You are on page 1of 2

Akuntansi Untuk Instrumen Derivatif Jenis derivative : 1. Forward keuangan atau future keuangan 2. Opsi 3.

Swap Setiap orang atau perusahaan yang ingin melindungi dirinya terhadap berbagai jenis resiko bisnis sering kali dapat menggunakan kontrak derivative untuk mencapai tujuannya. Derivative dipergunakan di banyak bursa di seluruh dunia. Di samping itu, banyak kontrak derivatif (terutama swap suku bunga) di negosiasikan secara pribadi. Banyak korporasi menggunakan deviratif secara ekstensif dan berhasil. Akan tetapi, deviratif dapat berbahaya, dan sangat penting bahwa semua pihak yang terlibat dapat memahami resiko serta imbalan yang berkaitan dengan kontrak ini. FASB menyimpulkan bahwa deviratif seperti forward dan merupakan aktiva serta kewajiban, dan harus di laporkan dalam neraca pada nilai wajar. Nilai wajar ddi definisikan sebagai jumlah di mana suatu aktifa (kewajiban) dapat di beli (terjadi) di jual (dilunasi) di antara dua pihak yang bersedia (yaitu, tidak terpaksa atau likuidasi) Pedoman yang di lakukan dalam derivatif : 1. Deviratif harus di akui dalam laporan keuangan sebagai aktiva dan sebagai kewajiban 2. Deviratif harus di laporkan dalam nilai wajar 3. Keuntungan dan kerugian yang di hasilkan dari spekulasi dalam derivative harus segera di akui dalam laba 4. Keuntungan dasn kerugian yang di hasilkan dari trnasaksi hedging di laporkan dengan cara yang berbeda, tergantung pada jenis hedging Nilai intrinsic adalah perbedaan perbedaan antara harga pasar dan harga strike yang telah di tentukan pada suatu waktu Nilai waktu adalah mengacu pada nilai opsi yang berada di atas nilai intrinsiknya. Karakteristik dasar instrument keuangan derivative ; 1. Instrument tersebut mempunyai (1) satu atau lebih besar dan (2) provisi pembayaran yang teridentifikasi 2. Instrument tersebut memerlukan investasi kecil atau tanpa investasi sama sekali pada awal kontrak

3. Instrument tersebut mengharuskan atau memperbolehkan penyeleseaian bersih Derivative dapat digunakan untuk mengoffset dmpak negative dari perubahan suku bunga atau kurs tukar mata uang asing. Penggunaan deviratif tersebut di kenal sebagai hedging (pembendung atau penangkal resiko. Dalam hedging nilai wajar, suatu derivative di gunakan untuk membendung atau mengoffset exposure terhadap perubahan nilai wajar aktiva atau kewajiban yang di akui atau komitmen perusahaan yang belum di akui.

You might also like