You are on page 1of 6

KATA PENGANTAR Puji syukur tak terhingga penyusun panjatkan kepada Tuhan YME atasrahmat dan karunianya yang

telah di limpahkan kepada penyusun sehingga penyusunan makalahl ini dapat selesai tepat pada waktunya di mana tugas inimerupakan salah satu tugas dalam mata kuliah Teknologi Bahan pada jurusanteknik arsitektur Fakultas Teknik UNIFA (Universitas Fajar). M e m a n g t a k b i s a d i e l a k k a n p a s t i a d a k e k u r a n g a n d a n ketidaksempurnaan dari tugas ini tetapi penyusun tetap optimis dengan hasil yang telah di temukan dengan berbagai keterbatasan dan kekurangan literatur dan kemampuan yang penyusun miliki sehinggah hasil yang di capai dalampenyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhirnya pada kesempatan ini dengan segala kerendahan h a t i mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada selakudosen yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan dalam penyusunanmakalah ini. Dan semua pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu yangt e l a h b a n ya k m e m b a n t u p e n yu s u n b a i k l a n g s u n g m a u p u n t i d a k l a n g s u n g semoga Tuhan YME akan selalu memberi rahmat dan karunia-Nya semoga apayang kami sajikan ini dapat bermanfaat.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ............................................................................................. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus ............................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Baja Ringan ............................................................................... Jenis dan Bentuk atap .................................................................................. Bagian dan Bahan baja ringan ..................................................................... Mutu Baja ..................................................................................................... Jenis Profil baja ringan ................................................................................. Kekurangan dan Kelebihan baja ringan ....................................................... BAB III PENUTUP Kesimpulan .................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Mata kuliah teknologi bahan adalah merupakan mata kuliah wajib padasemester genap pada jurusan arsitektur fakultas teknik, Universitas Fajar tahun ajaran 2010/2011. Dimana mata kuliah ini menuntut mahasiswanyauntuk mengetahui sekaligus memahami tujuan, proses, dan manfaat yangakan dihasilkan dari mata kuliah tersebut. Rangka atap baja ringan adalah rangka untuk atap rumah atau disebut kuda kuda yang terbuat dari baja sebagai pengganti rangka atapkonvensional yang terbuat dari kayu. Sudah bukan menjadi rahasia lagiapabila akhir akhir ini material kayu semakin sulit didapat, dan kualitasnyapun sudah semakin buruk. Perbedaan besi dan baja terletak pada kandungan paduan karbon(C) yang akan menentukan sifat-sifat lain dari besi dan baja tersebut. P a d u a n b a j a y a n g m e n g a n d u n g l e b i h b a n y a k k a r b o n d a r i n i l a i komersialnya dapat dinamakan besi. Kandungan karbon pada beberapa jenis baja mencapai 0,04 persen sampai 2,0 persen. Besi tuang, besituang maleable, pig iron mengandung jumlah karbon sekiar 2-4 persen.Tetapi ada juga besi yang tidak mengandung karbon yaitu whiteheartmalleable iron. B.TUJUAN a. Tujuan Umum 1. Mahasiswa dapat terlatih dan dapat dengan lincah menentukanpengukuran suatu lahan demi kepentingan-kepentingan proyeknantinya. 2. Mahasiswa dapat memperoleh informasi tentang wawasan danpemahaman dunia kerja yang berhubungan dengan disiplin ilmuy a n g d i t e k u n i n y a m e l a l u i p r o s e s - p r o s e s s o s i l i s a s i y a n g diperolehnya melalui mata kuliah ini. 3. A g a r lembaga pendidikan tinggi mampu mencetak s a r j a n a penerus pembangunan yang lebih berpengalaman di bidangilmu yang ditekuninya dan mampu bertahan terhadap segalaperkembangan ilmu dalam dunia kearsitekturan. 4. Mahasiswa mampu menggambarkan hasil pengukuran yangdiperolehnya di lapangan ke dalam media gambar atau demikeperluan teknik arsitektur lainnya. b. Tujuan khusus: 1. Mahasiswa mampu mengukur dan membandingkan perbandinganketinggian tanah yang dimiliki oleh beberapa bidang tanah dengan kontur yang berbeda-beda serta memetakannya. 2. Mahasiswa mampu mengetahui dan menggunakan alat -alat ukur dalam proses pengukuran dan pemetaan, dalam hal ini waterpass dan theodolit. 3. Mahasiswa mampu menuangkan hasil pengukurannya tersebut kedalam media gambar dan mampu menjelaskan lokasi pengukuranmelalui sketsa-sketsa yang dibuatnya. 4. Mahasiswa dapat mengimplementasikan se cara langsung kuliahukur tanah melalui perangkat analisis yang dimilikinya. 5. M a h a s i s w a d a p a t m e n g a m a t i d a n m e n g a n a l i s i s p e r m a s a l a h a n yang terjadi pada sistem yang berhubungan dengan perencanaan.

6. M a h a s i s w a d a p a t m e n g e t a h u i p r o f i l d a r i s u a t u t r a s e , b a i k u n t u k menghitung galian dan timbunan serta kemiringan dalam suaturencana.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pengertian Baja Ringan Berbeda dengan baja konvensional, baja ringan merupakan bajamutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi s e t a r a b a j a k o n v e n s i o n a l . B a j a r i n g a n i n i t e r m a s u k j e n i s b a j a ya n g dibentuk setelah dingin (cold form steel). Rangka atap baja ringan adalah rangka untuk atap rumah atau disebut kuda kuda yang terbuat dari baja sebagai pengganti rangka atapkonvensional yang terbuat dari kayu. Sudah bukan menjadi rahasia lagiapabila akhir akhir ini material kayu semakin sulit didapat, dan kualitasnyapun sudah semakin buruk. Rangka atap baja ringan untuk rumah mulai mencuat akhir akhir ini.Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dantipis, namun memiliki fungsi setara dengan baja konvensional. Rangkaatap baja ringan dibuat untuk memudahkan perakitan dan konstruksi.Meskipun tipis baja ringan mempunyai derajat kekuatan tarik 550 mpa,sementara baja biasa / konvensional sekitar 300 mpa.Kekuatan tarik dantegangan ini untuk penggantian bentuknya yang tipis. Di Indonesia ketebalan baja ringan berkisar dari 0,4 1 mm.Baja ringan adalah komponen struktur yang terbuat dari beberapa unsur metal dan memiliki berat yang relatif ringan bila dibandingkan dengan bajakonvensional. Maka disebutlah sebagai baja ringan. Meskipun ringan tapik u a t , lihat saja ya n g dibanderol dengan l u m a ya n jika d i b a n d i n g k a n dengan baja konvensional yang memiliki Fy = 550 Mpa & Modulus geser : 80.000 Mpa Fy antara250 Mpa 400 Mpa. Fungsi atap yang lebih khusus (spesifik): 1. Menerima beban oleh bobot sendiri, yaitu beban kuda -kuda danbahan pelapis berarah vertikal kemudian meneruskannya pada kolomdanpondasi. 2. Menahan tekanan angin muatan yang berarah horizontal padagevel. 3. Menerima panas oleh sinar matahari dan menahan suhu agar tetap dingin di ruang bawah atapdan menyerap panas tersebut dalamkonsep arsitektur tropis(yang bersahabat dengan iklim lokal yangpanas dan lembab). 4. menghindari masuknya air hujan.

JENIS JENIS PENUTUP ATAP Macam-macam tipe atap antara lain : 1. A t a p d a t a r ( p l a t d a k ) , b i a s a n ya m e n g g u n a k a n b e t o n b e r t u l a n g y a n g dihitung tersendiri sesuai dengan bentangan dan tebal plat. Meskipuntipe ini dikatakan datar, namun permukaan atap selalu dibuat miringuntuk menyalurkan air hujan kelubang talang. 2. A t a p s t r a n d a r ( l e s s e n a a r ) , t e r d i r i d a r i s e b u a h b i d a n g a t a p m i r i n g kebagian tepi atasnya menempel pada dinding bangunan induk, padabentuk ini menggunakan konstruksi setengah kuda-kuda. 3. Atap pelana (Zadeldak), terdiri dari dua bidang miring atap yang tepi atasnya bertemu pada satu garis lurus yang disebut bubungan. Tipe inibanyak digunakan untuk rumah sederhana dan banyak dijumpai di daerah pedesaan Bali, Jawa Barat, Jawa timur, dan Jawa Tengah.

4. Atap perisai (schildak), merupakan menyempurnaan dari bentuk atapp e l a n a d e n g a n m e n a m b a h k a n d u a b i d a n g a t a p m i r i n g y a n g membentuk segitiga pada ujung akhir atap bangunan. 5. A t a p t e n d a ( t e n t d a k ) , b i a s a d i p a k a i p a d a b a n g u n a n y a n g u k u r a n panjang dan lebarnya sama, ini berarti atap terdiri dari empat bidangatap dan empat jurai dengan bentuk, ukuran dan lereng yang sama yang bertemu pada satu titik tertinggi, yaitu pada tiang penggantung. 6. A t a p r u n c i n g a t a u m e n a r a ( t e r e n d a k ) , s e r u p a d e n g a n b e n t u k a t a p tenda, akan tetapi kemiringan dari jurai lebih curam. 7. Atap kerucut (kegeldak), jika atap itu berdenah bundar maka didapat atap berbentuk kerucut.
BENTUK-BENTUK RANGKA ATAP

http://www.scribd.com/andika%D8%A3/d/61672379-ITTY-MAKALAH-BAJA

You might also like