You are on page 1of 16

PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN PENGUKURAN PENGEMBALIAN RISIKO SAHAM BUMN

Satiningsih , Antik Damayanti , Teddy Oswari


1,2 3

Alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Jakarta Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Jakarta toswari@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK
Penelitian menggunakan model indeks tunggal untuk dapat mengukur pengembalian dan risiko yang akan diperoleh. Saham-saham yang digunakan penulis yaitu sahamsaham BUMN yang merupakan saham unggulan (Blue Chip) antara lain; saham Bank Mandiri, saham Indosat, saham Telkom dan saham Semen Gresik. Hasil analisis menunjukkan bahwa, saham unggulan yang mempunyai pengembalian tertinggi adalah saham Indosat dan terrendah adalah saham Semen Gresik. Sedangkan risiko yang paling rendah adalah saham Semen Gresik dan risiko paling tinggi adalah saham Bank Mandiri. Kondisi harga anjlok dimiliki oleh saham Bank Mandiri, Semen Gresik dan Indosat. Sedangkan kondisi harga meningkat dimiliki oleh saham Telkom. Kondisi harga anjlok pada saham Indosat dikarenakan adanya pembagian saham sehingga harga menjadi sangat murah. Saham Telkom dan Indosat baik untuk dibeli, karena teknik rata-rata bergerak dan Indeks kekuatan relatifmenunjukkan kondisi yang baik, sedangkan pada saham Semen Gresik sebaiknya dijual dan saham Bank Mandiri sebaiknya ditahan terlebih dahulu karena adanya kemungkinan harga saham akan naik.
Kata kunci: harga saham, saham unggulan, pengembalian dan risiko, model indeks tunggal

PENDAHULUAN
Pilihan berinvestasi pada saham yang berisiko dan penuh ketidakpastian, tetap merupakan sebuah peluang untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak melalui saham, seperti surat berharga yang mempunyai potensi untuk memberikan hasil yang lebih tinggi. Saham memang bisa menimbulkan resiko yang lebih tinggi daripada instrumen investasi lainnya. Maka dengan alasan ingin mendapatkan hasil yang lebih, seorang pemodal bersedia membeli saham dan bersedia menanggung risiko, yakni penyimpangan hasil dari yang diharapkan. Salah satu faktor risiko yang menghadang pemodal saham Indonesia adalah kinerja pasar. Kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang oleh Chester dan kawankawan disebut sumber risiko tidak menguntungkan pemodal saham. Ekonomi biaya tinggi, yang membuat laju inflasi dan kemudian suku bunga tinggi menjadi kendala pemodal memperoleh hasil maksimal dari saham. Suku bunga tinggi juga mengurangi nafsu pemilik dana untuk berinvestasi di saham. Untuk meningkatkan peluang memperoleh atau meningkatkan nilai pemodal hendaknya menghindari hazard. Untuk menghindari risiko yang akan terjadi diperlukan penilaian saham dengan menggunakan

analisia fundamental dan analisa teknikal. Penggunaan terbaik analisis ini adalah sebagai pelengkap. Kesimpulan akan sebuah analisis teknikal mungkin bermasalah, tetapi sebuah analisis fundamental pun bisa keliru karena ketidakakuratan data. Analisis teknikal terutama berguna untuk perdagangan jangka pendek. Hakikat transaksi yang terjadi di pasar sekunder adalah zero sum game yang berarti bahwa investor harus jeli dan hati-hati karena tidak ada jalan tengah antara investor yang satu dengan lainnya. Untuk menang harus mampu mengalahkan investor lain. Bahkan jika bertransaksi tanpa menikmati keuntungan dan kerugian, investor tetap terkena biaya dan pajak.

KERANGKA TEORI
Analisis Teknikal Secara umum analis teknikal adalah sebuah metode peramalan gerak harga saham, indeks atau instrumen keuangan lainnya dengan menggunakan grafik berdasarkan data masa lalu. Elder mendefinisikan analis teknikal sebagai studi psikologi massa, sebagian ilmiah sebagiannya lagi adalah seni. Menurut Murphy analis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui

grafik, untuk memprediksi kecenderungan harga dimasa yang akan datang. Tujuan dari analisis teknikal adalah memperhitungkan supply dan demand dari sebuah saham sehingga dapat diprediksi. Keputusan analisis teknikal dalam menjual atau membeli saham didasari oleh data harga dan volume perdagangan saham di masa lalu. Informasi data masa lalu tersebut mendasari prediksi mereka atas pola perilaku harga saham di masa datang. Levy (1996), mengemukakan beberapa asumsi yang mendasari pendapat tersebut: (a) Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan oleh berbagai faktor, baik faktor rasional maupun faktor yang tidak rasional. faktor tersebut meliputi berbagai variabel ekonomi dan variabel fundamental serta faktor seperti opini yang beredar, mood investor dan ramalan investor; (b) Harga sekuritas secara undividual dan nilai pasar secara keseluruhan cenderung bergerak mengikuti suatu trend selama jangka waktu yang relatif panjang; (c) Kecenderungan peru-bahan harga dan nilai pasar dapat berubah karena perubahan hubungan permintaan dan penawaran. Hubungan tersebut bisa dideteksi dengan melihat diagram reaksi pasar yang terjadi. Teori Dow dikemukakan oleh Charles H. Dow pada tahun 1800-an. Teori ini terdiri dari 3 gerakan harga saham pada hari perdagangan sebagai berikut: (a) Kecenderungan utama, secara umum disebut pasar dalam keadaan anjlok atau meningkat. Gambaran kecenderungan utama adalah tujuan utama teori ini yang dibagi menjadi dua, yaitu kecenderungan utama meningkat dan ke-cenderungan utama menurun; (b) Pergerakan sekunder, hanya beberapa bulan yang kadang-kadang disebut perbaikan; (c) Pergerakan tertier adalah fluktuasi harian sederhana. Analisis membuat grafik dan memplot harga saham atau indeks pasar setiap hari dalam upaya menemukan kecenderungan utama dan pergerakan sekunder. Gambar pola pergerakan harga saham dapat dibuat menggunakan bagan bar dan bagan titik dan gam-bar. Bagan merupakan merupakan cara yang paling sederhana dalam analisis teknikal yang menggambarkan pergerakan harga saham. Sumbu vertikal menunjukkan harga saham, sedangkan sumbu horizontal menunjukkan waktu.

Tinggi Terbuka Rendah Tertutup

Gambar 1. Struktur Bagan Bar

Bagan titik dan bagan merupakan penggunaan grafik dengan angka dan gambar untuk menggambarkan pergerakan harga saham juga cukup dikenal dalam analisis teknikal. Rata-rata Bergerak Rata-rata bergerak digunakan untuk mengidentifikasi sinyal bahwa kecenderungan telah dimulai, sedang berlangsung atau segera berakhir. Rata-rata bergerak adalah pengikut bukan pemimpin, sehingga kita baru mengetahui suatu kecenderungan sekarang akan berbalik atau berlanjut setelah hal itu terjadi. Dalam per-dagangan saham, biasanya terdapat periode yang popular dikalangan analis seperti periode 9/10 untuk jangka pendek dan 10/20 untuk jangka panjang. Periode lain yang sering digunakan adalah 18/20, 40/50 dan 100/200. Sinyal beli dalam penggunaan dua rata-rata bergerak terjadi apabila harga asli berada diatas rata-rata bergerak yang periodenya lebih pendek bergerak dari bawah dan memotong keatas rata-rata bergerak yang periodenya lebih panjang. Sinyal jual terjadi jika rata-rata bergerak yang periodenya lebih pendek bergerak dari atas dan memotong ke bawah rata-rata bergerak yang lebih panjang periodenya serta harga aslinya dibawah persilangan (cross-over) tersebut. Sinyal jual/beli akan menjadi lebih signifikan apabila persilangan antara kedua rata-rata bergerak yang digunakan memiliki arah yang sama. Jika kedua garis rata-rata bergerak, bergerak ke atas sering disebut dengan silang emas dan sebaliknya adalah silang mema-tikan. Indeks Kekuatan Relatif (IKR) Indeks kekuatan relatif menggambarkan rasio antara harga saham dengan indeks pasar atau industri tertentu. Hasil perbandingan biasanya digambarkan dengan plot yang menunjukkan perbandingan harga relatif saham selama jangka waktu tertentu.

Rata-rata bergerak- periode pendek

Jual

Rata-rata bergerak-periode panjang

Beli Jual

Gambar 2. Sinyal Jual atau Beli Nilai terdekat terbesar rata-rata Kekuatan relatif = Nilai terdekat terrendah rata-rata Kekuatan relatif dengan sendirinya tidak memberikan kepada kita informasi yang cukup mengenai pergerakan harga suatu sekuritas. Nilai kekuatan relatif biasanya digabung menjadi rumus lain yang disebut Indeks Kekuatan Relatif = 100 dengan indeks kekuatan relatif, suatu indikator yang dikembangkan oleh J. Welles Wilder, Jr. Rumus indeks kekuatan relatif adalah sebagai berikut: (2) (1)

100 (1 + KR)

IKR disusun pada skala vertikal antara 0100. Ketika harga naik diatas 70 (indeks 80 menunjukkan pasar dalam keadaan pasar anjlok), instrumen sekuritas dianggap meng-alami membeli lebih. Jika harga turun dibawah level 30 (indeks 20 menun-jukkan pasar dalam keadaan pasar meningkat), maka instrumen sekuritas tersebut dianggap harus dijual. Mayer (1992) memberikan tip bah-wa saran beli sebaiknya diberikan apabila IKR meningkat melewati 50 dan saran jual apabila IKR menurun dan melewati angka 50 (N yang dipergunakan biasanya adalah 14 hari). Harga saham tentunya tidak ber-gerak sempurna dalam bentuk garis lurus, tetapi juga naik dan turun membentuk puncak dan lembah. Terkadang harga naik secara tajam
Harga saham Titik Puncak

atau turun secara bertahap atau juga turun secara drastis. Mengantisipasi perila-ku harga tersebut, maka para analisis teknikal berpegang teguh kepada dua prinsip utama yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu harga bergerak dalam trend, trend harus berlanjut sampai sesuatu mempengaruhinya, semakin banyak harga saham yang menyentuh garis trend semakin valid atau kuat garis trend tersebut dan semakin besar sudut kemiringan garis trend, semakin kuat garis trend tersebut. Dalam tataran praktek para analis teknikal, mereka biasanya membuat suatu aturan perdagangan yang bisa dipakai sebagai patokan dalam pengambilan keputusan membeli atau menjual saham.

Trend Penurunanan Saat Menjual Trend Peningkatan Trend Penurunan Saat Beli saham Titik terendah Titik terendah

Trend mendatar

Trend Peningkatan

Saat Beli saham Waktu

Gambar 3. Aturan perdagangan sebagai indikator membeli atau menjual saham dalam analisis teknikal

Pengembalian dan Risiko Pengembalian adalah keuntungan atau aliran kas netto yang diperoleh dari suatu investasi. Pengembalian merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tingkat pengembalian dapat di hitung dengan cara:
N

Semakin besar ke-mungkinan perbedaannya, berarti se-makin besar risiko investasi tersebut. Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi. Sumber tersebut antara lain risiko suku bunga, pasar, inflasi, bisnis, finansial dan lain-lain. Menghitung risiko, dapat dilakukan dengan menghitung ragam maupun standar deviasinya yaitu: Dimana E (R) = pengembalian yang diharapkan dari suatu sekuritas, Ri = pengembalian ke-i yang mungkin ter-jadi, pri = probabilitas kejadian pengembalian ke-i. Model Indeks Tunggal Kalau kita melakukan peng-amatan maka pada saat pasar membaik (yang ditunjukkan oleh indeks pasar yang tersedia) harga saham individual juga meningkat, demikian pula sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan suatu saham nampaknya berkolerasi dengan perubahan pasar. Model indeks tunggal bisa kita ringkas sebagai berikut:

E (Ri) =
i =1

..........

..........

... (3)

Dimana E (Ri) = Pengembalian yang diharapkan dari investasi i; N = banyaknya pengembalian yang mungkin terjadi dan Ri = Pengem-balian realisasi ke i yang mungkin terjadi.
2 = [R i - E(R)

]2

pr i .......... .......... .. (4)

= ( )

2 1/ 2

.......... .......... .......... .........( 5)

Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara keuntungan aktual yang diterima dengan keuntungan yang diharapkan. Persamaan dasar

Ri = i + i R m + e1

untuk setiap saham i = 1,..N ..(6)

Berdasarkan pembentukan persamaan E ( ei ) = 0 untuk setiap saham i = 1,..N

(7)

Berdasarkan asumsi Indeks tidak bekolerasi dengan pengembalian unik: E e (R - E (R )) = 0 untuk setiap saham i = 1,..N ....(8)

Sekuritas hanya dipengaruhi oleh pasar E ( ei ej) = 0 Per defenisi ragam ei = E (ei) = ei
2 2

untuk setiap pasangan saham i = 1,.N dan j = 1,..N tetapi i j . (9)

untuk semua saham i = 1,.N ..(10)

ragam Rm = m .. (11) Untuk sekuritas, penggunaan model indeks tunggal menghasilkan tingkat keuntungan yang diharapkan, deviasi standar tingkat keuntungan dan covariance antar saham sebagai berikut: Tingkat Keuntungan yang diharapkan

E ( Ri ) = i + i E(R m ) ................... (12)


Variance tingkat keuntungan

i 2 = i 2 m 2 + ei 2 ........................... (13)

ii = i i m 2 ................................. (14)

Covariance tingkat keuntungan sekuritas i dan j Perhatikan bahwa model tersebut menunjukkan bahwa tingkat keun-tungan yang diharapkan terdiri dari dua komponen; bagian yang unik yaitu i dan bagian yang berhu-bungan dengan pasar yaitu i E (Rm). Demikian juga ragam tingkat keun-tungan terdiri dari dua bagian, yaitu risiko yang unik 2 (ei ) dan risiko yang berhubungan dengan 2 pasar (i ) Se-baliknya covariance sematamata ter-gantung dari risiko pasar. Ini berarti model indeks tunggal menunjukkan bahwa satu-satunya alasan mengapa saham bergerak bersama adalah bereaksi terhadap gerakan pasar.

harga masing-masing saham terha-dap harga dasarnya. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari BEJ. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menghitung beta dan alpha berda-sarkan formula yang dikemukakan oleh Suad Husnan dengan rumus sebagai berikut:
=
n

XY - X Y .......... .......... ... (15) n X (X)


2 2

METODOLOGI PENELITIAN
Data Yang Digunakan dan Metode Pengumpulan Data Untuk analisis teknikal yaitu har-ga pembukaan yaitu harga pada saat pembukaan pasar dalam suatu perio-de perdagangan; harga tertinggi yaitu harga tertinggi saham selama diper-dagangkan pada suatu periode per-dagangan. Harga tertinggi menun-jukkan bahwa pada saat itu lebih banyak penjual daripada pembeli atau menunjukkan harga tertinggi yang mau dibayar oleh pembeli; Har-ga terrendah yaitu harga terendah selama diperdagangkan pada suatu periode perdagangkan. Harga ter-rendah menunjukan bahwa pada saat itu lebih banyak pembeli dari pada penjual atau harga yang menun-jukkan harga terendah yang mau diterima oleh penjual; harga penutupan yaitu harga terakhir pada periode
Y=

Dimana n = jumlah hari observasi, X = persentase kenaikan atau penu-runan Indeks Harga Saham Ga-bungan (IHSG) dan Y = persentase kenaikan atau penurunan Indeks Harga Saham Individu.
IHS(2) - IHS(2) .......... .......... ..........(17) IHS(2)

X=

Untuk mencari alpha adalah dengan cara: Y = Y/n; X = X/n dan = Y (X)

PEMBAHASAN
Analisis Teknikal Saham Bank Mandiri Secara garis besar harga saham Bank Mandiri mengalami tiga tahap yaitu dari bulan Juli sampai bulan Desember menggambarkan trend mendatar atau tahap akumulasi yaitu suatu tahap dimana banyak peserta pasar yang mulai ikut ambil posisi beli. Pada bulan Januari sampai bulan Maret 2004 mengalami trend kenaikan atau tahap pasar menurun atau mark up phase yaitu suatu tahap dimana harga mulai bergerak naik karena adanya akumulasi transakasi
IHS (2) - IHS (1) .......... .......... .......... (16) IHS (1)

perdagangkan. Data harga penutupan sering digunakan para analis dalam menganalisis perge-rakan harga, selain mudah didapat harga penutupan juga merupakan harga konsolidasi pada suatu perio-de perdagangan dan volume yaitu jumlah lembar saham yang diperda-gangkan pada suatu periode perda-gangan. Hubungan antara harga dan volume adalah sangat penting dalam hal konfirmasi pergerakan trend. Untuk Mengukur pengembalian dan risiko yaitu harga penutupan; IHSG (Indeks Harga Saham Ga-bungan) menggunakan semua sa-ham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks dan IHS (Indeks harga saham) menggunakan indeks

pembelian. Dari bulan April harga saham Bank Mandiri menggambar-kan trend penurunan atau mengalami tahap distribusi yaitu suatu tahap antiklimaks dimana harga dinilai telah tinggi sehingga akan terjadi penu-runan harga saham. Terdapat sinyal jual yang kuat pada bulan April yaitu rata-rata ber-gerak 10 memotomg kebawah rata-rata bergerak 20 dan harga saham bank Mandiri berada dibawah per-silangan antara rata-rata bergerak 10 dan rata-rata bergerak 20. Kondisi tersebut menandakan kondisi harga anjlok. Pada tanggal 28 Juni 2004 harga saham Bank Mandiri diatas rata-rata bergerak 10 dan 20, tetapi garis rata-rata bergerak tersebut be-lum saling memotong

sehingga belum memberikan sinyal kondisi apa yang akan terjadi. Pada rata-rata bergerak 10 dan rata-rata bergerak 9 menunjukkan sinyal beli karena harga saham Bank Mandiri bergerak naik menembus rata-rata bergerak 9 dan ratarata bergerak 10. Pada IKR 14 berada pada posisi 48.9788. Posisi tersebut memberikan sinyal untuk melakukan aksi jual atau dapat

menahannya karena masih belum mencapai nilai 30 (penjualan berlebih). Menggunakan rata-rata bergerak 10 dan 20 sebagai pengindikasi trend dan menggunakan rata-rata bergerak 9 dan ratarata bergerak 10 untuk jangka pendek yaitu untuk menen-tukan waktu yang sebaiknya untuk membeli atau menjual.

1600 1550 1500 1450 1400 1350 1300 1250 1200 1150 1100 1050 1000 950 900 850 800 750 700 650 50000 40000 30000 20000 10000
x10000

BMRI (1,175.00, 1,175.00, 1,150.00, 1,175.00, +0.0)

1600 1550 1500 1450 1400 1350 1300 1250 1200 1150 1100 1050 1000 950 900 850 800 750 700 650 50000 40000 30000 20000 10000

x10000

2003 Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

2004

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Grafik 1. Harga saham Bank Mandiri dari 14 Juli 2003 sampai dengan 30 Juni 2004
BMRI (1,175.00, 1,175.00, 1,150.00, 1,175.00, +0.0) MA 10 MA 20

1600 1550 1500 1450 1400 1350 1300 1250 1200 1150 1100 1050 1000 950 900 850 800 750 700 650 60000 50000 40000 30000 20000 10000
x10000

Bearish

1600 1550 1500 1450 1400 1350 1300 1250 1200 1150 1100 1050 1000 950 900 850 800 750 700 650 60000 50000 40000 30000 20000 10000

x10000

2003 Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

2004

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Grafik 2. Harga saham Bank Mandiri dengan rata-rata bergerak 10 dan 20

1210 1200 1190 1180 1170 1160 1150 1140 1130 1120 1110 1100 1090 1080 1070 1060 1050 1040 50000 40000 30000 20000 10000 x1000 14 15 16

BMRI (1,175.00, 1,175.00, 1,150.00, 1,175.00, +0.00)

MA 10

MA 9

1210 1200 1190 1180 1170 1160 1150 1140 1130 1120 1110 1100 1090 1080 1070 1060 1050 1040 50000 40000 30000 20000 10000 x1000

17

18

21

22

23

24

25

28

29

30

Grafik 3. Harga Saham Bank Mandiri dengan rata-rata bergerak 10 dan rata-rata bergerak 9
BMRI (1,175.00, 1,175.00, 1,150.00, 1,175.00, +0.0), Relative Strength Index (48.9788) 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 60000 50000 40000 30000 20000 10000
x10000

RSI 14

1600 1550 1500 1450 1400 1350 1300 1250 1200 1150 1100 1050 1000 950 900 850 800 750 700 650 60000 50000 40000 30000 20000 10000
x10000

2003 Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

2004

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Grafik 4. Harga saham Bank Mandiri pada Indeks Kekuatan Relatif 14

Analisis Teknikal Saham Indosat Analisis pergerakan harga saham Indosat: Trend yang terjadi pada bulan Oktober 2003 mengalami trend ke-naikan. Pada bulan Maret 2004 terja-di pembagian saham yaitu peme-cahan saham yaitu 1 saham menjadi 5 saham, sehingga harga saham menjadi sangat murah dan trend menjadi turun. Dengan keadaan tersebut terlihat adanya aksi beli yang sangat kuat karena tingginya volume yang terjadi dari bulan Maret 2004.

Terdapat sinyal beli yang sangat kuat pada Tanggal 25 Maret 2004 karena ratarata bergerak 10 berge-rak naik memotong rata-rata berge-rak 20 dan harga saham Indosat berada diatas persilangan tersebut. Pada rata-rata bergerak 9 dan rata-rata bergerak 10 berada dibawah harga saham Indosat. Kedua garis rata-rata bergerak menunjukkan ada-nya trend naik dan sinyal untuk dibeli. Dari gambar diatas posisi terakhir yaitu pada posisi 52,3699. Pada posisi tersebut aksi beli disarankan.

20000 19000 18000 17000 16000 15000 14000 13000 12000 11000 10000 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 x1000 2003 Aug Sep

indosat (3,975.00, 4,025.00, 3,975.00, 4,025.00, +50.0000)

adanya stock split

20000 19000 18000 17000 16000 15000 14000 13000 12000 11000 10000 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 x1000

volume m eningkat

Oct

Nov

Dec

2004

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Grafik 5. Harga saham Indosat dari 1 Juli 2003 sampai dengan 30 Juni 2004

Menggunakan rata-rata bergerak 10 dan 20 sebagai pengindikasi trend dan menggunakan rata-rata bergerak 9 dan rata-

rata bergerak 10 untuk jangka pendek yaitu untuk menen-tukan waktu yang sebaiknya untuk membeli dan menjual.

indosat (3,975.00, 4,025.00, 3,975.00, 4,025.00, +50.0000) 4000 3950 3900 3850 MA 20 3800 3750 3700 3650 10000 MA 10 3800 3750 3700 3650 10000 4000 3950 3900 3850

5000
x1000

5000
x1000

14

15

16

17

18

21

22

23

24

25

28

29

30

Grafik 6. Harga saham Indosat dengan rata-rata bergerak 10 dan 20


indosat (3,975.00, 4,025.00, 3,975.00, 4,025.00, +50.0000) 4000 3950 3900 3850 MA 10 3800 3750 3700 3650 10000 3800 3750 3700 3650 10000 MA 9 4000 3950 3900 3850

5000
x1000

5000
x1000

14

15

16

17

18

21

22

23

24

25

28

29

30

Grafik 7. Harga saham Indosat dengan rata-rata bergerak 9 dan rata-rata bergerak 10

85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 x1000 2003

indosat (3,975.00, 4,025.00, 3,975.00, 4,025.00, +50.0000), Relative Strength Index (52.3698)

RSI 14

20000 19000 18000 17000 16000 15000 14000 13000 12000 11000 10000 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 x1000

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

2004

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Grafik 8. Harga Saham Indosat dengan IKR 14

Analisis Teknikal Saham Telkom (Telekomunikasi Indonesia) Analisis pergerakan harga saham Telkom: Kecenderungan yang terjadi pada harga saham Telkom adalah kecenderungan kenaikan. Terjadi sinyal beli yang kuat pada bulan Juni karena rata-rata bergerak 10 bergerak naik memotong rata-rata bergerak 20 dan harga saham Tel-kom berada diatas
9000 8500 8000 7500 7000 6500 6000 5500 5000 4500 4000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 x1000 2003 Aug Sep Oct Nov Dec

persilangan anta-ra rata-rata bergerak 10 dan rata-rata bergerak 20. Sinyal tersebut menan-dakan adanya trend naik. Pada ratarata bergerak 9 dan rata-rata berge-rak 10 juga memberikan sinyal untuk melakukan aksi beli. Pada IKR 14 Saham Telkom ber-ada pada posisi 58,5143. Posisi tersebut memberikan sinyal yang baik untuk melakukan aksi beli.
9000 8500 8000 7500 7000 6500 6000 5500 5000 4500 4000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 x1000 2004 Feb Mar Apr May Jun Jul

TELKOM (7,300.00, 7,450.00, 7,300.00, 7,400.00, +100.000)

Grafik 9. Harga Saham Telkom dari 1 Juli 2003 sampai dengan 30 Juni 2004

Menggunakan rata-rata bergerak 10 dan 20 sebagai pengindikasi trend dan menggunakan rata-rata bergerak 9 dan rata-

rata bergerak 10 untuk jangka pendek yaitu untuk menen-tukan waktu yang sebaiknya untuk membeli dan menjual.

bergerak naik memotong rata-rata bergerak 20 dan harga saham Telkom berada diatas persilangan antara ratarata bergerak 10 dan rata-rata bergerak 20. Sinyal tersebut menandakan adanya trend naik. Pada rata-rata bergerak 9 dan rata-rata bergerak 10 juga

memberikan sinyal untuk melakukan aksi beli. Pada IKR 14 Saham Telkom berada pada posisi 58,5143. Posisi tersebut memberikan sinyal yang baik untuk melakukan aksi beli.

9000 8500 8000 7500 7000 6500 6000 5500 5000 4500 4000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 x1000 2003 Aug Sep

TELKOM (7,300.00, 7,450.00, 7,300.00, 7,400.00, +100.000)

9000 8500 8000 7500 7000 6500 6000 5500 5000 4500 4000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 x1000

Oct

Nov

Dec

2004

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Grafik 12. Harga saham Telkom dengan IKR 14

Menggunakan rata-rata bergerak 10 dan 20 sebagai pengindikasi trend dan menggunakan rata-rata bergerak 9 dan rata-rata bergerak 10 untuk jangka

pendek yaitu untuk menentukan waktu yang sebaiknya untuk membeli dan menjual.

9000 8500 8000 7500 7000 6500 6000 5500 5000 4500 4000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 x1000 2003 Aug Sep

TELKOM (7,300.00, 7,450.00, 7,300.00, 7,400.00, +100.000) MA 10

9000 8500 MA 20 8000 7500 7000 6500 bullish 6000 5500 5000 4500 4000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 x1000

Oct

Nov

Dec

2004

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Grafik 10. Harga saham Telkom dengan rata-rata bergerak 10 dan rata-rata bergerak 20

Grafik 13. Harga saham Semen Gresik dari 1 Juli 2003 sampai dengan 25 Juni 2004

Menggunakan rata-rata bergerak 10 dan 20 sebagai pengindikasi trend dan menggunakan rata-rata bergerak 9 dan rata-

rata bergerak 10 untuk jangka pendek yaitu untuk menen-tukan timing kapan sebaiknya dibeli dan dijual.
9400 9300 9200 9100 9000 8900 8800 MA 8700 20 8600 8500 8400 8300 8200 8100 8000 7900 7800 7700 7600 7500 SEMEN GRESIK (7,950.00, 8,100.00, 7,850.00, 8,000.00, +50.0000) 9400 9300 9200 9100 9000 8900 8800 8700 8600 8500 8400 8300 8200 8100 8000 7900 7800 7700 7600 7500

SEMEN GRESIK (7,950.00, 8,100.00, 7,850.00, 8,000.00, +50.0000) 10500 10000 9500 9000 8500 8000 7500 7000 6500 MA 10 bearish

10500 10000 9500 9000 8500 8000 7500 7000

MA 9

MA 10

40000 30000 20000 10000


x10

6500

40000 30000 20000 10000


x10

35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 x100 2003 Aug Sep Oct Nov Dec 2004 Feb Mar Apr May

24

35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 x100 Jul

31 June

14

21

Jun

Grafik 14. Harga saham Semen Gresik dengan

rata-rata bergerak 10 dan rata-rata bergerak


20

Grafik 15. Harga saham Semen Gresik dengan rata-rata bergerak 9 dan rata-rata bergerak 10

Menggunakan rata-rata bergerak 10 dan 20 sebagai pengindikasi trend dan menggunakan rata-rata bergerak 9 dan

rata-rata bergerak 10 untuk jangka pendek yaitu untuk menentukan timing kapan sebaiknya dibeli dan dijual.

Menggunakan rata-rata bergerak 10 dan 20 sebagai pengindikasi trend dan menggunakan rata-rata bergerak 9 dan

rata-rata bergerak 10 untuk jangka pendek yaitu untuk menentukan timing kapan sebaiknya dibeli dan dijual.

SEMEN GRESIK (7,950.00, 8,100.00, 7,850.00, 8,000.00, +50.0000) 10500 10000 9500 9000 8500 8000 7500 7000 6500 MA 10 bearish MA 20 10500 10000 9500 9000 8500 8000 7500 7000 6500

35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 x100 2003 Aug Sep Oct Nov Dec 2004 Feb Mar Apr May Jun Jul

35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 x100

Grafik 14. Harga saham Semen Gresik dengan rata-rata bergerak 10 dan rata-rata bergerak 20
9400 9300 9200 9100 9000 8900 8800 8700 8600 8500 8400 8300 8200 8100 8000 7900 7800 7700 7600 7500 SEMEN GRESIK (7,950.00, 8,100.00, 7,850.00, 8,000.00, +50.0000) 9400 9300 9200 9100 9000 8900 8800 8700 8600 8500 8400 8300 8200 8100 8000 7900 7800 7700 7600 7500

MA 9

MA 10

40000 30000 20000 10000


x10

40000 30000 20000 10000


x10

24

31 June

14

21

Grafik 15. Harga saham Semen Gresik dengan rata-rata bergerak 9 dan rata-rata bergerak 10

85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 x100

SEMEN GRESIK (7,950.00, 8,100.00, 7,850.00, 8,000.00, +50.0000), Relative Strength Index (33.1758) 10500 10000 9500 9000 8500 8000 RSI 14 7500 7000 6500

35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 x100 2003 Aug Sep Oct Nov Dec 2004 Feb Mar Apr May Jun Jul

Grafik 16. Harga saham Semen Gresik dengan IKR 14

85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 x100

SEMEN GRESIK (7,950.00, 8,100.00, 7,850.00, 8,000.00, +50.0000), Relative Strength Index (33.1758) 10500 10000 9500 9000 8500 8000 RSI 14 7500 7000 6500

35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 x100 2003 Aug Sep Oct Nov Dec 2004 Feb Mar Apr May Jun Jul

Grafik 16. Harga saham Semen Gresik dengan IKR 14

Harga saham Semen Gresik mengalami penurunan dari bulan April 2004. Pada bulan Mei terjadi sinyal jual yang sangat kuat karena rata-rata bergerak 10 bergerak kebawah me-motong rata-rata bergerak 20 dan harga saham Semen Gresik berada dibawah persiliangan antara rata-rata bergerak 10 dan rata-rata bergerak 20. Kondisi tersebut memberikan sinyal yang terjadi adalah trend penurunan. Pada rata-rata bergerak 9 dan rata-rata bergerak 10 belum memberikan sinyal yang akan terjadi karena kedua rata-rata bergerak belum berpotongan, tetapi dapat di-katakan bahwa saham Semen Gresik masih dalam

kondisi harga anjlok. Pada Tanggal 25 Juni 2004 rata-rata bergerak 10 dan rata-rata bergerak 9 memberikan sinyal jual karena kedua garis rata-rata bergerak tersebut berada diatas harga saham Semen Gresik. Pada IKR 14 saham Semen Gre-sik berada pada posisi 33,1758. Posi-si tersebut memberikan sinyal untuk menjual saham tersebut. Mengukur Pengembalian dan Risi-ko dengan Model Indeks Tunggal Pengembalaian yang diharapkan dan risiko saham ke-7 perusahaan ditunjukkan Tabel 1.

Tabel 1. Pengembalian yang diharapkan dan resikonya 2 E (Ri) Varian (i ) Standart deviasi (i) Bank Mandiri 0,2 % 0,1 % 3,21 % Indosat 0,4 % 0,07 % 2,6 % Telkom 0,22 % 0,07 % 2,7 % Semen Gresik 0,04 % 0,06 % 2,4 % IHSG 0,17 % 0,02 % 1,54 % IHSG pada Bank Mandiri 0,15 % 0,02 % 1,6 % IHSG terhadap Semen Gresik 0,16 % 0,02 % 1,6 % Sumber: data diolah Tabel 2. Alpha, beta saham dan ragam BMRI ISAT TLKM 0,0001 0,002 0,0002 1,2 1 1,2 0,0007 0,0005 0,0004

Alpha Beta Variance ei Sumber: data diolah

SMGR -0,003 0,47 0,0005

Tabel 3. Tingkat Pengembalian yang diharapkan dan risikonya dengan Model Indeks Tunggal BMRI ISAT TLKM SMGR E(Ri) 0,2 % 0,4 % 0,22 % 0,04 % Risk (STDEV) 3,21 % 2,6 % 2,7 % 2,4 % Variance 0,1 % 0,07 % 0,07 % 0,06 % Sumber: data diolah

Menggunakan analisa model in-deks tunggal investor dapat melihat pengembalian dan risiko yang terjadi dimasa mendatang. Saham dengan pengembalian yang besar yaitu saham Indosat sebesar 0,4% dan mempunyai beta sebesar 1 serta standar deviasi sebesar 2,6% meru-pakan nilai pengembalian yang paling tinggi diantara ketiga saham tersebut. Sedangkan pengembalian dan risiko yang terendah yaitu terdapat pada saham Semen Gresik yaitu sebesar 0,04% dan risiko sebesar 2,4 % serta memiliki beta sebesar 0,47. Beta merupakan ukuran kepeka-an pengembalian sekuritas terhadap pengembalian pasar. Semakin besar beta suatu sekuritas, semakin besar kepekaan

pengembalian sekuritas terhadap perubahan pengembalian pasar. Dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa beta yang paling tinggi adalah saham Telkom dan bank Mandiri. Ini menunjukkan bahwa saham Telkom dan bank Mandiri merupakan saham yang agresif di bursa saham. Se-dangkan saham yang betanya kurang dari 1 adalah saham yang bertahan. Kriteria ini dimiliki oleh saham Semen Gresik yang betanya sebesar 0,47. Mengkombinasikan analisis tekni-kal dengan perhitungan pengemba-lian dan risiko, seorang investor da-pat mengambil keputusan seperti yang ditunjukkan Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Penelitian


Nama saham Analisis Teknikal Bank mandiri - rata-rata bergerak 9 dan ratarata bergerak 10 memberikan sinyal untuk dibeli - rata-rata bergerak 10 dan ratarata bergerak 20 menggambarkan kondisi harga anjlok - IKRI 14 berada pada posisi 48,9788 Indosat - rata-rata bergerak 9 dan ratarata bergerak 10 memberi sinyal unuk dibeli - rata-rata bergerak 10 dan ratarata bergerak 20 mengindikasikan adanya trend naik (bullish) - IKRI 14 pada posisi 52,3699 - rata-rata bergerak 9 dan ratarata bergerak 10 memberi sinyal yang baik untuk dibeli - rata-rata bergerak 10 dan ratarata bergerak 20 mengindikasikan adanya trend naik - IKRI 14 pada posisi 58,5143 Pengembalian dan risiko Pengembalian yang diharapkan adalah 0,2 % dengan risiko sebesar 3,2 % Keputusan Menunggu beberapa hari karena pada bulan Juni 2004 rata-rata bergerak 10 dan 20 belum berpotongan dan nilai IKRI belum berada pada posisi nilai 30.

Pengembalian yang diharapkan 0,4 % Dan risikonya sebesar 2,6%

Saham Indosat baik untuk dibeli dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi di bandingkan dengan ketiga saham lainnya.

Telkom

Pengembalian yang diharapkan sebesar 0,22 % dengan risiko sebesar 2,7 %

Saham ini baik untuk di beli

Semen Gresik - rata-rata bergerak 9 dan ratarata bergerak 10 memberi sinyal untuk dijual - rata-rata bergerak 10 dan 20 memberikan kondisi harga anjlok - IKRI 14 berada pada posisi 33,1758

Pengembalian yang diharapkan sebesar 0,04 % dan risiko sebesar 2, 4 %

Saham sebaiknya dijual karena hampir mendekati IKR bernilai 30. Sebaiknya keluar dari kondisi tersebut.

PENUTUP

Saham Bank Mandiri, Indosat dan Semen Gresik menandakan ada-nya trend penurunan, sedangkan har-ga saham Telkom trend yang terjadi adalah trend kenaikan dan pada rata-rata bergerak 10 dan 20 yang menunjukkan adanya trend kenaikan atau adanya sinyal beli yang sangat kuat terjadi pada saham Indosat dan Telkom. Nilai IKR Kedua saham tersebut adalah 52,4 dan 58,5. Pada

posisi nilai tersebut juga memberikan sinyal beli yang kuat. Nilai pengembalian kedua saham tersebut adalah sebesar 0,4 % dan 0,22 % dengan risiko sebesar 2,6% dan 2,7 % dan tingkat kepekaan terhadap pasar (beta) kedua saham tersebut adalah 1 dan 1,2. Pada rata-rata bergerak 10 dan 20 pada saham Bank Mandiri dan Semen Gresik menandakan adanya sinyal jual karena harga sa-ham berada dibawah dua garis

beta suatu sekuritas, semakin besar kepekaan pengembalian sekuritas terhadap perubahan pengembalian pasar. Dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa beta yang paling tinggi adalah saham Telkom dan bank Mandiri. Ini menunjukkan bahwa saham Telkom dan bank Mandiri merupakan saham yang agresif di bursa saham. Sedangkan saham

yang betanya kurang dari 1 adalah saham yang bertahan. Kriteria ini dimiliki oleh saham Semen Gresik yang betanya sebesar 0,47. Mengkombinasikan analisis teknikal dengan perhitungan pengembalian dan risiko, seorang investor dapat mengambil keputusan seperti yang ditunjukkan Tabel 4.

Nama saham Bank mandiri -

Indosat -

Telkom

Semen Gresik

Tabel 4. Hasil Penelitian Analisis Teknikal Pengembalian dan risiko rata-rata bergerak 9 dan rataPengembalian rata bergerak 10 memberikan yang diharapkan sinyal untuk dibeli rata-rata bergerak 10 dan rataadalah 0,2 % rata bergerak 20 dengan risiko sebesar 3,2 % menggambarkan kondisi harga anjlok IKRI 14 berada pada posisi 48,9788 rata-rata bergerak 9 dan rataPengembalian rata bergerak 10 memberi sinyal yang diharapunuk dibeli kan 0,4 % rata-rata bergerak 10 dan ratadan risikonya rata bergerak 20 sebesar 2,6% mengindikasikan adanya trend naik (bullish) IKRI 14 pada posisi 52,3699 rata-rata bergerak 9 dan rataPengembalian rata bergerak 10 memberi sinyal yang diharapyang baik untuk dibeli kan sebesar rata-rata bergerak 10 dan rata0,22 % dengan rata bergerak 20 risiko sebesar mengindikasikan adanya trend 2,7 % naik IKRI 14 pada posisi 58,5143 rata-rata bergerak 9 dan rataPengembalian rata bergerak 10 memberi sinyal yang diharapuntuk dijual kan sebesar rata-rata bergerak 10 dan 20 0,04 % dan memberikan kondisi harga anjlok risiko sebesar IKRI 14 berada pada posisi 2, 4 % 33,1758

Keputusan Menunggu beberapa hari karena pada bulan Juni 2004 ratarata bergerak 10 dan 20 belum berpotongan dan nilai IKRI belum berada pada posisi nilai 30. Saham Indosat baik untuk dibeli dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi di bandingkan dengan ketiga saham lainnya.

Saham ini baik untuk di beli

Saham sebaiknya dijual karena hampir mendekati IKR bernilai 30. Sebaiknya keluar dari kondisi tersebut.

PENUTUP
Saham Bank Mandiri, Indosat dan Semen Gresik menandakan adanya trend penurunan, sedangkan harga saham Telkom trend yang terjadi adalah trend kenaikan dan pada rata-rata bergerak 10 dan 20 yang menunjukkan adanya trend kenaikan atau adanya sinyal beli yang sangat kuat terjadi pada

saham Indosat dan Telkom. Nilai IKR Kedua saham tersebut adalah 52,4 dan 58,5. Pada posisi nilai tersebut juga memberikan sinyal beli yang kuat. Nilai pengembalian kedua saham tersebut adalah sebesar 0,4 % dan 0,22 % dengan risiko sebesar 2,6% dan 2,7 % dan tingkat kepekaan terhadap pasar (beta) kedua saham tersebut adalah 1

You might also like