Professional Documents
Culture Documents
Pengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
PERLU PEMBIAYAAN
SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN
Pengantar Perpajakan 4
Pengantar 5 Perpajakan
1. PERBAIKAN DAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA 2. PERBAIKAN KINERJA DAN STABILITAS EKONOMI MAKRO 3. PENGHAPUSAN KEMISKINAN 4. PENINGKATAN AKSES RAKYAT TERHADAP PENDIDIKAN YANG LEBIH BERKUALITAS
Tahun
2002
2003 2004
38,40
37,30 36,10
18,20
17,42 16,66
2005
2006 2007
35,10
39,30 37,17
Pengantar Perpajakan
15,97
17,75 16,58
7
Pengantar Perpajakan
FAKTA 1
Pengantar Perpajakan
FAKTA 2
TERJADI KRISIS EKONOMI GLOBAL BERAWAL DI AMERIKA
Subprime mortgage menjerat institusi keuangan negara maju Ekonomi Amerika, terintegrasi dan terkoneksi dgn ekonomi dunia Eropa terkena dampak langsung
USA
Pengantar Perpajakan
10
Pasar modal terkoreksi dengan tajam: China 67% Indonesia 54% Thailand 51% Singapura 48% Filipina 46% Malaysia 40%
Pengantar11 Perpajakan
Pengantar Perpajakan
12
FISCAL FUNCTIONS
allocation function
distribution function.
stabilization function
Pengantar Perpajakan
13
Pengantar Perpajakan
14
Public goods are goods that would not be provided in a pure free-market system. This is because they are goods that display two particular characteristics: Non-rivalry - consumption by one person does not reduce the amount available for others. Non-excludability - once the good is provided it is impossible to stop people consuming it even if they haven't paid.
Pengantar Perpajakan
15
Exclusion
Market purchases fish in a stocked lake (food, clothes, housing, bottle water)
medical care
street parking
Consumption
COLLECTIVE GOODS 16
Pengantar Perpajakan
17
Pengantar Perpajakan
18
Cetak Uang (printing money) Pinjaman Luar Negeri (borrowing abroad) Pinjaman Dalam Negeri (borrowing domestically), misalnya dengan menerbitkan obligasi pemerintah. Menjual cadangan devisa (Running down foreign exchange reserves) Pemungutan Pajak
Pengantar Perpajakan 19
Pengantar Perpajakan
20
Household
income
HOUSEHOLDS
Consumption
Household Saving
16
13
14
15
earnings
FACTOR MARKETS 11
Payroll
CAPITAL MARKET 2 5
Investment
12
Profits
10
4
Gross receipts
Outlays
8 Pengantar Perpajakan
FIRMS
21
Failure of Provision Failure of Competition Externalities Common Property Resources Macroeconomic Problems
Pengantar Perpajakan
22
Kegagalan dalam penyediaan, terjadi karena adanya public goods yang tidak bisa disediakan oleh pasar. Misalnya keamanan (Polisi, ABRI), Pemadam Kebakaran, Jalan dan sebagainya. Karena itu sudah menjadi tugas pemerintah untuk menyediakan public goods tersebut. Apalagi ancaman dari public goods adalah kekurangan dalam penyediaannya. Di Indonesia misalnya, selalu saja penambahan jumlah polisi tidak memadai dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk atau jumlah jalan yang tidak memadai dibanding dengan jumlah kendaraan.
Pengantar Perpajakan 23
Kegagalan adanya kompetisi terjadi karena adanya monopoli dan atau oligopoli. Kompetisi akan menjamin bahwa barangbarang yang diproduksi pasar adalah merupakan respon terhadap preferensi konsumen. Tapi dengan adanya monopoli dan atau oligopoli terjadi asymetric information. Konsumen bisa saja disesatkan oleh iklan yang dibuat produsen atau paling tidak terpaksa harus taken for granted terhadap semua informasi yang disediakan produsen karena tidak adanya informasi pembanding yang memadai.
Pengantar Perpajakan 24
Seringkali bukan produsen yang harus menanggung biaya-biaya yang timbul sebagai efek sampingan suatu produksi. Masyarakatlah yang menanggung biaya atau efek sampingan tersebut dan pemerintah yang juga harus bertanggung jawab untuk menanggulangi hal tersebut. Contohnya masalah polusi dan limbah.
Pengantar Perpajakan 25
Harga Besi
Optimum
Sumber : Modifikasi dari N. Gregory Mankiw, Op. Cit, hal. 206. Pengantar Perpajakan
Ekuilibrium Optimum Social Value Permintaan (Private Value) 0 Kuantitas Pasar Kuantitas Optimum Kuantitas Pendidikan
Sumber daya milik umum dapat dijangkau oleh masyarakat dengan biaya yang murah, tetapi dampaknya akan merugikan masyarakat luas apabila dieksploitasi secara berlebihan. Penggalian pasir dan penebangan hutan apabila dilakukan melebihi batas kewajaran, maka akan menyebabkan cost yang sangat besar -yang tidak sebanding dengan manfaat yang didapatkan.
Pengantar Perpajakan
28
Macroeconomic Problems Masalah pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi, suplai uang, nilai tukar dan masih banyak aspek makro ekonomi lainnya yang tidak bisa diselesaikan oleh pasar secara otomatis, karena itu pemerintah yang harus menangani hal-hal tersebut.
Pengantar Perpajakan
29
Pengantar Perpajakan
30
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Fungsi mempunyai empat pengertian yakni :
1. 2. 3. 4.
Jabatan (pekerjaan) yang dilakukan; jika ketua tidak ada, wakil ketua melakukan fungsi ketua. Faal (kerja suatu bagian tubuh); fungsi jantung ialah memompa dan mengalirkan darah. Besaran yang berhubungan, jika besaran yang satu berubah, maka besaran yang lain juga berubah. Kegunaan suatu hal; fungsi sosial : kegunaan suatu hal bagi hidup suatu masyarakat.
Pengantar Perpajakan
31
Fungsi pajak yang paling utama adalah untuk mengisi kas negara (to raise governments revenue). Fungsi ini disebut dengan fungsi budgetair atau fungsi penerimaan (revenue function). Karena itu, suatu pemungutan pajak yang baik sudah seharusnya memenuhi asas revenue productivity. Karena itu pula-lah, dalam menentukan kebijakan pajak, berlaku second best theory. Jika suatu pajak sulit untuk dipungut padahal potensinya (sangat) signifikan- maka mungkin saja pemerintah lebih mengedepankan asas simplicity / ease of administration daripada asas equality, misalnya dengan menerapkan schedular taxation.
Pengantar Perpajakan
32
Pada kenyataannya, pajak bukan hanya berfungsi untuk mengisi kas negara. Pajak juga digunakan oleh pemerintah sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur (regulating/regulerend) guna tercapainya tujuan-tujuan tertentu yang ditetapkan pemerintah.
Pengantar Perpajakan 33
Excise vs Eksternalitas Negatif Bea Masuk untuk proteksi Infant Industri PPN Tidak Dipungut, PPN ditanggung Pemerintah, PPN dibayar Pemerintah Penurunan Tarif PPh OP Kenaikan PTKP dll
Pengantar Perpajakan
34
Pt
Po
F F Q4
Q1 Q 2
Q3
Q5 Q6
35
Pengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
36
DEFINISI PAJAK
PARADIGMA KLASIK PARADIGMA KONTEMPORER
Pengantar Perpajakan
37
Pengantar Perpajakan
38
any nonpenal yet compulsory transfer of resources from the private to the public sector, levied on the basis of predetermined criteria and without receipt of a specific benefit of equal value, in order to accomplish some of a nations economic and social objectives
Iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi-kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan
DEFINISI PAJAK
any nonpenal yet compulsory transfer of resources from the private to the public sector, levied on the basis of predetermined criteria and without receipt of a specific benefit of equal value, in order to accomplish some of a nations economic and social objectives (Simon James and Christopher Nobes)
Pengantar Perpajakan 41
DEFINISI PAJAK
a compulsory contribution from the person to the government to defray the expenses incurred in the common interest of all, without reference to special benefits conferred (The Encyclopedia Americana)
Pengantar Perpajakan
42
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
Pengantar Perpajakan 43
Pengantar Perpajakan
44
DAPAT DIPAKSAKAN
Salah satu hal yang membedakan pajak dengan pungutan/iuran lainnya adalah sifat memaksa yang melekat didalamnya. Kata compulsory digunakan untuk membedakan pajak dengan sumbangan atau hadiah. Dalam rangka Law enforcement, salah satu instrumen paksaan (compulsory) dalam adalah Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
Pengantar Perpajakan 45
Hutang Pajak
Surat Teguran
Surat Paksa
Tidak dibayar
Tidak dibayar
Tidak dibayar
Lelang
Penyitaan
Pengantar Perpajakan
46
Pengantar Perpajakan
47
Pengantar Perpajakan
48
Pengantar Perpajakan
49
51
Pajak adalah saham politik rakyat atas negara sehingga rakyat memiliki hakhak istimewa dalam setiap proses politik untuk menentukan kebijakan negara
Edi Slamet Irianto
Pengantar Perpajakan
53
Pengantar Perpajakan
54
TUGAS INDIVIDU 1
1. Menurut pendapat saudara, bagaimana seharusnya pemerintah mensosialisasikan peran pajak dalam pembangunan, sehingga terbangun voluntary tax compliance? 2. Jelaskan kaitan antara pemungutan pajak dan demokrasi
Pengantar Perpajakan
55
TAX RATIO
56
A N G K A YA N G M E N U N J U K K A N P E R B A N D I N G A N A N TA R A J U M L A H PA J A K YA N G T E R H I M P U N D E N G A N P R O D U K D O M E S T I K B R U TO ( P D B )
Pengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
57
Pengantar Perpajakan
58
Pengantar Perpajakan
59
Equality
Ease of Administration
Pengantar Perpajakan
60
ISUE KEADILAN
What are the different concepts of equity, and how are do they translate into different principles of taxation? What are the alternative measures of income inequality and their implications for tax equity? What are the alternative theories of distributive justice and their implications for tax equity?
Pengantar Perpajakan
61
PENDEKATAN KEADILAN
PENDEKATAN KEADILAN
INCOME
CONSUMPTION
WEALTH
Pengantar Perpajakan
62
3.
Pengantar Perpajakan
64
KEADILAN HORISONTAL
KADILAN VERTIKAL
Yang menjadi obyek pajak adalah semua tambahan Kemampuan Ekonomis, karena itu yang terbaik -yang memenuhi asas keadilan- adalah : 1. Diberlakukan Global taxation, dengan demikian semua jenis penghasilan dijadikan sebagai obyek pajak penghasilan dengan tidak melihat dari mana sumber penghasilan tersebut. Diberlakukan Worldwide Income, dengan demikian semua jenis penghasilan dijadikan sebagai obyek pajak penghasilan dengan tidak melihat dari mana asal penghasilan tersebut, apakah dari Dalam Negeri atau dari Luar Negeri.
1. Accreation concept 2. Karena yang menjadi obyek PPh adalah tambahan kemampuan ekonomis, maka dalam menghitung taxable income, total income harus dikurangi dengan tax reliefs. Total income is then reduced by certain exemptions and deductions to arrive at income subject to tax. This is the base to which tax rates are applied when computing tax.46 Karena itu, dalam menghitung taxable income harus ada: a. b. Diperbolehkan Deductible Expenses sebagai Biaya 3M Adanya Personal Exemption bagi WP Orang Pribadi
68
2.
Pengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
69
Progressive tax - a tax that represents a greater proportion of a person's income as their income rises. In other words, the average rate of taxation rises. Regressive tax - a tax that represents a smaller proportion of a person's income as their income rises. In other words, the average rate of taxation falls. Proportional tax - a tax where the percentage of income paid in taxation always stays the same. In other words, the average rate of taxation is constant. The balance of these taxes can have a significant effect on income distribution in an economy. If a government chooses to switch the balance of taxation from progressive to regressive taxes then the less-well-off in society will be harder hit.
Pengantar Perpajakan 70
Pengantar Perpajakan
71
LATIHAN
1. Dio (K/1) adalah karyawan PT ABC. Pada bulan September 2010 Dio memperoleh gaji pokok Rp. 20 juta ditambah uang lembur Rp. 5 juta. 2. Doni (K/3) juga merupakan karyawan PT ABC. Pada bulan September 2010, Doni menerima gaji Rp. 6 juta. Pertanyaan: a. Hitung tax on employment income jika negara menggunakan progressive tax rate spt Psl. 17 b. Hitung tax on employment income jika negara menggunakan proportional tax rate sebesar 15%. c. Jelaskan, apakah keadilan vertikal bisa terpenuhi dalam proportional tax rate/ flat rate
Pengantar Perpajakan 72
Pegawai tetap
Iuran pensiun
PTKP
Pengantar Perpajakan
2. Penghasilan lain-lain
Pendapatan sewa mobil = 500 juta
2. Penghasilan lain-lain
Pendapatan sewa = 500 juta
>500juta
Tarif 30% Sisa Penghasilan Kena Pajak (Total Taxable Income Rp. 500jt)
500 juta
Tarif 25% Selisihnya 250 juta
250 juta
Tarif 15% (selisihnya 200 juta)
50 juta
Tarif 5%
Pengantar Perpajakan
76
Amir (K/5) bekerja pada PT ABC sebagai staf pemasaran. Pada bulan Maret 2005, Amir menerima gaji Rp. 5 juta dan tunjangan transport = Rp. 500 ribu. PT ABC mengikuti program pensiun pada DPLK BNI46. Setiap bulan, Amir membayar iuran pensiun Rp. 100 ribu (dipotong ari gaji). Gaji Rp. 5.000.000,Tunjangan Transport Rp. 500.000,Total Penghasilan Bruto sebulan Rp. 5.500.000,Dikurangi : Biaya Jabatan : 5% x 5,5 juta (Rp. 108.000,-) Iuran pensiun (Rp. 100.000,-) Penghasilan Netto sebulan Rp. 5.292.000,Penghasilan Netto disetahunkan Rp. 63.504.000,Dikurangi : PTKP Wajaib Pajak : 12.000.000,Istri : 1.200.000,Tanggungan : 3 x Rp. 1.200.000,Total PTKP (Rp. 16.800.000,-) Penghasilan Kena pajak Rp. 46.704.000,PPh Pasal 21 setahun: 5% x 25 juta = 1.250.000,10% x 21.704.000= 2.170.400,Total PPh 21 setahun Rp. 3.420.400,PPh Pasal 21 sebulan Rp. 3.420.400,- / 12 bulan = 285.033,Pengantar Perpajakan 77
PT ABC sebagai Pemotong Pajak, harus membuat Bukti Potong dan membuat rekapitulasi semua PPh Pasal 21 yang sudah PT ABC potong dalam Daftar bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26. Setelah diketahui berapa jumlah total PPh Pasal 21/26 yang dipotong oleh PT ABC (atas gaji/penghasilan dari pekerjaan di bulan maret 2005), maka PT ABC menyetorkannya via Bank Persepsi p.l. tgl 10 bulan berikutnya (10 April 2005). Selanjutnya, pemotongan dan penyetoran PPh 21/26 tsb dilaporkan oleh PT ABC ke KPP p.l tanggal 20 bulan berikutnya (20 April 2005). Pelaporan dilakukan dengan cara mengisi SPT Masa PPh Pasal 21/26 (harus melampirkan Bukti Pemotongan dan Daftar Bukti Pemotongan serta SSP)
Pengantar Perpajakan
78
Pengantar Perpajakan
79
KETENTUAN 2005
UDIN K/4 (MENIKAH, MEMPUNYAI 4 TANGGUNGAN), PADA TAHUN 2004 MEMPUNYAI PENGHASILAN BERSIH SEBESAR 100 JUTA. HITUNG BERAPA BESARNYA PAJAK PENGHASILAN YANG TERHUTANG PENGHASILAN : Rp.100.000.000,DIKURANGI PTKP: UDIN (WAJIB PAJAK) = Rp. 12.000.000,ISTRI = Rp. 1.200.000,TANGGUNGAN 4 (MAKS 3) = (3 X Rp. 1.200.000,-) TOTAL PTKP = Rp. 16.800.000,PENGHASILAN KENA PAJAK = Rp. 83.200.000,PAJAK PENGHASILAN TERHUTANG: 5% X Rp. 25.000.000,- = Rp. 1.250.000,10% x Rp. 25.000.000,- = Rp. 2.500.000,15% x Rp. 33.200.000,- = Rp.
Pengantar Perpajakan 80
KETENTUAN 2006
UDIN K/4 (MENIKAH, MEMPUNYAI 4 TANGGUNGAN), PADA TAHUN 2004 MEMPUNYAI PENGHASILAN BERSIH SEBESAR 100 JUTA. HITUNG BERAPA BESARNYA PAJAK PENGHASILAN YANG TERHUTANG PENGHASILAN : Rp.100.000.000,DIKURANGI PTKP: UDIN (WAJIB PAJAK) = Rp. 13.200.000,ISTRI = Rp. 1.200.000,TANGGUNGAN 4 (MAKS 3) = (3 X Rp. 1.200.000,-) TOTAL PTKP = Rp. 18.000.000,PENGHASILAN KENA PAJAK = Rp. 82.000.000,PAJAK PENGHASILAN TERHUTANG: 5% X Rp. 25.000.000,= Rp. 1.250.000,10% x Rp. 25.000.000,- = Rp. 2.500.000,15% x Rp. 32.000.000,- = Rp.
Pengantar Perpajakan
81
Pengantar Perpajakan
82
Pertanyaan:
Hitung berapa besarnya jumlah dan prosentase perbandingan antara pajak penghasilan yang terhutang oleh Udin menurut ketentuan Baru dan menurut ketentuan Lama Hitung berapa besarnya pajak yang terhutang, jika udin mempunyai penghasilan sebesar Rp. 6 juta /tahun Hitung berapa besarnya pajak yang terhutang, jika udin mempunyai penghasilan sebesar Rp. 500 juta /tahun (berdasarkan ketentuan Lama dan Baru)
Pengantar Perpajakan 83
LATIHAN
Hitunglah pajak penghasilan yang terhutang, jika Bayu (K/2) pada tahun 2005 mempunyai penghasilan bersih sebesar Rp. 500 juta. Jawab: Penghasilan Netto : Rp. 500.000.000,Dikurangi PTKP: Wajib Pajak : 12.000.000,Istri : 1.200.000,Tanggungan : 2 x Rp. 1.200.000,Total PTKP : 15.600.000,Penghasilan Kena Pajak: Rp. 484.400.000,Pajak Penghasilan yang terhutang: 5% x Rp. 25.000.000,10% x Rp. 25.000.000,15% x Rp. 50.000.000,25% x Rp. 100.000.000,35% x Rp. 284.400.000,Pengantar Perpajakan 84
3Convenience of Payment aPajak dipungut pada saat yang tepat (Pay As You Earn) bPenentuan Jatuh Tempo Pembayaran pajak cProsedur Pembayaran
4Simplicity aMudah dilaksanakan bTidak berbelit-belit
Pengantar Perpajakan 85
MENURUT CEDRIC SANDFORD Compliance cost tidak selalu biaya yang tangible yang dapat dinilai dengan uang tetapi juga dengan biaya yang intangible. Dari sisi Wajib pajak, compliance cost biaya yang dikeluarkan oleh Wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannyadibedakan menjadi 3 kelompok:
1. Direct Money Cost, yaitu biaya atau beban yang dapat diukur dengan nilai uang yang harus dikeluarkan/ditanggung oleh Wajib Pajak berkaitan dengan proses pelaksanaan kewajiban-kewajiban dan hak-hak perpajakan. Termasuk dalam kelompok biaya ini adalah: honor/gaji staf/pegawai Divisi Pajak (atau Divisi Akuntansi yang menangani masalah perpajakan), jasa konsultan yang disewa Wajib Pajak, biaya transportasi pengurusan perpajakan, biaya pencetakan dan penggandaan formulir-formulir perpajakan (tinta, kertas, forocopy, cetak SSP/Faktur Pajak Standar, dll). biaya representasi (jamuan), dll. 2. Time Cost, yaitu biaya berupa waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dan hakhak perpajakan, misalnya: Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi formulir-formulir perpajakan. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) dan menyampaikan SPT. Waktu yang diperlukan untuk mendiskusikan tax management dan tax exposure dengan pihak konsultan pajak. Waktu yang diperlukan untuk membahas Laporan Hasil Pemeriksaan/ closing conference dengan pihak Fiskus/Pemeriksa Pajak Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan keberatan dan atau banding. 2. Psychic cost, yaitu biaya psikis/psikologis antara lain berupa stress dan atau ketidaktenangan, kegamangan, kegelisahan, ketidakpastian- yang terjadi dalam proses pelaksanaan kewajiban-kewajiban dan hak-hak perpajakan, misalnya stress yang terjadi saat pemeriksaan pajak, saat pengajuan keberatan dan atau banding.
Pengantar Perpajakan
86
MENURUT PENDAPAT SAUDARA, APAKAH ASAS-ASAS PEMUNGUTAN PAJAK SUDAH SEPENUHNYA DITERAPKAN DALAM SISTEM PERPAJAKAN INDONESIA?
Pengantar Perpajakan 87
TUGAS INDIVIDU 3
1. Uraikan konsepsi asas kemudahan administrasi! 2. Mengapa asas kemudahan administrasi sangat penting dalam mendisain sistem perpajakan suatu negara ? 3. Uraikan konsepsi cost of taxation!
Pengantar Perpajakan
88