You are on page 1of 11

MAKALAH

IMAN DAN TAKWA

DISUSUN OLEH :
Irene Dara Yovita M. Haikal Reza Pradana Osa Irda Insani (21100111120019) (211001111) (21100111130021) (21100111130025)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO


SEMARANG SEPTEMBER 2011

Bab I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk Allah jasmani dan rohani, dia lebih tinggi dari makhluk lainnya, manusia subyek dan obyek sedangkan makhluk lain terutama benda-benda adalah obyek belaka. Kehidupan manusia tidak berakhir dengan habisnya daya kehidupan manusia di dunia ini atau mati. Proses kehidupan melanjut dengan bentuk kesadaran, baru setelah mati dalam menjalani proses kembali kepada Allah sesuai dengan firmannya: Innaillahi wa inna illahi rojiun artinya sesungguhnya kami manusia ini bagi Allah dan kepada Nya lah kami kembali. Islam mengajarkan kepada setiap umat manusia untuk beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Pada masa sekarang ini banyak manusia yang telah melupakan esensi agama, banyak pula manusia yang melupakan dasar-dasar Islam, contohnya iman dam takwa. Makalah ini disusun untuk mendalami lebih jauh mengenai iman dan takwa. Iman dan takwa merupakan esensi penting bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya iman dan takwa, manusia akan kehilangan arah dalam kehidupan dunia dan akhiratnya. Bagi orang yang beriman dan beramal shaleh, dapat melihat Allah di surga adalah suatu kebahagiaan yang tiada taranya di dunia ini, bagi yang beriman dan berdosa yang dapat diampuninya sebelum naik ke surga harus di bersihkan dahulu dalam neraka. 1.2.Tujuan Adapun tujuan disusunnya makalah ini : 1. Memenuhi tugas dari dosen agama Islam 2. Mempelajari Islam khususnya iman dan takwa

3. Sebagai sarana menambah ilmu tentang iman dan takwa

Bab II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN IMAN Dalam hadist di riwayatkan Ibnu Majah Atthabrani, iman didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan (Al-Iimaanu aqdun bil qalbi waiqraarun billisaani waamalun bil arkaan). Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan, dan laku perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup. Iman islam yang terdiri dari rukun iman yang menurut ahlul sunnah wal jamaah berjumlah 6 rukun Islam yaitu : 1. Iman kepada adanya Allah Yang Maha Esa, 2. Iman kepada adanya Malaikat Allah, 3. Iman kepada adanya Nabi dan Rasul-rasul Allah, 4. Iman kepada Kitab-kitab Allah 5. Iman kepada adanya Hari Akhirat, 6. Iman kepada adanya qadha dan qadhar Manusia telah diberikan akal budi oleh tuhan untuk melaksanakan misinya sebagai khalifah Allah dan makhluk termulia di Bumi, namun kekuasaannya itu idaklah mutlak, ada batasannya manusia tidak dapat menandingi kekuasaan Allah walaupun di Bumi saja bahkan terhadap diri pribadi manusia yang bersangkutan, manusia yang tertentu itu tidak mutlak kekuasaannya, sakit senang, hidup matinya tidak dapat direncanakan sepenuhnya oleh pribadi yang bersangkutan. Oleh karena itu kewajiban manusia adalah menggunakan segala kemampuan yang telah diberikan Tuhan secara optimal untuk memilih yang baik dan benar serta berusaha sekeras-kerasnya untuk menjadi manusia yang berbahagia dan sempurna dan tidak melupakan adanya kekuasaan Tuhan diatas segalanya itu yang direalisasikan dengan berdoa.

Bekerja keras dan berdoa serta tawakkal adalah sifat dan tingkah laku orang bertakwa dan beriman1. 2.1.1 PRINSIP PRINSIP IMPLIKASI PROSES TERBENTUKNYA IMAN 1. Prinsip pembinaan berkesinambungan 2. Prinsip internalisasi dan individuasi 3. Prinsip sosialisasi 4. Prinsip konsistensi dan koherensi 5. Prinsip integrasi 2.1.2 TANDA TANDA ORANG BERIMAN Al-Quran menjelaskan tanda-tanda orang beriman sebagai berikut : 1. Jika di sebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu Allah tidak lepas dari syaraf memorinya, serta jika di bacakan ayat suci Al-Quran, maka bergejolak hatinya untuk segera melaksanakannya (alAnfal:2). 2. Senantiasa tawakal, yaitu kerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, diiringi dengan doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut 6.sunnah Rasul (Ali Imran: 120, al-Maidah: 12, al-Anfal: 2, atTaubah: 52, Ibrahim: 11, Mujadalah: 10, dan at-Thaghabun: 13). 3. Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanaannya (alAnfal: 3, dan al-Muminun: 2,7). 4. Menafkahkan rezki yang diterimanya (al-Anfal: 3 dan al-Muminun: 4). 5. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (al- Muminun: 3,5) 6. Memelihara amanah dan menepati janji (al-Muminun: 6) 7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal: 74) 8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (an-Nur: 62)

Drs. H. Saidus Syahar R. S.H : ASAS ASAS HUKUM ISLAM hal 25

2.1.3

CARA MEMPERBAHARUI IMAN

1. Perbanyaklah menyimak ayat-ayat Al-Quran 2. Rasakan keagungan Allah seperti yang digambarkan Al-Quran dan Sunnah 3. Carilah ilmu syari 4. Mengikutilah halaqah dzikir 5. Perbanyaklah amal shalih 6. Lakukan berbagai macam ibada 7. Hadirkan perasaan takut mati dalam keadaan suul khatimah 8. Banyak-banyaklah ingat mati 9. Mengingat-ingat dahsyatnya keadaan di hari akhirat 10. Berinteraksi dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan fenomena alam 11. Berdzikirlah yang banyak 12. Perbanyaklah munajat kepada Allah dan pasrah kepada-Ny 13. Tinggalkan angan-angan yang muluk-mulu 14. Memikirkan kehinaan duni 15. Mengagungkan hal-hal yang terhormat di sisi Alla 16. Menguatkan sikap al-wala wal-bara 17. Bersikap tawadh 18. Perbanyak amalan hat 19. Sering menghisab dir 20. Berdoa kepada Allah agar diberi ketetapan iman

2.2

PENGERTIAN TAKWA

Kata takwa ( )dalam etimologi bahasa Arab berasal dari kata kerja ( )yang memiliki pengertian menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung. Oleh karena itu imam Al Ashfahani menyatakan: Takwa adalah menjadikan jiwa berada dalam perlindungan dari sesuatu yang ditakuti, kemudian rasa takut juga dinamakan takwa. Sehingga takwa dalam istilah syarI adalah menjaga diri dari perbuatan dosa. TAQWA = Terdiri dari 3 Huruf Ta = TAWADHU' artinya sikap rendah dirii (hati), patuh, taat baik kepada aturan Allah SWT, maupun kepada sesama muslim jangan menyombongkan diri / sok. Qof = Qona'ah artinya Sikap menerima apa adanya (ikhlas), dalam semua aspek, baik ketika mendapat rahmat atau ujian, barokah atau musibah, kebahagiaan atau teguran dari Allah SWT, harus di syukuri dengan hati yang lapang dada. Wau = Wara' artinya Sikap menjaga hati / diri (Introspeksi), ketika menemui hal yang bersifat subhat (tidak jelas hukum-nya) atau yang bersifat haram (yang dilarang) oleh Allah SWT. Beberapa ulama mendifinisikan dengan : 1. Taqwa = dari kata = waqa-yaqi-wiqayah = memelihara yang artinya memelihara iman agar terhindar dari hal-hal yang dibenci dan dilarang oleh Allah SWT. 2. Taqwa = Takut yang artinya takut akan murka da adzab allah SWT. 3. Taqwa = Menghindar yang artinya menjauh dari segala keburukan dan kejelekan dari sifat syetan. 4. Taqwa = Sadar yang artinya menyadari bahw diri kita makhluk ciptaan Allah sehingga apapun bentuk perintah-nya harus di taati, dan jangan sekali-kali menutup mata akan hal ini. "Hai Orang-orang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah, dengan sebenar-benar taqwa, dan janganlah kalian mati, melainkan dalam keadaan beragama islam." (Al-Imron : 102)

2.2.1

TANDA TANDA ORANG BERTAKWA

1. Beriman kepada ALLAH dan yang ghaib(QS. 2:2-3) 2. Sholat, zakat, puasa(QS. 2:3, 177 dan 183) 3. Infak disaat lapang dan sempit(QS. 3:133-134) 4. Menahan amarah dan memaafkan orang lain(QS. 3: 134) 5. Takut pada ALLAH(QS. 5:28) 6. Menepati janji (QS. 9:4) 7. Berlaku lurus pada musuh ketika mereka pun melakkukan hal yang sama(QS. 9:7) 8. Bersabar dan menjadi pendukung kebenaran (QS. 3:146) 9. Tidak meminta ijin untuk tidak ikut berjihad (QS. 9:44) 10. Berdakwah agar terbebas dari dosa ahli maksiat (QS. 6:69)

2.2.2

KEUTAMAAN BERTAKWA

DAN

GANJARAN

ORANG-ORANG

YANG

1. Diberi jalan keluar serta rezeki dari tempat yang tak diduga-duga(QS. 65:2-3) 2. Dimudahkan urusannya (QS. 65:4) 3. Dilimpahkan berkah dari langit dan bumi (QS. 7:96) 4. Mendapat petunjuk dan pengajaran (QS. 2:2, 5:46, 2:282) 5. Mendapat Furqan (QS. 8:29) 6. Cepat sadar akan kesalahan (QS. 7:201) 7. Tidak terkena mudharat akibat tipu daya orang lain (QS.3:120) 8. Mendapat kemuliaan, nikmat dan karunia yang besar (QS. 49:13, 3:147) 9. Tidak ada kekhawatiran dan kesedihan (QS. 7:35) 10. Sebaik baik bekal (QS. 2:197) 11. ALLAH bersamanya (QS. 2:194) 12. ALLAH menyukainya (QS. 9:4) 13. Mendapat keberuntungan (QS. 3:200)

14. Diperbaiki amalnya dan diampuni dosanya (QS. 33:70-71) 15. Mendapat rahnmat (QS. 6:155) 16. Tidak disiasiakan pahala mereka (QS. 12:90) 17. Diselamatkan dari api neraka (QS. 19:71-72) 18. Takwa adalah amalan hati dan letaknya di kalbu. Demikianlah (perintah ALLAH). Dan barang siapa mengagungkan syiar syiar ALLAH maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (QS 22:32). Keimanan dan ketakwaan seorang muslim adalah kunci agar mendapatkan ridho dan barokah dari Allah swt. Iman Islam dalam diri seorang muslim harus dibarengi dengan takwa. Bila seorang muslim percaya dengan keberadaan Allah, maka tentunya ia takut kepada Allah. Itulah yang dinamakan takwa. Say: O Allah! The owner of Sovereignty! Thou givest sovereignty from whom Thou wilt. Thou exaltest whom Thou wilt and Thou abasest whom Thou wilt. In Thy hand is the good. Lo! Thou art Able to do all things . Ayat tersebut merupakan ayat dari Al-Imran: 26 yang menjelaskan mengenai posisi manusia di Bumi untuk memperoleh pengampunan dibutuhkan suatu takwa dan iman agar tidak kehilangan arah dan kepercayaan pada Allah2.

H.Munawir Sjadzali, M.A : ISLAM AND GOVERNMENTAL SYSTEM Page 3

2.2.3

IMPLEMENTASI IMAN & TAKWA Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini

dikemukakan beberapa pokok manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia. a. Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda b. Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut c. Iman menanamkan sikap self help dalam kehidupan. d. Iman memberikan ketentraman jiwa e. Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah) f. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konseku g. Iman memberikan keberuntungan h. Iman mencegah penyakit

BAB 3 PENUTUP

3.1

KESIMPULAN Iman didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan,

dan diwujudkan dengan amal perbuatan (Al-Iimaanu aqdun bil qalbi waiqraarun billisaani waamalun bil arkaan). Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan, dan laku perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup. Sedangkan takwa adalah menjadikan jiwa berada dalam perlindungan dari sesuatu yang ditakuti, kemudian rasa takut juga dinamakan takwa. Sehingga takwa dalam istilah syarI adalah menjaga diri dari perbuatan dosa. Sebagai umat muslim dan hamba Allah swt, ada baiknya kita bersungguhsungguh dalam melaksanakan perintah Allah swt dan meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat, baik yang kecil maupun yang besar. Mentaati dan mematuhi perintah Allah adalah kewajiban setiap muslim. Dan juga, seorang muslim yang bertakwa itu membersihkan dirinya dengan segala hal yang halal karena takut terperosok kepada hal yang haram.

DAFTAR PUSTAKA

Syahar, Saidus. 1974. Asas-asas Hukum Islam. Bandung : Alumni Sjadzali, Munawir. 1991. Islam and Governmental System. Jakarta : INIS (online) http://limubermanfaat.blogspot.com, 2011. Pengertian iman dan taqwa . diakses 24 September 2011 (online) http://tafany.wordpress.com, 2011. Iman dan Takwa . diakses 24 September 2011

You might also like