You are on page 1of 26

Warga Sekitar Pabrik Resah, di Duga Akibat Pencemaran Lingkungan PT.

SA
June 2nd, 2011 | Author: Cakrawala Pontianak Cakrawala Online, Warga sekitar pabrik resah, akibat dampak pencemaran lingkungan yang di timbulkan dari pengelolaan karet PT. SA . Selain bau tak sedap, malah hama berterbangan hingga

ke rumah warga, mencapai ratusan meter. Menurut warga sekitar, polusi yang ditimbulkan, seperti bau hingga sulit bernapas, mata

menjadi perih. Kami jadi khawatir, dengan hama-hama tersebut. Bayangkan saja makanan, minum kalau tidak ditutup, jangan harap dapat dimakan kembali. Hama tersebut masuk pada makanan, jelas beberapa warga kepada Cakrawal Online, Kamis (2/6/2011). Keresahan warga jelas beralasan, dampak lingkungan bukan hanya bau tak sedap atau limbah. Tetapi hama yang beterbangan di udara membuat kita resah, ucap Sudarjat yang juga di benarkan Sadran dan Alfian. Safarudin (48) warga setempat, pada sore hama banyak beterbangan, ini dari karet yang di

gantung di gudang penjemuran PT.SA tersebut.

Dampak yang ditimbulkan hama-hama yang beterbangan. Sedangkan bau dari pengelolaan karet PT SA juga sangat menggangu kenyamanan warga yang berada disekitar pabrik, terang S.A.A Muthahar, Tokoh masyarakat setempat. Untuk konfirmasi Cakrawal Online mendatangi pabrik PT. SA, menurut Satpam perusahaan pimpinan tidak berada ditempat. (ek/Us)
http://cakrawalainterprize.com/2011/06/02/warga-sekitar-pabrik-resah-di-duga-akibatpencemaran-lingkungan-pt-sa/

We Win Together

Beranda Chem 09 J-rocks Juventus Profil

Pencemaran Air
10 April 2010 tags: himdika, kimia air, pencemaran air

DAFTAR ISI Daftar Isi 1 Kata Pengantar 2 BAB I Pendahuluan Latar Belakang.3 Tujuan .4 BAB II Teori ...5 BAB III Penutup....16 Daftar Pustaka ..17 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat, rezeki, dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih.

Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.. Pontianak, Maret 2010 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Air adalah sumber kehidupan bagi makhluk hidup, tanpa air kehidupan di muka bumi ini akan punah. Manusia tidak pernah bisa dipisahkan dari air. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, air selalu menjadi sahabat bagi manusia. Air memang sangat mempengaruhi kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Air digunakan manusia untuk minum. Selain itu manusia pun membutuhkan air untuk berbagai keperluan lainnya seperti mandi, mencuci pakaian, dan memasak makanan. Begitu pula dengan hewan dan tumbuhan, kedua jenis makhluk hidup yang merupakan pendamping manusia ini juga membutuhkan air. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari kita sering mendengar kata pencemaran air. Yang ternyata dunia banyak membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan antara lain untuk keperluan minum dan lain sebagainya. Air sangat dibutuhkan oleh sebab itu pencemaran air itu sebaiknya dihindari oleh manusia atau sebaiknya dicegah agar kelangsungan hidup manusia ini tidak terganggu. Setiap manusia yang hidup di dunia pasti membutuhkan air, oleh karena itu penulis akan membahas pencemaran air dampak serta penanggulangannya pada kehidupan manusia. B. Tujuan

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kimia Lingkungan pada Universitas Tanjungpura, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (P. MIPA), Program Studi Pendidikan Kimia . Agar mahasiswa tahu manfaat air bagi manusia yang hidup di dunia ini dan tahu tentang masalah-masalah pencemaran air yang ada lingkungan sekitar serta cara penanggulangannya. BAB II TEORI Air merupakan pelarut yang baik, sehingga air di alam tidak pernah murni akan tetapi selalu mengandung berbagai zat terlarut maupun zat tidak terlarut serta mengandung mikroorganisme atau jasad renik.Apabila kandungan berbagai zat maupun mikroorganisme yang terdapat di dalam air melebihi ambang batas yang diperbolehkan, kualitas air akan

terganggu, sehingga tidak bisa digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk air minum, mandi, mencuci atau keperluan lainya. Air yang terganggu kualitasnya ini dikatakan sebagai air yang tercemar. Sebelum membahas tentang pencemaran air baiklah kita bicarakan terlebih dahulu apakah pencemaran lingkungan itu? Menurut UU Republik Indonesia No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup yaitu; masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup, oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Demikian pula dengan lingkungan air yang dapat pula tercemar karena masuknya atau dimasukannya mahluk hidup atau zat yang membahayakan bagi kesehatan. Air dikatakan tercemar apabila kualitasnya turun sampai ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai peruntukannya. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang dimaksud dengan air bersih adalah air yang digunakan untuk sehari-hari, dengan kualitas memenuhi syarat kesehatan dan yang dapat diminum bila telah dimasak. Dengan demikian air bersih dan sehat adalah:
1. Air yang tidak mengandung bakteri yang berbahaya (patogen). 2. Air yang tidak mengandung zat kimia yang beracun. 3. Air yang tidak mengandung partikel padatan (debu atau kotoran).

Untuk mengetahui bersih atau tidaknya air, secara garis besar dapat diketahui dari ciri-ciri air bersih sebagai berikut, yaitu tidak berbau, tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, tidak terlalu tinggi suhunya, dan mempunyai kadar oksigen terlarut (DO=dissolved oxygen) yang tinggi. Air dinyatakan tercemar apabila terdapat ganguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat di gunakan untuk tujuan penggunaannya.Yang dimaksud dengan air tercemar air adalah air yang telah di masuki makhluk hidup (mikro organisme), zat atau energi akibat kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebababkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan peruntukannya, air (tidak termasuk air laut) di bagi empat golongan, yaitu:
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa ada pengolahan terlebih dahulu. 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk air minum. 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan pertenakan. 4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha perkotaan, industri, dan pembangkit tenaga listrik.

Berdasarkan penggolongan tersebut, terlihat bahwa kualitas air untuk berbagai peruntukkan berbeda-beda sehingga perlu ditetapkan syarat baku mutu airyang menjadi acuan untuk tingkat pencemaran air. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbedabeda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik

seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Air Yang Tercemar > DO/ Dissolved Oxygen (Oksigen Terlarut) Yang dimaksud adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk mikroorganisme seperti bakteri. Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm (part per million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang. Apabila sungai menjadi tempat pembuangan limbah yang mengandung bahan organik, sebagian besar oksigen terlarut digunakan bakteri aerob untuk mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam bahan organik menjadi karbondioksida dan air. Sehingga kadar oksigen terlarut akan berkurang dengan cepat dan akibatnya hewan-hewan seperti ikan, udang dan kerang akan mati. Penyebab bau busuk dari air yang tercemar berasal dari gas NH3 dan H2S yang merupakan hasil proses penguraian bahan organik lanjutan oleh bakteri anaerob. Air Yang Tercemar > BOD (Biochemical Oxygen Demand) BOD (Biochemical Oxygen Demand) artinya kebutuhan oksigen biokima yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin banyak bahan organik dalam air, makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan makin rendah. Air yang bersih adalah yang B.O.D nya kurang dari 1 mg/l atau 1ppm, jika B.O.D nya di atas 4ppm, air dikatakan tercemar. Air Yang Tercemar > COD (Chemical Oxygen Demand) COD (Chemical Oxygen Demand) sama dengan BOD, yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi kimia oleh bakteri. Pengujian COD pada air limbah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pengujian BOD. Keunggulan itu antara lain : Sanggup menguji air limbah industri yang beracun yang tidak dapat diuji dengan BOD karena bakteri akan mati. Waktu pengujian yang lebih singkat, kurang lebih hanya 3 jam Air Yang Tercemar > Zat Padat Terlarut Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut

akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga menentukan tingkat pencemaran. Air yang bersih adalah jika tingkat D.O nya tinggi, sedangkan B.O.D dan zat padat terlarutnya rendah. Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Sumber pencemaran air yang paling umum adalah :
1. Limbah Pemukiman 2. Limbah Pertanian 3. Limbah Industri

Selain itu, yang terdapat pada daerah tertentu yaitu : Limbah Pertambangan Penyebab dan Dampak Pencemaran Air> Limbah Pemukiman Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau danau yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri. Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besarbesaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis. Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan. Penyebab dan Dampak Pencemaran Air> Limbah Pertanian Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.

Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya. Pestisida mempunyai sifat relatif tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dan cenderung konsentrasinya meningkat dalam lemak dan sel-sel tubuh mahluk hidup disebut Biological Amplification, sehingga apabila masuk dalam rantai makanan konsentrasinya makin tinggi dan yang tertinggi adalah pada konsumen puncak. Contohnya ketika di dalam tubuh ikan kadarnya 6 ppm, di dalam tubuh burung pemakan ikan kadarnya naik menjadi 100 ppm dan akan meningkat terus sampai konsumen puncak. Penyebab dan Dampak Pencemaran Air> Limbah Industri Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya. Karakteristik limbah B3 adalah korosif/ menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak, bersifat toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/ penyakit. Limbah industri yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam. Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat. Limbah ini bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu pernafasan dan menyebabkan kanker. Logam yang paling berbahaya dari limbah industri adalah merkuri atau yang dikenal juga sebagai air raksa (Hg) atau air perak. Limbah yang mengandung merkurei selain berasal dari industri logam juga berasal dari industri kosmetik, batu baterai, plastik dan sebagainya. Di Jepang antara tahun 1953- 1960, lebih dari 100 orang meninggal atau cacat karena mengkonsumsi ikan yang berasal dari Teluk Minamata. Teluk ini tercemar merkuri yang bearasal dari sebuah pabrik plastik. Senyawa merkuri yang terlarut dalam air masuk melalui rantai makanan, yaitu mula-mula masuk ke dalam tubuh mikroorganisme yang kemudian dimakan yang dikonsumsi manusia. Bila merkuri masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan, dapat menyebabkan kerusakan akut pada ginjal sedangkan pada anakanak dapat menyebabkan Pink Disease/ acrodynia, alergi kulit dan kawasaki disease/ mucocutaneous lymph node syndrome. Penyebab dan Dampak Pencemaran Air> Limbah Pertambangan Limbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah menjadi asam. Bila air yang bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/ kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan memberi efek terjadinya AIR SADAH, yang tidak bisa digunakan untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion Ca dan Mg mengendap. Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik. Selain pertambangan batubara, pertambangan lain yang menghasilkan limbah berbahaya adalah pertambangan emas. Pertambangan emas menghasilkan limbah yang mengandung

merkuri, yang banyak digunakan penambang emas tradisional atau penambang emas tanpa izin, untuk memproses bijih emas. Para penambang ini umumnya kurang mempedulikan dampak limbah yang mengandung merkuri karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki. Biasanya mereka membuang dan mengalirkan limbah bekas proses pengolahan pengolahan ke selokan, parit, kolam atau sungai. Merkuri tersebut selanjutnya berubah menjadi metil merkuri karena proses alamiah. Bila senyawa metil merkuri masuk ke dalam tubuh manusiamelalui media air, akan menyebabkan keracunan seperti yang dialami para korban Tragedi Minamata. Mencegah/Mengurangi Dampak Pencemaran Air Limbah atau bahan buangan yang dihasilkan dari semua aktifitas kehidupan manusia, baik dari setiap rumah tangga, kegiatan pertanian, industri serta pertambangan tidak bisa kita hindari. Namun kita masih bisa mencegah atau paling tidak mengurangi dampak dari limbah tersebut, agar tidak merusak lingkungan yang pada akhirnya juga akan merugikan manusia. Untuk mencegah atau paling tidak mengurangi segala akibat yang ditimbulkan oleh limbah berbahaya; setiap rumah tangga sebaiknya menggunakan deterjen secukupnya dan memilah sampah organik dari sampah anorganik. Sampah organik bisa dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang. Pemerintah bekerjasama dengan World Bank, pada saat ini tengah mempersiapkan pemberian insentif berupa subsidi bagi masyarakat yang melakukan pengomposan sampah kota. Beberapa manfaat pengomposan sampah antara lain : Mengurangi sampah di sumbernya Mengurangi beban volume di TPA Mengurangi biaya pengelolaan Menciptakan peluang kerja Memperbaiki kondisi lingkungan Mengurangi emisi gas rumah kaca Penggunaan kompos mendukung; Produk organik > Penggunaan pupuk dan pestisida secukupnya atau memilih pupuk dan pestisida yang mengandung bahan-bahan yang lebih cepat terurai, yang tidak terakumulasi pada rantai makanan, juga dapat megurangi dampak pencemaran air Setiap pabrik / kegiatan industri sebaiknya memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), untuk mengolah limbah yang dihasilkannya sebelum dibuang ke lingkungan sekitar. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisasi limbah yang dihasilkan atau mengubahnya menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan.

Mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam kegiatan pertambangan atau menggantinya dengan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan. Atau diharuskan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah pertambangan, sehingga limbah bisa diolah terlebih dahulu menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan, sebelum dibuang keluar daerah pertambangan. Cara Memperoleh Air Bersih Air yang kita minum harus bersih sesuai standar, demikian juga air yang kita gunakan untuk mandi, mencuci, memasak, juga harus bersih. Bersih disini artinya bersih dari segi fisik, kimiawi dan biologis. Bersih secara fisik artinya jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau. Secara kimiawi air yang kualitasnya baik adalah yang memiliki pH netral, tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) dan ion-ion logam, serta bahan organik. Sedangkan bersih secara biologis artinya tidak mengandung mikroorganisme seperti bakteri baik yang patogen/ menyebabkan penyakit atau yang apatogen. Ada 2 cara untuk mendapatkan air bersih dalam skala terbatas yaitu :
1. Tanpa Bahan Kimia 2. Dengan Menambahkan Bahan Kimia.

Kedua cara penjernihan air ini melalui 2 tahap, yaitu tahap pengendapan dan tahap penjernihan. Media penyaring yang digunakan adalah; pasir, arang batok, ijuk dan kerikil. Pada cara yang kedua, ditambahkan bahan kimia berupa tawas, kapur dan kaporit ke dalam bak pengendap untuk membantu menggumpalkan zat kimia pencemar. Cara Memperoleh Air Bersih> Tanpa Bahan Kimia Cara ini biasanya digunakan untuk sumber air terbuka dengan menggunakan 3 macam bak yaitu bak pengendap, bak penyaring dan bak penampung air bersih, yang ukurannya tergantung volume air yang akan dialirkan. Mula-mula air dari sumbernya dialirkan ke bak pengendap. Selanjutnya lewat saluran bambu yang pada bagian ujungnya di beri kawat kasa, dari bak pengendap air dialirkan ke dalam bak penyaring melalui parit yang berbelok-belok dan berbatuan untuk mendapatkan kandungan oksigen. Atau jika tidak mungkin parit dapat diganti dengan saluran bambu. Bak penyaring ini telah diisi dengan media penyaring, yang disusun berturut-turut dari bagian dasar bak berupa batu setinggi 10 cm, kerikil 10 cm, pasir halus setinggi 20 cm, arang 5 cm, ijuk 10 cm, pasir halus 15 cm dan lapisan paling atas diisi ijuk lagi setinggi 10 cm. Setelah melewati bak penyaring air di tampung di dalam bak penampung air bersih. Untuk keperluan minum dan masak, air ini tetap harus dimasak agar kumannya mati. Cara Memperoleh Air Bersih> Dengan Menambahkan Bahan Kimia Pada cara kedua ini digunakan 2 buah Drum yang berukuran sama yang dilengkapi dengan keran air, sebagai bak pengendap dan bak penyaring. Tinggi keran air dari dasar drum kira-

kira 5-10 cm (harus lebih tinggi dari lumpur yang akan terkumpul). Tetapi drum bisa juga diganti dengan gentong. Setelah air kotor masuk ke drum pengendap, masukkan 1 gr tawas/ 1 gr kapur/ 2,5 gr kaporit untuk setiap 10 liter air, lalu diaduk perlahan ke satu arah. Pengadukan sebaiknya dilakukan pada malam hari sehingga pengendapan berlangsung sempurna pada keesokan paginya. Pada drum yang berfungsi sebagai bak pengendap diberi media penyaring yang terdiri dari kerikil setinggi 5 cm di bagian dasar, kemudian berturut-turut ke atas diberi arang batok setinggi 10 cm, ijuk setinggi 10 cm dan pasir halus setinggi 20 cm. Ketika air yang dialirkan dari drum pengendap melewati media penyaring ini, air akan dijernihkan lagi melalui proses penyaringan. Sehingga ketika kran dibuka akan diperoleh air yang bersih. Apabila air yang keluar dari drum kedua sudah tidak jernih, media penyaring harus dicuci atau diganti dengan yang baru. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Air merupakan bahan kebutuhan primer dalam kehidupan, hewan, maupun tumbuhan. Seluruh proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup berlangsung dalam media (pelarut air). Dalam kehidupan sehari-hari air banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Air yang terdapat di alam tidak ada yang betul-betul murni selalu ada zat-zat yang terlarut maupun tidak terlarut di dalamnya. Selain mengandung zat-zat tertentu, di dalam air pun sering terlarut gas-gas yang ada di udara (seperti ogsigen, karbon dioksida, dan lain-lain). Air juga mampu melarutkan garam-garam alkali, garam transisi, dan beberapa senyawa karbon yang ada di tanah sehingga air merupakan pelarut yang baik (pelarut universal). B. Saran Dalam kehidupan manusia sampah dibedakan menjadi dua jenis. Yaitu sampah yang bisa dihancurkan dan sampah yang tidak bisa dihancurkan oleh bakteri. Jenis sampah yang tidak bisa dihancurkan oleh bakteri sebaiknya dipisah untuk dibakar atau didaur ulang sehingga tidak mempengaruhi resapan air ke bumi. DAFTAR PUSTAKA Achmad, Rukaesih. xxxx. Kimia Lingkungan. Xxxx : Penerbit ANDI. Anonim . 2009. Pencemaran Air dan Banjir. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsimakalah-tentang/pencemaran-air-dan-bajir [16 Maret 2010]. Brooks, Felicity. 2004. Laut dan Samudera. Bandung : Pakar Raya. Lutfi, Ahmad. 2010. Pengertian Pencemaran. http://www.chem-istry.org/materi_kimia/kimialingkungan/pencemaran_lingkungan/pengertian-pencemaran/ [16 Maret 2010] Senjaya, Ahmad. 2008. Air dan Siklusnya. Bandung : CV USaha Jaya Pratama.

http://onochemistry.wordpress.com/2010/04/10/pencemaran-air/ PENCEMARAN PERAIRAN AKIBAT LIMBAH INDUSTRI


Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik, dan sampah organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau dikolam-kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi. Jadi polusi Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan air ini dapat merugikan manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar. Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran). Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan kedalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami. Dan segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut Polutan. Berdasarkan jenis kegiatannya maka sumber pencemaran air dibedakan menjadi :

1. Effluent industri pengolahan Effluent adalah pencurahan limbah cair yang masuk kedalam air bersumber dari pembuangan sisa produksi, lahan pertanian, peternakan dan kegiatan domestik. Dari hasil statistik industri di DKI Jakarta, sumber industri pengolahan yang menjadi sumber pencemaran air yaitu agro industri (peternakan sapi, babi dan kambing), industri pengolahan makanan, industri miniman, industri tekstil, industri kulit, industri kimia dasar, industri mineral non logam, industri logam dasar, industri hasil olahan logam dan industri listrik dan gas. 2. Sumber domestik/buangan rumah tangga Menurut peraturan Menteri Kesehatan, yang dimaksud dengan buangan rumah tangga adalah buangan yang berasal bukan dari industri melainkan berasal dari rumah tangga, kantor, hotel, restoran, tempat ibadah, tempat hiburan, pasar, pertokoan dan rumah sakit.

Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila :

1. Kadarnya melebihi batas normal


Berikut ini bebrapa logam berat yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan makhlukhidup diantanya ;
Antimony (Sb). Antimony dapat dijumpai secara alamiah di lingkungan dalam jumlah yang kecil, tetapi dengan adanya kegiatan industri elemen ini dapat dijumpai dalam jumlah cukup besar. Kuantitasnya di lingkungan adalah sebagai berikut; sebagai

endapan

rata-rata sebesar 0.03-0.31 ppb, endapan lumpur

(Thames, UK) sebesar 1.3-12.7 ppm, pada air sungai (Thames, UK) levelnya berkisar 0.09-0.86 ppb. Sifat racun antimony setara dengan arsenik dan bismut. Seperti halnya arsenik, antimony bervalensi tiga lebih beracun dibandingkan dengan antimony bervalensi lima.

Arsenik (As). Arsenik diakui sebagai komponen essensial bagi sebagian

hewan

dan tumbuh-

tumbuhan, namun demikian arsenik lebih populer dikenal sebagai raja racun dibandingkan kapasitasnya sebagai komponen essensial. Pada perairan arsenik berada pada urutan ke-14 sebagai element yang berbahaya dan unsur ke-12 berbahaya bagi manusia. Tingkat racunnya adalah monomethylated arsenik (MMA) > dimethylated arsenik (DMA) > trimethylated arsenik (TMA) 0. Arsenik dapat berikatan kuat dengan gugus thiol dan protein, menyebabkan penurunan kemampuan koordinasi penggerak, gangguan pada urat saraf, pernafasan, serta ginjal. Namun demikian, arsenik tidak menghambat system enzim. Batas maksimum yang diizinkan untuk kandungan arsenic di perairan dari 0,05 ppm. Kadmium (Cd). Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium

berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu

panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Secara prinsipil pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan pada paru-paru, emphysema dan renal turbular disease yang kronis. Jumlah normal kadmium di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi (1700 ppm) dijumpai pada permukaan sample tanah yang diambil di dekat pertambangan biji seng (Zn).

Kromium (Cr). Kromium merupakan elemen berbahaya di permukaan bumi dan dijumpai

dalam

kondisi oksida antara Cr(II) sampai Cr(VI), tetapi hanya kromium bervalensi tiga dan enam memiliki kesamaan sifat biologinya. Diperkirakan konsumsi harian komponen ini pada manusia di bawah 100 g, kebanyakan berasal dari makanan, sedangkan konsumsinya dari air dan udara dalam level yang rendah.

Kobal (Co). Logam berat ini memiki tingkat racun yang tinggi terhadap

tumbuhan.

Kebanyakan

tumbuhan memerlukan cairan elemen ini dalam konsentrasi tidak lebih dari 1 ppm. Biasanya kobal yang terkandung di tanah diperkirakan sebesar 10 ppm, sebagai komponen esensial. Dosis kematian (LD50) bagi tikus sebesar 1.310 mol/kg.
-3

Tembaga (Cu). Tembaga bersifat racun terhadap semua tumbuhan pada konsentrasi

larutan

di

atas 0.1 ppm. Konsentrasi yang aman bagi air minum manusia tidak lebih dari 1 ppm. Bersifat racun bagi domba pada konsentrasi di atas 20 ppm. Konsentrasi normal komponen ini di tanah berkisar 20 ppm dengan

tingkat mobilitas sangat lambat karena ikatan yang sangat kuat dengan material organik dan mineral tanah liat. Kehadiran tembaga pada limbah industri biasanya dalam bentuk ion bivalen Cu(II) sebagai hydrolytic product. Beberapa industri seperti pewarnaan, kertas, minyak, industri pelapisan melepaskan sejumlah tembaga yang tidak diharapkan. Tembaga dalam konsentrasi tinggi (22-750 mg/kg tanah kering) dijumpai pada sedimen di laut Hongkong dan jumlah yang sama juga ditemui pada sejumlah pelabuhan-pelabuhan di Inggris. Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang sangat beracun. Sumber utama timbal adalah bersal dari komponen gugus alkyl timbal yang digunakan sebagai bahan

additive

bensin. Sumber utama

timbal adalah makanan dan minuman. Komponen ini beracun terhadap seluruh aspek kehidupan. Timbal menunjukkan beracun pada sistem saraf, hemetologic, hemetotoxic dan mempengaruhi kerja ginjal. Konsumsi mingguan elemen ini yang direkomendasikan oleh WHO toleransinya bagi orang dewasa adalah 50 g/kg berat badan dan untuk bayi atau anak-anak 25 g/kg berat badan. Mobilitas timbal di tanah dan tumbuhan cendrung lambat dengan kadar normalnya pada tumbuhan berkisar 0.5-3 ppm. Merkuri (Hg). Keracunan merkuri pertama sekali dilaporkan terjadi di Minamata, Japan pada

tahun 1953. Kontaminasi serius juga pernah diukur di sungai Surabaya, Indonesia tahun 1996.Sebagai hasil dari kuatnya interaksi antara merkuri dan komponen tanah lainnya, penggantian bentuk
merkuri dari satu bentuk ke bentuk lainnya selain gas biasanya sangat lambat. Proses methylisasi merkuri biasanya terjadi di alam di bawah kondisi terbatas, membentuk satu dari sekian banyak elemen berbahaya, karena dalam bentuk ini merkuri sangat mudah terakumulasi pada rantai makanan. Karena berbahaya, penggunaan fungisida alkylmerkuri dalam pembenihan tidak diizinkan di banyak negara. Nikel (Ni). Elemen ini cendrung lebih beracun pada tumbuhan. Selama masih mudah di ambil oleh tanaman dari tanah, pembuangan limbah yang mengandung nikel masih sangat perlu perhatian kita. Total nikel yang terkandung dalam tanah berkisar 5-500 ppm. Konsentrasi pada air tanah biasanya berkisar 0.0050.05 ppm, dan kandungan pada tumbuhan yang biasanya tidak lebih dari 1 ppm (kering). Seng (Zn). Penggunaan elemen ini pada proses galvinasi besi sangat luas. Seng biasanya dijumpai pada tanah dengan level 10-300 ppm dengan perkiraan kasar rata-rata 30-50 ppm. Lumpur pembuangan biasanya mengandung seng dengan kadar tinggi Elemen ini lebih bersifat aktif di tanah. Stronsium (Sr). Stronsium bersifat isomorphously menggantikan peranan calsium pada tulang dan bahkan lebih aktif dibandingkan dengan kalsium, serta dapat menyebabkan penyakit Urov (Osteoarthritis Deformans Endemica). Selenium (Se). Selenium merupakan elemen essensial bagi hewan dan juga merupakan prioritas utama elemen pencemar yang dapat didegradasi pada sistem akuatik. Selenium masuk ke lingkungan secara alami sejalan dengan proses kegiatan manusia. Secara normal, selenium timbul pada organisme perairan melalui proses perubahan cuaca secara alami. Selenium juga masuk ke perairan lingkungan melalui leaching fly-ash serta dari limbah produksi pembakaran batubara pada pembangkit-pembangkit tenaga listrik di mana selenium terkandung dalam level yang tinggi. Sebagai contoh, bak penampungan buangan debu batubara yang masuk ke danau Belews, NC, mengandung selenium di atas 200 g Se/L.

2. Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.

Polutan dapat berupa bahan kimia atua zat-zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perludideteksi secara dini dan ditangani segera dan terpadu. Polusi Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna. Beberapa contoh polutannya sebagai berikut : a. Fosfat Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen. b. Nitrat dan Nitrit Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organic. c. Poliklorin Bifenil (PCB) Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik. d. Residu Pestisida Organiklorin Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida padaa tanaman untuk membunuh serangga. e. Minyak dan Hidrokarbon Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak. f. Radio Nuklida Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah radioaktif. g. Logam-logam Berat Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin. h. Limbah Pertanian Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak. i. Kotoran manusia Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia. j. Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lain secara berlabihan dapat mengakibatkan pencemaran air k. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Bahaya Dari Akibat Polusi Air

Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahanbahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk kelaut. Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal. Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas. Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lain secara berlabihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Terjadinya pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemeran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air: a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya, kandungan oksigen b. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi) c. Pendangkalan dasar perairan d. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi e. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat f. Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator g. Kematian biota kuno, seperti plankton, iakn, bahkan burung

h. Mutasi sel, kanker, dan leukeumia Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menajaga agar tanah tetap bersih misalnya:

1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman 2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem 3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis jenis pestisida dan zat zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran

4. Memperluas gerakan penghijauan 5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan 6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya

7. Melakukan intensifikasi pertania

Sungai-sungai yang terlah tercemar oleh limbah


1. Sungai di Pelalawan Sebanyak 120 orang kepala keluarga (KK) masyarakat Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, yang berjarak sekitar 70 kilometer arah timur Kota Pekanbaru, menyampaikan keluhan mereka kepada DPRD Pelalawan. Pasalnya, tiga anak sungai yang mengalir di daerah mereka sejak empat bulan terakhir tidak bisa dimanfaatkan untuk mandi cuci kakus (MCK) akibat tercemar limbah industri. Ketiga anak sungai yang tercemar itu masing-masing sungai Kerumutan, Sungai Genduang dan Sungai Merbau. Ketiga anak sungai ini bermuara ke Sungai Kampar. Di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Kampar terdapat banyak kilang kayu (samwill) dan industri milik PT RAPP, perusahaan penghasil bubuk kertas. Raisnur salah seorang perwakilan warga Kerumutan mengatakan, kondisi air ketiga anak sungai itu tidak sehat lagi karena dicemari oleh limbah perusahaan. Masyarakat Kerumutan menduga limbah tersebut berasal dari PT Sari Lembah Subur (SLS), perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. 2. Sungai Musi Kondisi Sungai Musi makin memprihatinkan. Sungai yang membelah Kota Palembang dan menjadi sumber bahan baku air minum warga kota ini makin tercemar oleh limbah industri. Sedikitnya 386 perusahaan berpotensi mencemari Sungai Musi. Namun sayangnya, kondisi ini dibiarkan berlarut-larut tanpa ada tindakan serius dari pemerintah. Akibatnya, air sungai terpanjang di

Sumatra ini tidak layak lagi dikonsumsi warga yang hidup di sepanjang bantaran sungai. Warna air cokelat, berlumpur, dan mengandung minyak disertai bau yang tak sedap. dari 386 perusahaan industri, 40% perusahaan industri pengolahan karet mentah yang banyak berdiri di hulu Sungai Musi, Kelurahan Pulo Kerto, Palembang, merupakan kontributor terbesar pencemaran sungai. 3. Sungai Mahakam Sebanyak 406 zak atau 497,2 ton amonium nitrat milik perusahaan pertambangan batu bara PT Indominco tumpah ke Sungai Mahakam, Kamis (1/11) tengah malam akibat ponton yang memuatnya bocor dan miring saat sandar di Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur. Informasi mengenai tumpahnya bahan peledak milik perusahaan tambang batu bara PT Indominco itu, sempat membuat warga Samarinda panik karena takut air minumnya tercemar

4. Sungai Kapuas Pencemaran merkuri di Sungai Kapuas (Kalimantan Barat) sudah sangat tinggi. Meski untuk air olahan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kodya Pontianak tercatat sekitar tiga-lima kali di atas ambang batas, namun untuk sejumlah lokasinya lainnya tercatat di atas 60 kali, bahkan ada yang pencemaran merkurinya 200 kali di atas ambang batas. Berkaitan dengan itu, semua unsur pemerintah daerah (Pemda) di Kalimantan Barat (Kalbar) didesak agar lebih serius menanggulangi pencemaran Sungai Kapuas. Jika aktivitas yang memungkinkan terjadinya pencemaran terus dibiarkan, maka akan mengancam kelangsungan hidup manusia dan sumber daya sungai itu sendiri limbah merkuri ini secepatnya. Kompas 12 September 2000

5. Teluk Manado Perairan Teluk Manado di Sulawesi Utara (Sulut) dipastikan telah tercemar racun merkuri. Racun yang berasal dari kawasan pertambangan emas tanpa izin di kawasan Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa itu, masuk ke perairan Teluk Manado melalui Sungai Dimembe Kabupaten Minahasa. Wakil Gubernur Sulut Freddy Sualang yang dihubungi Kompas, Selasa (12/9), di Manado, menunjuk hasil penelitian sebuah tim dari Sub Dinas Pengairan Pekerjaan Umum (PU) Sulut yang menangani proyek air bersih. Dari penelitian terkait disimpulkan, telah ditemukan tujuh titik di Teluk Manado yang tercemar racun merkuri. Kompas 14 September 2000 6. Kali Surabaya Pencemaran merkuri terhadap Kali Surabaya saat ini sudah pada tahap mengkhawatirkan dan mengancam ekosistem yang ada didalamnya sehinggaharus segera diambil tindakan untuk mengurangi dan mencegah pencemaran lebih lanjut.

Hasil temuan Ecoton di muara Kali Surabaya belum lama ini menyebutkan tingkat pencemaran merkuri telah mencapai tahap mengkhawatirkan. Air, lumpur, kerang, ikan dan ekosistem didalamnya telah terkontaminasi merkuri dan kadarnya telah melebihi ambang batas. Hasil riset yang dilakukan Ecoton dengan National Institute Minamata Disease Jepang menunjukkan bahwa pada rambut orang yang tinggal dan mengkonsumsi ikan di Kali Surabaya, positif terkontaminasi merkuri rata-rata 0,6 ppm. Kompas 16 Maret 2003 7. Kali Tengah - Gresik Surabaya, Kompas - Pencemaran logam berat di Kali Tengah, Gresik, terbukti melebihi ambang batas. Aliran kali yang bermuara ke Kali Surabaya itu dikhawatirkan akan mencemari Kali Surabaya sekaligus mempengaruhi kualitas air bahan baku Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM). Itu terjadi karena lokasi intake (bangunan penangkap air) di Karang Pilang yang lokasinya berdekatan dengan muara Kali Tengah. Demikian diungkapkan peneliti lingkungan hidup Ahmad Supiie dari Yayasan Lingkungan Hidup Indonesia, Rabu (29/1), di Surabaya. Hasil riset Ahmad menunjukkan, dari lima titik sampel di badan air dan empat titik di efluen industri, diketahui beban anorganik logam berat seperti timbal (Pb) dan besi (Fe) dominan terdapat di badan air. Selain itu, terdapat pula kadmiun (Cd) dan tembaga (Cu). Konsentrasi logam berat tersebut pada umumnya melebihi batas yang telah ditentukan. Beban timbal ditemukan sebesar 1,04 sampai 4,67 kilogram seharinya. Sedangkan beban besi sebanyak 77,41-145,32 kg setiap hari. Akibat polutan yang melebihi daya dukung Kali Tengah tersebut, badan air Kali Tengah menjadi hitam dan berbau busuk menyengat. Kompas 30 Januari 2003 8. Delapan Sungai di Bekasi Tercemar Limbah Delapan sungai di Bekasi saat ini tercemar limbah sangat parah. Selain dari timur Jakarta, Karawang lewat Sungai Citarum, limbah itu juga berasal dari Bogor. Akibatnya, banyak petani tambak gagal panen karena ikan-ikan tidak dapat hidup.Demikian antara lain hasil penelitian Pusat Peranserta Masyarakat (PPM) Bekasi November lalu, yang mengambil sampel di Kecamatan Tarumajaya, Babelan, dan Muara Gembong. Delapan sungai tersebut ialah Sungai Blencong, Sungai Laut PLTGU Muara Tawar, Sungai Bojong, Sungai Kaliabang Hilir, Sungai CBL, sungai dekat pipa pembuangan PT KBT, Sungai Bendungan, dan Sungai Cikarang. Penelitian PPM dibantu dua konsultan, masingmasing dari Universitas Trisakti (Tiena Amran) dan Universitas Sahid (Maryati).

Abid mencontohkan, padatan terlarut yang ada di Sungai Blencong mencapai 26.130 mg/l, lebih dari pertumbuhannya, yaitu 1.000 mg/l. Kandungan amoniak juga sangat tinggi, yaitu 11,60 mg/l, padahal idealnya adalah 0,01 mg/l atau yang diperbolehkan adalah 2 mg/l. Kandungan amoniak Sungai Bojong juga sangat tinggi, yaitu 19,52 mg/l, begitu juga dengan Sungai Kaliabang Hilir yang mencapai 59,06 mg/l. (27 December 2001, Kompas)

Berikut dibawah ini adalah pengalaman Pemerintah Kolombia dalam Colombia Tries a New Way to Fight EcoAmericas, By Water March, Steven Pollution 2000 (Reprinted Ambrus ... with and permission Bogot, from It the Works publisher) Colombia

Hingga tahun 1995, 350,000 penghuni Eastern Antioquia telah jenuh menggunakan sungai sebagai saluran pembuangan. Air sungai menjadi kuning di lokasi pembuangan limbah semen, dan berwarna biru metalik dari limbah pewarna kertas dan tekstil. Sesekali sungai juga berwarna pelangi akibat adanya bahan kimia dan deterjen. Pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan pengendalian dengan mengeluarkan target ambisius untuk mengurangi bahan pencemar hingga 80% dan menegakkan peraturan dengan tegas yang mewajibkan industri membayar denda bahkan menutup pabrik yang mencemari. Upaya ini ternyata tidak berhasil. Industri tidak dapat menerapkan produksi bersih karena harus membayar denda dan akhirnya bangkrut. Industri ini menuntut ke pengadilan mencari celah dalam undang-undang agar terbebas dari membayar denda dan tetap beroperasi. Pada tahun 1997, pemerintah kemudian mengeluarkan peraturan baru yang mengatur insentif untuk memberikan kelonggaran bagi industri agar memenuhi baku mutu limbah. Akibatnya industri harus membayar sesuai beban pencemaran yang diberikan ke sungai. Jika mereka terpilih untuk menurunkan emisinya, maka mereka harus melakukannya untuk kepentingannya sendiri. Industri dapat memutuskan teknik dan teknologi yang akan digunakan agar memenuhi baku mutu untuk mengurangi iuran pembuangan limbah bulan berikutnya. Jika industri tidak dapat memenuhi baku mutu, maka mereka tetap boleh beroperasi tetapi harus membayar iuran limbah yang terus bertambah setiap waktu. Program ini memberi kebebasan pada industri dan memberikan hasil yang menggembirakan. RioNegro Textiles, salah satu perusahaan terbesar mengumumkan pembangunan IPAL senilai $3juta untuk mendaur ulang pewarna dan lem yang biasanya dibuang setiap hari ke sungai. Perusahaan lain juga mulai menggunakan bahan baku yang lebih aman. IPAL domestik pemerintah juga terkena iuran dan mereka membangun 6 fasilitas pengolahan limbah yang baru. Hingga akhir tahun 1999, jumlah limbah organik telah berkurang sebanyak 36% dan TSS menurun sebanyak 52% Pencemar dan pecinta lingkungan mulai berdamai dan bersahabat. Sebelumnya, pimpinan industri bertempur terus-terusan dengan sistem hukum untuk menghindari pembayaran denda yang menutup industri dan menciptakan pengangguran," ungkap Alvaro Mesa, mantan presiden Eastern Antioquia Industrialists Association. "Saat ini mereka dianggap sebagai pencipta Daerah Amerika Latin bebas pencemar yang menarik investasi dan pariwisata dengan produksi bersih. Keberhasilan Eastern Antioquia's untuk beralih dari sistem command-and-control yang paternalistik menjadi instrumen keuangan dan insentif pasar telah mendorong 20 daerah lain di negara itu untuk menerapkan sistem yang sama. Hal ini memberi harapan pada kota-kota yang tergantung pada sungai sebagai sumber

air dimana airnya tercemar oleh limbah yang tidak diolah dari industri, pertanian dan domestik dan 75% penyakit disebabkan oleh kualitas air yang buruk. Yang lebih penting lagi, usaha yang dilakukan Colombia telah mencuat sebagai model bagi komunitas negara berkembang yang airnya semakin tercemar, terdapat wabah infeksi pernafasan dan pencernaan kronis, pencemaran logam berat dan tingkat kematian bayi yang tinggi. Pejabat pemerintah harus melibatkan industri dan pihak-pihak yang terlibat jika ingin menerapkan standar baru. Denda yang dikenakan bagi industri pencemar mengancam kelanjutan usaha dan dapat menutup industri tersebut. Iuran pembuangan limbah yang diterapkan saat ini dimulai dengan nilai yang kecil dan terus meningkat setiap 6 bulan berikutnya hingga besarnya iuran melampaui biaya pemasangan teknologi produksi bersih. Kebebasan merupakan prinsip yang sangat penting. Industri dan kegiatan usaha lain dapat terus mencemari sungai dengan membayar iuran pembuangan limbahnya ke sungai. Akan tetapi kenaikan iuran pembuangan limbah setiap 6 bulan membuat industri mulai mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi baru dalam penerapan produksi bersih untuk mengurangi limbah yang dihasilkan dan meningkatkan nilai produk di pasaran internasional.

Masyarakat bisnis terbiasa berpikir bahwa peraturan adalah sesuatu yang melibatkan negosiasi dengan pemerintah yang datang untuk memerintahkan apa yang harus dilakukan, akan tetapi dengan soistem yang digunakan sekarang jika rekening iuran pembuangan limbah telah dilunasi mereka merasa bebas dan lebih antusias. Mereka merasa dapat melakukan apa yang ingin dilakukan untuk menghadapi sistem baru dan membayar iurannya.

Sekitar 500 perusahaan di Eastern Antioquia dengan penjualan hampir 1 triliun dolar telah berinvestasi dalam produksi bersih, mendaur ulang bahan baku, dan menghemat biaya produksi. Perusahaan Colpapel yang membuang lebih dari 2 ton bubur kertas setiap hari menginvestasikan $700,000 untuk membeli teknologi filter tekan dan sedimentasi yang baru dan modalnya telah kembali dalam 8 bulan dan sedang mencoba menggunakan bahan baku daur ulang untuk menghasilkan furniture serat kayu sintetis dan untuk bahan bakar tungku pemanasnya. Perusahaan kertas, tekstil dan kimia telah menggunakan teknologi produksi bersihnya untuk mendapatkan sertifikat lingkungan triparti dan meningkatkan penjualannya di pasar hijau Eropa dan Amerika. Pihak Industri telah memahami bahwa masalah lingkungan terjadi karena inefisiensi proses produksinya. Dengan memperbaiki proses produksi dengan produksi bersih, dihasilkan perbaikan lingkungan dan pengurangan biaya produksi, pasar yang lebih kompetitif dan meningkatkan penjualan dengan menembus pasar internasional.

Thomas Black-Arbelez, a Colombian-American economist mengatakan bahwa ia memahami bahwa pemberian kebebasan pada industri untuk memilih dan menentukan teknologi yang digunakan telah

menciptakan pengurangan biaya produksi. Ini merupakan kemenangan bagi lingkungan dan ekonomi. Beliau adalah orang yang merancang penerapan iuran progresif pembuangan limbah. Dalam peraturan yang baru, iuran pembuangan limbah dibayar kepada instansi pengelola lingkungan daerah lokal dan bukan kepada pemerintah pusat. Iuran pembuangan limbah telah memberikan tambahan dana sebesar $800,000 setiap tahun. Dana ini digunakan untuk masyarakat, membiayai investasi pengolah limbah domestik dan membiayai penelitian yang membantu industri mendapatkan teknologi peroduksi bersih. Columbia memiliki Clean Production Center yang didirikan pada 1998 dengan 13 orang peneliti dan mendapat dana tambahan dari pemerintah swiss. Saat ini center tersebut telah memasang perangkat lunak untuk membantu industri memilih dan membeli teknologi industri bersih yang dibutuhkan. Center tersebut juga memberikan kursus pengukuran akurasi dan pengelolaan produksi bersih.

Penggunaan dana iuran limbah yang dikembalikan kepada masyarakat memberikan pengelolaan lingkungan yang transparan dan mendorong industri yang skeptis untuk mematuhi dengan cara memenuhi baku mutu atau membayar iuran pembuangan limbah. Secara keseluruhan, gambaran pencemaran air telah membaik dan berhasil menurunkan 15% sampai 20% limbah industri di perkotaan dan mengurangi hingga 25% limbah pertanian dari daerah penghasil pisang dan kopi setelah 3 tahun penerapan sistem iuran pembuangan limbah. Malaysia, Philippines dan China juga telah menerapkan perangkat ekonomi untuk memperbaiki kualitas airnya. Upaya Penanggulangan Pencemaran Air Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi jumlah sampah yang kita produksi setiap hari (minimize), mendaur ulang (recycle), serta mendaur pakai (reuse). Kita pun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi masyarakat kimia, yang menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya. Penanggulangan logam berat dengan cara kimia yaitu dengan Reverse osmosis, merupakan proses pemisahan logam berat oleh membran semipermeabel dengan menggunakan perbedaan tekanan luar dengan tekanan osmotik dari limbah, kerugian sistem ini adalah biaya yang mahal sehingga sulit terjangkau oleh industri di Indonesia. Teknik elektrodialisis menggunakan membran ion selektif permeabel berdasarkan perbedaan potensial antara 2 elektroda yang menyebabkan perpindahan kation dan anion

Home

Utama Metropolis Politik Ekonomi Hiburan Olahraga Kalbar Teknologi Agama Rubrik Index

Hot Topics >> Ekonomi Metropolis

** BARU ** Interaksi antar pembaca PONTIANAKPOST.COM dapat dilakukan melalu

Jum'at, 28 Januari 2011 , 08:15:00 Komisi C Kembali Sidak Dua Perusahaan Karet Berikan Apresiasi Terkait Olahan Limbah

SUNGAI RAYAPerangkat anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kubu Raya kembali mengunjungi dua perusahaan karet di Kecamatan Sungai Raya, Kamis(27/1). Kunjungan tersebut dalam rangka melihat dan menyaksikan langsung sejauh mana pengolahan limbah karet yang dibuang ke Sungai. Alhamdulillah, kedua perusahaan yang kita kunjungi untuk kategori pembuangan limbahnya berada diambang batas kewajaran, ungkap Ketua Komisi C Agus Sudarmansyah mewakili anggota kepada sejumlah wartawan. Menurut dia kunjungan perdana dilakukan ke PT. New Kalbar Processor (NKP) yang berada di Desa Teluk Kapuas.

Sedangkan kunjungan kedua berada di PT. Golden Milennium Global, Sentosa di Desa Sungai Ambangah. Kedua perusahaan ini berada di Kecamatan Sungai Raya. Komisi C menarik kesimpulan berdasarkan hasil kunjungan di PT. NKP, kalau limbah cair yang dibuang ke Sungai Kapuas sesuai hasil uji kelayakan dari dinas teknis. Sudah memenuhi syarat berada diambang batas, ucapnya. Meski demikian, Komisi C tetap meminta kepada managemen agar terus meningkatkan kembali teknologi pengolahan limbahnya. Kalau perlu pakai teknologi baru berupa lumpur aktif. Adopsi teknologi terbaru tersebut sangat bagus sekali, katanya. Selain itu, kunjungan ke PT. GMG Sentosa juga berakhir bagus. Pengolahan limbah yang dilihat secara langsung tidak terjadi perubahan signifikan. Airnya masih seperti itu dan bagus. Namun kita tetap dorong agar kualitasnya perlu ditingkatkan kembali. Kami masih lihat airnya sedikit agak keruh dan bau. Dan kita minta supaya ditingkatkan kembali, ungkap dia. Politikus PDI-P Kubu Raya ini tetap menekankan kepada seluruh perusahaan yang memiliki limbah memenuhi ambang batas. Persoalan pembuangan limbah tidak boleh dibuat sepotong-sepotong. Ini menyangkut hidup dan hajat warga kebanyakan, ujarnya. Slamet, Direktur PT. NKP ketika menerima kunjungan Komisi C DPRD Kubu Raya memaparkan kalau perusahaannya selalu memakai teknologi terbaru terkait pengolahan limbah pabrik. Kita tidak main-main dengan limbah. Kita atur supaya tidak menimbulkan pencemaran, kata dia.(den)
http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=86698

Anggota DPRD Kota Pontianak, Djohansyah kembali meminta, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pontianak segera turun tangan, menyelesaikan bau dari limbah pabrik karet yang dikeluhkan masyarakat sekitar. Peran BLH sangat penting, untuk melihat apakah baku mutu dari limbah pabrik karet ini sudah berada di atas ambang batas atau di bawah. Makanya kita minta mereka segera turun tangan, karena bau limbah dari pabrik karet sangat mengganggu masyarakat, terangnya. Bukan hanya itu, Djohansyah juga menyarankan, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (DTRP) serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak, mengkaji Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terkait keberadaan pabrik karet di kawasan Pontianak Utara. Memang 20 tahun lalu, kawasan itu masih sepi. Masih layak berdiri pabrik karet, tapi sekarang kawasan itu sangat padam pemukiman. Pemkot perlu berpikir untuk merelokasi pabrik yang ada di kawasan itu, caranya mengubah peruntukan kawasan itu yang tercantum dalam Perda RTRW, terangnya. Wacana merelokasi pabrik karet dari kawasan padat penduduk ini dilontarkan Djohansyah, lantaran sudah banyak warga yang mengeluhkan bau limbah dari pabrik karet. Kita sadar pengusaha menginvestasikan dana yang besar untuk membangun pabrik di sana. Tapi perlu diingat, kawasan itu sudah sangat padat. Limbah dari pabrik karet, tentunya memberikan dampak kesehatan pada masyarakat, urainya.

Penuturan yang disampaikan Djohansyah cukup beralasan. Sebab areal sekitar pabrik karet, selalu dipenuhi lalat yang masuk di kediaman warga. Saya tidak ada kepentingan apa pun sama pengusaha. Kepentingan saya hanya ingin masyarakat sehat. Karena bagaimana masyarakat bisa hidup sehat, kalau lingkungan sekitarnya dipenuhi lalat. Kita ketahui sendiri, lalat membawa sumber penyakit, yakinnya. Sebelumnya, Wakil Walikota Pontianak, Paryadi SHut, MM menuturkan, secara rutin selalu memonitoring baku mutu udara dan air dari pabrik karet. Hanya memang sampai hari ini, baku mutu dari pabrik karet masih berada di bawah ambang batas. Kita selalu melakukan evaluasi, terhadap baku mutu lingkungan seperti udara dan air dari pabrik karet di Kecamatan Pontianak Utara. Bentuknya monitoring secara berkala selama 3 bulan atau 6 bulan, bila terjadi pencemaran di atas ambang batas kita langsung menyampaikan kajian, tuturnya beberapa waktu lalu. Dikatakan Paryadi pula, tidak mudah memindahkan sebuah investasi yang terhitung besar. Sehingga diperlukan kajian mendalam, sebelum memindahkan investasi ke kawasan lain. Investasi yang mereka kini berdiri di Kecamatan Pontianak Utara besar. Sehingga tidak mudah bagi kita, memindahkan investasi yang ada di sana. Jika memang masalahnya pada baku mutu lingkungan, artinya perlu penanganan ekstra. Sehingga investasi yang sudah tertanam, tidak terganggu, urainya. (ton) Terindikasi masih ada pengusaha pabrik karet yang tidak mengolah limbah dengan baik. Akibatnya, limbah itu terus-menerus mencemari lingkungan. Bau yang dihasilkan proses pembekuan karet alam sangat mengganggu pernapasan. Ada dugaan pengolahan limbah masih menjadi masalah bagi industri karet. Bau dan limbah adalah masalah besar dan harus terus diatasi dengan komitmen semua pihak, pengusaha, pemerintah. Sedangkan limbah yang tidak dikelola dengan baik seringkali langsung dibuang ke sungai, sehingga merusak lingkungan. seharusnya pihak pemerintah bersama instansi terkait dapat belajar dan berusaha meminimalisir pencemaran-pencemaran yang terjadi. Untuk itu Penerapan undang-undang lingkungan hidup serta penegakan hukum yang berlaku sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan pencemaran. Diharapkan peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung kinerja pemerintah. Belum selesai masalah pencemaran limbah. Malah warga di kagetkan dengan hama-

hama yang muncul hingga ke rumah penduduk. Demikian diungkap Basri (65), warga jalan Gusti Situt Machmud, Gang. Swadaya 2, Rt.02/Rw. 08 Siantan Hulu Pontianak Kalbar. Apa yang menjadi keluhan warga disini

perlu segera disikapi serius oleh pihak perusahaan PT. SA. Selain itu minta pada instansi terkait, dalam hal ini pemerintah daerah untuk segera turun ke lapangan. karena terkesan pihak peusahaan PT. SA kurang merespon keluhan warga, kata Basri yang juga ketua Rw. 08 setempat. Untuk kasus hama yang dikeluhkan warga sudah sejak 3 tahun. Mestinya, harus secepatnya diatasi. Dan jangan ada kesan peroalan ini dibiarkan berlarut-larut. Keluhan warga selama ini terkesan diabaikan, dan ini bisa saja terjadi berakibat fatal bagi kelangsungan hidup warga akibat dari pencemaran tersebut, papar Basri. Jadi jangan hanya perusahaan yang mementingkan perkembangan usahanya, tapi perhatian dampak pencemaran lingkungan. Kita menghendaki hidup layak tanpa gangguan. artinya, yang menyangkut kepentingan orang banyak agar segera ditangani, apalagi menyangkut lingkungan, ujar Basri. Kita tidak mau sampai masyarakat bertindak sebelum terjadi hal-hal yang tak diinginkan, pungkas Basri menginggatkan.(Uds/ek)
http://cakrawalainterprize.com/2011/06/12/segera-atasi-hama-yang-di-keluhan-warga-minta-pihakpt-sa-lakukan-penanganan-serius-2/

SUNGAI AMBAWANGKomisi C DPRD Kubu Raya kembali melakukan kunjungan mendadak. Setelah sebelumnya ke perusahaan pembibitan ayam ras di Kecamatan Sungai Ambawang, kembali salah satu perusahaan karet bernama PT. Star Rubber di Desa Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang dikunjungi secara diam-diam, Jumat (21/1) pagi. Komisi membidangi masalah infrastruktur ini meneliti keabsahan papan plang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan limbah perusahaan. Kunjungan mendadak tersebut sebelumnya sempat ditolak para security PT. Star Rubber. Alasannya para wakil rakyat tidak menyertakan surat kunjungan. Namun setelah dilakukan koordinasi kalau kunjungan anggota Komisi C dilakukan diam-diam dan meneruskan aspirasi warga terkait pencemaran limbah perusahaan. Sempat alot di lapangan, akhirnya para anggota Komisi C diperbolehkan masuk. Walaupun tertancap plang IMB di depan, namun perwakilan perusahaan yang namanya tidak mau dikorankan tidak berani memastikan plang legal atau tidak. Maaf Pak, saya tidak berani memastikan papan plang IMB illegal atau legal. Itu bukan dalam wewenang, kata perwakilan perusahaan ini.Jupri, anggota komisi C DPRD Kubu Raya mengatakan ada empat bangunan dibangun dan belum jelas perizinannya. Komisi C sendiri langsung melakukan croscek ke dinas terkait selaku penerbit izin. Dalam pembicaraan via telepon, izin dengan nama Pemkab bernomor 640/99A/ABW/PU-C/2010 masih disangsikan. Kami ragu, ucapnya dengan nada ketus. Wakil Ketua Komisi C, Bambang Sridadi menambahkan kedatangan mereka ke PT. Star Rubber atas pengaduan warga setempat. Masyarakat mengeluh limbah karet karena diduga tidak melalui prosedural pembuangan. Ini yang kami teliti, termasuk IMB bangunannya, ucapnya.Dalam tatap muka tersebut, limbah bahaya diakui perwakilan perusahaan belum

melalui uji kalayakan. Ia mengatakan kalau sistem pembuangan limbah menggunakan teknologi asal negara Jepang. Mau asal Jepang atau planet Mars. Kalau kenyataannya seperti ini, jelas sangat berbahaya bagi warga yang masih menggunakan air sungai untuk kehidupan sehari-hari, ucapnya dengan nada keras. Komisi C melakukan pemantauan di sekitar PT. Star Rubber. Sistem pengolahan ataupun pembuangan limbah tidak memadai. Kasusnya sangat jauh dan berbeda dengan beberapa perusahaan karet lain di Kubu Raya. Banyak perusahaan sudah melewati uji kelayakan dan lolos analisis dampak lingkungan. Selain masih berbau, limbah yang dialirkan ke sungai masih berbusa dengan warna dan keruhnya seperti air selokan, ungkap Jupri.Nelly Leoni, politikus PDI-P bersuara vocal mendapatkan laporan izin dan amdal perusahaan dikatakan tengah diurus. Ia bergumam itu hanyalah alasan klasik. Kedatangan kami sudah yang kedua kali. Kunjungan pertama tahun lalu juga alasan serupa. Sedangkan bangunan baru dalam areal perusahaan terus bertambah, jelasnya. Dia menerangkan terkait temuan ini, Komisi C dalam waktu dekat akan melakukan rapat kerja dengan pihak perusahaan dan dinas terkait selaku pengelola perizinan. Pihaknya akan mencari tahu kenapa perizinan belum keluar hingga sekarang atau memang belum diajukan, sementara bangunan terus bertambah. Jangan sampai kami memberikan rekomendasi penutupan perusahaan tanpa izin resmi atau kami bentuk pansus perusahaan karet, ujarnya. (den) http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=86312

You might also like