You are on page 1of 3

POKOK BAHASAN/ MATERI PERTEMUAN 1 S. D.

PERTEMUAN 7

RESUME MATERI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Bahan Beracun Berbahaya Dosen pengampu : Maya Rahmayanti, M.Si
Disusun oleh:

Wafiratul Husna (09630006)

PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011

Hasil Resume Materi Pertemuan 1 s. d. Pertemuan 7 Menurut PP 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3, Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3 adalah semua bahan atau senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta lingkungan secara langsung maupun tidak langsung, akibat sifat-sifat dan konsentrasi yang dimiliki senyawa tersebut. Limbah B3 diidentifikasi sebagai bahan kimia dengan satu atau lebih karakteristik: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, penyebab infeksi dan bersifat korosif. Klasifikasi atau penggolongan bahan kimia berbahaya diperlukan untuk memudahkan pengenalan serta cara penanganan dan transportasi. Secara umum bahan kimia berbahya diklasifikasikan menjadi beberapa golongan diantaranya sebagai berikut: 1. Bahan mudah terbakar (inflammable substances) Mudah meledak (explosive), pengoksidasi (oxidizing), sangat mudah sekali menyala (extremely flammable), sangat mudah menyala (highly flammable) dan mudah menyala (flammable). 2. Bahan berbahaya bagi kesehatan Sangat beracun (very toxic), beracun (toxic) dan berbahaya (harmful). 3. Bahan yang merusak jaringan Bersifat korosif (corrosive) dan bersifat iritasi (irritant). 4. Bahan berbahaya bagi lingkungan. Dapat menyebabkan gangguan ekologi terutama hewan air misalnya pestisida. Sejalan dengan bertumbuhnya sektor industri skala besar selama abad terakhir ini maka bahan kimia beracun sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Kebanyakan bahan kimia ini digunakan dengan sedikit pemahaman mengenai bahaya yang ditimbulkannya terhadap manusia dan lingkungan.

Mengelompokkan bahan kimia berbahaya di dalam penyimpanannya mutlak diperlukan, sehingga tempat/ ruangan yang ada dapat di manfaatkan sebaik-baiknya dan aman. Bahan Kimia Beracun (Toxic) dalam kondisi normal atau dalam kondisi kecelakaan ataupun dalam kondisi kedua-duanya dapat berbahaya terhadap kehidupan sekelilingnya. Bahan beracun harus disimpan dalam ruangan yang sejuk, tempat yang ada peredaran hawa, jauh dari bahaya kebakaran dan bahan yang inkompatibel (tidak dapat dicampur) harus dipisahkan satu sama lainnya. Jika panas mengakibatkan proses penguraian pada bahan tersebut maka tempat penyimpanan harus sejuk dengan sirkulasi yang baik, tidak terkena sinar matahari langsung dan jauh dari sumber panas. Hampir semua pembakaran terjadi antara oksigen dan bahan bakar dalam bentuk uapnya atau beberapa lainnya dalam keadaan bubuk halus. Api dari bahan padat berkembang secara pelan, sedangkan api dari cairan menyebar secara cepat dan sering terlihat seperti meledak. Gas yang temperaturnya 20 C dan tekanan normal 101,3 kPa dapat menyala jika bercampur dengan 13% atau lebih volume udara. Bahan Kimia yang reaktif terhadap air dan asam merupakan bahan-bahan kimia yang jika kontak dengan air/ uap air atau asam, dapat mengakibatkan reaksi yang hebat, kebakaran/ peledakan. Ini disebabkan zat-zat tersebut bereaksi secara eksotermis (mengeluarkan panas) atau mengeluarkan gas beracun atau gas yang mudah terbakar (misalnya hidrogen). Di era yang modern ini sudah dikembangkan cara penanggulangan hama pengganggu pertumbuhan tanaman yang tidak merusak kemurnian tanaman itu sendiri yaitu dengan menggunakan pestisida organik. Pestisida organik ini berasal dari hewan/ tumbuhan dan mudah terurai di alam seperti ikan mujair, biji mahoni, kunyit dll. Pestisida organik aman bagi lingkungan dan sekitarnya karena sifatnya hanya merusak perkembangan telur, larva dan pupa. Harganya relatif murah dan tidak menyebabkan keracunan pada tanaman tetapi kerjanya lambat, kurang praktis serta tidak tahan disimpan terlalu lama.

You might also like