You are on page 1of 8

SIMTEM DAN POLITIK PEREKONOMIAN INDONESIA Bung hatta sebagai seorang ekonom sekaligus negarawan tidak pernah berhenti

menganjurkan kan diterapkannya prinsip ekonomi. Menurut bung hatta mentalitas bangsa indonesia yang baru merdeka cendurung lebih boros dri pada hemat. Moral Ekonomi Dan Politikal Ekonomi Pandangan praktis bung hatta bahwa ada perbedaan yang harus diterima antar politik perekonomian jangka panjang dan politik kemakmuran jangka pendek, yang membolehkan siapapun yang sanggup melaksanakannyabkiranya bisa kita inpretasikan sebagai pembeian kesempatan pada perusahaan-perusahaan swasta kuat(cina maupun pribumi) yang berorientasi keuntungan. Koperasi Sebagai Sokoguru Ekonomi Indonesia Dewasa ini para pemimpin kita sering mengatakan bahwa koperasi adalah salah satu sokoguru indonesia. Yang dimaksudkan sokoguru didalam bahasa indonesia adalah penyangga utama jadi pengertian sokoguru ini harus dimengerti dalam fungsi koperasi sebagai penyanggah utama perekonomian rakyat dalam menghadapi sistem dan struktur ekonomi kapitalitas liberal yang ditinggalkan pemerintah penjajahan belanda. Kemakmuran rakyat kesejahteraan rakyat Dalam upaya peningkatan kemakmuran rakyat sebesar-besarnya, sangat ditekankan peningkatan kemakmuran masyarakat banyak, bukan kemakmuran orang seorang. Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi semua orang. Bumi dan air dan kekayaan alam adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Bahwa kemakmuran lebih urgen dari ekonomi atau keuangan, terbukti dari terbentuknya kementrian kemakmuran yang mengurusi masalah-masalah ekonomi pada awal kemerdekaan dan tidak kementrian ekonomi. Secara singkat dapat kita simpulkan bahwa negara menyelenggarakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat melalaui 4 cara:
1. Penguasaan cabang-cabang produksi skinang penting bagi negara dan yang menguasai

hajat orang banyak

2. Penguasaan bumi dan air dan kekayaan alam yang ada didalamnya.
3. Pemeliharaan fakir miskin dan anak-anak terlantar.

4. Penyediaan lapangan kerja. Mewujudkan keadilan sosial. Dewasa ini tak jarang kita dengar argumentasi rasional untuk menerima saja sistem ekonomi kapitalistik, karena alasan sistem ekonomi yang demikian telah terbukti mampumenghasilkan efesiensidan kemekmuran tinggi. Dalam argumentasi rasional seperti ini sering disebutkan bahwa kapitalisme jaman sekarang sudah menjadi kapitalisme yang tidak perlu di takuti, bahkan kata mereka lebih lanjut, USSR dan RRC pun sudah mulai gandrung pada sistem kapitalisme. PASAL 33 UUD 1945, KOPERASI, DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA Pasal 33 adalah salah satu pasal UUD 1945 yang paling banyak diperdebatkan. Ini tidak semata-mata karena pasal ini berbicara mengenai hajat hidup orang banyak. Pasal ini memang merupakan salah satu pasal yang paling sukar dipahami baik karena cita-cita besar yang terkandung di dalamnya, maupun karena gaya bahasanya. Persoalan yang timbul pada pasal 33 ayat 1 bukanlah pada bunyi pasal tersebut, melainkan pada penjelasannya yang berbunyi bangunan perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi. Koperasi bukan persekutuan yang didirikan untuk mencari keuntungan untuk membela keperluan bersama. Jadi koperasi sifatnya persekutuan cita-cita karena cita-cita yang sama untuk mendirikan koperasi. 5 ciri utama perusahaan yang berjiwa koperasi menurut Bung Hatta: 1. Koperasi adalah persekutuan cita-cita, tidak semata-mata persekutuan orang dan jelas bukan persekutuan modal. 2. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka. 3. Koperasi tidak mengenal pertentangan antara majikan dan buruh.

4. Tiap-tiap anggota koperasi memiliki hak suara yang sama. 5. Keuntungan koperasi dibagi menurut jasa bukan dibagi menurut besarnya modal.

Sistem Ekonomi Indonesia Ciri sistem ekonomi Indonesia menurut pasal 33 UUD 1945, pasal 33 ayat 1, 2 dan 3, adalah: 1.Perekonomian terbagi dalam 2 wilayah: a. Wilayah sektor formal: Wilayah cabang-cabang produksi yang penting bagi negara. Wilayah cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang

banyak. b. Wilayah sektor informal, disebut juga sebagai wilayah cabang-cabang produksi yang tidak penting bagi negara dan tidak menguasai hajat hidup orang banyak. 1.Kecuali dalam wilayah cabang-cabang produksi yang penting bagi negara; peranan pemerintah dalam perekonomian lebih dititik-beratkan sebagai pengawas dan pengatur. 2.Koperasi merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang beroperasi dalam wilayah cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak. 3.Ruang gerak usaha-usaha swasta yang tidak berbentuk koperasi terbatas pada wilayah cabang-cabang produksi yang tidak penting bagi negara dan tidak menguasai hajat hidup orang banyak. 4.Penuntun harga lebih banyak diserahkan kepada mekanisme pasar.

Cita-cita, Realita, dan Strategi Pasal 33 UUD 1945, sebagai mana berulang kali di kemukakan oleh bung hatta, pemerintah dan masyarakat harus secara tegas membedakan antara cita-cita dan realita. Walaupun cita-cita sudah cukup jelas dan tegas, namun realita harus diterima lebih dulu sebagaimana adanya. Dalam rangka merubah realitas menjadi cita-cita itulah kemudian kita harus pula membedakan antara politik perekonomian jangka panjang dan politik ekonomi jangka pendek. Jadi berdasarkan penjelasan dari bung hatta di atas jelaslah bahwa dalam memahami pasal 33UUD 1945 kita harus secara tegas membedakan antara cita-cita realita dan strategi menuju cita-cita itu.

KOPERASI SEBAGAI SOKOGURU EKONOMI INDONESIA Koperasi dan pancasila Koperasi mempunyai karakteristik sesuai denagn pancasila: 1.Koperasi lahir sebagai hasil tuntutan akan adanya nilai-nilai kemanusiaan yang tertinggi dalam kehidupan ekonomi seperti kemanusiaan, keadilan, persamaan, kejujuran dan pemerataan. 2.Koperasi sesuai dengan konsepnya adalah kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. 3.Sistem koperasi bekerja atas landasan mental kesetiakaewanan dan kesadaran berpribadi yang berarti kesamaan yang dinamis. 4.Asas kekeluargaan danm kegotongroyongan yang digunakan oleh koperasi memberikan watak khas bagi koperasi sebagai lembaga yang demokratis.
5.

Asas dan sendi-sendi koperasi yang bersumber pada falsafah dan ideologi

yang dianutnya yang menempatkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan

pemerataan, tidak hanya dalam berkarya, memikul beban dan bertanggung jawab, tetapi juga dalam pembagian hasil-hasilnya. Struktur koperasi pusat biasanya lebih efektif karena jarak organisatoris dengan angota biasanya lebih pendek. Me3skipun struktur federasi lebih cocok untuk penanganan program sosial pada tingkat atas, tidak berarti bahwa program ekonomi tidak dapat ditangani secara efektif. Untuk itu dapat digunakan pendekatan organisasi yang mengkombianasikan pola federasi dan pola pusat. LANGKAH-LANGKAH MENUJU KOPERASI MANDIRI. Adanya kenyataan yang belum menggembirakan, yaitu bahwa koperasi dalam pernyataan dan proses pembangunan hampir 4 pelita, koperasi masih pada posisi paling lemah dan jauh tertinggal peranannya dibandingkan dengan usaha swasta dan negara. Hal yang terpenting kita harus memperbanyak jumlah koperasi yang menjalankan usaha atas kekuatan usaha ini. Dan dengan pembelian saham oleh kopertasi atas perusahaan swasta, atau BUMN yang telah berjalan, dan kesepakatan antara kopersidengan perusahaan swataataw BUMN untk mendirikan perusahaan barudengan badan hukum sendiri yang saham nya dimiliki bersama. SUATU CATATAN TENTANG KOPERASI INFORMAL DAN FORMAL Ikatan pemersatu dalam lembaga prakoperasi dan koperasi berpijak pada beragam kenyataan sebagai berikut: 1.Kerja sama antar individu biasanya menghasilkan sesuatu yang lebih kuat.
2.

Keja sama akan meningkatkan volume usaha atau skala usaha

3.Kerja sama pada dasarnya berpijak pada gambaran bahwa efisiensi yang dapat dipacu secara bersama selalu dapat ditingkatkan terus menerus. 4.Kerja sama itu menurut satu keturunan dan disiplin.

5.Kerja sama pada dasarnya harus dapat menurunkan biaya mana kala dibandingkan dengan upaya lain yang tidak memacu kerja sama diantara individu peserta kerja sama termaksud 6.Kerjasama perlu membangkitkan antusiasme dan semangat untuk bekerja.
7.

Kerja sama memunculkan keadilan yang mempererat ikatan mempersatu

atau common bond yang telah ada itu. 8.Kerjasamsa meningkatkan rasa keamanan, senasib dan seperjuangan yang menghidupkan solidaritas. PENGUASAAN OLEH NEGARA ATAS CABANG CABANG PRODUKSI Bagi orang awam cabang produksi yang penting bagi negara adalah kegiatan produksi barang dan jasa untuk menjalankan roda pemerintah yang kalau tidak ada, pemerintah itu tidak akan jalan atau akan macet atau sekurang kurangnya terhambat. PENJABARAN PASAL 33 UUD 1945 AYAT 2 DALAM KEBIJAKSANAAN Pasal 33 uud 1945 ayat 2 terdiri dari tiga komponen yaitu: 1.Cabang cabang produksi yang penting bagi negara. 2.Yang menguasai hajat hidup orang banyak.
3.

Dikuasai oleh negara.

BUMN DAN PASAL 33 UUD 1945 Pasal 33 Telah di sepakati bahwa dunia usaha nasional terdiri dari usaha negara, usaha koperasi, dan usaha swasta. Dari tiga unsur pendukung dunia usaha nasional itu 2 diantara nya sudah mendapat perhatian dan pembahasan yang jauh dan mendalam. Posisi BUMN

Dengan kurangnyaa perhatian terhadap posisi dari BUMN ini terasa kurang nya kejelasan tentang peta pelayaran dari bahtera BUMN itu, sehinngga timbulperasaan bahwa jalnnya semata mata ditentukan oleh pihak pihak yang berkepentingan terhadap BUMN itudan tidak mengheran kan bahwa BUMN secara sporadis dari kahlayak ramai. Seperti yyang terdengar dalam himbauan swastanisasi. SWASTA BESAR DAN PASAL 33 UUD 1945 Pasal 33 bisa di jadi kan dasar bagi keberadaan perusahaan negara,juga bisa di jadikan dasar untuk memahami bagian dasar untuk memahami pembagian wilayah perekonomian indonesia secara keseluruhan.menurut pasal 33 ayat 2 uud dasar 1945, pda dasarnya perekonomian indonesia terbagi mnjadi 2 wilayah yaitu:
1. Wilayah cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menuasai hajat hidup

oprang banyak yang dikuasai/diawasi oleh negara 2. Wilayah cabang produksi yang tidak pentiong bagi negara dan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyajk yang tidak dikuasai/di awasi oleh negara. SEKTOR INFORMAL DAN PASAL 33 UUD 1945 Sektor informal bukan lah parasit perekonomian, melainkan merupakan potensi untuk dapat dikembangkan sebagai faktor pengamanan dibidang ketanakerjaan. Fungsi sektor informal adalah sebagai faktor pengaman di bidang ketenagakerjaan. h l ini sesuai dengan pernyataan sudomo yang menyatakan sektor informal sebagai katup pengaman pencegah keresahan sosial. Di akui di tinjaw dan di nilai tambah total sektor ini bukan penghasil dari nilai tambah yang kuat, namun tak dapat di pungkiri, kerasahan sosial yang di redam olh sektor informal juga memiliki makna yang harus diperhitungkan dalam pembangunan.

ANALISIS Dewasa ini tak jarang kita dengar argumentasi rasional untuk menerima saja sistem ekonomi kapitalistik, karena alasan sistem ekonomi yang demikian telah terbukti mampumenghasilkan efesiensidan kemekmuran tinggi. Koperasi bukan persekutuan yang didirikan untuk mencari keuntungan untuk membela keperluan bersama. Jadi koperasi sifatnya persekutuan cita-cita karena cita-cita yang sama untuk mendirikan koperasi. Koperasi merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang beroperasi dalam wilayah cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak. Koperasi lahir sebagai hasil tuntutan akan adanya nilai-nilai kemanusiaan yang tertinggi dalam kehidupan ekonomi seperti kemanusiaan, keadilan, persamaan, kejujuran dan pemerataan. Bagi orang awam cabang produksi yang penting bagi negara adalah kegiatan produksi barang dan jasa untuk menjalankan roda pemerintah yang kalau tidak ada, pemerintah itu tidak akan jalan atau akan macet atau sekurang kurangnya terhambat. Dengan kurangnyaa perhatian terhadap posisi dari BUMN ini terasa kurang nya kejelasan tentang peta pelayaran dari bahtera BUMN itu, sehinngga timbulperasaan bahwa jalnnya semata mata ditentukan oleh pihak pihak yang berkepentingan terhadap BUMN itudan tidak mengheran kan bahwa BUMN secara sporadis dari kahlayak ramai. Seperti yyang terdengar dalam himbauan swastanisasi.

You might also like