You are on page 1of 6

HUBUNGAN OTAK DENGAN KEPRIBADIAN

UNIVERSITAS AL- AZHAR INDONESIA

KELOMPOK 4 CHINTYA SRI KISWANDINI ANZI FITRIANI FIANDA CHAIRRANI CINDY ANJANI ERIDANI ANDI JASMINE KARISSA RACHMI TOMAIMUNA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunyayang berjudul HUBUNGAN OTAK DENGAN KEPRIBADIAN Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai hubungan antara otak dan kepribadian pada manusia. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan dapat mudah dimengerti Kami menyadari makalah ini masih banyak kesalahan, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kami. Amin.

Jakarta 3 April 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2 BAB I ........................................................................................................................................................ 4 PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4 BAB II ....................................................................................................................................................... 5 UKURAN OTAK MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN MANUSIA ............................................................... 5 STUDI KASUS LAIN YANG MEMBUKTIKAN OTAK MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN ............................ 6

BAB I PENDAHULUAN
Bismillahirahmanirahim. Ribuan puji serta syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang memciptakan akal untuk berfikir dan hati untuk merasa. Lantunan Sholawat kami berikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW revolusionis dunia dengan ilmu pengetahuan. Manusia diciptakan tanpa terdapat kejanggalan sedikit pun, dan itulah kesempurnaan yang tidak bisa dielakkan lagi. Kesempurnaan tersebut lengkap dengan hati sebagai kontrol nafsu dan orak sebagai kontrol beberapa kebutuhan dan informasi yang didapat dari luar. Hingga kemudian muncullah para ahli yang spesialis dalam pembahasannya, yang kemudian hal tersebut dipakai sebagai rujukan untuk menemukan ilmu baru atau bahkan pembanding teori sebelumnya. Tidak tertinggal juga pembahasan tentang daya pemikiran, dan yang lebih spesifik pada hal-hal urjen seperti halnya saraf sebagai pusat sistem yang ada dalam organisme.

TUJUAN MAKALAH Tujuan makalah ini dibuat adalah sebagai informasi bagi pembaca untuk mengetahui hubungan otak dengan kepribadian yang diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai referensi pengetahuan.

BAB II
UKURAN OTAK MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN MANUSIA
Bukan hanya dari sikap atau perilaku, kepribadian seseorang juga bisa diamati dari perbedaan ukuran pada bagian tertentu di otaknya. Ukuran tersebut juga bisa berubah, mengikuti perkembangan kepribadian. Dikutip dari LiveScience, Jumat (25/6/2010), Colin DeYoung dari University of Minnesota mengungkap hal tersebut setelah mengamati hasil pemindaian otak 116 partisipan. Gambar tersebut lalu dibandingkan dengan hasil tes kepribadian. Dari hasil pengamatan, DeYoung mendapati bahwa beberapa bagian otak mempunyai ukuran yang bervariasi. Perbedaan ukuran di bagian tersebut terkait dengan 4 tipe kepribadian yakni neuroticism, ekstrovert, contiousness (cermat), dan alturistik. 1. Tipe kepribadian neurotics Tipe ini cenderung memiliki perasaan negatif, umumnya memiliki ukuran mid-congulate cortex yang lebih besar. Bagian tersebut diyakini merupakan pusat respon nyeri yang terjadi secara fisik maupun emosional. Selain itu, pribadi yang neurotik memiliki dorsomedial prefrontal cortex yang lebih kecil. Bagian ini merupakan pusat regulasi atau pengaturan emosi di otak.

2. Tipe kepribadian ekstrovert Tipe ini memiliki ukuran otak yang lebih besar di bagian medial orbitofrontal cortex, bagian yang terlibat dalam memproses perasaan dihargai. Kepribadian ini dicirikan dengan sikap peramah, supel, dan asertif.

3. Tipe kepribadian constentiousness Tipe ini memiliki ukuran lebih besar di bagian midle frontal gyrus, bagian yang berperan dalam perencanaan dan kemampuan mengingat. Pribadi yang constientious umumnya sangat teliti, disiplin dan penuh perencanaan.

4. Tipe kepribadian altruistik Tipe ini memiliki ukuran lebih besar di bagian posterior cingulated cortex (PCC), yang mendorong seseorang untuk lebih toleran terhadap keyakinan orang lain. Seseorang yang altruis punya kemampuan untuk memahami orang yang berbeda pandangan.

Meskipun demikian, DeYoung memberi catatan bahwa bagian manapun di otak selalu tumbuh dan bisa berubah sebagai respons terhadap pengalaman. Perubahan yang terjadi di otak juga akan berkaitan dengan berubahnya kepriba

STUDI KASUS LAIN YANG MEMBUKTIKAN OTAK MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN


Sebuah studi dari Cambridge University, Inggris, menemukan, orang-orang yang hangat dan sentimentil mempunyai lebih banyak jaringan di area tertentu otak. Berdasarkan jurnal yang dipublikasikan di European Journal of Neuroscience ini, konsentrasi jaringan otak yang lebih besar di area tertentu otak membuat beberapa orang jadi lebih sentimentil dibandingkan yang lain."Penemuan ini sangat menarik karena kita bisa mencaritahu hubungan antara kepribadian dengan area tertentu di otak," terang pemimpin studi Graham Murray, seperti yang dikutip situs foxnews. Area tersebut, terang Murray, sama dengan area di otak yang dikenal sebagai sumber dorongan seksual dan kecintaan akan makanan. Para peneliti mengukur hubungan antara kepribadian dengan struktur otak dengan mengguakann kuesioner. Dalam studi, 41 laki-laki yang dijadikan partisipan, diminta untuk mengisi pendapat mereka mengenai seberapa baiknya mereka terhubung dengan orang-orang, bagaimana cara mereka menunjukkan emosi dan apakah mereka suka menyenangkan orang lain. Selanjutnya, para peneliti menggunakan scan otak untuk menganalisis konsentrasi jaringan di sel-sel otak yang dikenal sebagai neuron, di beberapa daerah yang berbeda. Studi menemukan, mereka yang memiliki skor hangat dan sentimentil berdasarkan hasil kuesioner mempunyai jaringan otak yang lebih banyak di area orbitofrontal cortex, lapisan luar dari otak yang tepat di bawah mata, dan di bagian dalam struktur yang berada di tengah otak yang dikenal dengan nama ventrial striatum. "Sikap sosial dan kehangatan emosi merupakan bagian yang kompleks dari kepribadian kita," ujar Murray."Penemuan ini membantu kita memahami sampai tahap biologis mengapa orang berbedabeda dalam mengekspresikan sikap sosial dan emosi mereka. Penemuan ini, lanjut Murray lagi, menawarkan kunci bagaimana otak manusia turut berperan dalam masalah kelainan psikologi yang ditandai dengan gangguan interaksi sosial seperti autisme atau schizophrenia.

You might also like