You are on page 1of 12

Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan

Lembaga Indonesia Amerika (LIA)

Fandan Dwi Nugroho Wicaksono

NIM : 204150005, email : modestyboys@gmail.com

Abstrak

Ilmu bahasa Inggris atau dalam bahasa Inggrisnya disebut English, saat ini bukanlah merupakan ilmu yang tidak
asing lagi didengar dan harus untuk bisa menguasainya. Karena pada saat ini, setiap individu dituntut untuk bisa
berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan didalam era globalisasi. Dengan tuntutan tersebut, banyak sekali
lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan (service) pelatihan agar bisa menguasai bahasa Inggris dengan
benar. Sebuah lembaga pendidikan bahasa Inggris yaitu Yayasan LIA yang saat ini memiliki 52 gerai di 16
propinsi (1). Dengan berkembangnya LIA saat ini, jaringan yang digunakan di LIA adalah dengan menggunakan
topologi bintang (star) yang diterapkan di jaringan gerai-gerai dan antara gerai cabang dengan gerai pusat.
Virtual Private Network (VPN) digunakan untuk hubungan antara gerai cabang dengan gerai pusat. Semoga
manajemen jaringan pada lembaga ini dapat dijadikan sumber referensi bagi lembaga-lembaga pendidikan
lainnya.

Kata kunci : English, Service, Star, Virtual Private Network

1. Pendahuluan

Bahasa Inggris atau English adalah bahasa Jermanik Barat, yang berasal dari Inggris. Bahasa
ini merupakan kombinasi antara beberapa bahasa lokal yang dipakai oleh orang-orang
Norwegia, Denmark, Saxon dan Angel dari abad ke-6 sampai 10. Lalu pada tahun 1066
dengan ditaklukkan Inggris oleh William the Conqueror, sang penakluk dari Normandia,
Perancis Utara, maka bahasa Inggris dengan sangat intensif mulai dipengaruhi bahasa Latin
dan bahasa Perancis. Dari seluruh kosakata bahasa Inggris modern, diperkirakan ±50%
berasal dari bahasa Perancis dan Latin. Perkembangan bahasa Inggris biasa dibagi menjadi
tiga masa :

• Bahasa Inggris Kuna atau bahasa Anglo-Saxon, 700 – 1066


• Bahasa Inggris Tengahan, antara 1066 – 1500
• Bahasa Inggris Baru, mulai dari abad ke 16
Memasuki era globalisasi atau yang lebih dikenal dengan pasar bebas menuntut setiap
individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama di bidang IPTEK. Agar
dapat menguasai teknologi dengan baik diperlukan pengetahuan yang memadai sehingga kita
dapat memanfaatkannya dalam menghadapi tuntutan dunia global yang syarat dengan
persaingan. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris sangat diperlukan baik dalam menguasai
teknologi komunikasi maupun dalam berinteraksi secara langsung. Sebagai sarana
komunikasi global, bahasa Inggris harus dikuasai secara aktif baik lisan maupun tulisan.
Tidaklah mustahil perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut kita untuk lebih
proaktif dalam menanggapi arus informasi global sebagai aset dalam memenuhi kebutuhan
pasar. Sebagai bahasa pergaulan dunia bahasa Inggris bukan hanya sebagai kebutuhan
akademis karena penguasaannya hanya terbatas pada aspek pengetahuan bahasa melainkan
sebagai media komunikasi global. Untuk menguasai bahasa Inggris dengan baik mestinya
proses belajar mengajar menekankan aspek latihan ( Trial and Error ) sehingga siswa akan
terlibat secara aktif dalam menyampaikan pendapat / gagasan secara bebas sesuai dengan
kondisi nyata (1).

Didalam perannya sebagai lembaga pelatihan bahasa Inggris, LIA telah menyediakan fasilitas
dalam teknologi informasi berupa website. Namun, didalam appearance website masih
kurang disediakan services bagi siswa yang berguna menunjang kemudahan informasi.
Lembaga pendidikan LIA saat ini telah memiliki 52 gerai yang tersebar di 16 propinsi (1),
dari masing-masing gerai tidak terhubung didalam suatu jaringan, tetapi gerai cabang hanya
terhubung ke gerai pusat yang berada di Jakarta. Dengan kata lain, dari gerai-gerai cabang
dengan gerai pusat berbentuk topologi bintang (star) yang juga diterapkan didalam jaringan
gerai-gerai (2).

Topologi Bintang (Star)


2. Analisis

Dengan topologi bintang (star) yang terapkan oleh lembaga pendidikan ini, hubungan antar
gerai cabang dengan gerai pusat menggunakan Virtual Private Network (VPN). Virtual
Private Network atau disingkat VPN adalah variasi lain dari skema jaringan yang dibangun
sebagai jaringan khusus dengan menggunakan jaringan internet umum. Karena menggunakan
jaringan internet, sebuah perusahaan yang membuat WAN (Wide Area Network) berbasis VPN
ini mampu menjangkau area yang sangat luas dan lintas geografi. VPN menyediakan koneksi
poin-to-poin baik kepada kantor cabang maupun kepada seorang karyawan yang sedang
bertugas ditempat lain. Menghubungkan antar kantor pusat/cabang dengan menggunakan
VPN jauh lebih ekonomis dengan keamanan yang dapat diandalkan daripada menyewa
jaringan khusus (leased lines) atau dengan panggilan jarak jauh melalui modem. VPN dapat
menjadi jaringan khusus yang besar dan tidak terbatas. Sebuah WAN khusus yang jauh lebih
efisien, aman dan berbiaya ekonomis dari WAN atau LAN tradisional. Sehingga telah banyak
perusahaan-perusahaan yang menggunakan VPN sebagai infrastruktur jaringannya yang
menghubungkan antara kantor pusat dengan kantor cabang dan dengan agen serta client nya.
Tidak ada standar tertentu untuk VPN, namun secara umum dapat disebut bahwa VPN
menggunakan jaringan internet umum untuk satu atau beberapa keperluan dengan membentuk
lorong khusus (jaringan khusus / tunnelling) secara virtual.

Dalam penggunaan sebagai jaringan khusus ini, VPN diset sedemikian rupa dengan sebuah
software dan hardware dengan protocol tertentu yang akan digunakan untuk otentikasi antar
user dan untuk penyandian jaringannya. Umumnya VPN dipasangi firewall di dekat servernya
yang berfungsi untuk menyaring sehingga hanya client yang telah terdaftar saja yang dilayani
dan sebagai security didalam transmisi. VPN terbagi dalam 2 bagian yaitu bagian “dalam”
yang diproteksi dengan sistem sandi tertentu dan bagian “luar” yang merupakan infrastruktur
internet yang tidak diproteksi. Memproteksi data dengan penyandian selama perjalanan antar
user dalam sebuah VPN telah sangat populer dan selalu digunakan.

Setelah penulis melakukan observasi di gerai cabang Lembaga Indonesia Amerika (LIA)
Galaxy di Bekasi Timur, adapun denah jaringan komputer yang ada sebagai berikut (4):

Lantai 1 :
Lantai 2 :

Dilihat dari denah yang ada di lembaga pendidikan gerai cabang LIA Galaxy, Bekasi Timur
ini. Pada lantai 1, komputer hanya berada di ruang administrasi dan ruang Manajer, dan
terhubung ke switch yang berada di ruang IT. Nantinya dari switch terhubung ke router lalu
ke modem. Dan pada lantai 2, computer hanya terdapat di ruang pengajar, semua computer
tersebut terhubung langsung ke switch yang berada di ruang IT lantai 1. Sedangkan pada
lantai 3, tidak terdapat computer dan hanya terdapat beberapa ruang kelas saja. Untuk printer
langsung terhubung pada komputer yang berada di dekatnya.

Adapun perangkat keras (hardware) yang digunakan adalah sebagai berikut :

No. Letak Perangkat Spesifikasi


1. Ruang Administrasi Komputer AMD Duron 1.7 Ghz, DDR 256 MB, HDD
80 GB.
Printer HP Dotmatric
2. Ruang Manajer Komputer Intel Celeron 2.2 Ghz, DDR 256 MB, HDD
80 GB, DVD Combo Optical Drive
Printer Canon Pixma 6000
3. Ruang Pengajar Komputer Intel Celeron 2.2 Ghz, DDR 256 MB, HDD
80 GB, CD Optical Drive
Printer Canon Pixma 6000
4. Ruang IT Server Intel Pentium 4 2.8 Ghz, DDR 1 GB, HDD
160 GB, DVD-RW Optical Drive
Swicth 3Com 3C16792
Router DLink DI-704P
Modem DLink DU-562M

Sedangkan perangkat lunak (software) yang digunakan adalah sebagai berikut :

No. Letak Operating System Aplikasi Tambahan


1. Ruang Administrasi Windows 2000 Artificial Program by LIA
2. Ruang Manajer Windows XP SP 2 Media Player, Browser, MS Office
3. Ruang Pengajar Windows XP SP 2 Media Player, Browser, MS Office
4. Ruang IT Windows 2003 Server ASP.net, PHP, MySQL, MS.Access

Untuk tingkat keamanan yang diterapkan oleh LIA hanya mengandalkan firewall, berikut ini
kurang lebih gambaran firewall yang diterapkan :
3. Hasil

Berdasarkan analisis, topologi jaringan yang digunakan oleh lembaga pendidikan Lembaga
Indonesia Amerika (LIA) adalah topologi bintang (star). Topologi bintang (star) merupakan
bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau
pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Dimana kelebihan dari topologi ini adalah sebagai berikut :

a. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut
dan station yang terpaut.
b. Tingkat keamanan termasuk tinggi.
c. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
d. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

Sedangkan kekurangan dari topologi ini adalah jika node tengah mengalami kerusakan, maka
seluruh jaringan akan terhenti.

Untuk proses transmisi data dari gerai cabang ke gerai pusat pada lembaga pendidikan ini,
dengan menerapkan Virtual Private Network (VPN). VPN merupakan suatu jaringan
komunikasi lokal yang terhubung melalui media jaringan publik. Infrastruktur publik yang
paling banyak digunakan adalah internet. Untuk memperoleh komunikasi yang aman (private)
melalui internet, diperlukan protokol khusus untuk mengatur pengamanan datanya.

Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan VPN untuk
implementasi WAN, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Jangkauan jaringan lokal yang dimiliki suatu perusahaan akan menjadi luas, sehingga
perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya di daerah lain. Waktu yang dibutuhkan
untuk menghubungkan jaringan lokal ke tempat lain juga semakin cepat, karena proses
instalasi infrastruktur jaringan dilakukan dari perusahaan / kantor cabang yang baru
dengan ISP terdekat di daerahnya. Sedangkan penggunaan leased line sebagai WAN
akan membutuhkan waktu yang lama untuk membangun jalur koneksi khusus dari
kantor cabang yang baru dengan perusahaan induknya. Dengan demikian penggunaan
VPN secara tidak langsung akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
b. Penggunaaan VPN dapat mereduksi biaya operasional bila dibandingkan dengan
penggunaan leased line sebagai cara tradisional untuk mengimplementasikan WAN.
VPN dapat mengurangi biaya pembuatan jaringan karena tidak membutuhkan kabel
(leased line) yang panjang. Penggunaan kabel yang panjang akan membutuhkan biaya
produksi yang sangat besar. Semakin jauh jarak yang diinginkan, semakin meningkat
pula biaya produksinya. VPN menggunakan internet sebagai media komunikasinya.
Media internet telah tersebar ke seluruh dunia, karena internet digunakan sebagai media
komunikasi publik yang bersifat terbuka. Artinya setiap paket informasi yang
dikirimkan melalui internet, dapat diakses dan diawasi bahkan dimanipulasi, oleh setiap
orang yang terhubung ke internet pada setiap saat. Setiap orang berhak menggunakan
internet dengan syarat dia memiliki akses ke internet. Penggunaan VPN juga dapat
mengurangi biaya telepon untuk akses jarak jauh, karena hanya dibutuhkan biaya
telepon untuk panggilan ke titik akses yang ada di ISP terdekat. Pada beberapa kasus hal
ini membutuhkan biaya telepon SLJJ (sambungan langsung jarak jauh), namun sebagian
besar kasus cukup dengan biaya telepon lokal. Berbeda dengan penggunaan leased line,
semakin jauh jarak antar terminal, akan semakin mahal biaya telepon yang digunakan.

c. Penggunaan VPN akan meningkatkan skalabilitas. Perusahaan yang tumbuh pesat akan
membutuhkan kantor cabang baru di beberapa tempat yang terhubung dengan jaringan
lokal kantor pusat. Bila menggunakan leased line, penambahan satu kantor cabang
membutuhkan satu jalur untuk membangun WAN. Penambahan satu kantor cabang baru
lagi (dua kantor cabang) akan membutuhkan dua tambahan jalur, masing-masing ke
kantor pusat dan ke kantor cabang terdahulu. Jika mereka memiliki kantor cabang yang
ke-3, dibutuhkan enam jalur untuk menghubungkan semua kantor. Jika ada empat
kantor cabang, maka dibutuhkan 10 jalur seperti terlihat pada gambar 2. Berbeda
dengan penggunaan leased line, penambahan satu kantor cabang hanya membutuhkan
satu jalur, yaitu jalur yang menhubungkan kantor cabang yang baru dengan ISP
terdekat. Selanjutnya jalur dari ISP akan terhubung ke internet yang merupakan jaringan
global. Dengan demikian penggunaan VPN untuk implementasi WAN akan
menyederhanakan topologi jaringannya.

d. VPN memberi kemudahan untuk diakses dari mana saja, karena VPN terhubung ke
internet. Sehingga pegawai yang mobile dapat mengakses jaringan khusus perusahaan di
manapun dia berada. Selama dia bisa mendapatkan akses ke internet ke ISP terdekat,
pegawai tersebut tetap dapat melakukan koneksi dengan jaringan khusus perusahaan.
Hal ini tidak dapat dilakukan jika menggunakan leased line yang hanya dapat diakses
pada terminal tertentu saja.

Branch
Branch
Office
Office

Corporate

Headquarter

Branch
Branch
Office
Office

Gambar 2. Jumlah jalur leased line untuk 5 kantor

e. Investasi pada VPN akan memberikan peluang kembalinya investasi tersebut


(ROI = return on investment) yang lebih cepat daripada investasi pada leased line.
Berdasarkan artikel “Delivering Profitable Virtual Private LAN Services - Business
Case White Paper” bulan November 2003, telah dilakukan studi kasus pada kota
berukuran medium di Amerika Utara. Artikel tersebut menunjukkan bahwa dengan
beberapa asumsi parameter yang disimpulkan pada tabel 1, VPN dapat
mengembalikan nilai investasi dalam 2.1 tahun. Bahkan dengan peningkatan penetrasi
pasar dan perubahan kecenderungan pelanggan untuk menyewa bandwidth yang besar
akan mempercepat jangka waktu ROI, yaitu dalam 1 tahun.

Tabel 1. Perbandingan parameter yang menentukan jangka waktu ROI


VPN juga memiliki kelemahan yaitu sebagai berikut :

a. VPN membutuhkan perhatian yang serius pada keamanan jaringan publik (internet).
Oleh karena itu diperlukan tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya hal-hal
yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada
jaringan VPN.

b. Ketersediaan dan performansi jaringan khusus perusahaan melalui media internet


sangat tergantung pada faktor-faktor yang berada di luar kendali pihak perusahaan.
Kecepatan dan keandalan transmisi data melalui internet yang digunakan sebagai
media komunikasi jaringan VPN tidak dapat diatur oleh pihak pengguna jaringan
VPN, karena traffic yang terjadi di internet melibatkan semua pihak pengguna internet
di seluruh dunia.

c. Perangkat pembangun teknologi jaringan VPN dari beberapa vendor yang berbeda ada
kemungkinan tidak dapat digunakan secara bersama-sama karena standar yang ada
untuk teknologi VPN belum memadai. Oleh karena itu fleksibilitas dalam memilih
perangkat yang sesuai dengan kebutuhan dan keuangan perusahaan sangat kurang.

d. VPN harus mampu menampung protokol lain selain IP dan teknologi jaringan internal
yang sudah ada. Akan teteapi IP masih dapat digunakan VPN melalui pengembangan
IPSec (IP Security Protocol).

Sedangkan keamanan (security) yang mengandalkan firewall, tingkat keamanannya pun


diterapkan sesuai dengan kebijakan keamanan (Security Policy) dengan mengkombinasikan
packet filtering dan proxy.

4. Kesimpulan

Dilihat dari sisi teknologi yang diterapkan pada lembaga pendidikan ini, dari topologi yang
digunakan antara gerai cabang dengan gerai pusat dan juga jaringan yang ada didalam gerai-
gerai adalah topologi bintang (Star). Dengan beberapa kelebihan dan kekurangannya, topologi
ini bisa diterapkan di lembaga pendidikan ini. Sedangkan untuk transmisi data antar gerai
cabang dengan gerai pusat menggunakan Virtual Private Network (VPN), dimana dengan
menggunakan VPN ini, lembaga pendidikan LIA tidak perlu mengeluarkan biaya operasional
lebih, karena dengan menggunakan VPN dapat meningkatkan skalabilitas.

Dengan mengetahui manajemen jaringan yang diterapkan pada lembaga pendidikan LIA ini,
semoga teknologi yang sudah diterapkan oleh LIA dapat menjadikan bahan pertimbangan
untuk lembaga-lembaga pendidikan lain yang ingin memperluas kantor cabangnya. Dan juga
dapat bermanfaat untuk teman-teman yang baru belajar mengenai Virtual Private Network
(VPN) dan manajemen jaringan pada sebuah lembaga pendidikan. Tujuan dari penulisan ini,
adalah sebagai salah satu syarat guna mendapatkan nilai Ujian Akhir Semester 8 didalam mata
kuliah Manajemen Jaringan yang disampaikan oleh bapak dosen M.Isnin Faried,S.Kom.(3).
DAFTAR PUSTAKA

http://www.lia.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=21&Itemid=27
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_inggris
http://englishtraining.wordpress.com/2006/08/14/pentingnya-bahasa-inggris/
http://www.liagalaxy.com/index.php?option=com_content&task=blogsection&id=6&Itemid=
7
http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang
http://hadiwibowo.wordpress.com/2007/02/11/virtual-private-network-vpn/
http://kb.nitix.com/images/f/fb/Private_Networks_Diagram.jpg
http://www.creativedata.net/images/sec_firewall.gif
http://www.klik-kanan.com/fokus/firewall.shtml
http://www.frontlinefirewall.com/products/firewall
Sanny, M.Rusdy,”Keamanan Jaringan Virtual Private Network (VPN)”,Keamanan Sistem
Informasi, Jakarta.

You might also like