You are on page 1of 16

ARTIKEL

INKONSISTENSI PANCASILA

Oleh M.Erfani NIM 091910101070

PROGRAM STRATA 1 TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2012

PERGAULAN BEBAS DIKALANGAN REMAJA

M.ERFANI (091910101070) FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS JEMBER

ABSTRAK Generasi muda saat ini kurang memiliki rasa Cinta Tanah Air, ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda - anak muda untuk pergi kebioskop dari pada ke museum-museum sejarah perjuangan bangsa, dari , serial- serial bioskop yang semakin tidak jelas seperti film-film yang tidak selayaknya di putar mulai gemarnya pergi ketempat-tempat bioskop itulah yang mulai munculnya kehidupan pergaulan bebas akan membuat generasi muda termotivasi lewat dunia seks bebas (free seks). Tidak hanya itu rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia membuat kurangnya pengetahuan akan bahanya melakukan sex bebas dan pemakaian narkoba maka bagi kaum perempuan sulitnya penjaga kegadisan di masa muda yang berdampak pernikahan diusia dini. Kata kunci : Pergaulan Bebas, Generasi Muda

PENDAHULUAN Generasi muda saat ini

merupakan tayangan yang kurang produktif bagi perkembangan anak selain itu hal-hal yang terkait dengan Bangsa ini tidak mendapat sorotan yang tajam mengenai yang budaya, dapat

kurang memiliki rasa Cinta Tanah Air, ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda -anak muda untuk pergi kebioskop dari pada ke museum-museum sejarah perjuangan bangsa, ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil dari hal tersebut yakni yang pertama

masalah

sosial

menimbulkan Rasa cinta tanah air. Hal lain yang dapat menjadi penyebab yakni pendidikan yang kurang sehingga dapat menyebabkan seseorang tidak tau akan Bangsanya sendiri. Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan ini dapat

kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil, sinetronsinetron yang ditayangkan ditelevisi

dilihat dari beberapa hal yakni tingginya angka pemakai

tertanam serta budi pekerti tiap individu. Hal ini merupakan tanggung jawab seluruh elemen agar hal-hal seperti ini tidak terjadi dan dapat diatasi.Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya yakni peran orang tua didalam keluarga dalam mengawasi tingkah laku anak namun tidak berhak bertindak otoriter terhadap anak, dan dapat menjalankan fungsi sebagai orang tua dengan baik, diantaranya memberikan kasih

NARKOBA dikalangan remaja yakni pemakai remaja,dan narkoba adanya dikalangan seks bebas

dikalangan remaja, angka remaja yang melakukan seks bebas hingga saat ini mencapai 50 persen ramaja melakukan hubungan seks diluar nikah . Ini sangat mengkawatirkan bagi Bangsa Indonesia krisis moral yang terjadi dikalangan remaja yang menyebabkan terjadi . Hal ini perlu diatasi agar tidak menyebabkan kemandulan seks bebas dapat

sayang, pendidikan budi pekerti, serta mengajarkan cinta kasih

terhadap sesama. Sehingga terjadi keselarasan dirinya keluarganya. Peneliti bermaksud mengkaji lebih jauh tentang dampak pergaulan remaja saat ini, terutama pada antara serta anak dengan

dalam Bangsa karena perlu diingat lagi bahwa Masa depan Bangsa sangat tergantung pada Generasi muda, upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh kita semua yakni misalnya saja dengan Pendidikan formal yang didalamnya ada suatu pendidikan moral selain pendidikan keagamaan yakni adanya pendidikan tentang bahaya NARKOBA,

lingkungan

kehidupan seks bebas yang semakin lama akan menjadi budaya bangsa ini dan akan menjadikan bobroknya Negara ini. Adapun masalah pokok yang dapat dikaji dalam penelitian ini, yaitu : 1. Sejauh mana pergaulan anak remaja saat ini.

hubungan Seks diluar nikah serta pentingnya pendidikan budi pekerti yang harus dijalankan. Sebab baik buruk kelakuan seseorang bermula dari baik buruknya iman yang

2. Dampak apa saja yang dapat mengakibatkan pergaulan bebas. terjadinya

lewat aborsi pun dilakukan, untuk melenyapkan jabang bayi yang

belum mereka kehendaki. Jika sudah begitu, orangtua bakal mengurut

TINJAUAN PUSTAKA Remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa,

dada. Salah bunda mengandung? Kurang perhatian? Terlalu

dimanjakan? Atau karena pengaruh budaya Barat yang menghalalkan berpacaran tanpa batas hingga

Remaja atau kawula muda adalah harapan bangsa. Di pundak mereka, masa depan dan cita-cita bangsa ini dipertaruhkan. Mereka dididik agar mengenal bangku sekolah, tahu

budaya kumpul kebo? Disalah satu harian ibukota tertanggal 22 Desember 2006 ketua Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dalam salah satu kesempatan mengatakan bahwa 15% remaja Indonesia yang berusia 10-24 tahun telah melakukan hubungan sexual diluar nikah. Sementara itu United (UNPF) Keluarga Nation dan Population Badan Fund

sopan santun, bermoral, beragama, peduli lingkungan, depan, positif dan lain. peduli masa nilai-nilai

segudang Tapi

sebagaimana

remaja umumnya, mereka tak lepas dari keceriaan dunia remaja yang diakrabinya. Dalam batas wajar, masa remaja sering meninggalkan kesan manis. Sekadar mejeng di mal memang bukan barang haram. Tapi tak sedikit di antara mereka yang "berjalan" terlalu jauh. Mereka

Koordinasi Nasional

Berencana

(BKKBN) mensinyalir jumlah kasus aborsi di Indonesia mencapai 2,3 juta pertahunnya, dengan 20%

diantaranya dilakukan

oleh para

menjadi lepas kendali. Buntutnya adalah kebablasan. Misalnya terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain. Tak sedikit pula di antara mereka yang kemudian hamil di luar nikah akibat sex bebas (free sex). Jalan pintas

remaja. Catatan akhir tahun 2002 Polda Metro Jaya melaporkan kasus

terjadinya

peningkatan

perkosaan di DKI jaya dari 89 kasus pada tahun 2001 menjadi 107 kasus (kenaikan 20%) pada tahun 2002. Data di atas menunjukkan kian

maraknya sex bebas (free sex) di masyarakat remaja. Para ustad, pendidik, orang tua, tenaga medis, pejabat, dan siapa saja yang merasa prihatin telah lama meneriakkan kecemasan mereka kita terutama kaum

pernah melakukan hubungan intim atau sanggama. Ada beberapa sebab yang dapat dijadikan alasan merebaknya "wabah mengerikan" ini, di

antaranya adalah 1. Pengaruh Negatif Media Massa Media masssa seperti televisi, film, surat kabar, majalah dan sebagainya belakangan semakin banyak memasang dan gambardan adegen yang

terhadap menggejalanya kebebasan seks di kalangan remaja. Kecemasan mereka memang beralasan dan dari

memperoleh berbagai

pembenaran

penelitian

yang pernah

mempertontonkan gambar seks seronok

dilakukan di Indonesia. Di tahun 1987, misalnya, tim dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

serta

kehidupan

glamour yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hal ini diperparah lagi dengan tehnologi menembus berkembangnya internet batas-batas yang negara

meneliti perilaku seks di kalangan siswa sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) di Jakarta dan Banjarmasin. Sebanyak 2% dari total responden menyatakan pernah bersanggama

dan waktu yang memungkinkan kawula muda mengakses hal-hal yang bisa meningkatkan nafsu seks. Informasi tentang seks yang salah suasana. turut memperkeruh remaja

(koitus). Yang berciuman, merabaraba, atau berpelukan bagian sambil tubuh

meremas-remas

tertentu (petting) lebih banyak lagi. Kemudian, April 1995, tim dari Universitas Diponegoro, Semarang, dan Dinas Kesehatan Jawa Tengah juga meneliti perilaku seks di Tim

Akibatnya

cenderung ingin mencoba dan akhirnya terjerumus kepada sex bebs (free sex). 2. Lemahnya Keimanan Hampir semua, bila tidak mau dikatakan semua, perilaku seks bebas, tahu akan beban dosa

kalangan

siswa

SLTA.

menyimpulkan, sekitar 10% dari 600.000 siswa SLTA di Jawa Tengah

yang mereka terima. Tapi entah kenapa, bagi mereka hal itu 'dibelakangkan' dan menjadikan nafsu sebagai pemimpin. lemahnya Ini rasa

terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian. Penyakit klamin yang dapat terjadi adalah kencing

menunjukkan keimanan mereka. 3.

nanah (Gonorrhoe), raja singa (Sifilis), herpes genitalis, venereum

Tidak adanya pendidikan sex

limfogranuloma

yang benar, tepat dan dilandasi nilainilai agama. 4. Lemahnya pengawasan orang tua. 5. Salah dalam memilih teman Dampak dari sex

(LGV), kandidiasis, trikomonas vaginalis, kutil kelamin dan

sebagainya. Karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki

berada di luar tubuh, gejala PMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan. Tanda-tanda PMS

bebas (free sex), khususnya pada remaja dapat dibagi menjadi 1. Bahaya Fisik Bahaya fisik yang dapat

pada laki-laki antara lain: berupa bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada penis/alat kelamin, luka tidak sakit; keras dan berwarna merah pada alat kelamin, adanya kutil atau tumbuh daging ayam, rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin, rasa sakit yang hebat pada saat kencing, kencing nanah atau darah yang berbau busuk, seperti jengger

terjadi adalah terkena penyakit kelamin (Penyakit Menular

Sexual/ PMS)

dan HIV/AIDS

serta bahaya kehamilan dini yang tak dikehendaki. PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual.

Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti

pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak

diobati dengan benar, penyakit ini dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti

bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian menjadi borok. berubah

kelihatan bersih penampilannya, mencuci alat kelamin setelah berhubungan seksual, minum

jamu-jamuan, minum antibiotik sebelum dan sesudah

Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari. Jika ada gejala,

berhubungan seks. AIDS singkatan dari Aquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah kumpulan gejala penyakit akibat

biasanya berupa antara lain: rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau

berhubungan seksual, rasa nyeri pada perut bagian bawah, pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin, keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan

menurunnya system kekebalan tubuh. Penyebabnya adalah virus HIV. singkatan HIV sendiri dari adalah Human

Immunodeficiency Virus. AIDS merupakan penyakit yang salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual.

disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat

Selain itu HIV dapat menular melalui pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV, menerim tranfusi darah yang tercemar HIV atau dari ibu

kelamin atau sekitarnya, keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal, timbul darah bercak-bercak setelah

hamil yang terinfeksi virus HIV kepada bayi yang

berhubungan seksual, bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin. Perlu diketahui bahwa PMS tidak dapat dicegah hanya

dikandungannya. Di Indonesia penularan HIV/AIDS paling

banyak melalui hubungan seksual yang tidak aman serta jarum suntik (bagi pecandu narkoba). Sesudah terjadi infeksi virus HIV, awalnya tidak

dengan memilih pasangan yang

memperlihatkan

gejala-gejala

mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental/ emosi/psikologis dan kesiapan sosial/ekonomi. seorang siap Secara umum, dikatakan jika telah

khusus. Baru beberapa minggu sesudah itu orang yang terinfeksi sering menderita penyakit ringan sehari-hari seperti flu atau diare. Pada periode 3-4 tahun kemudian penderita tidak memperlihatkan gejala khas atau disebut sebagai periode tanpa gejala, pada saat ini penderita merasa sehat dan dari luar juga tampak sehat. Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, dimulut, sering dan sariawan terjadi

perempuan fisik

secara

menyelesaikan tubuhnya (ketika

pertumbuhan tubuhnya

berhenti tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun. Sehingga usia 20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik. Kehamilan pada usia yang sangat dini dan tidak dikehendaki akan menyebabkan terjadinya resiko kehamilan dan persalinan serta resiko pada janin seperti panggul sempit kontraksi rahim yang lemah ketidak teraturan tekanan

pembengkakan di kelenjar getah bening dan pada akhirnya bisa terjadi berbagai macam penyakit infeksi, kematian. kanker Untuk dan bahkan

mendeteksi

adanya antibodi terhadap virus HIV, yang menunjukkan adanya virus HIV dalam tubuh,

darah yang dapat berdampak pada keracunan kehamilan serta kejang-kejang yang dapat

dilakukan tes darah dengan cara Elisa sebanyak 2 kali. Kemudian bila hasilnya positif, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan cara Western Blot atau

menyebabkan kematian Remaja atau calon ibu merasa tidak ingin dan tidak siap untuk hamil maka ia bisa saja tidak mengurus dengan baik kehamilannya

Immunofluoresensi. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan atau

Gangguan

pertumbuhan

merupakan

sebab

utama

organ-organ tubuh pada janin kecacatan Sulit mengharapkan adanya perasaan kasih sayang yang tulus dan kuat dari ibu yang tidak kehamilan menghendaki bayi yang

kematian perempuan yang melakukan samping berdampak psikologis. karena itu aborsi. aborsi pada Di juga

kondisi

Perasaan sedih bayi,

kehilangan

beban batin akibat timbulnya perasaan penyesalan bersalah yang dan dapat

dilahirkanya nanti. Sehingga masa depan anak mungkin saja terlantar Mengakhiri kehamilannya

mengakibatkan depresi. 2. Bahaya perilaku dan kejiwaan Sex bebas akan menyebabkan terjadinya penyakit kelainan

atau sering disebut dengan aborsi. Di Indonesia aborsi dikategorikan sebagai

seksual berupa keinginan untuk selalu melakukan hubungan sex. Sipenderita sellau menyibukkan waktunya dengan berbagai

tindakan ilegal atau melawan hukum. Karena tindakan

aborsi adalah ilegal maka sering dilakukan secara dan

khayalan-khayalan seksual, jima, ciuman, rangkulan, pelukan, dan bayangan-bayangan bentuk tubuh wanita luar dan dalam. pemalas,

sembunyi-sembunyi tidak aman.

Aborsi tidak

aman berkontribusi kepada kematian dan kesakitan ibu. Aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan perempuan dilakukan sembarangan yaitu terutama jika secara oleh

Sipenderita

menjadi

sulit berkonsentrasi, sering lupa, bengong, ngelamun, badan jadi kurus dan kejiwaan menjadi tidak stabil. Yang ada dipikirannya hanyalah seks dan seks serta keinginan untuk melampiaskan nafsu seksualnya. Akibatnya bila tidak mendapat teman untuk sex bebas, ia akan pergi ke tempat

mereka yang tidak terlatih. Perdarahan yang terus-

menerus serta infeksi yang terjadi setelah tindakan aborsi

pelacuran

(prostitusi)

dan

kemasyarakatan,

bahkan

tak

menjadi pemerkosa. Lebih ironis lagi bila ia tak menemukan orang dewasa sebagai korbannya, ia tak segan-segan memerkosa anakanak dibawah umur bahkan

jarang ia akan terlibat dalam masalah kriminalitas. Hal yang lebih ironis lagi adalah sering ayah dari anak yang terlahir akibat sex bebas tidak jelas lagi siapa ayahnya. Sex bebas juga akan

nenek yang sudah uzur. 3. Bahaya sosial Sex bebas juag akan tidak

menyebabkan

berantakannya

menyebabkan

seseorang

suatu keluarga dan terputusnya tali silaturrahmi dan kekerabatan. Orang tua biasanya tidak akan perduli lagi pada anak yang telah jauh tersesat ini, sebaliknya

lagi berpikir untuk membentuk keluarga, apalagi mempunyai memikul anak, sebuah

tanggung jawab. Mereka hanya menginginkan hidup di atas

seorang remaja yang merasa tidak dipedulikan lagi oleh orang tuanya akan semakin nekad,

kebebasan semu. Lebih parah lagi seorang sex wanita bebas yang pada

melakukan

membangkang dan tidak patuh lagi pada orang tua. Ia juga akan terlibat konfrontasi dengan sanak saudara lainnya. Hal ini pada akhirnya dapat menimbulkan rasa frustasi dan kecewa serta dendam tak kesudahan terhadap anggota keluarga sendiri. 4. Bahaya perekonomian Sex bebas akan melemahkan perekonomian si pelaku karena menurunnya produktivitas si

akhirnya akan terjerumus ke dalam lembah pelacuran dan prostitusi. Anak yang terlanjur terlahir akibat sex bebas (perzinahan) tidak mendapatkan cinta kasih dari ayahnya dan kelembutan belainan ibunya. Ia tidak akan mendapat perhatian dan

pendidikan yang cukup. Setelah ia tahu bahwa ia terlahir akibat perzinahan, maka kejiwaannya akan menjadi kaku dan tersisih dalam pergaulan dan sosial

pelaku akibat kondisi fisik dan mental yang harta menurun, untuk

penghamburan

memenuhi

keinginan

sex

sedangkan saat itu ia beriman.... (HR. Bukhari dan Muslim) Diantara seorang bahaya jika akhirat, tidak

bebasnya. Disamping itu sipelaku juga akan berupaya mendapatkan harta dan uang segala dengan cara

pezina

menghalalkan

bertaubat akan dilipat gandakan siksaanya pada hari kiamat,

termasuk dari jalan yang haram dan keji seperti korupsi, menipu, judi, bisnis minuman keras dan narkoba dan lain sebagainya. 5. Bahaya keagamaan dan akhirat Para pemuda yang terperosok kedalam lumpur kehanyutan sex bebas dan kemerosotan akhlak akan ditimpa 4 macam hal tercela yang diisyaratkan dan disebutkan tanda-tandanya oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang

sebagaimana firman Allah SWT: Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan beserta membunuh diharamkan Allah yang lain dan jiwa tidak yang Allah

(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina, barangsiapa yang

melakukan demikian itu niscaya ia mendapat (pembalasan) dosa (nya) (yakni) azb akan untuknya

tercantum dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani. Rasulullah Jauhilah SAW zina bersabda karena : ia

dilipatgandakan

pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina (QS. Al

mengakibatkan 4 macam hal; menghilangkan wibawa di wajah, menghalangi dalam rezeki, dimurkai

Furqaan: 68-69)

Allah dan menyebabkan kekelan neraka (HR. Ath-

METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitataif. Menurut Stake (dalam Heru Basuki, 2006) studi kasus adalah bentuk penelitian (inquiry) atau studi tentang suatu masalah yang memiliki

Thabrani). Seorang pezina ketika ia melakukan zina akan terlepas dari keimanan dan ke Islaman, sebagaimana hadist Rasulullah SAW: Tidak ada seorang pezina ketika melakukan zina

sifat kekhususan (particulary), dapat dilakukan baik dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif, dengan sasaran maupun perorangan kelompok, (individual) bahkan

TEKNIK PENGUMPULAN DATA Metode digunakan adalah penelitian penelitian yang ini

dalam

menggunakan

metode

kualitatif. Metode kualitatif menurut Bogdam Moleong, prosedur dan 2000) Taylor sebagai (dalam suatu yang

masyarakat luas. Dalam buku yang penulis susun ini lebih ditekankan pendekatan studi kasus.

penelitian

menghasilkan data deskriptif berupa 1. Ciri-ciri studi kasus Moleong menyebutkan studi (2000) kasus kata-kata tertulis atau lisan dan orang-orang diamati. dan perilaku yang

memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Partikularistik b. Naturalistik c. Data uraian terinci d. Induktif e. Heuristik 2. Subjek penelitian a. Remaja yang berusia 17 tahun b. Pernah melakukan perilaku seks bebas seperti : ALAT BANTU PENGUMPULAN DATA Menurut Poerwandari (2001), peneliti berperan besar dalam seluruh proses penelitian, mulai dari memilih topik, mengumpulkan menganalisismdan menginterpretasikannya. pengumpulan data-data, Dalam penulis data hingga

membutuhkan alat bantu (instrumen penelitian). Dalam penelitian ini menggunakan alat bantu : 1. Pedoman Wawancara 2. Pedoman Observasi

kissing, necking, petting sampai intercourse c. Jumlah Sampel

TAHAP-TAHAP PENELITIAN 1. Tahap Persiapan penelitian 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

3. Alat Perekam

KEAKURATAN PENELITIAN Patton (1990) membedakan empat macam sumber informasi yaitu

b. Hasil observasi wawancara subjek 1. Setting tempat 2. Keadaan subjek

subjek penelitian, metode penelitian, penyidik (peneliti) dan teori. a. Triangulasi data b. Triangulasi pengamat c. Triangulasi teori

3. Hasil observasi perilaku subjek Sudah menjadi rahasia

umum, kepedulian pemilik indekos terhadap aktivitas penyewa indekos

HASIL DAN ANALISIS Hasil Wawancara dan observasi 1. Pelaksanaan dan observasi Pelaksan aan wawanca ra Ke-1 01 Agust us 2011 Ke-2 04 Agust us 2011 15.0 0 20.1 5 15.0 0 20.1 5 Ruma h subje k Ruma h subje k Tangg al Wak tu Temp at

menyebabkan ruang gerak tak pernah bisa diidentifikasi. Sederet alasan klasik yang mengemuka adalah

menjaga privasi anak kos. Namun, argumen tersebut tak lebih dari cara pemilik untuk memasarkan kamar inde-kosannya. Tak bisa dibantah, preferensi yang berkembang dalam pembicaraan anak-anak rantau

(terutama laki-laki) bahwa indekosan dengan peraturan yang cukup mengekang cenderung ditinggalkan. Beberapa konstruksi jender yang membedakan aturan antara laki-laki dan perempuan di pondokan. Aturan yang berlaku pada pondokan perempuan biasanya lebih

2. Gambaran umum subjek a. Pelaksanaan observasi Observasi dilakukan pada ketat.

Berbeda

halnya

dengan

tanggal 1 Agustus 2011, pada pukul 15.00-20.15 WIB yang berlangsung di

pondokan laki-laki yang jauh lebih longgar, peraturan misalnya jam tidak adanya bahkan

malam,

tempat tinggal subjek (in the kost)

"diperkenankan" tamu perempuan masuk kamar! Maka, tak heran

dalam perkembangannya pergaulan antar lawan jenis sangat marak. Kebebasan pun terjadi dan mulailah berbuat perilaku-perilaku yang

menyebabkan

dan

proses

perkembangan perilaku seks bebas pada subjek. 1. Berdasarkan indikator-indikator seks bebas

menyimpang (negatif) Ada juga hal-hal lain sebagai

2. Berdasarkan faktor-faktor yang menyebabkan subjek seks bebas pada

penyebab terjadinya pergaulan bebas : 1. Kurangnya bimbingan dan pengawasan dari orang tua (keluarga) 2. Pengaruh lingkungan yang negative 3. Kurangnya pendidikan ilmu agama dan kurang

SARAN Berdasarkan analisis di atas, hasil maka dan peneliti

memberikan beberapa saran yang berkaitan bebas, dengan perilaku seks yang

factor-faktor

pengetahuan tentang normanorma dan kaidah-kaidah

menyebabkan. Melalui penelitian ini diharapkan bagi para remaja

yang berlaku 4. Partisipasi guru disekolah 5. Hasrat nafsu sexsual yang tinggi , kurang ini biasanya dalam

khususnya berumur 17 tahun yang memiliki pasangan agar mengetahui batas-batas dalam hubungannya

menjalani afeksi. Kepada keluarga khususnya orangtua diharapkan

seseorang

mengendalikan hawa nafsu 6. Seringnya membaca menonton hal-hal atau yang

dapat memberikan perhatian yang lebih, sekalipun mereka sibuk

bekerja dikantor, selain itu para orang diharapkan dapat memberikan pendidikan seks sejak dini mengenai

berkaitan dengan pornografi

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis

dampak-dampak dari perilaku seks bebas dan akibatnya dari perilaku seks bebas agar para anak-anak mereka membatasi bagaimana

wawancara subjek. Maka dalam bab ini digambarkan perilaku seks bebas pada subjek, faktor-faktor yang

berhubungan dengan pasangannya afeksinya pacaran Dalam diharapkan pihak dapat sekolah memberikan

perilaku seksual pra nikah pada remaja Skripsi (Tidak Diterbitkan) Fakultas Psikologi Universitas

Gunadarma Depok Gunarsa, S.D. 1985 Dasar dan teori perkembangan anak BPK Gunung Mulia Jakarta Mangunwidjaya, Y.B. 1986 Menumbuhkan sikap religius pada anak Gramedia Jakarta.

pendidikan seks sejak kepada para siswanya agar para siswa dapat mengetahui batasan-batasan dari

hubungannya dengan pasangan, dan tidak mudah terpengaruh oleh

pergaulan saat ini yang semakin berkembang khususnya perilaku seks bebas.

DAFTAR PUSTAKA Baumer, E.P., and South, S.J. 2001 Communict effects on youth sexual activity Journal of Marriage and Family vol 63 pp 540-554. Bell, R.L. 1996 Marriage and family interaction The Dorsey Press Illinois. Cynthia, T. 2003 Hubungan antara konformitas kelompok dengan

You might also like