalah 5000 Joule. Jika masa zat adalah 20 kg. Berapakah kalor jenis dan kapasitas kalor zat tersebut? Jawab = Diketahui= t1 =10C
dengan ketentuan:
= Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori) = Massa zat (Gram, Kilogram) = Kalor lebur zat (Joule/kilogram, Kilojoule/kilogram, Joule/gram)
Kapasitas kalor Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh benda untuk menaikkan suhunya 1C. Rumus kapasitas kalor:
t2 =35C Q =5000 J m =20 kg Ditanya = b. Kapasitas kalor (H) a. kalor jenis (c) delta t = t2-t1 = 35-10
dengan ketentuan:
= Massa zat (Gram, Kilogram) = Kalor uap zat (Joule/kilogram, Kilojoule/kilogram, Joule/gram)
Proses pembentukan bayangan pada mikroskop Pembesaran mikroskop adalah hasil kali pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa okuler, sehingga dirumuskan:
Contoh Soal : Berapa energi kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 Kg air pada titik didihnya, jika kalor uap 2.260.000 Joule/Kilogram ? Jawab : Diketahui : m = 5 Kg U = 2.260.000 J/Kg Ditanyakan : Q =..... ? Jawab Q = m x U = 5 Kg x 2.260.000 J/Kg = 11.300.000 J = 11,3 x 106 J Asas Black Rumus: Asas Black : Jumlah kalor yang diterima sama dengan jumlah kalor yang dilepas..
Dengan ketentuan:
Karena lensa okuler mikroskop berfungsi seperti lup, pembesaran mikroskop dirumuskan sebagai berikut: Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum
Pembesaran bayangan saat mata tidak berakomodasi Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan: Dengan ketentuan:
= Pembesaran mikroskop = Pembesaran oleh lensa objektif = Titik dekat mata = Jarak fokus lensa okuler = jarak bayangan oleh lensa objektif = jarak benda di depan lensa objektif = jarak lensa objektif dan lensa okuler
Mikroskop
Dengan ketentuan:
= Jarak lensa objektif dan lensa okuler = Pembesaran teropong bintang = Jarak fokus lensa objektif = Jarak fokus lensa okuler
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
Dengan ketentuan:
Dengan ketentuan:
= Pembesaran teropong bumi = Jarak fokus lensa objektif = Jarak fokus lensa okuler
= Pembesaran mikroskop = Pembesaran oleh lensa objektif = Titik dekat mata = Jarak fokus lensa okuler = jarak bayangan oleh lensa objektif = jarak benda di depan lensa objektif = jarak lensa objektif dan lensa okuler Dengan ketentuan:
Jarak lensa objektif dan lensa okuler Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan: Dengan ketentuan:
= Jarak lensa objektif dan lensa okuler = Jarak fokus lensa objektif = Jarak fokus lensa pembalik = Jarak fokus lensa okuler
Teropong Bintang Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata tidak berakomodasi
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan: