You are on page 1of 6

WAWASAN NUSANTARA INDONESIA DARI SEGI POLITIK

Disusun Oleh : Albertha A. Karla Nur Ida Febriany Desi Pujiana Nurin Fajrina Umul Latifa 114674013 114674037 114674039 114674042 114674239

Universitas Negeri Surabaya FIS/S1 Adm.Negara 2011

Wasantara Politik Indonesia


A. Kondisi Riil Politik Indonesia Indonesia adalah sebuah negara hukum yang berbentuk kesatuan dengan pemerintahan berbentuk republik dan sistem pemerintahan presidensial dengan sifat parlementer. Terdiri dari pluralitas suku, bahasa dan agama dalam politik dimana faktor-faktor primordialisme cukup kuat pengaruhnya dalam kepolitikan Indonesia. Terdapat pluralisme kepentingan sebagai pemicu konflik. Kondisi politik di Indonesia saat ini di nilai telah mengalami kebangkrutan dari sisi etika dan kebijaksanaan.

B. Ancaman

Ancaman yang paling membahayakan kestabilan perpolitikan Indonesia yakni money politik & KKN; 1. Money Politik : Penyalahgunaan uang untuk kepentingan politik , ex: membeli suara (pemilu)

Mau Calon sebaik Malaikat-pun,kalau ga ada duit ga bakalan Jadi Dari 33 gubernur, sudah 18 belas gubernur yang menjadi tersangka.

2. Korupsi : Adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah/pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Indonesia masuk dalam urutan ke 100 dari 183 negara yang terkorup , dan menempati urutan No. 1 dari daftar 16 Negara terkorup di Asia Pasifik.

3. Kolusi : Merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat kesepakatan secara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian yang diwarnai dengan pemberian uang atau fasilitas tertentu sebagai pelicin agar segala urusannya menjadi lancar. 4. Nepotisme : Lebih memilih saudara/teman akrab berdasarkan hubungannya karena kemampuannya. Perilaku Nepotisme adalah akar permasalahan dari semua kasus-kasus Korupsi dan kolusi yang senantiasa menghampiri bangsa ini.

C. Pembinaan Money Politik Menanamkan nilai-nilai pancasila dan pemberian pembekalan kepada generasi muda yang akan meneruskan kegiatan pemerintahan negara Indonesia melalui pembelajaran kewarganegaraan pada setiap tingkatan sekolah, mulai dari sekolah dasar, menengah, atas, hingga tinggi. UU pemilu No.10 Tahun 2008 pasal 84 memberikan sangsi bagi pelaku yang terbukti melakukan money politik saat pemilu. Pengawasan yang independen, luberjurdil. Korupsi UU Nomor 28 tahun 1999, tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan nepotisme.. Dibentuknya institusi khusus yang menangani masalah korupsi, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pemberantasan korupsi dapat dilakukan dengan memulai dari diri sendiri, dengan mempertebal iman dan taqwa dalam diri calon-calon penerus bangsa maka akan meminimalisir terjadinya tindak korupsi.

Kolusi UU No 28 tahun 1999, tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Menegakkan larangan untuk mendapatkan suatu pelayanan publik dengan melalui calo atau tangan kedua. Memperbaiki pelayanan publik yang mudah diakses dan tidak berbelit-belit. Nepotisme UU No 28 tahun 1999, tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Adanya pembekalan melalui bidang pendidikan kewarganegaraan tersebut diharapkan dapat meminimalisir terjadinya nepotisme dan kecurangan-kecurangan lain dalam kegiatan politik.

PENUTUP
Kesimpulan Negara Indonesia adalah sebuah negara hukum yang berbentuk kesatuan dengan pemerintahan berbentuk republik dan sistem pemerintahan presidensial dengan sifat parlementer. Kondisi politik di Indonesia saat ini di nilai telah mengalami kebangkrutan dari sisi etika dan kebijaksanaan.Sejatinya kondisi politik yang sehat merupakan cermin kebaikan hidup bersama yang tidak bisa dipisahkan dari kode etik berpolitik. Indonesia sebagai sebuah negara bisa terancam masa depannya, apabila selain pertikaian partai politik, korupsi juga menjadi sesuatu yang sudah sangat sistemik, dan yang melakukan korupsi adalah para pejabat, para pemimpin partai, dan kepala pemerintahan yang tidak bisa bertindak dengan tegas, karena ketika akan bertindak, justru yang melakukan korupsi itu, tak lain para pengurus partai, yang sejatinya temannya sendiri. Misalnya saja presiden SBY yang menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, menjadi ragu, dan tidak tegas, karena yang melakukan korupsi adalah pengurus partainya. Semuanya menjadi sangat merusak. Istilahnya korupsi sekarang ini sudah berjamaah. Tidak ada yang tulus membela rakyat. Itu terjadi di semua partai politik. Termasuk mereka yang mengaku yang membela wong cilik, yang sejatinya mereka justru menghancurkan wong cilik. Termasuk

partai yang suka mengumbar kata "wong cilik". Mereka ketika berkuasa lebih menindas,dan merugikan rakyat jelata. Ada beberapa hal yang menjadi ancaman bagi perpolitikan di Indonesia, diantaranya adalah praktek money politik yang marak terjadi dalam suansana pemilu, selain itu praktek korupsi yang merajalela dalam pemerintahan di Indonesia menjadi ancaman pula. Kegiatan kolusi yang telah membudaya di Indonesia dan dianggap sebagai sesuatu yang biasa oleh masyarakat turut menjadi ancaman bagi dunia politik, dan nepotisme juga menjadi ancaman yang cukup berarti. Pembinaan atau upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan perpolitikan yang sesuai dengan undang-undang Nomor 28 tahun 1999, tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan nepotisme. Serta dengan menegakkan perundangundangan mengenai praktek money politik yang sesuai dengan undang-undang pemilu No.10 Tahun 2008 pasal 84. Saran Seharusnya pemerintah lebih mengutamakan politik yang bersih dan jujur daripada politik yang penuh dengan praktek-praktek yang syarat akan kecurangan. Agar, politik yang ada di Indonesia ini menjadi lebih baik lagi dan bebas dari ancaman-ancaman yang dapat merugikan bangsa Indonesia.

Daftar Pustaka
http://www.voa-islam.com/news/opini/2012/04/18/18712/pejabat-korup-menjadi-ancamannegara/diakses tanggal 22 April 2012 http://politik.kompasiana.com/2012/03/08/money-politik-dua-sisi-mata-uangdemokrasi/diakses tanggal 22 April 2012 http://asrihandayani.wordpress.com/2010/03/31/pengertian-korupsikolusidannepotisme/diakses tanggal 22 April 2012 http://sosbud.kompasiana.com/2012/03/22/betapa-sakitnya-hati-sang-pemilik-talenta-hanyakarena-nepotisme/diakses tanggal 22 April 2012 http://titoperdana.blogspot.com/2010/12/nepotisme-keluarga-dan-dunia-politik.htmldiakses tanggal 22 April 2012 http://hudataufiq.wordpress.com/2008/12/26/korupsi-kolusi-dan-nepotisme-refleksi-dariketidaktertiban-sosial/diakses tanggal 22 April 2012 http://www.info-yazid.com/2012/03/uang-pelicin-tradisi-atau-kolusi.htmldiakses tanggal 22 April 2012

http://sosbud.kompasiana.com/2012/02/27/ilusi-pertumbuhan/diakses 22 April 2012 http://www.lensaindonesia.com/2012/03/24/gawat-kondisi-politik-di-indonesia-menujubangkrut.htmldiakses tanggal 22 April 2012 http://www.neraca.co.id/2012/03/28/kepercayaan-konsumen-mulai-menurun/diakses tanggal 22 April 2012 http://nasional.kompas.com/read/2012/02/19/17205490/LSI.Politik.Indonesia.Cenderung.Me mburukdiakses tanggal 2012

You might also like