You are on page 1of 18

1. A.

Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Apabila kehamilan ini direncanakan, akan memberi rasa kebahagiaan dan penuh harapan. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya. Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon progesteron dan hormon estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan (Mandriwati, 2008) Pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care (pemeriksaan kehamilan) sangat penting karena akan dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Menurut defenisi WHO angka kematian maternal ialah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap 1000 atau 10.000 kelahiran hidup, kini di beberapa Negara malahan terhadap 100.000 kelahiran hidup. Kemajuan yang telah dicapai dalam kira-kira setengah abad terahir telah diumumkan oleh banyak penulis. Di Inggris angka kematian menurun dari 44,2 per 10.000 kelahiran dalam tahun1928 menjadi 2,5 per 10.000 dalam tahun 1970. Perkembangan ini terlihat pula pada semua Negara-negara maju umumnya angka kematian maternal kini di Negara-negara itu berkisar antara 1,5 dan 3,0 per 10.000 kelahiran hidup (Sarwono, 2005). Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Tujuan antenatal yaitu untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal. Bidan telah diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan. Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. 1. B. Tujuan

1. Tujuan umum Untuk memberikan asuhan kebidaan pada ibu hamil sesuai dengan metode varney 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tujuan khusus Untuk mengumpulkan data subyektif dan obyektif Untuk interpetasi data dasar Untuk mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial Untuk mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan khusus Untuk merencanakan asuhan menyeluruh (komperhensif) Untuk melaksanakan perencanaan menyeluruh yang telah ditetapkan Untuk melaksanakan evaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan

1. Manfaat Untuk pasien: 1. Pasien dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janinnya selama kehamilan 1. Pasien dapat mengetahui cara mendeteksi jika ada kelainan-kelainan yang mungkin terjadi 1. Pasien dapat mengatasi keluhan-keluhan yang lasim terjadi pada ibu hmil Untuk mahasiswa: 1. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi dan analisa data melaluai pengumpulan data dan analisa data dan masalah 2. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa kebidanan yang meliputi kondisi pasien,masalah dan penyebab utama,masalah potensial, dan prognosa 3. Mahasiswa mampu membuat perencanaan yang rasional untuk menghasilkan rencana yang komperhensif sesuai diagnosa yang telah ditetapkan 4. Mahasiswa mampu melakukan realisasi dari rencana yang telah di susun 5. Mahasiswa mampu mengevaluasi langkah akhir dalam proses manejemen kebidanan berdasarkan program yang telah disusun secara lengkap.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. A.

Proses Terjadinya Buah Kehamilan

Sebelum terjadinya buah kehamilan terlebih dahulu terjadi konsepsi. Konsepsi adalah bertemunya inti ovum dan inti sperma. Konsepsi terjadi di ampularis tuba. Spermatozoa ditumpahkan masuk melalui kanalis servikalis. Dalam kapum uteri terjadin proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian lipoproteinya sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi. Kemudian kedua inti ovum bertemu dan membentuk zigot. Setelah terbentuk zigot terjadilah pembelahan, selama pembelahan sel terjadi, pembentukan sel di luar morula yang berasal dari corona radiata yang menjadi sel trofoblas, dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormon gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum. Setelah terjadi konsepsi, terjadilah nidasi pada hari ke enam dan ke tujuh. Pada saat tertanamnya blastula di endometrium mungkin terjadi perdarahan yang disebut tanda Hartman. Dengan terjadinya nidasi maka desidua basalis yang berhadapan dengan korion krondosum yang berkembang menjadi plasenta, desidua kapsularis yang menutupi hasil konsepsi. B. Diagnosa Kehamilan

Untuk menegakan diagnosa kehamilan dilakukan penelitian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan yaitu: 1. Tanda-tanda tidak pasti hamil

a.

Amenorea

Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) supaya dapat ditafsir umur kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan yang dihitung dengan rumus Neagle. 2. Mual dan Muntah ( nausea dan vomiting ) Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Karena sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness. Bila mual muntah terlalu sering disebut hiperemesis. c. Mengidam (ingin makanan khusus) ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada triwulan pertama.

d. Pingsan atau sincope Pingsan dapat terjadi bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak atau padat. e. Mamae menjadi tegang dan membesar disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar montgometry terlihat lebih besar. f. Sering Kencing sering kencing ini disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin. g. Konstipasi/obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormone steroid. h. Pigmentasi kulit dipengaruhi oleh hormone kortikostikoid plasenta dijumpai dimuka (cloasma gravidarum ), areola payudara, leher dan dinding perut (linea nigra) i. Varises Terdapat pada genetalia eksterna, kaki dan betis. Biasanya dijumpai pada triwulan III. Pengaruh hormone estrogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh darah vena 2. Tanda kemungkinan hamil a. Pembesaran abdomen Pembesaran uterus dan peningkatan tinggi fundus uteri karena pertumbuhan dan perkembangan janin secara langgsung juga menyebabkan pembesaran abdomen pada ibu yang disertai dengan regangan pada permukaan kulit abdomen yang terlihat berupa garisgaris yang disebut strie gravidarum. b. Perubahan pada organ pelvic a) b) c) Tnda chadwik Tanda Hegar Tanda piskacek : Vulva dan vagina berwarna keunguan : Segmen baeah uterus teraba lunak/lembek : Adanya tempat kosong pada rongga uterus

karena embrio bias any menempel di fundus

d) e)

Tanda godels Tanda Braxton hicks

: Servik teraba lunak : Kontraksi intermitten tanpa rasa nyeri pada

hamil. f) Tanda Ballottment : Pantulan yang terjadi setelah uterus teraba

3. Tanda-tanda pasti kehamilan

Tanda presumtif dan probabilitas tentang kehamilan tergantung pada perubahan yang dapat dirasakan dan dilihat oleh ibu. Bukti absolute merupakan kenyataan yang dikuatkan oleh janin itu sendiri. Yang mencakup: 1. Mendengar DJJ : DJJ dapat didengar dengan menggunakan stetoskop idenes pada kehamilan 18-20 minggu dan bisa juga menggunakan system Doppler. DJJ rata-rata adalah 120-160x / menit 2. Merasakan bagian-bagian janin Dpat dirasakan pada pemeriksaan leopd I leopod IV 3. Melihat hasil konsepsi dari USG dan rangka janin pada pemeriksaan kehamilan dengan x-ray gelombang prekuensi tinggi. USG digunakan untuk pemeriksaan kehamilan yang merupakan alat diagnostic yang aman bagi ibu dibandingkan dengan x-ray karena radiasi sinar roentgen mempunyai pengaruh yang kurang baik bagi perkembangan janin. 4. Merasakan gerakan janin Gerakan janin yang dirasakan oleh pemeriksa merupakan tanda pasti kehamilan yang disebut quikening. Pada primigravida gerakan janin dirasakan pada 22-24 minggu masa gestasi dan pada multigravida gerakan janin dirasakan pada 20 minggu masa gestasi. 5. Merasakan elektrokardiogram janin Implus listrik yang terjadi dalam jantung janin terekam dengan meletakan elektroda dari CTG pada abdomen ibu, ini penting pada kehamilan dengan resiko/komplikasi untuk menentukan kesejahteraan janin. C. Menentukan usia kehamilan dan tafsiran kehamilan

1. Menentukan usia kehamilan a. Dari HPHT (hari pertama haid terakhir) b. Dari tinggi fundus uteri c. Dari saat mulainya terasa pergerakan janin d. Dari saat milai terdengarnya DJJ e. Dari masuk atau tidaknya kepala kedalam rongga panggul f. Dari USG dengan mendengarkan diameter biparietal g. Dengan pemeriksaan amniocentesis 2. Menentukan tafsiran persalinan Saat persalinan tergantung dari saat ovulasi, Karena saat ovulasi ditentukan oleh lamanya siklus, maka hukum neagle menggunakn rumus tanggal +7, bulan -3, tahun +1. 1. D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan 1. Status kesehatan

Status kesehan ibu dapat dilihat dari keadaan umum ibu yang baik, sehingga kehamilan sehat dan nyaman. Dilihat dari kehamilan, persalinan, nifas yang lalu, kondisi menahun (asma, alergi, dll), infeksi yang pernah dialami (gangguan perkemihan), radang vagina, TORCH 1. Status gizi 1. Gizi yang adekuat selama hamil menjamin pertumbuhan janin sehingga BB lahir optimal. Dapat dinilai dari LILA ibu minimal 23,5 cm. Kecukupan gizi ibu terpenuhi dengan baik jika selama hamil terjadi peningkatan berat badan 10-12 kg 2. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia, abortus, partus, prematur, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, dan sepsis puerpuralis. Makanan yang berlebihan dapat menimbulkan komplikasi seperti kegemukan, janin besar, preeklamsia 1. Gaya hiduup Wanita yang 2-3 kali minum alkohol pada awal kehamilan dalam jumlah sedikit dapat menimbulkan lebih sedikat cacat struktur dan keterlambatan pertumbuhan janin. Peminum berat selama kehamilan dapat menyebabkan : 1. Fetal alkohol syndrome (FAS) 2. Komplikasi : BBLR, cacat mental, kematian bayi, keguguran, prematur, kelainan kongenital.

Pada ibu yang mengkonsumsi cafein tidak ada bahaya dalam penggunaanya jika dalam dosis menengah (tiga cangkir selama 24 jam) selama hamil. 1. Kehamilan di luar nikah Kehamilan yang tidak diharapkan dapat menyebabkan BBLR, kematian bayi, abortus, hiperemesis, hipertensi kehamilan, prenatal terlambat. 1. Faktor psikologis Stressor : variable sebagai penyebab timbulnya stress Stressor berasal dari dalam tubuh (internal) dan dari luar tubuh (eksternal). Stressor internal dapat menyebabkan perubahan fisik, sedangkan stressor eksternal mempengaruhi lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. 1. Support keluarga Penerimaan keluarga terhadap kehamilan. 1. Partner abuse Kekerasan rumah tangga yang dialami wanita hamil dan perasaan kehilangan kekuasaan personal dalam keluarganya. 1. Faktor lingkungan, sosbud, dan ekonomi Kebiasaan adat istiadat menguntungkan. 1. Fasilitas kesehatan : 1) 2) 3) 4) Ketersediaan Keterjangkauan Jarak Layanan 1. Ekonomi : 1) 2) 3) 4) Taraf hidup menurun Malnutrisi Hygiene yang kurang Akses pelayanan kesehatan yang kurang 1. E. Kebutuhan Ibu Hamil TW I, II, III

1. Nutrisi Peningkatan laju metabolisme basal hingga 20 % sehingga perlu meningkatkan asupan nutrisi tertentu masa kehamilan. 1. Energi : 285-300 kalori/ hari 2. Protein : 60 g/hari tambahan sekitar 9 g (1,39/Kg/hari) 3. Cairan : 8-12 gelas / hari d. Zat besi : 1000 mg (500mg pertumbuhan janin dalam plasenta, 300 untuk pertumbuhan masa sel darah merah ibu, 200 mg untuk kehilangan basal). Pemberian suplemen zat besi kepada ibu hamil minimal 90 tablet 1. Kalsium : 500 mg/hari 2. Asam Folat : 0,4 mg/hari 3. Vitamin C : 25 mg/hari Peningkatan BB pada kehamilan dianjurkan 10-12 kg selama hami dan dianjurkan peningkatan BB 0,5-1 kg/minggu 1. Pekerjaan Wanita hamil dapat melakukan pekerjaan di rumah, di kantor, di pabrik, asalkan bersifat ringan.kelelahan harus dicegah shingga perlu diselingi waktu istirahat. Usahakan ibu hamil tidak terlalu lama berdiri atau duduk. Gunakan tempat duduk menyangga badan dan pijakan kaki untuk membantu ibu meredakan tekanan vena. 1. Exercise/ senam hamil Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai berikut: a. Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki, varices, bengkak dan lain-lain. b. Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan 02 terpenuhi. c. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul dan lain-lain. d. e. f. Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan. Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi. Mendukung ketenangan fisik

Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan senam hamil sebagai berikut : a. Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan (22 minggu)

b. Diutamakan kehamilan pertama atau pada kehamilan berikutnya yang menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak prematur pada persalinan sebelumnya c. d. e. Latihan harus secara teratur dalam suasana yang tenang Berpakaian cukup longgar Menggunakan kasur / matras 1. Pakaian Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk / pita yang menekan dibagian perut / pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. 1. Seksualitas Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak dapat ditawar, tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil, kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual. Pada hamil muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila terdapat keguguran berulang atau mengancam kehamilan dengan tanda infeksi, pendarahan, mengeluarkan air. Pada kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang persalinan perlu dihindari hubungan seksual karena dapat membahayakan. Bisa terjadi bila kurang higienis, ketuban bisa pecah, dan persalinan bisa terangsang karena, sperma mengandung prostaglandin. Biasanya pada TW III akan terjadi peningkatan libido. 1. Perawatan diri / personal hygiene Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri. Kebersihan badan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi, karena badan yang kotor yang banyak mengandung kuman-kuman. 1. Perawatan rambut Rambut harus bersih, keramas satu minggu 2-3 kali 1. Payudara Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Pada TW III dianjurkan melakukan perawatan payudara untuk persiapan laktasi setelah persalinan nanti.

1. Perawatan vagina / vulva Hal hal yang harus diperhatikan adalah 1. 2. 3. Celana dalam harus kering dan memakai bahan katun Tidak perlu menggunakan sabun saat cebok Sesudah BAB / BAK dilap dengan tissue 1. Perawatan kuku Kuku tangan dan kaki harus bersih dan tidak panjang 1. Imunisasi Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat yang membahayakan Janin. Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1 bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8 bulan. 1. Eliminasi Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar, untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar mengalami obstipasi (sembelit). 1. Traveling Ibu hamil boleh berpergian asalkan ada waktu beristirahatnya, dan gunakan alat pengaman kendaraan seperti sabuk pengaman, sandaran, kaca mata, helm, dll 1. Istirahat / Tidur Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang 1 jam. F. TUJUAN USG PADA TW III 1. Untuk mengetahui perkembngan janin 2. Untuk mengetahui posisi janin 3. Untuk mengetahui air ketuban apakah cukup atau tidak

4. Mengetahui keadaan plasenta 5. Untuk mengetahui tafsiran berat badan janin, lingkar kepala, lingkar perut, panjang femur G. Ketidaknyamanan Selama Kehamilan pada Trimester III

1.

Sering buang air kecil (nokturia) Penanganan: - kosongkan saat terasa dorongan untuk kencing

- batasi minum diuretic seperti : kopi, the, cola dengan cafein - perbanyak minum pada sianh hari dan jngan kurangin minum di malam hari kecuali jika mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan 2. Oedema Penanganan: - hindari posisi berbaring terlentang hindari posisi berdiri untuk waktu yang lama, istirahat dengan berbaring miring kekiri dengan kaki agak ditinggikan tinggikan kaki jika dapat jika perlu sering kaki untuk ditekuk ketika duduk atau berdiri angkat kaki ketika duduk atau istirahat hindari kaos kaki yang ketat lakukan senam atau latihan yang teratur

3. Striae gravidarum (garis-garis diperut) Penanganan: - gunakan emolien topiksl antipruritas jika ada indikasinya kenakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen

4. Insomnia / sulit tidur Penanganan: - gunakan teknik relaksasi tidur mandi air hangat, minum-minuman hangat atau susu,the dengan susu sebelum

melakukan aktifitas yang tidak menstimulasi sebelum tidur

5. Konstipasi Penanganan: - tingkatkan intake cairan dan serat didalam diet membiasakan buang air secara teratur buang air besar segera setelah ada dorongan melakukan senam atau latihan yang teratur istirahat yang cukup

6. Hemoroid Penanganan: hindari konstipasi

makan makanan berserat gunakan konpres es, kompres hangat dengan perlahan masukan kembali kedalam rectum jika perlu

7. Keputihan Penanganan: - tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari memakai pakaian dalam yang trbuat dari katun mengganti pakaian dalam setiap kali basah

8. Kram pada kaki Penanganan: - kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi), berlatih dorsi fleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot yang terkena dan gunakan penghangat otot 9. Nafas sesak (hiperventilasi) Penanganan: jelaskan penyebab fisiologisnya

secara periodic berdiri dan merentangkan lengan diatas kepala serta menarik nafas panjang mendorong postur tubuh yang baik untuk melakukan pernafasan 10. Varices pada kaki / vulva

Penanganan: - tinggikan kaki sewaktu berbaring berbaring dengan posisi kaki ditinggikan 90 beberapa kali sehari jaga agar kaki jangan bersilang hindari berdiri atau duduk terlali lama istirahat dalam posisi berbaring miring kekiri senam / exercise, hindari pakaian dan korset yang ketat jaga postur tubuh yang baik 11. Perut panas Penanganan: - makan sedikit-sedikit tapi sering hindari makanan berlemak terlalu banyak makanan yang

digoreng, makanan yang berbumbu dan yang merangsang hindari rokok, kopi, alcohol, coklat (mengiritasi gastric) hindari berbaring setelah makan dan segera sebelum tidur. hindari minuman selain air putih saat makan sikap tubuh / postur tubuh yang baik 12. Perut kembung Penanganan: hindari makan makanan yang mengandung gas

mengunyah makanan secara sempurna lakukan senam secara teratur pertahankan saat kebiasaan buang air besar yang normal 13. Pusing (syncope) Penanganan: - bangun secara perlahan dari posisi istirahat

hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang panas hindari berbaring dalam posisi terlentang 14. Sakit punggung bawah dan atas

Penanganan: - gunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat benda berjongkok dan bukan membungkuk, untuk mengangkat setiap benda agar kaki (paha) yang menahan dan bukan punggung yang akan menahan beban dan tegangan. lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit di depan kaki yang lain pada waktu membngkuk agar terdapat tuas untuk keseimbangan pada waktu bangkit dari posisi jongkok. gunakan BH yang menopang dan dengan ukuran yang tepat gunakabn bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung gunakan kasur yang keras untuk tidur

berlatihlah dengan cara mengangkat panggul, hindari ketidaknyamanan karena pekerjaan, sepatu dengan hak tinggi, mengangkat beban berat dan keletihan Persiapan persalinan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. H. Pakaian ibu dan bayi Psikologi ibu / persiapan mental ibu dalam menghadapi persalinan Dana / biaya Kendaraan / transportasi Donor Darah ( pendonor ) Tempat persalinan Penolong persalin Dan lain-lain Tanda Bahaya Kehamilan pada TW III

1. Perdarahan pervaginam Pada awal kehamilan perdarahan merah, banyak dan disertai nyeri-nyeri (abortus, mola hidatidosa, ektopik). Pada kehamilan lanjut mengarah ke plasenta previa, atau sulosio plasenta. 2. Sakit kepala hebat Sakit kepala hebat yang tidak dapat hilang dengan istirahat, kadang disertai denngan penglihatan kabur. 3. Bengkak pada muka dan ekstremitas

Bengkak muncul pada muka dan tangan tidak hilang pada saat istirahat, dan dapat disertai dengan keluhan lain. 4. Nyeri abdomen hebat Nyeri hebat menetap dan tidak hilang dengan istirahat mengarah pada kehamilan ektopik, abortus, radang panggul, sulosio plasenta. J. Perawatan kehamilan (ANC) I. Tujuan: 1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastiakn kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin 2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu dan bayi 3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit yang secara umum, kebidanan, dan pembedahan. 4. Mempersiapakn ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif 5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh secara normal II. Pemeriksaan ANC Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya, oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan 4x kunjungan selama periode antenatal menurut WHO. 1). Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu) 2). Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 28 minggu) 3). Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 36 dan sesudah minggu ke 36) Ibu hamil tersebut perlu lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah, dan ia hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila mana ia merasakan tanda tanda bahaya atau jika ia merasa kawatir. Memperhatikan batasan dan tujuan pengawasan antenatal, maka jadwal pemeriksaan adalah sebagai berikut: 1. Pemeriksaan pertama

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui lambat haid 2. Pemeriksaan ulang

-setiap bulan sampai umur kehamilan 6 7 bulan

-setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan -setiap 1 minggu sekali sejak umur 8 bulan sampai terjadi persalinan 3. Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan keluhan tertentu

Kunjungan ANC di kenal dengan 7 T: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Timbang BB Ukur Tinggi badan Ukur Tekanan darah Pemberian imunisasi TT Pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan Temu wicara Tes PMS

Pengkajian data kesehatan ibu hamil meliputi: 1. 2. 3. 4. Riwayat kesehatan, sosial, riwayat kebidanan, riwayat penyakit. Pemeriksaan fisik (KU, BB, TB, TD, N, S, R, LILA) Inspeksi (dari rambut sampai ujung kaki) Palpasi (leher, dada dan payudara, abdomen/Leopold,extremitas(kaki dan tangan)

Pada palpasi abdomen terbagi atas: Leopold I: untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang terdapat dalam fundus. Leopold II: untuk menentukan letak punggung janin dan bagian-bagian kecil janin. Leopold III: untuk menentukan apa yang terdapat pada bagian bawah dan apakah bagian bawah tersebut sudah atau belum terpegang oleh PAP. Leopold IV: untuk menentukan seberapa besar bagian terbawah janin yang sudah terpegang oleh PAP. 5. Auskultasi: DJJ

6.

Perkusi: reflex patella

III. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL 1. Identifikasi ibu (nama,umur, agama, pendidikan, pekerjaan, bangsa, alamat) 2. Menanyakan alasan memeriksakan diri 3. Riwayat kehamilan sekarang : (gerakan janin, kapan mulai dirasakan, masalahmasalah) 4. Riwayat kebidanan yang lalu : (Tgl/bl/th, umur anak, jenis persalinan, lama menyusui) 5. Riwayat menstruasi ( menarche, siklus haid, lama haid, jumlah darah, ada nyeri apa tidak) 6. Riwayat KB ( jenis KB ,lama menggunakan, keluhan) 7. Riwayat kesehatan ( penyakit yang pernah diderita ibu) 8. Riwayat biopsikososial dan spiritual ( status perkawinan, respon keluarga) 9. Menanyakan keadaan dan pengetahuan ibu tentang kehamilan 10. Pemeriksaan fisik a) Pemeriksaan umum

TB, BB, tanda vital, LILA b) Kepala & leher

Edema di wajah Cloasma gravidarum / tidak Mata berwarna kuning/ tidak Leher pembengkakkan / tidak c) Tangan & kaki

Edema di jari / tidak Kuku jari pucat/ tidak Varicess pada urat nadi Refleks patella d) Kulit

Kebersihan, penyakit kulit e) Payudara

Ukuran simetris

Puting susu / payudara menonjol/ tidak Keluar kolostrum / tidak Terdapat benjolan / tidak f) Abdomen

Luka bekas operasi TFU (bila UK > 12 mg) Letak, presentasi, posisi, penurunan, bagian bawah janin (bila UK > 36 mg) DJJ (bila UK > 18 mg) g) Genetalia luar

Varicess / kondiloma Perdarahan/ luka Cairan yang keluar h) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan HB Pemeriksaan protein urine dan glukosa urine Rongent USG 1. Asessment 2. Planning 3. Implementasi: Tindakan

You might also like