You are on page 1of 10

SMKN 2 DEPOK Laboratorium Geoteknik Jurusan Geologi Pertambangan Mrican Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta

LAPORAN PRAKTEK GEOTEKNIK

Praktek Tanggal Kelas Kelompok

: Batas Susut : 4 Januari 2012 : XII GPA : 7 (Tujuh) 1. Ahmad Rizal Ibrahim 2. Arif Dwi Kurniawan 3. Edwin Prasetyo

Laporan Praktek Geoteknik

SMKN 2 DEPOK Laboratorium Geoteknik Jurusan Geologi Pertambangan Mrican Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta

LAPORAN PRAKTEK GEOTEKNIK

Praktek Tanggal Kelas Kelompok

: Batas Susut : 4 Januari 2012 : XII GPA : 7 (Tujuh) 1. Ahmad Rizal Ibrahim 2. Arif Dwi Kurniawan 3. Edwin Prasetyo

Nilai

:.

Korektor

Laporan Praktek Geoteknik

SMKN 2 DEPOK Laboratorium Geoteknik Jurusan Geologi Pertambangan Mrican Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta I. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan ini digunakan untuk tiga kali percobaan. Alat : a. 3 Cawan Pencampur b. 3 Cawan Penguap c. Spatula d. Gelas Ukur e. Timbangan f. Oven g. Plat Transparan h. Corong i. Palu kayu j. Baki k. Kertas l. Penjepit Bahan : a. Sampel tanah + 60 ml b. Aquades (air suling) c. Air raksa + 20 ml d. Vaselin

Laporan Praktek Geoteknik

SMKN 2 DEPOK Laboratorium Geoteknik Jurusan Geologi Pertambangan Mrican Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta II. 1) 2) 3) LANGKAH KERJA Siapkan alat dan bahan yang diperlukan Ambil sampel dan letakkan di atas kertas sebagai alas untuk penumbukan Hancurkan material tanah yang berbentuk bongkahan padat dengan menggunakan palu kayu hingga menjadi butiran-butiran halus 4) Kumpulkan butiran halus ke dalam baki 5) Tempatkan contoh tanah ke dalam tiga cawan pencampur untuk tiga percobaan yang nantinya dicari rata-rata batas susutnya 6) campurkan dengan air suling (aquades) pada setiap cawan hingga merata dan gelembung udara hilang (bisa dibantu dengan spatula) 7) Lapisi bagian setiap cawan penguap dengan vaselin 8) Masukkan sampel tanah dari cawan pencampur ke cawan penguap hingga penuh dan merata dengan spatula 9) Timbang sample bersama cawan penguap 10) Masukkan ke dalam oven untuk dikeringkan 11) Sample ditimbang dan dihitung batas susutnya.

Rumus yang digunakan untuk menghitung batas susut adalah Batas Susut (SL) = Wa (V1 V2 ) x 100 % W Keterangan : Wa : Kadar air tanah W : Berat tanah kering V1 : Volume tanah basah V2 : Volume tanah kering

Laporan Praktek Geoteknik

SMKN 2 DEPOK Laboratorium Geoteknik Jurusan Geologi Pertambangan Mrican Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta Kadar air tanah merupakan salah satu bagian yang diperlukan untuk perhitungan batas susut. Untuk mengetahui harganya dapat menggunakan rumus : Kadar Air = W1 W2 x 100 % W2 W3 Keterangan : W1: Berat cawan penguap + tanah basah (dengan ditimbang setelah dicampur aquades) W2: Berat cawan penguap + tanah kering (dengan ditimbang setelah keluar dari oven) W3: Berat cawan penguap kosong Berat tanah kering diketahui dari Berat cawan penguap + tanah kering (W2) dikurangi Berat cawan penguap kosong (W3) Volume tanah basah merupakan volume sampel setelah dicampur dengan aquades yang dimasukkan ke dalam cawan penguap hingga penuh. Sehingga volume tanah basah sama dengan volume cawan penguap yang biasanya sudah tertera. Pada 3 percobaan ini kami mengambil cawan penguap dengan volume 20 ml pada percobaan 1 dan 2 dan 17 ml pada percobaan 3, sedangkan beratnya adalah 19 gram pada percobaan 1 dan 2 dan 17 gram pada percobaan 3. Volume tanah kering sama dengan volume susutnya. Sehingga dapat diketahui dengan mencari volume susutnya. Untuk mengetahui volume susutnya : Ambil sample kering dari cawan penguap setelah di oven Bersihkan cawan penguap dari kotoran/sisa sample kering yang melekat Masukkan air raksa ke dalam cawan penguap hingga penuh Masukkan sample kering ke dalam cawan penguap yang sudah dialasi dengan plat transparan untuk menampung air raksa yang tumpah Tekan sample menggunakan penjepit sampai batas permukaan cawan penguap sehingga air raksa tumpah Masukkan air raksa yang tumpah ke dalam gelas ukur (bisa dengan bantuan corong) untuk mengetahui volume susutnya

Laporan Praktek Geoteknik

SMKN 2 DEPOK Laboratorium Geoteknik Jurusan Geologi Pertambangan Mrican Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta III. GAMBAR KERJA

7 9

Laporan Praktek Geoteknik

SMKN 2 DEPOK Laboratorium Geoteknik Jurusan Geologi Pertambangan Mrican Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta

Laporan Praktek Geoteknik

SMKN 2 DEPOK Laboratorium Geoteknik Jurusan Geologi Pertambangan Mrican Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta IV. PERHITUNGAN KETERANGAN Berat tanah kering (W) Volume tanah basah (V1) Volume tanah kering (V2) Berat cawan penguap + tanah basah (W1) Berat cawan penguap + tanah kering (W2) Berat cawan penguap kosong (W3) Kadar air (Wa) Percobaan I = W1 W2 x 100 % W2 W3 = 51 41 x 100 % 41 19 = 10 x 100 % 22 = 45,45 % Percobaan II = W1 W2 x 100 % W2 W3 = 46 36 x 100 % 36 19 = 10 x 100 % 17 = 58,82 % Percobaan III = W1 W2 x 100 % W2 W3 = 50,5 39 x 100 % 39 17 = 10,5 x 100 % 22 = 47,73 % Laporan Praktek Geoteknik I 22 gram 20 ml 16 ml 51 gram 41 gram 19 gram PERCOBAAN II 17 gram 20 ml 11 ml 46 gram 36 gram 19 gram III 22 gram 17 ml 14 ml 50,5 gram 39 gram 17 gram

SMKN 2 DEPOK Laboratorium Geoteknik Jurusan Geologi Pertambangan Mrican Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta Batas susut Percobaan I = Wa (V1 V2 ) x100 % W = 45,45 (20 16) x 100 % 22 = 45,45 4 x 100 % 22 = 45,45 18,18 = 27,27 % Percobaan II = Wa (V1 V2 ) x100 % W = 58,82 (20 11) x 100 % 17 = 58,82 9 x 100 % 17 = 58,82 52,94 = 5,88 % Percobaan III = Wa (V1 V2 ) x100 % W = 47,73 (17 14) x 100 % 22 = 47,73 3 x 100 % 22 = 47,73 13,63 = 34,10 % Batas susut rata-rata = Percobaan I + Percobaan II + Percobaan III 3 = 27,27 + 5,88 + 34,10 3 = 22,42 % Laporan Praktek Geoteknik

SMKN 2 DEPOK Laboratorium Geoteknik Jurusan Geologi Pertambangan Mrican Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta V. KESIMPULAN Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam praktek pengujian batas susut perlu dilakukan pengukuran yang cermat terutama proses pengovenan karena apabila kondisi sampel tidak benar benar kering akan mengakibatkan hasil penghitungan batas susut tidak akurat. Dan dari ketiga percobaan yang kami lakukan,kami mendapat rata rata 22,42 % yang dapat diartikan bahwa tiga sampel yang diambil pada suatu wilayah tersebut apabila sampel dikondisikan berkadar air sebesar 22,42 % akan berada dikondisi yang dikatakan sebagai batas susut tanah.

Laporan Praktek Geoteknik

You might also like