You are on page 1of 33

PERCOBAAN A.

IX
SIMULASI GERAK MELINGKAR
I. Tujuan
1. Dapat menggunakan Program Maple untuk mensimulasikan gerak melingkar.
2. Dapat menggunakan Program Maple untuk menentukan percepatan dan
kecepatan gerak melingkar.
3. Dapat menggunakan Program Maple untuk menentukan frekuensi dan periode
dari gerak melingkar.

II. Alat-alat
1. Seperangkat komputer (minimum Windows 98)
2. Software Maple (8/9/10)

III. Teori Pendukung
Gerak melingkar beraturan adalah gerak dari suatu benda yang bergerak
dengan kecepatan tetap dan lintasannya berbentuk suatu lingkaran/busur lingkaran.
Contoh geraknya berupa gerak roda sepeda atau motor yang sedang bergerak
dengan kecepatan tetap atau gerakan bandul yang diputar dengan kecepatan tetap.
Kecepatan linear disebut singgung atau tangensial pada suatu gerak
melingkar adalah kecepatan untuk mengelilingi suatu lingkaran yang arahnya
menyinggung lingkaran tersebut dan besarnya
T
R
v
t 2
= , dengan R = jari-jari
lingkaran dan T = periode putaran. Perputaran gerak melingkar menghasilkan
kecepatan sudut yang merupakan merupakan besar sudut yang ditempuh dalam
waktu satu detik. Dengan
T

=
360
e dalam (derajat/detik) atau
T
t
e
2
= dalam
(rad/detik). Hubungan antara kecepatan linear dan kecepatan sudut adalah R v . e =
Periode putaran adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
putaran penuh. Frekuensi putaran adalah banyaknya putaran setiap detik. Dalam
T
f
1
= atau
f
T
1
= dengan f adalah frekuensi putaran dalam Hz atau cps, T adalah
periode putaran dalam detik. Hubungan antara e dan f adalah f
T
. . 2
2
t
t
e = = .
Percepatan sentripetal adalah percepatan pada sebuah benda yang
menyebabkan benda tersebut bergerak melingkar. Arah percepatan sentripetal
menuju pusat lingkaran.

v



v






9.1 Percepatan Sentripetal
R
v
a
s
2
=
s
a = Percepatan sentripetal dalam m/s
v = Kecepatan Linear dalam m/s
R = jari-jari lingkaran dalam m

Sedangkan gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada sebuah benda
yang mengakibatkan benda tersebut bergerak melingkar. Arah gaya ini selalu radial
menuju pusat lingkaran. Besar gaya sentripetal
s
a m Fs . = atau
R
v m
Fs
2
.
= dengan
m adalah massa benda dalam kg.
Gaya sentrifugal arahnya keluar radial menjauhi pusat lingkaran, sedangkan gaya
sentripetal hanya sekedar menunjukkan adanya teori secara konseptual.

IV. Teori Penunjang
GERAK MELINGKAR
Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan pada suatu lingkaran (disekeliling
lingkaran ), maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan gerak melingkar beraturan.
Kecepatan pada gerak melingkar
beraturan besarnya selalu tetap namun
arahnya selalu berubah, arah kecepatan
selalu menyinggung lingkaran, maka v
selalu tegak lurus garis yang ditarik
melalui pusat lingkaran ke sekeliling lingkaran tersebut.

* Pengertian radian.
1 (satu) radian adalah besarnya sudut tengah lingkaran yang panjang busurnya sama
dengan jari-jarinya.
Besarnya sudut :


u =
S
R
radian
S = panjang busur
R = jari-jari
Jika panjang busur sama dengan jari-jari, maka u = 1 radian.
Satu radian dipergunakan untuk menyatakan posisi suatu titik yang bergerak melingkar
( beraturan maupun tak beraturan ) atau dalam gerak rotasi.
Keliling lingkaran = 2t x radius, gerakan melingkar dalam 1 putaran = 2t radian.
1 putaran = 360
0
= 2t rad.
1 rad =
360
2
= 57,3
0

* Frekuensi dan perioda dalam gerak melingkar beraturan.
Waktu yang diperlukan P untuk satu kali berputar mengelilingi lingkaran di sebut waktu
edar atau perioda dan diberi notasi T. Banyaknya putaran per detik disebut Frekwensi dan
diberi notasi f. Satuan frekwensi ialah Herz atau cps ( cycle per second ).
Jadi antara f dan T kita dapatkan hubungan : f . T = 1 f =
1
T

* Kecepatan linier dan kecepatan sudut.
Jika dalam waktu T detik ditempuh jalan sepanjang keliling lingkaran ialah 2tR, maka
kelajuan partikel P untuk mengelilingi lingkaran dapat dirumuskan : v =
s
t

Kecepatan ini disebut kecepatan linier dan diberi notasi v.

Kecepatan anguler (sudut) diberi notasi e adalah perubahan dari perpindahan sudut
persatuan waktu (setiap saat). Biasanya dinyatakan dalam radian/detik, derajat perdetik,
putaran perdetik (rps) atau putaran permenit (rpm).
Bila benda melingkar beraturan dengan sudut rata-rata (e)dalam radian perdetik :
e =
sudut gerakan radian
waktu ik yang diperlukan untuk membentuk sudut tersebut
( )
(det ) .

e =
u
t

jika 1 putaran maka : e =
2t
T
rad/detik atau e = 2 t f
Dengan demikian besarnya sudut yang ditempuh dalam t detik :
u = e t atau u = 2 t f t
Dengan demikian antara v dan e kita dapatkan hubungan :
v = e R

* SISTEM GERAK MELINGKAR PADA BEBERAPA SUSUNAN RODA.
Sistem langsung.
Pemindahan gerak pada sistem langsung yaitu melalui persinggungan roda yang satu
dengan roda yang lain.


Pada sistem ini kelajuan liniernya sama, sedangkan kelajuan anguler tidak sama.
v
1
= v
2
, tetapi e
1
=e
2




Sistem tak langsung.
Pemindahan gerak pada sistem tak langsung yaitu pemindahan gerak dengan
menggunakan ban penghubung atau rantai.

Pada sistem ini kelajuan liniernya sama, sedangkan kelajuaan angulernya tidak sama.
v
1
= v
2
, tetapi e
1
=e
2


Sistem roda pada satu sumbu ( CO-Axle )
Jika roda-roda tersebut disusun dalam satu poros putar, maka pada sistem tersebut titik-
titik yang terletak pada satu jari mempunyai kecepatan anguler yang sama, tetapi
kecepatan liniernya tidak sama.

e
A
= e
R
= e
C
, tetapi v
A
= v
B
= v
C


Percepatan centripetal.
Jika suatu benda melakukan gerak dengan kelajuan tetap mengelilingi suatu lingkaran,
maka arah dari gerak benda tersebut mempunyai perubahn yang tetap. Dalam hal ini
maka benda harus mempunyai percepatan yang merubah arah dari kecepatan tersebut.
Arah dari percepatan ini akan selalu tegak lurus dengan arah kecepatan, yakni arah
percepatan selalu menuju kearah pusat lingkaran. Percepatan yang mempunyai sifat-sifat
tersebut di atas dinamakn PERCEPATAN CENTRIPETALNYA.
Harga percepatan centripetal (a
r
) adalah :
a
r
=
( tan ) kecepa linier pada benda
jari jari lingkaran
2


a
r
=
v
R
2
atau a
r
= e
2
R

Gaya yang menyebabkan benda bergerak melingkar beraturan disebut GAYA
CENTRIPETAL yang arahnya selalu ke pusat lingkaran. Sedangkan gaya reaksi dari
gaya centripetal (gaya radial) ini disebut GAYA CENTRIFUGAL yang arahnya
menjauhi pusat lingkaran. Adapun besarnya gaya-gaya ini adalah :
F = m . a
F
r
= m . a
r

F
r
= m .
v
R
2
atau F
r
= m e
2
R


F
r
= gaya centripetal/centrifugal
m = massa benda
v = kecepatan linier
R = jari-jari lingkaran.


BEBERAPA CONTOH BENDA BERGERAK MELINGKAR
1. Gerak benda di luar dinding melingkar.

N = m . g - m .
v
R
2


N = m . g cos u - m .
v
R
2


2. Gerak benda di dalam dinding melingkar.

N = m . g + m .
v
R
2


N = m . g cos u + m .
v
R
2



N = m .
v
R
2
- m . g cos u

N = m .
v
R
2
- m . g

3. Benda dihubungkan dengan tali diputar vertikal.

T = m . g + m
v
R
2
T = m m . g cos u + m
v
R
2



T = m .
v
R
2
- m . g cos u

T = m .
v
R
2
- m . g

4. Benda dihubungkan dengan tali diputar mendatar (ayunan centrifugal/konis)

T cos u = m . g
T sin u = m .
v
R
2

Periodenya T = 2t
L
g
cosu

Keterangan : R adalah jari-jari lingkaran




5. Gerak benda pada sebuah tikungan berbentuk lingkaran mendatar.

N .
k
= m .
v
R
2

N = gaya normal
N = m . g

V. Tugas Pendahuluan
1. Bulan mengelilingi bumi dengan orbit hampir berbentuk lingkaran dengan
jari-jari 384.000 km dan periode selama 27 hari. Berapa percepatan sentripetal bulan
mengelilingi bumi?
Motor




N W
r
v
a
s
2
= =
R
t
R
2
2
|
.
|

\
| t

=
8
2
8
10 * 84 . 3
60 * 60 * 24 * 27
10 * 84 . 3 * 2
|
|
.
|

\
| t

=
8 2 2 2
16 2
10 * 84 . 3
1
*
3600 * 24 * 27
10 * 84 . 3 * 4t

=
2 2
12
10
/ 10 * 278 . 0
10 * 442 . 5
10 * 514 . 1
s m

=

1. Sebuah benda bermassa 1 kg bergerak melingkar beraturan dengan kelajuan 3m/s. Jika
jari-jari lintasan 4 m, hitunglah gaya sentripetal yang dialami oleh benda tersebut!

s
a m Fs * =

=
R
v
m
2
*
=
( )
4
9
4
3
* 1
2
=
= 2.25 N

2. Seorang pengendara motor mempertontonkan kebolehannya dengan mengendarai
motornya dalam suatu bola berongga berdiameter 10 m secara melingkar. Berapa
kecepatan minimum motor agar dapat bertahan berjalan di bagian atas rongga tanpa
jatuh?






=
s
a m F *
R
v
m w N
2
= +
R
v
m g m
2
* 0 = +
R
v
m g m
2
* =
5 * 10 = = gR v = s m/ 07 . 7 50 =

3. Berapakah beban yang diterima jok motor saat motor berada di bagian atas bola bila
berat pengendara 60 N, jika Ia mengendarai motornya dengan kecepatan 12m/s? (soal
no.3)

w N F
s
=


w F N
s
=

= g m a m
s
* * .
= g m
R
v
m * *
2

= 10 * 6
5
12 * 6
2
= N 8 . 112 60 8 . 172 =




4. Jika roda A berputar sejauh arah jarum dengan 15 rad/s dan

RA= 2m
RB=4m
RC=1m
RD=6m
RE=6m
RF=5m
RG= 1m
Maka hitunglah kelajuan roda G dan kemana saja arahnya?
A
B
C


D
F
G

G

G






Gambar 9.3

AB V
A
= V
B


B B A A
R R e e =


15*2 =
B
e * 4
W
B
= 30 : 4 = 7.5 rad/s berputar berlawanan
BC V
B
= V
C

e
B
.R
B
= e
c
.R
C
7,5 *.4 = e
c.*
1
e
C
= 30 rad/s berputar berlawanan
CD

e
c =
e
d
e
D
= 30 rad/s berputar searah
DE V
D
= V
E

e
D
.R
D
= e
E
.R
E
30*6 = e
E
*6
e
E
= 30 rad/s berputar searah
EF e
E
=e
F

e
F
= 30 rad/s berputar searah
FG V
F
= V
G

e
F
. R
F
= e
G
.R
G
30*5 = e
G
*1
e
G
= 150 rad / s berputar searah jarum jam



VI. Percobaan
1. Hitunglah kecepatan linear pada sebuah ayunan konis sehingga terjadi sudut u
sebesar 30, bila panjang tali sebesar 0,5m ;
> restart;with(plots):Digits:=4;

> F:=m*a;

> Fs:=m*v^2/R;

> arah_x:=m*v^2/R=T*sin(theta);

> arah_y:=m*g=T*cos(theta);

> Tegangan_tali:=solve(arah_x,T);

> Pers:=subs(T=Tegangan_tali,arah_y);

> V:=solve(Pers,v);

> g:=10;R:=0.5*sin(Pi/6);theta:=Pi/6;



> Kecepatan_linier:=evalf(V[1]);


2. Roda A berjari-jari 4 cm dan roda B dihubungkan dengan roda C berjari-jari 3
cm melalui suatu sabuk. Sedangkan roda C seporos dengan roda D yang berjari-jari 12
cm. Bila roda A diputar searah jarum jam dengan kecepatan 15 rad/s. Berapakah kelajuan
linear roda D dan kemanakah arah putarannya?
>restart;Digits:=4;



> v[B]:=v[A];v[C]:=v[A];v[A]:=omega[A]*r[A];



> r[A]:=4;r[B]:=10;r[C]:=3;r[D]:=12;omega[A]:=15;





> omega[D]:=omega[C];omega[C]:=v[C]/r[C];


> v[D]:=omega[D]*r[D];


3. Sebuah mobil massa totalnya 3 ton, melintas puncak bukit berupa busur
lingkaran yang berjari-jari 50 m. Hitung gaya tekan mobil terhadap jalan jika kecepatan
mobil ditempat itu 45 km/jam dan g=10m/s?

> restart;Digits:=4;

> Fs:=m*v^2/R;

> Pers1:=Fs+N=m*g;

> #dilihat dari gambar penguraian gaya di bawah

> m:=3000;v:=45*1000/3600;R:=50;g:=10;






> Normal_benda:=solve(Pers1,N);


4. Sebuah mobil hendak membelok di sebuah tikungan yang berbentuk
seperempat lingkaran denagan jari-jari 2 m. Berapakah kecepatan maksimum agar tidak
slip atau terguling jika koefisien gesek jalan dan mobil adalah 0,3. Massa mobil 1,5 ton ?

> restart;Digits:=3;

> f[k]:=mu*N;N:=m*g;m:=1500;g:=10;mu:=0.3;





> F[s]:=m*v^2/r;r:=2;


> sol:=solve(f[k]=F[s],v);

> Kecepatan_max:=sol[2];


5. Sebuah benda bergerak sepanjang garis AB ) 2 , 0 ( = yang panjangnya 6 m.
Kemudian benda tersebut melanjutkan gerakannya di bagian luar suatu lingkaran. Benda
meninggalkan lingkaran di titik C (jari-jari 10 cm). Jika kecepatan benda mula-mula di A
= 10 m/s. Hitunglah dimana benda meninggalkan lingkaran (sudut BOC).

:= Digits 3
:= sol , -2.45 2.45
:= Kecepatan_max 2.45
Selama gerakan dari A B akan berlaku ) .(
2
1
.
2 2
A B k
v v m S f = , dari B ke C terdapat
dua persamaan (umumnya kombinasi dari kedua persamaan ini yaitu
) .(
2
1
) h - mg(h -
2 2
C B B C
v v m = dan penguraian gaya pada C, gaya sentrifugal dan uraian
gaya berat, normalnya nol karena akan terlepas sehingga u cos . .
.
2
g m
R
v m
c
= .
> restart;Digits:=4;

> #selama gerakan dari A ke B
> Pers_1:=-f[k]*s=0.5*m*(vB^2- vA^2);f[k]:=mu[k]*N;N:=m*g;



> s:=6;mu[k]:=0.2;vA:=10;g:=10;




> sol:=solve(Pers_1,vB);

> vB:=sol[1];

> #selama gerakan dari B ke C
> Pers_2:=-m*g*(hC-hB)=0.5*m*(vC^2-vB^2);

> hC:=R+R*cos(theta);hB:=2*R;R:=10;



> sol:=solve(Pers_2,vC);

> vC_1:=sol[1];

> Pers_3:=m*vC^2/R=m*g*cos(theta);


> sol:=solve(Pers_3,vC);

> vC_2:=sol[1];

> cos(theta):=solve(vC_1=vC_2,cos(theta));

> sudut_theta:=arccos(cos(theta))*180/3.14;


6. Sebuah benda bermassa 10 kg bergerak sepanjang sisi dalam sebuah talang
berbentuk lingkaran yang dipasang tegak yang berjari-jari 0,5 m. Benda dilepaskan dari
titik A (lihat gambar) dengan kecepatan awal 2 m/s dan meninggalkan lingkaran di titik
C. (a) Hitung kecepatan benda dan tekanan benda di titik terendah. (b) Hitung letak posisi
C dan kecepatannya.

> restart;Digits:=4;

> #Selama pergerakan dari A ke E
> g:=10;m:=10;R:=0.5;vA:=2;hB:=0;hA:=R;






> Pers_1:=-m*g*(hB-hA)=0.5*m*(vB^2-vA^2);

> Pers_2:=NB=m*g+m*vB^2/R;

> solve({Pers_1,Pers_2},{vB,NB});

> #Selama pergerakan dari A ke C
> vA:=2;hC:=R+R*sin(theta);hA:=R;




> Pers_3:=-m*g(hC-hA)=0.5*m*(vC^2-vA^2);

> Pers_4:=NC+m*g*sin(theta)=m*vC^2/R;NC:=10;


> sol:=solve({Pers_3,Pers_4},{vC,theta});


7. Benda bermassa 1 kg bergerak pada bidang miring AB dengan sudut
4
3
tan = o . Di B benda malanjutkan gerakan pada sebuah talang berbentuk
4
3

lingkaran. Garis BD merupakan diameter talang yang panjangnya 6 m.
1) Jika benda meninggalkan talang di D, hitung panjang AB dengan
k
bidang AB =
0,25 dan kecepatan awal benda A = 10m/s.
2) Hitung tekanan benda di C jika BD tegak lurus CE

> restart;Digits:=4;

> #Benda meninggalkan talang di D, normal di D =0
> ND:=0;alpha:=arctan(3/4);R:=3;g:=10;




> Pers_1:=ND+m*g*cos(alpha)=m*vD^2/R;


> sol:=solve(Pers_1,vD);

> vD:=sol[1];

> #Gerakan dari B ke D
> hB:=0;hD:=2*R*cos(alpha);


> Pers_2:=-m*g*(hD-hB)=0.5*m*(vD^2-vB^2);

> sol:solve(Pers_2,vB);

> vB:=sol[1];

> #Gerakan dari A ke B
> Pers_3:=-f[k]*S=0.5*m*(vB^2-vA^2)+m*g*(hB-hA);

> f[k]:=mu*m*g*cos(alpha);hB:=0;hA:=S*sin(alpha);mu: =0.25;vA:=10;





> panjang_AB:=solve(Pers_3,S);


> #Menjawab pertanyaan normal di C
> #Gerakan dari B ke C
> Pers_4:=-m*g*(hC-hB)=0.5*m*(vC^2-vB^2);

> hB:=0;hC:=R*cos(alpha)-R*sin(alpha);


> sol:=solve(Pers_4,vC);

> vC:=sol[1];

> Pers_5:=NC=m*g*sin(alpha)+m*vC^2/R;

8. Sebuah benda dilepaskan dari titik A pada bidang AB dengan koefisien gesek
k
= 0,2. Bidang ini menjadi bidang singgung pada bagian busur lingkaran di titik B.
Selanjutnyabenda tersebut bergerak di bagian dalam busur BCD dan meninggalkan busur
tersebut di D ).
4
3
tan ,
4
3
(tan = = | o Hitunglah dimana benda akan jatuh pada bidang
mendatar yang melalui C, jika panjang AB=OC= 6 meter, busur BCD licin.
Buat persamaan energi selama gerakan dari A ke B, gerakan dari B ke D dan gerakan
dari D ke E (dalam gerak parabola).

> restart;Digits:=4;

> #Gerakan dari A ke B
> Pers_1:=(m*g*sin(alpha)-f[k])*s=0.5*m*(VB^2-VA^2);

> f[k]:=mu[k]*N;N:=m*g*cos(alpha);


> #Gerakan dari B ke D
> Pers_2:=-m*g*(hD-hB)=0.5*m*(VD^2-VB^2);

> hB:=OC-OB*cos(alpha);hD:=OC-OD*cos(beta);


> #Gerakan dari D ke E
> Pers_3:=y=yo+Voy*t-0.5*g*t^2;

> Pers_4:=x=Vox*t;

> Vo:=VD;Voy:=Vo*sin(beta);Vox:=Vo*cos(beta);yo:=hD;




> VA:=0;s:=6;g:=10;OC:=6;OB:=6;OD:=6;mu[k]:=0.2;alph
a:=arctan(3/4);beta:=arctan(4/3);y:=0;










> sol:=solve(Pers_1,VB);

> VB:=sol[1];

> sol:=solve(Pers_2,VD);

> VD:=sol[1];

> sol:=solve(Pers_3,t);


> t:=sol[1];

> Panjang_titik_jatuh_dari_D:=solve(Pers_4,x);


9. Sebuah benda 2 kg bergerak dari titik A dengan kecepatan 5 m/s dalam jalur
talang ADB. Kemudian benda melanjutkan gerakannya ke bidang datar BC. Benda
berhenti di C. Selama gerakannya dari B ke C benda memperoleh gaya sebesar 10 N
membentuk sudut o ke atas .
4
3
tan = o Jika bidang talang licin dan koefisien gesekan
lantai dan benda 0,2 maka carilah jarak BC. Hitung juga tekanan di titik D, sudut
keberadaan tititk D adalah 30 ke kanan dengan vertikal, dengan jari-jari talang ABD = 5
m.
> restart;Digits:=5;

> #Gerakan dari A ke B
> Pers_1:=-m*g*(hB-hA)=0.5*m*(VB^2-VA^2);

> #Gerakan dri B ke C
> Pers_2:=-(F*cos(alpha)+f[k])*S=0.5*m*(VC^2-VB^2);f[k]:=mu[k]*N;N:=m*g-
F*sin(alpha);



> #Gerakan dari A ke D
> Pers_3:=-m*g*(hD-hA)=0.5-m-(VD^2-VB^2);

> Pers_4:=m*VD^2/R+m*g*cos(theta)=N[D];

> hA:=2*R;hB:=0;;hD:=R-R*cos(alpha);



> hD:=R-R*cos(theta);

> F:=10;VA:=5;VC:=0;m:=2;mu[k]:=0.2;R:=5;alpha:=arct
an(3/4);theta:=Pi/6;g:=10;










> sol_1:=solve(Pers_1,VB);

> VB:=sol_1[2];

> Panjang_BC:=solve(Pers_2,S);

> sol_2:=solve(Pers_3,VD);

> VD:=sol_1[2];

> Normal_D:=solve(Pers_4,N[D]);



10. Sebuah benda dari 2 kg di titik A mendapat gaya F sebesar 15 N, yang arahnya
membentuk sudut o terhadap bidang datar ke atas )
12
5
(tan = o . Sesampainya benda
dipaksa melanjutkan gerakannya melalui bagian talang BCD. Hitunglah kecepatan di B
(jika panjang AB = 10 m), bidang licin. Hitunglah juga tekanan benda di C, bila jari-jari
talang sebesar 5 m.

> restart;Digits:=4;

> Pers_1:=F*cos(alpha)*S=0.5*m*(v[B]^2-v[A]^2);

> Pers_2:=F*cos(alpha)*OB-(m*g-F*sin(alpha))*(h[C]-h[B])=0.5*m*(v[C]^2-
v[B]^2);

> h[C]:=0;h[B]:=R;OB:=R;



> Pers_3:=N[C]+F*sin(alpha)=m*g+m*v[C]^2/R;

> m:=2;alpha:=arctan(5/12);S:=10;R:=5;F:=15;v[A]:=0; g:=10;







> sol_1:=solve(Pers_1,v[B]);

> v[B]:=sol_1[2];

> sol_2:=solve(Pers_2,v[C]);

> v[C]:=sol_2[2];

> N[C]:=solve(Pers_3,N[C]);


11. Sebuah benda dari 2 kg digantungkan pada seutas tali yang panjangnya 1 m.
Tali tersebut mempunyai kekuatan 15 N. Benda diberi simpangan 90 kemudian dilepas,
dimana tali akan putus?

> restart;Digits:=4;

> #Gerakan dari A ke C
> Pers_1:=-m*g*(h[C]-h[A])=0.5*m*(v[C]^2-v[A]^2);

> #Misalkan tali akan putus di posisi C, bila gaya 15N
> Pers_2:=m*v[C]^2/R^2+m*g*cos(alpha)=T_maks;

> T_maks:=15;m:=2;R:=1;v[A]:=0;h[C]:=1cos(alpha);h[A]:= 1;g:=10;








> sol_1:=solve(Pers_1,v[C]);


> v[C]:=sol_1[1];

> cos(alpha):=solve(Pers_2,cos(alpha));

> sudut_alpha:=arccos(cos(alpha))*180/3.14;


12. Sebuah payung basah terbuka dan terkembang. Payung tersebut diputar dengan
kecepatan putar rata-rata 21 putaran dalam waktu 44 detik. Tudung payung berbentuk
lingkaran dengan diameter 1 m. Tinggi payung dari tudung payung tersebut ke lantai
sebesar 1,5 m . Carilah posisi dimana tetesan air (akibat putaran) menyentuh permukaan
lantai.

> restart;Digits:=3;

> h:=1.5;g:=9.8;r=0.5;Delta(theta):=21*2*Pi;Delta(t) :=44;





> omega:=Delta(theta)/Delta(t);

> Vo:=r*omega;

> t:=sqrt(2*h/g);

> x:=Vo*t;

> R:=sqrt(x^2+r^2);

> Jarak_jatuh:=evalf(%);


13. Hubungan antara lintasan partikel dalam gerak melingkar beraturan dan
partikel dalam gerak harmonik sederhana, digambarkan dengan visualisasi persamaan
matematika untuk dua gerakan tersebut.
Jawab:
Untuk membuat simulasi, kita menggunakan perintah secara animasi dan kemudian
mengkombinasikan semuanya dengan sekali plot, jejari yang digunakan adalah satu.
> restart;
> P:=animate([3+cos(t),2+sin(t),t=-Pi..Pi],u=0..6.283,color=magenta,view=[-
7..7,0..4]):

Selanjutnya kita menggunakan segemen garis untuk menunjukkan keberadaaan
dimana partikel berada.
> Q:=animate([3-t*sin(-2*Pi*u/(2*Pi)),2-t*cos(-
2*Pi*u/(2*Pi)),t=0..1],u=0..6.283,color=red,view=[ -7..7,0..4]):

Untuk mengindikasikan titik posisi vertikal untuk partikel. Titik ini juga memberikan
tanda posisi osilasi pegas secara vertikal.
> R:=animate([1.0+0.05*cos(t),0.05*sin(t)+2- cos(u),t=-
Pi..Pi],u=0..6.283,color=orange,view=[- 7..7,0..4])
Gerak pegas sendiri mewakili bentuk cycloid.
> S:=animate([0.8-0.2*cos((1.5*sin(u)+2)*t),0.1*t-0.2*sin((1.5*sin(u)+2)*t)+4.0,t=-
43.3..0],u=0..3.142,color=green,view=[-7..7,0..4],numpoints=200):

> T:=animate([1.0-t/4,2-cos(t-u),t=0..9*Pi],u=0..6.283,views=[-
7..7,0..4],color=blue,numpoints=500):

> with (plots):
> display ([P,Q,R,S,T]);





Persamaan untuk Gaya yang bekerja pada pegas adalah F = -k*x, persamaan gerak lurus
memenuhi hukum Newton ke-2, sehingga F = ma = -k*x, untuk percepatan a = -(k/m)*x.
Sehingga dengan persamaan differensial kita mendapatkan solusi untuk x(t).
> restart;
> dsolve(diff(x(t),t$2)=-(k/m)*x(t),x(t));

tanda $2 menunjukkan turunan kedua

Persamaan di atas adalah solusi umum dari gerakan pegas.
> dsolve({diff(x(t),t$2)=- (k/m)*x(t),x(0)=d,D(x)(0)=0},x(t));

Konstanta_C1 dan C_2 secara langsung berkaitan dengan posisi awal dalam
kasus ini kecepatan juga sama dengan nol.
> assign(%);
> plot(subs({k=1,m=1,d=5},x(t)),t=0..25);
= ( ) x t + _C1
|
\

|
.
|
||
sin
k t
m
_C2
|
\

|
.
|
||
cos
k t
m
= ( ) x t d
|
\

|
.
|
||
cos
k t
m


> plot(5*cos(t),t=0..25);


Hasil yang ditampilkan hampir sama dengan solusi plot yang disajikan dari solusi
persamaan differensial yang diolah oleh Maple.
> plot({5*cos(2*Pi*t/6.25),subs({k=1,m=1,d=5},x(t))} ,t=0..25);






VII. Tugas Akhir
1. Bulan mengelilingi bumi dengan orbit hampir berbentuk lingkaran dengan jari-
jari 384.000 km dan periode selama 27 hari. Berapa percepatan sentripetal bulan
mengelilingi bumi?
> restart;
> Digits:=4;

> As:=V^2/R;

> V:=10334*10^(-7);R:=384*10^6;


> Percepatan_Sentripental:=subs(V=10334*10^(-7),R=384*10^6,As);




> As:=evalf(Percepatan_Sentripental);


2. Sebuah benda bermassa 1 kg bergerak melingkar beraturan dengan kelajuan
3m/s. Jika jari-jari lintasan 4 m, hitunglah gaya sentripetal yang dialami oleh benda
tersebut!
> restart;
> Digits:=4;

> Fsp:=m*As;

> m:=1;V:=3;R:=4;



>Gaya_Sentripental:=subs(m=1,V=3,R=4,As=V^2/R,Fsp);


> Fsp:=evalf(Gaya_Sentripental);


3. Seorang pengendara motor mempertontonkan kebolehannya dengan
mengendarai motornya dalam suatu bola berongga berdiameter 10 m secara melingkar.
Berapa kecepatan minimum motor agar dapat bertahan berjalan di bagian atas rongga
tanpa jatuh?

> restart;
> Digits:=4;

> Vmin:=(5*g*R)^(1/2);

> g:=10;R:=5;



> Kecepatan_Minimal:=subs(g=10,R=5,Vmin);

> Vmin:=evalf(Kecepatan_Minimal);


4. Berapakah beban yang diterima jok motor saat motor berada di bagian atas
bola bila berat pengendara 60 N, jika Ia mengendarai motornya dengan kecepatan 12m/s?
(soal no.3)
> restart;Digits:=4;

> Berat:=W=m*g;W:=Fs-N;Fs:=m*As;



> maka:=subs(W=Fs-N,Berat);

> N:=solve(maka,N);

> V:=12;R:=5;As:=V^2/R;



> As:=evalf(As);

> m:=6;g:=10;N:=evalf(N);




5. Jika roda A berputar sejauh arah jarum dengan 15 rad/s dan RA= 2m ; RB=4m
; RC=1m; RD=6m;RE=6m ; RF=5m, RG= 1m. maka hitunglah kelajuan roda G dan
kemana saja arahnya?

A
B
C


D
F
G

G

G







> restart;Digits:=4;

> omega[A]:=15;

>r[A]:=2;r[B]:=4;r[C]:=1;r[D]:=6;r[E]:=6:r[F]:=5;r[G]:=1;






>V[A]:=omega[A]*r[A];V[B]:=omega[B]*r[B];V[A]=V[B];



> omega[B]:=solve(V[A]=V[B],omega[B]);

> omega[B]:=evalf(omega[B]);

>V[B]:=omega[B]*r[B];V[C]:=omega[C]*r[C];V[B]=V[C];



> omega[C]:=solve(V[B]=V[C],omega[C]);

> omega[D]:=omega[C];


>V[D]:=omega[D]*r[D];V[E]:=omega[E]*r[E];V[D]=V[E];



> omega[E]:=solve(V[D]=V[E],omega[E]);

> omega[F]:=omega[E];

>V[F]:=omega[F]*r[F];V[G]:=omega[G]*r[G];V[F]=V[G];

















VIII. Kesimpulan
Dalam gerak melingkar terdapat dua jenis gerak melingkar yaitu gerak
melingkar beraturan dan gerak melingkar berubah beraturan. Maple membuat
perhitungan fisika tentang gerak melingkar menjadi lebih cepat dan mudah. Maple
memudahkan saya untuk membuat berbagai grafik.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Yao Tung, Khoe, Komputasi Simbolik Fisika Mekanika Berbasis Maple,
Yogyakarta, Andi, 2005
[2] Gerak Melingkar, Wordpress Online. Homepage Online. Avaible from
http://denipratama.wordpress.com/2009/03/14/gerak-melingkar;Internet; accessed 14
Maret 2009.

You might also like