You are on page 1of 26

LAPORAN INDIVIDU PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 PONTIANAK

Disusun oleh :

Risty Aprilia Wulandari F02108008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2011

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dansyyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya kepada kami, baik berupa kesehatan jasmani maupun rohani. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas PPL dan pembuatan laporan di SMAN 3 Pontianak. Laporan hasil kegiatan praktik ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan dan melengkapi tugas mata kuliah PPL. Dimana mata kuliah tersebut merupakan perpaduan antara pengetahuan teori dan penerapannya di sekolah. Dalam penulisan laporan ini, saya menyadari masih banyak kekurangannya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Selain itu kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr.Aswandi sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura 2. Dra.Eny Enawati M.si sebagai dosen pembimbing Program Pengalaman Lapangan (PPL) 3. Herni Yamasitha, S.Pd sebagai kepala SMA Negeri 3 Pontianak 4. Dra.Krisna sebagai koordinator guru pamong PPL SMA Negeri 3 Pontianak 5. Hj. Hastuti, S.Pd sebagai guru pamong 6. Seluruh staf dan tata usaha yang telah membantu dan memberikan fasilitas 7. Seluruh siswa siswi SMA Negeri 3 Pontianak yang turut berperan dalam kegiatan PPL 8. Seluruh teman-teman mahasiswa FKIP UNTAN, STKIP, STAIN dan Muhammadiyah yang juga bersama-sama melaksanakan PPL.

Semoga segala bimbingan yang telah diberikan kepada saya dapat bermanfaat sebagaimana yang diharapkan. Akhirnya saya berharap semoga PPL yang telah saya laksanakan dapat bermanfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh mahasiswa FKIP UNTAN Pontianak.

Pontianak, Desember 2011

Risty Aprilia Wulandari

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i Daftar isi ........................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Tujuan PPL dan Observasi ............................................................. 1 C. Program Kegiatan PPL ................................................................... 2

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PPL .................................................. 4 A. Observasi Lingkungan Sekolah ...................................................... 4 B. Observasi Kelas dan Diskusi Hasil Observasi ............................... 8 C. Pelaksanaan latihan Mengajar ........................................................ 8 1. Penyusunan Rencana Pembelajaran ......................................... 9 2. Latihan Mengajar Terbimbing ................................................. 9 3. Latihan Mengajar Mandiri ....................................................... 9 4. Ujian Praktek Mengajar ........................................................... 9 D. Pelaksanaan Praktik Persekolahan ................................................. 9 1. Administrasi Sekolah ............................................................... 10 2. Administrasi Kesiswaan ........................................................... 10 3. Kegiatan Ekstrakurikuler ......................................................... 10 4. Pengelolaan Unit-unit Perpustakaan, UKS, BP, TU ................ 11

BAB III REFLEKSI TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN PPL .......... 13 A. Hambatan selama pelaksanaan PPL ................................................ 13 B. Upaya Mengatasi Hambatan .......................................................... 13 C. Analisis Kekurangan dan Keberhasilan selama PPL ..................... 13

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 14 A. Kesimpulan .................................................................................... 14 B. Saran-saran ..................................................................................... 14

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Sebagai Fakultas yang mempunyai tanggung jawab menghasilkan guru yang berkualitas dan berkompetensi, Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Tanjungpura ( FKIP UNTAN ) mendidik mahasiswanya agar terlatih dan terbiasa dengan kondisi-kondisi umum yang mungkin akan mereka temukan di lapangan ketika mereka telah menggeluti profesi sebagai seorang guru dan pendidik. Dalam mengupayakan hal ini, FKIP UNTAN menerjunkan mahasiswanya ke sekolah-sekolah sebagai media pembelajaran yang nyata bagi mereka yang bertujuan memberikan kepada calon guru tersebut dalam mengajar dan mendidik anak didiknya. Langkah kegiatan ini yang disebut sebagai Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang merupakan suatu pembelajaran bagi mahasiswa untuk membentuk pribadi keguruannya demi menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasinya, sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya, mereka siap secara mandiri sebagai guru dan pendidik. Sejalan dengan semangat Undang-Undang Guru dan dosen Nomor 14 Tahun 2005 yaitu terbentuknya guru-guru yang berkompeten dengan memenuhi 4 kompetensi pendidik, maka Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sebuah wadah yang sangat tepat untuk memulai terbentuknya calon-calon guru yang mampu memiliki 4 kompetensi sebagaimana yang dipersyaratkan oleh undang-undang tersebut. Sebelum mengadakan PPL, mahasiswa terlebih dahulu di bekali beberapa pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu yang ada hubungannya dengan mendidik disertai dengan kesiapan mental sehingga mahasiswa tersebut memiliki rasa percaya diri dan siap terjun ke lapangan. Praktek Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan yang bersifat aplikatif, integratif, komulatif, dan kreatif. Dikatakan bersifat aplikatif karena merupakan ajang untuk menerapkan semua pengalaman pendidikan yang diperoleh selama kuliah di FKIP UNTAN Pontianak. Bersifat integratif karena harus menyatukan semua disiplin ilmu, sedangkan bersifat kreatif dikarenakan secara kritis harus bisa berinovasi untuk menyatukan berbagai disiplin ilmu yang bertujuan untuk pengembangan ilmu dan teknologi pembelajaran.

B. TUJUAN PPL bertujuan agar mahasiswa mendapat pengalaman yang factual tentang pelaksanaan pembelajaran atau kegiatan pendidikan lainnya, sehingga mahasiswa dapat menggunakan pengalamannya sebagai bekal untuk membentuk tenaga kependidikan yang professional yang memiliki nilai,pengetahuan,keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam profesinya. Secara khusus, tujuan PPL adalah agar mahasiswa : 1. Mampu mengajar dan memberikan penilaian hasil belajar siswa secara terbimbing dan mandiri 2. Mampu memberikan layanan bimbingan belajar 3. Memahami administrasi dan pengelolaan sekolah 4. Terampil melaksanakan kegiatan kependidikan pada umumnya, terutama kegiatan pengembangan diri siswa

C. PROGRAM KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 1. Pelaksanaan PPL yang dibuat oleh UPT PPL FKIP UNTAN Pontianak adalah sebagai berikut. N O KEGIATAN PERSIAPAN 1. Pembekalan Mahasiswa TANGGAL/PUK UL 12 13 Juli 2011 PIHAK-PIHAK TERKAIT UPT-PPL Mahasiswa dan UPT PPL UPT PPL, Dosen Pembimbing, Kepsek, dan Koordinator Pamong Dosen pembimbing, Kepsek Mahasiswa, Koordinator Guru Pamong, Guru Pamong Mahasiswa, Kepsek, Koordinator Guru Pamong Dan Guru Pamong KETERANGAN TEMPAT R. UPT-PPL Aula FKIP Untan

2. Rapat Koordinasi dengan Sekolah Mitra PELAKSANAAN 1. Menyerahkan mahasiswa ke sekolah Mitra PPL

25 Juli 2011

Aula FKIP Untan

26 s.d 30 Juli 2011

Sekolah Mitra

2. Orientasi, Observasi, dan Konsultasi

1 s.d 6 Agustus 2011

Sekolah Mitra

3. Latihan Mengajar Terbimbing Dan Kegiatan Non Mengajar (Administrasi Dll) 4. Latihan Mengajar Mandiri Dan Kegiatan Non Mengajar (Administrasi Dll)

8 Agustus 2011 s.d 10 September 2011

12 September 2011 s.d 31 Oktober 2011

5. Ujian

1 s.d 12 Nopember 2011

6. Penyusunan Laporan Kelompok Dan Penjilidan

14. s.d 19 Nopember 2011

7. Penyerahan Laporan KEGIATAN AKHIR 1. Penyerahan Nilai

21 s.d 26 Nopember 2011

Mahasiswa, Kepsek, Koordinator Guru Pamong Dan Guru Pamong Mahasiswa, Kepsek, Koordinator Guru Pamong Dan Guru Pamong Mahasiswa, Dosen Pembimbing dan Guru Pamong Mahasiswa, Dosen Pembimbing dan Guru Pamong Mahasiswa, Dosen Pembimbing dan Guru Pamong

Sekolah Mitra

Sekolah Mitra

Sekolah Mitra

Sekolah Mitra

Sekolah Mitra

28 Nopember s.d 3 Desember 2011

2. Penarikan Mahasiswa

28 Nopember s.d 3 Desember 2011

Mahasiswa, Dosen Pembimbing dan Guru Pamong Mahasiswa, Dosen Pembimbing dan Guru Pamong

Sekolah Mitra

Sekolah Mitra

2. Program kegiatan PPL di SMA Negeri 3 Pontianak meliputi: PPL adalah latihan bagi mahasiswa calon guru untuk mengintegrasikan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan mendapatkan pengalaman tugas-tugas kependidikan lainnya oleh mahasiswa FKIP UNTAN meliputi kegiatan sebagai berikut : 1. Observasi Observasi adalah kegiatan perkenalan terhadap suatu lingkungan. Observasi ini terdiri dari : a. Observasi lingkungan sekolah b. Observasi kelas

2. Latihan Mengajar a. Latihan mengajar terbimbing Latihan mengajar terbimbing adalah latihan mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengintegrasikan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dalam situasi di kelas. Kegiatan tersebut di bawah bimbingan guru pamong. b. Latihan Mengajar Mandiri Latihan mengajar mandiri adalah latihan mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa di kelas sebagaimana layaknya seorang guru bidang studiyang mengajar di kelas sebagaimana layaknya seorang guru bidang studi yang mengajar di kelas tempat praktek atas insiatif sendiri. c. Praktek non Mengajar atau praktek keguruan lainnya Praktek non mengajar atau praktek keguruan lainnya merupakan aktifitas yang dilakukan mahasiswa dalam bidang kegiatan administrasi persekolahan dan kegiatan kokurikuler atau ekstrakulikuler. d. Ujian praktek Mengajar Ujian praktek mengajar dapat dilaksanakan jika guru pamong dan dosen pembimbing telah sepakat dan berpendapat bahwa mahasiswa telah mencapai tingkat kualitas yang memadai dalam pelatihan mengajar, dan yang bersangkutan telah siap melaksanakan ujian. 3. Piket Mahasiswa yang melaksanakan praktik pengalaman lapangan ditugaskan untuk piket . Dimulai dari jam pertama pelajaran sampai jam terakhir pelajaran 4. Penyusunan Laporan Setelah melaksanakan observasi, latihan mengajar, piket, kegiatan selanjutnya yaitu menyusun laporan. Secara garis besar laporan kelompok meliputi,

pendahuluan, pelaksanaan kegiatan PPL, refleksi tentang pelaksanaan kegiatan PPL dan penutup.

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PPL

Penyerahan mahasiswa PPL oleh UPT PPL FKIP UNTAN kepada pihak sekolah dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 28 Juli 2011 oleh dosen pembimbing PPL UNTAN Pontianak Ibu Dra. Eny Enawaty, M.si (Dosen Pendidikan Kimia) dan diterima oleh pihak sekolah yaitu Kepala Sekolah Ibu Herni Yamasitha, S.Pd, dan Waka Kurikulum Ibu Krisna Adapun mahasiswa PPL yang diserahkan berjumlah 13 ( tiga belas) orang, yaitu : 1. 2 orang dari program studi pendidikan Matematika 2. 2 orang dari program studi pendidikan Kimia 3. 2 orang dari program studi pendidikan Biologi 4. 2 orang dari program studi pendidikan Bahasa Indonesia 5. 4 orang dari program studi pendidikan Seni dan Musik 6. 2 orang dari program studi pendidikan Jasmani 7. 1 orang dari program studi pendidikan Ekonomi Akuntansi Dalam proses penyerahan mahasiswa PPL kepada pihak sekolah, semua mahasiswa PPL dalam satu kelompok (satu sekolah) mendapat arahan dari pihak sekolah mengenai tata tertib sekolah serta tugas-tugas yang perlu dilakukan selama kegiatan PPL dilaksanakan. Mahasiswa PPL membentuk susunan kepengurusan yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan anggota, yang bertujuan untuk mempermudah semua urusan ataupun kegiatan yang akan dihadapai selama masa PPL. Setelah berakhir acara serah terima, maka mahasiswa PPL dianggap sah dan mendapat hak serta kewajiban yang sama untuk melaksanakan praktik pengalaman

lapangan. Kewajiban merupakan bagian yang terpisahkan dari kepesertaan dalam PPL. Selanjutnya setiap mahasiswa melakukan observasi sekolah, praktek mengajar dan melaksanakan piket.

A. Observasi Lingkungan Sekolah Adapun yang menjadi fokus observasi selama kegiatan PPL berlangsung di SMA 3 Pontianak, antara lain : 1. Tinjauan Historis 2. Keadaan SMA Negeri 3 Pontianak 3. Kurikulum dan Pelaksanaannya

4. Organisasi sekolah

1. Tinjauan Historis SMA Negeri 3 Pontianak berdiri tanggal 1 Januari 1967 dengan SK Menteri P dan K Nomor : 3011 3600 3003 tahun 1967. Sebagai Kepala Sekolah pertamanya secara definitif Bapak M. Woeridin. Sekolah ini semula merupakan sekolah swasta bernama SMA Baperki yang dipimpin oleh Bapak FX. Soejimin. Visi Sekolah Cerdas Bermutu Misi Sekolah 1. Melaksanakan pendidikan dan latihan yang bermutu sesuai dengan perkembangan iptek 2. Membentuk pribadi yang bertaqwa, cerdas dan peduli terhadap sesama dan lingkungan 3. Membentuk pribadi yang jujur dan disiplin 4. Menanamkan rasa kasih sayang melalui salam, senyum dan santun Tujuan Sekolah 1. Peningkatan kedisiplinan dan kejujuran warga sekolah 2. Membudayakan disiplin, salam, senyum dan santun bagi warga sekolah 3. Peningkatan kepedulian warga sekolah terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan 4. Peningkatan prestasi akademik, perolehan hasil ulum, ujian nasional dan kejuaraan berbagai even

2. Keadaan SMA Negeri 3 Pontianak a. Lingkungan Sekolah Pada awal berdirinya SMA Negeri Pontianak beralamat di Jalan Gajah Mada Gang. Hijas Pontianak. Namun sejak tahun 1977 setelah gedung baru yang berlokasi di Jalan WR. Supratman No. 1 jadi diresmikan oleh Menteri P dan K, yang pada saat itu diwakili oleh Dirjen PDM , yaitu Bapak Prof. Dr. Santoso S. Hamidjaja, M.Sc, seluruh kegiatan belajar mengajar pindah di gedung baru tersebut sampai sekarang.

Profil Sekolah : Alamat : Jl. W.R. Supratman No. 1, Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kalimantan Barat, Kode Pos 78121, Telp. (0561) 733247, Home Page : www.smun3-ptk.sch.id Status : Negeri SK Kelembagaan : Nomor : 109/SMA/R/III/67 Tanggal : 1 Januari 1967 Lembaga Yang Mengeluarkan SK : Depdikbud N.S.S : 301136003003 Luas Tanah : 10.781 m 2 . Luas bangunan lantai bawah: 3.245 m 2 Status tanah dan bangunan : milik sendiri, dengan Nomor Sertifikat : 752, tanggal : 26 Agustus 1994 Jika dilihat dari letak bangunannya, SMA Negeri 3 Pontianak sangatlah baik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar karena di pusat kota, walaupun di tepi jalan namun tidak ribut sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. Kemudian mengenai bentuk bangunan sekolah SMA Negeri 3 Pontianak berbentuk ideal. Dalam bentuk dan letak dari bangunan sudah memenuhi syarat.

b. Sarana dan Prasarana Perlengkapan ruang kelas sudah tersedia dengan baik yang dapat menunjang lancarnya proses belajar mengajar seperti meja guru, meja serta kursi siswa, papan tulis, penghapus, dan jurnal kelas serta daftar hadir siswa yang setiap saat diisi oleh siswa untuk keperluan administrasi sekolah. Penunjang lainnya yaitu struktur kelas (ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi pendukung), daftar piket harian siswa, tata tertib sekolah, jadwal mata pelajaran harian, dan jam dinding. Dilihat dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri 3 Pontianak memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan memadai. Keadaan fisik SMA 3 Pontianak : Keadaan fisik sekolah dilingkungan SMA Negeri 3 Pontianak mencakup fasilitas yang ada seperti bangunan,dll yang digunakan untuk menunjang pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah. 1. Ruang kepala sekolah : 1 buah 2. Ruang guru 3. Ruang belajar : 1 buah : 18 buah

4. Ruang perpustakaan : 1 buah 5. Ruang osis : 1 buah

6. Ruang lab komputer : 1 buah 7. Ruang ICT 8. Ruang lab IPA 9. Ruang tamu 10. Ruang BK 11. Ruang foto copy 12. Dapur 13. Gudang 14. Mussola 15. WC 16. Ruang UKS : 1 buah : 2 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 3 buah : 1 buah

Untuk sarana dan prasarana yang lain seperti halaman sekolah sudak cukup luas, sehingga olahraga dapat dilakukan dengan baik. Selain itu sarana pendukung seperti dibawah ini : 1. Lapangan voli 2. Lapangan upacara 3. Lapangan futsal 4. Lapanagan basket 5. Kantin 6. Parkir 7. Taman : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 3 buah : 2 buah : menyesuaikan

c. Kurikulum dan Pelaksanaannya Kurikulum merupakan pedoman untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah SMAN 3 Pontianak dengan menggunakan kurikulum KTSP. Dengan berlangsungnya kurikulum tersebut maka SMAN 3 Pontinak, semua mata pelajaran disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Kurikulum ini selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman, dengan kata lain disesuaikan dengan perkembangan manusia dan sekitarnya.

d. Organisasi Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang juga merupakan organisasi kerjasama yang tersusun dengan baik, sehingga pendidikan dapat berlangsung dengan baik pula. Untuk itu diperlukan struktur organisasi sekolah, sehingga dapat diketahui dengan jelas kepada siapa seorang karyawan atau guru harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya. Stuktur organisasi di SMA Negeri 3 Pontianak dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Kepala Sekolah 2. Wakil Kepala Sekolah(urusan kesiswaan,kurikulum,sarana dan prasarana) 3. Kepala tata usaha 4. Guru dan Staf 5. Seluruh siswa SMA Negeri 3 Pontianak

B. Observasi Kelas dan Diskusi Hasil Observasi 1. Keadaan Kelas Berhubung pelaksanaan praktek pengalaman mengajar dilaksanakan digedung SMAN 3 Pontianak, maka observasi kelas diarahkan pada bangunan fisik SMAN 3 Pontianak. SMA Negeri 3 Pontianak memiliki 18 ruangan belajar, diantaranya: a. 6 ruang kelas X ( XA, XB, XC, XD, XE, XF) b. 5 ruang kelas XI ( XI A1, XI A2, XI A3, XI S1, XI S2) c. 5 ruang kelas XII ( XII A1, XII A2, XII A3, XII S1, XII S2) d. 1 ruang kelas X Cerdas Istimewa (CI) e. 1 ruang kelas XI Cerdas Istimewa (CI) Kelengkapan kelas yang tersedia adalah sebagai berikut. a. Kursi meja siswa b. Mimbar dan kursi guru masing-masing 1 buah c. Papan tulis putih (white board), spidol, dan penghapus spidol. d. Lampu kelas. e. Kipas angin. f. Pembersih ruangan seperti sapu,bak sampah g. Baskom tempat cuci tangan

Masing-masing kelas dipimpin oleh seorang ketua kelas. Dan ketua kelas harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada wali kelas, sekretaris dan bendahara serta masing-masing koordinator bidang yang diperlukan kelas tersebut. Setiap siswa ditugaskan untuk melaksanakan piket kelas satu kali dalam seminggu. Pembagian piket kelas tersebut berdasarkan hasil diskusi ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris dan seksi kebersihan.

2. Observasi Pembelajaran di Kelas Setiap mahasiswa melaksanakan observasi di kelas terlebih dahulu sebelum melaksanakan latihan mengajar. Pada tahap observasi kelas ini, setiap mahasiswa PPL mengamati dan melihat cara guru pamong mengajar serta respon siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Tahap observasi kelas ini ditujukan untuk memberi pengetahuan awal bagi mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam hal ini saya melakukan observasi terhadap Ibu Hj. Hastuti dalam memberikan pembelajaran di kelas. Observasi dilakukan pada hari Kamis, 4 Agustus 2011 yaitu pada kelas XD, kemudian keesokan harinya dilanjutkan pada kelas XE dan kelas XF. Saat observasi, guru yang mengajar menyenangkan karena diselingi dengan gurau. Hal ini membuat siswa menjadi tidak tegang tetapi tetap serius dalam mengikuti pembelajaran. Maka dari itu, observasi ini dapat menjadi pedoman saya atau masukan saat akan mengajar. Respon siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar cukup baik. Saat di berikan latihan, siswa bertanya kepada guru dan maju ke depan untuk menulis jawaban di papan tulis. Saat observasi, beliau mengajarkan materi mengenai konfigurasi electron dan electron valensi, dilanjutkan dengan perkembangan system periodik unsur. Kemudian pertemuan selanjutnya mereka ditugaskan membuat putaran system periodic unsure menggunakan kertas karton. Hal ini dilakukan sebagai nilai praktek mereka yaitu nilai afektif. Dari semua observasi, buku yang dipakai siswa adalah buku Kimia Penerbit PT Galaxy Puspa Mega.

3. Jadwal Mengajar

Jadwal mengajar disesuaikan dengan jadwal yang telah dibuat dari pihak sekolah. Bagi setiap mahasiswa PPL dapat menyesuaikan dengan jadwal mata pelajaran yang dimiliki oleh guru pamong masing-masing. Ibu Hj. Hastuti, S.Pd memiliki jadwal mengajar kelas XD, XE, XF, kelas XII IPA dan kelas XI CI (Cerdas Istimewa). Berdasarkan hasil diskusi dengan beliau, kelas yang diberikan kepada saya adalah kelas XD, kelas XE dan kelas XF. Sedangkan untuk kelas XII dan XI CI, beliau sendiri yang akan mengajar karena kelas XII akan menempuh ujian sehingga penguasaan konsep dari guru ke siswa sangat diperlukan. Untuk kelas CI, karena kelas ini khusus cerdas istimewa maka system pembelajaran pun berbeda. Oleh karena itu beliau yang akan mengajar kelas CI tersebut. Jadwal : Kelas XD Hari Senin (1 jam pelajaran) Kamis (2 jam pelajaran) Selasa (2 jam pelajaran) Jumat (1 jam pelajaran) Selasa (2 jam pelajaran) Jumat (1 jam pelajaran)

XE

XF

C.

Pelaksanaan Latihan Mengajar Pelaksanaan latihan mengajar meliputi: penyusunan rencana pembelajaran, latihan mengajar terbimbing, latihan mengajar mandiri dan ujian praktik mengajar. a. Penyusunan Rencana Pembelajaran Salah satu perangkat pembelajaran yang mesti dilengkapi oleh setiap guru yang mengajar di sekolah-sekolah di Indonesia adalah Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dan dijabarkan dalam silabus. RPP menjadi acuan dasar proses belajar. Dalam RPP tertulis tentang model pembelajaran, jadwal materi, prosedur pembelajaran, juga soal jawab tentang materi yang akan dibahas.Dalam pengembangan RPP guru diberi

kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan daerah, serta dengan karakteristik peserta didik. Hal ini harus dipahami dan dilakukan guru, terutama kalau sekolah tempat mengajar tidak mengembangkan silabus sendiri, tetapi menggunakan silabus yang dikembangkan oleh Depdiknas atau silabus dari sekolah lain. RPP yang dibuat berfungsi sebagai berikut: a. Mendorong guru agar lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan. b. Mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran di dalam RPP meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam tugas menyusun RPP ini di dalam kegiatan pembelajaran, khususnya kegiatan inti di khususkan menjadi tiga bagian, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi, guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya. Pada tahap elaborasi, siswa menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi baru dan pada tahap akhir dilakukan evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep. Dan pada tahap konfirmasi, mendapatkan penguatan dari berbagai sumber sehingga siswa tahu mana yang salah mana yang benar dan simpulan akhir. Selain itu, RPP yang kini berlaku di kalangan guru yang diatur oleh Kemendiknas adalah RPP Berkarakter. Ini disesuaikan dengan kurikulum. Sebagaimana kita tahu, kurikulum pembelajaran di Indonesia terlalu sering berubah. Jadi sesuai dengan peraturan, RPP yang dibuat juga dimasukkan (tersurat) unsureunsur berkarakter misalnya pada indicator, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran.

b. Latihan Mengajar Terbimbing Frekuensi latihan mengajar terbimbing yang diwajibkan kepada setiap mahasiswa minimal sekitar 12 kali pertemuan selama 2 bulan, sampai mahasiswa dinilai cakap dan terampil oleh guru pamong untuk pindah ke tahap latihan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri. Fokus perhatian dalam latihan terbimbing adalah persiapan mengajar, penerapan keterampilan dasar mengajar

secara terintegrasikan dalam pengaturan kelas dan bervariasi pengelolaan kegiataan belajr mengajar dan dampaknya terhadap siswa. Latihan mengajar terbimbing dilaksanakan oleh mahasiswa yang

bersangkutan dan diawasi oleh guru pamong. Jadwal latihan mengajar terbimbing ditentukan berdasarkan kesepakatan antara mahasiswa dengan guru pamong. Sedangkan materi yang harus disampaikan yaitu melanjutkan materi sebelumnya.

c. Latihan Mengajar Mandiri Fokus perhatian pada latihan mengajar mandiri ini ditujukan kepada pengembangan kemampuan profesionalitas guru yaitu kemampuan membuat persiapan mengajar, penguasaan keterampilan mengajar, pengelolaan proses belajar mengajar, penampilan diri sendiri dan dampaknya bagi siswa. Dalam latihan mengajar ini menggunakan berbagai metode, strategi, pendekatan, dan model yang disesuaikan dengan materi pelajaran yang diajarkan. Mahasiswa PPL juga ikut serta dalam proses remidial sampai memenuhi target ketuntasan belajar minimal yang akan dicapai.

Kegiatan Pembelajaran baik secara terbimbing maupun mandiri : Setelah selesai observasi pembelajaran di kelas, maka seminggu kemudian latihan mengajar pun di mulai. Kelas yang dimasuki pertama kali adalah kelas XD, materi yang diajarkan adalah melanjutkan materi sebelumnya. Sedangkan kelas XE dan XF, ibu Hastuti yang mengajar sampai bab tentang Sistem Periodik Unsur (SPU) selesai. 8 Agustus 2011 masuk bersama guru di kelas XD, membuat putaran system periodic unsure dengan menggunakan karton. 11 Agustus 2011 melanjutkan membuat putaran system periodic unsure yang belum selesai pada hari senin, dan dikumpulkan. 15 Agustus 2011, Senin 1 jam pelajaran, siswa mengerjakan latihan soal dan LKS mengenai golongan dan periode yang ada pada buku paket. 18 Agustus 2011, Kamis 2 jam pelajaran, memberikan materi mengenai sifat-sifat periodic unsure dengan menggunakan media karton. 22 Agustus 2011, Senin 1 jam pelajaran, siswa di beri latihan soal mengenai sifatsifat periodic unsure. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari

25 Agustus 2011, Kamis 2 jam pelajaran, siswa melaksanakan ulangan harian dengan materi struktur atom dan sifat periodic unsur. Soal ulangan yang diberikan dibagi menjadi kiri dan kanan untuk satu bangku, sesuai dengan posisi duduk mereka. Hal ini dilakukan agar siswa dapat bekerja secara jujur dan tidak ribut Menjelang Hari Raya Idul Fitri, tanggal 26 Agustus-6 September sekolah diliburkan dan masuk kembali pada tanggal 7 September 2011 setelah Hari Raya Idul Fitri. Kegiatan belajar mengajar pun mulai aktif dilaksanakan, dan saya melanjutkan BAB 3 yaitu Ikatan Kimia pada Kelas XD, XE, dan XF.

Tanggal 9 September 2011, hari Jumat, masuk kelas XE pada jam ke 3 dan XF pada jam ke 5, memberikan materi awal ikatan kimia yaitu kestabilan atom dan ikatan ion.

12 September 2011, Senin, kelas XD, memberikan materi awal ikatan kimia yaitu kestabilan atom dan ikatan ion. 13 September 2011, Selasa, kelas XE dan XF baru melaksanakan ulangan harian mengenai struktur atom dan sifat periodic unsure dengan soal yang berbeda dari kelas XD, karena kelas XD lebih dahulu ulangan, system yang dilaksanakan sama, yaitu dengan soal kiri-kanan.

15 September 2011, Kamis, kelas XD melanjutkan tentang ikatan ion dan siswa diberi latihan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami konsep ikatan ion. 16 September 2011, Jumat, XE dan XF, diberikan latihan ikatan ion untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan sebelumnya. Latihan tersebut dikumpul dan dinilai.

19 September 2011, Senin, XD, lanjut materi mengenai struktur Lewis dan pembentukan ikatan kovalen. 20 September 2011, Selasa, XE dan XF, lanjut materi mengenai struktur Lewis, pembentukan ikatan kovalen, penyimpangan aturan octet, dan ikatan kovalen rangkap 2 dan rangkap 3.

22 September 2011, Kamis, XD, materi peyimpangan aturan octet dan ikatan kovalen rangkap 2 dan rangkap 3. 23 September 2011, Jumat, XE lanjut mengenai materi ikatan kovalen polar, sedangkan kelas XF ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar. 26 September 2011, Senin, XD, lanjut materi ikatan kovalen polar dan non polar. 27 September 2011, Selasa, XE lanjut tentang materi ikatan kovalen non polar, kelas XF diberi latihan kovalen polar dan non polar.

29 September 2011, Kamis, XD, latihan senyawa kovalen polar dan non polar dan lanjut materi ikatan koordinasi. 30 September 2011, XE lanjut materi ikatan koordinasi dan diberikan latihan soal koordinasi, kemudian kelas XF diberi soal ikatan koordinasi dan lanjut materi ikatan logam.

3 Oktober 2011, Senin, XD, lanjut ikatan logam dan di beri latihan untuk ulangan harian tentang ikatan kimia. Latihan ulangan diharapkan agar nilai yang di capai siswa sesuai dengan apa yang diharapkan dari seorang guru.

4 Oktober 2011, Selasa, XE dan XF melaksanakan ulangan harian tentang materi Ikatan Kimia. Soal ulangan untuk kelas XE dan XF sama, karena dilaksanakan pada hari yang sama. Soal ulangan dibuat oleh ibu Hastuti.

6 Oktober 2011, Kamis, XD melaksanakan ulangan harian Ikatan Kimia. Soal ulangan dibuat oleh saya sendiri, tetapi kisi-kisi atau indicator soal ulangan disesuaikan dengan ulangan yang telah diberikan pada kelas XE dan XF. Pada materi ikatan kimia, setiap selesai membahas sub bab materi, siswa diberi latihan soal. Hal ini dilakukan agar pemahaman konsep siswa lebih matang dan siswa lebih mudah untuk mengingat, mengerti. Pemberian soal per sub bab bahasan juga lebih efektif, guru dapat melihat bagian mana yang siswa belum mengerti, sehingga kesulitan siswa dapat diatasi sebelum lanjut pada materi berikutnya dan membuat siswa lebih termotivasi dan mudah mengikuti pelajaran selanjutnya. Hasil ulangan yang didapat dari siswa baik kelas XD, XE dan XF yaitu ada yang tuntas dan ada pula yang tidak tuntas atau belum mencapai KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) pada pelajaran kimia adalah 75. Saat dilakukan analisis hasil ulangan siswa mengenai materi ikatan kimia, siswa masih mengalami kesulitan dalam menuliskan struktur Lewis. Setelah latihan terbimbing dan mandiri dirasa cukup, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri melaksanakan ujian PPL. Untuk bab selanjutnya yaitu Tata Nama dan Persamaan Reaksi serta Hukum Dasar Kimia, kelas XD, XE, dan XF diserahkan kepada mahasiswa PPL kimia lainnya, karena pada saat PPL dengan guru pamong Ibu Hj.Hastuti, S.Pd, terdapat 3 orang mahasiswa pendidikan kimia. Sedangkan saya tetap melaksanakan kewajiban dan tugas di sekolah. Untuk persiapan ujian praktek mengajar, latihan mengajar pun dimulai

kembali dengan mengajar siswa kelas XF. Materi yang disampaikan adalah melanjutkan materi sebelumya. 1 November 2011, Selasa, XF, mengulas sedikit mengenai Hukum perbandingan Volume (hukum Gay Lussac) dan memberikan materi mengenai Hiptesis Avogadro dan kemudian member contoh soal dan soal mengenai hipotesis Avogadro. 4 November 2011, Jumat, XF, memberi latihan soal untuk ulangan mulai dari tata nama, persamaan reaksi dan hukum dasar kimia. Dengan adanya latihan soal ini, diharapkan nilai siswa baik. 8 November 2011, Selasa, XF, melaksanakan ulangan harian materi Tata nama senyawa, persamaan reaksi dan Hukum dasar kimia. Ulangan siswa kelas XF kemudian dikoreksi dan hasilnya ada beberapa orang yang tuntas dan ada pula yang tidak tuntas. Berdasarkan analisis jawaban siswa pada ulangan harian tata nama, persamaan reaksi dan Hukum Dasar Kimia, siswa banyak tidak menjawab pada soal ulangan mengenai hukum dasar kimia, yang melibatkan perhitungan kimia didalamnya dan konsep yang harus siswa ketahui. Untuk itu, bagi siswa yang belum mencapai KKM akan diberikan remedial. Remedial adalah semacam perbaikan nilai. Sejak diterapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan sampai pada Kurikulum sekarang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, siswa berhak mendapatkan remedial. Nilai remedial ini maksimal sama dengan nilai KKM. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru pamong, siswa akan melaksanakan remedial pada jam pelajaran kimia (1 jam pelajaran) dan soal remedial adalah mengenai hukum dasar kimia saja. Hal ini dikarenakan rata-rata siswa yang tidak menjawab soal materi hukum dasar kimia. Soal remedial berbeda dari soal ulangan, tetapi indicator soal sama dengan ulangan. Bagi siswa yang tidak remidi tetap berada dalam kelas dan diberikan latihan soal untuk mengingat kembali materi sebelumnya dan tujuannya adalah siswa tidak ribut dan tidak mengganggu teman yang remedial. Dalam menyampaikan materi terhadap siswa, guru pamong mengawasi proses pembelajaran yang dilakukan mahasiswa PPL kepada siswa. Hal ini sangat penting untuk melihat kegiatan belajar mengajar, membimbing mahasiswa PPL, melihat kesesuaian materi yang diajarkan dan memberi masukan terhadap pembelajaran yang dilakukan maupun materi, misalnya ada materi yang kurang disampaikan ataupun kesalahan dalam menyampaikan, serta memberi nilai latihan mengajar.

d. Ujian Praktek Mengajar Ujian praktek mengajar dilakukan mahasiswa PPL yang telah melaksanakan latihan mengajar terbimbing dan latihan mengajar mandiri serta telah memenuhi persyaratan tampil yang dinilai guru pamong serta dosen pembimbing dari mahasiswa yang bersangkutan. Materi yang disampaikan merupakan lanjutan materi yang telah disampaikan. Sebelum melaksanakan ujian praktek mengajar, mahasiswa melakukan diskusi atau konsultasi mengenai strategi yang akan dilakukan dan media yang akan digunakan. Materi yang akan disampaikan pada saat ujian praktek mengajar adalah materi konsep mol, dari massa molar sampai dengan volume molar yang mengacu pada suhu dan tekanan tertentu. Media yang digunakan adalah media infokus, sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam belajar. Kemudian metodenya adalah NHT (Numbered Head together). Dengan menggunakan NHT diharapkan siswa lebih aktif, siswa mampu bekerjasama dengan teman lainnya dan bertanggungjawab menyelesaikan soal baik untuk diri sendiri maupun teman satu kelompoknya. Ujian praktek mengajar dilaksanakan di kelas XE pada jam 12.1013.30 WIB. Dengan dilaksanakannya ujian praktek mengajar ini maka mahasiswa yang bersangkutan sudah bisa dikatakan lulus atau tidaknya dalam melaksanakan kegiatan PPL. Pada proses penilaian ujian praktek mengajar, guru pamong dan dosen pembimbing akan menilai mahasiswa PPL dengan menggunakan Instrumen Penilaian Guru (IPKG), yaitu IPKG-1 untuk menilai kemampuan merencanakan pembelajaran dan IPKG-2 untuk menilai kemampuan melaksanakan pembelajaran. Hal tersebut dilakukan oleh mahasiswa PPL sesuai dengan kebijakan yang disepakati antara mahasiswa PPL, guru pamong, dan dosen pembimbing. Berdasarkan hal tersebut, maka mahasiswa PPL dituntut untuk: 1. Mampu membuat atau menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara baik. 2. Mampu merumuskan tujuan pembelajaran secara operasional dan memuat beberapa domain yang telah ditentukan. 3. Menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswa. 4. Memilih serta menggunakan alat peraga yang tepat. 5. Memilih serta menggunakan metode secara tepat.

6. Mampu menguasai kelas serta hal-hal yang berhubngan dengan psikologi belajar.

D.

Pelaksanaan Praktek Persekolahan Pelaksanaan praktik persekolahan SMAN 3 Pontianak, meliputi administrasi sekolah, administrasi kesiswaan, kegiatan kukurikuler dan ekstra kurikuler, serta pengelolaan unit-unit.

1. Administrasi Sekolah Administrasi sekolah merupakan proses kerjasama sejumlah personil dalam memanfaatkan sumber-sumber materi dan financial untuk mencapai tujuan sekolah. Dengan kata lain bertujuan mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan sekolah. Kegiatan pengajaran di SMAN 3 Pontianak disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku sekarang, yaitu kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk seluruh tingkatan kelas yang menjadi pedoman dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Keterlibatan mahasiswa dalam administrasi sekolah adalah sebatas sebagai guru piket, yaitu: mencatat siswa yang datang terlambat, membuat surat izin masuk kelas bagi siswa yang terlambat, menggantikan guru yang berhalangan hadir, mendata guru-guru yang tidak masuk, mencatat ketidakhadiran siswa di lembaran absen. 2. Administrasi Kesiswaan Administrasi kesiswaan adalah mengatur siswa dalam bentuk mencatat, dari menerima dan menempatkan murid pada kelas-kelas tertentu sehingga terdapat suatu bentuk yang teratur dan seimbang, baik dalam jumlah murid yang diterima maupun dalam kebutuhan masyarakat dan kebutuhan pendidikan tertentu. 3. Kegiatan Kurikuler dan Ekstrakurikuler Kegiatan kurikuler adalah kegiatan yang terkait langsung dengan salah satu mata pelajaran yang dijabarkan guna mencapai tujuan masing-masing pengembangan mata pelajaran. Kegiatan kurikuler dilaksanakan pada jam sekolah yaitu pada pukul

07.00 13.30 WIB yang merupakan kegiatan tatap muka guru dan siswa juga kegaitan perbaikan dan pengayaan. Kegiatan ekstrakurikuler adalah merupakan kegiatan di luar sekolah atau di luar jam belajar. Penjadwalannya sudah ditentukan yaitu pada hari-hari tertentu. Kegiatan ekstra juga sangat menunjang selain dari kegiatan belajar yang formal. Kegiatan ekstra inilah tempat para siswa mengembangkan bakat, yang juga bisa diandalkan nanti jika mereka sudah keluar dari sekolahnya. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMAN 3 adalah Sudah terbukti banyak prestasi yang telah didapatkan mereka, ini adalah bukti bahwa mereka punya bakat dan kemampuan. Selain nama mereka yang terkenal, sekolahan juga terkenal. Maka dari itu antar Kepsek dan guru-guru yang lainnya juga sangat aktif dalam membina kegiatan ekstrakurikuler

4. Pengelolaan Unit-Unit Selama mahasiswa melaksanakan kegiatan PPL di SMA Negeri 3 Pontianak, mahasiswa diberikan kesempatan untuk membantu pengelolaan unit ruangan sesuai dengan jadwal piket mahasiswa PPL. Adapun tugas-tugas yang dilakukan mahasiswa pada ruangan piketnya adalah sebagai berikut. a. Perpustakaan Di setiap sekolah walaupun kecil, tentunya mempunyai perpustakaan. Begitu juga di SMAN 3 Pontianak ini. Di perpustakaan tersebut selain digunakan untuk ruang baca, biasa digunakan sebagai tempat belajar mengajar bagi beberapa guru. Tugas yang dapat dilakukan mahasiswa PPL adalah 1. Membersihkan beberapa bagian ruangan yang kotor. 2. Merapikan buku-buku yang ada bila terlihat berantakan. 3. Merapikan meja dan kursi yang berantakan b. UKS Walaupun menempati ruangan kecil, UKS di SMA Negeri 3 Pontianak sudah dapat dikatakan memiliki peralatan yang cukup memadai. Unit yang dibina ini sudah memiliki fasilitas yang cukup baik untuk menangani para warga sekolah yang membutuhkan obat-obatan dan perawatan jika mengalami gangguan kesehatan. Keluhan utama siswa adalah pusing (sakit kepala), sakit perut,dan

flu (pilek). Siswa SMAN 3 Pontianak yang membutuhkan perawatan sementara juga diperkenankan menggunakan ruang UKS ini atas izin dari guru mata pelajaran ataupun guru piket.

c.

BP (Bimbingan dan Penyuluhan) BP atau Bimbingan Penyuluhan merupakan suatu tempat yang berfungsi untuk membimbing, mengarahkan, serta memberikan suatu solusi kepada siswa baik jika siswa itu sedang mengalami suatu masalah ataupun siswa yang membutuhkan arahan. Para guru BP selalu meninjau dan memperhatikan para siswa sehingga ketika seorang siswa sedang mengalami suatu masalah akan dapat segerah diatasi. Para guru BP juga berperan penting untuk para siswa kelas tiga yang ingin melanjutkan sekolahnya kejenjang yang lebih tinggi sehingga siswa akan mendapatkan pilihan-pilihan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

d.

Ketatausahaan Sekolah Tata Usaha adalah bagian komponen sekolah yang berperan mengelola kegiatan administrasi sekolah seperti pembayaran SPP, legalisir ijazah dan lain sebagainya. Tata Usaha merupakan suatu bagian yang sangat penting bagi sekolah. Hal yang dapat dilakukan mahasiswa PPL adalah : 1. Membantu pekerjaan anggota tata usaha dalam mencatat atau

menginventarisir datadata yang penting dan diperlukan. 2. Dan lain-lain.

BAB III REFLEKSI TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN PPL A. Hambatan Setiap orang yang melaksanakan suatu kegiatan, akan mengalami hambatanhambatan atau kesulitan. Adapun hambatan-hambatan yang dialami mahasiswa PPL adalah: 1. Kesiapan diri mahasiswa PPL yang tidak memadai untuk terbiasa menangani siswa dengan pola tingkah laku yang beraneka ragam. 2. Materi yang disampaikan oleh guru PPL dalam mengajar terkadang kekurangan waktu. 3. 4. 5. Kenakalan siswa di kelas Media infokus yang kurang Belum mengetahui proses administrasi di sekolah

B. Analisis Kekurangan dan Keberhasilan Selain menemukan hambatan, para peserta PPL juga mengalami keberhasilan yang sangat berarti dalam kegiatan PPL. Adapun keberhasilan tersebut meliputi: 1. Pengalaman mengajar yang diperoleh selama PPL 2. Memahami proses interaksi antara guru dan siswa 3. Memahami kesulitan-kesulitan siswa dalam menerima materi pelajaran 4. Memahami dalam pembuatan perangkat pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 5. Memahami dan mengetahui proses dan sistem administrasi di sekolah 6. Mengetahui hal-hal yang harus di taati di sekolah. 7. Dapat menjalin hubungan yang baik dengan guru dan siswa di sekolah 8. Dapat memahami karakter siswa C. Upaya upaya Mengatasi Hambatan Meskipun terdapat hambatan, namun hambatan tersebut itu tidak begitu berpengaruh dengan kata lain tidak menyebabkan untuk tidak melaksanakan kegiatan tersebut, atau hambatan tersebut masih dapat diatasi sehingga program PPL dapat berlangsung dengan baik.

Adapun upaya - upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan selama kegiatan PPL adalah sebagai berikut : 1. Mengadakan pendekatan dengan siswa diluar jam pelajaran serta memberi pengertian agar siswa selalu bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran (pendidikan berkarakter). 2. Harus lebih mempersiapkan diri dalam menangani pola tingkah laku siswa yang beraneka ragam. 3. Harus benar-benar mempersiapkan diri dalam penguasaan materi sebelum melakukan latihan mengajar. 4. Mempersiapkan bahan ajar atau strategi yang lain apabila media infokus (power point) tidak dapat digunakan. 5. Selalu berkonsultasi dengan guru pamong atau koordinator guru pamong tentang masalah atau persiapan yang harus dilakukan selama PPL, baik itu masalah atau persiapan dalam menyampaikan materi, penguasaan kelas, dan lain-lain. 6. 7. Selalu mematuhi tata tertib yang diberlakukan sekolah. Belajar dengan guru, misalnya guru yang piket untuk mengetahui system administrasi di sekolah. 8. 9. Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah. Berusaha memahami karakter masing-masing siswa sehingga memudahkan penyusun masuk dalam dunia siswa tersebut, dan materi pun dapat tersampaikan dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik pula.

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Kesimpulan dari kegiatan PPL yang kami lakukan, antara lain: 1. Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan lapangan yang bertujuan dilakukan oleh setiap mahasiswa FKIP UNTAN dengan tujuan mewujudkan kemampuan mengajar yang profesional dan memenuhi semua persyaratan yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan PPL. 2. SMA Negeri 3 Pontianak sebagai sekolah mitra memiliki kondisi sekolah dengan fasilitas pendidikan yang cukup memenuhi syarat. 3. Tanggapan guru-guru dan siswa terhadap kehadiran mahasiswa PPL cukup baik dan semua pihak turut membantu terhadap pengenalan kondisi sekolah. 4. Secara keseluruhan kegiatan PPL di SMA Negeri 3 Pontianak berjalan dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 5. Dengan adanya kegiatan PPL, mahasiswa memperoleh berbagai pengalaman, diantaranya pengalaman mengajar, pengalaman melaksanakan administrasi sekolah. 6. Dengan adanya kegiatan PPL, terjalin hubungan kerjasama dan interaksi antara mahasiswa dan guru serta peserta didik. 7. Kegiatan PPL di sekolah memberikan masukan-masukan positif agar kedepannya kami dapat menjadi guru yang professional.

B.

Saran Berdasarkan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah

dilaksanakan, maka terdapat beberapa saran yang dapat kami berikan yaitu : 1. Adanya kesetaraan antara siswa dan guru dalam kedisiplinan masuk sekolah. 2. Sebaiknya pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah perlu ditingkatkan. 3. Disiplin para guru dan siswa hendaknya dipertahankan/serta ditingkatkan 4. Peningkatan dalam pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah 5. Meningkatkan kuantitas dan kualitas buku-buku di perpustakaan. 6. Hendaknya UPT PPL FKIP UNTAN Pontianak lebih dapat meningkatkan kerjasama yang baik dengan sekolah mitra sehingga memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan PPL.

You might also like