You are on page 1of 19

MUSYRIFAH UMMUL HASANAH

TAKSONOMI BLOOM
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam taksonomi Bloom adalah: 1. Prinsip metodologis Perbedaan-perbedaan yang besar telah merefleksi kepada cara-cara guru dalam mengajar 2. Prinsip psikologis Taksonomi hendaknya konsisten dengan fenomena kejiwaan yang ada sekarang 3. Prinsip logis Taksonomi hendaknya dikembangkan secara logis dan konsisten 4. Prinsip tujuan Tingkatan-tingkatan tujuan tidak selaras dengan tingkatan-tingkatan nilai-nilai

Taksonomi Bloom Anderson

Taksonomi
Mencipta
Mengevaluasi Menganalisis Mengaplikasikan Memahami Mengingat

Evaluasi
Sintesis

Analisis
Applikasi

Pemahaman
Pengetahuan

TAKSONOMI ANDERSON & KRATHWOHL

DIMENSI PENGETAHUAN
1. Pengetahuan Faktual (Factual knowledge): a. Pengetahuan terminologi (knowledge of terminology) b. Pengetahuan detail dan unsur-unsur (kejadian, subyek, waktu, detail tertentu) 2. Pengetahuan konseptual (conseptual knowledge): a. Pengetahuan klasifikasi dan kategori (knowledge of classification and categories) b. Pengetahuan prinsip dan generalisasi (knowledge of principles and generalization) c. Pengetahuan teori, model, dan struktur (knowledge of theories, models, and structures)

3. Pengetahuan prosedural (procedural knowledge): a. Pengetahuan tentang keterampilan bidang tertentu dan algoritma (knowledge of subject specific skills and algorithms) b. Pengetahuan tentang teknik dan metode pada bidang tertentu (knowledge of subject specific techniques and methods) c. Pengetahuan kriteria penggunaan prosedur secara tepat (knowledge of criteria for determining when to use appropriate procedures)

DIMENSI PENGETAHUAN

DIMENSI PENGETAHUAN
4. Pengetahuan metakognitif (metacognitive knowldege): a. Pengetahuan strategi (strategic knowledge) b. Pengetahuan tugas kognitif, termasuk pengetahuan konteks dan kondisi (knowledge about cognitive task, including contextual and conditional knowledge) c. Pengetahuan tentang diri sendiri (self knowledge)

DIMENSI PROSES KOGNITIF


1.Mengingat (remember). Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar mengingat bisa menjadi bagian belajar bermakna, tugas mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan mengingat.

DIMENSI PROSES KOGNITIF


2. Pertanyaan memahami (understand). Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untk mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang diketahuinya.

DIMENSI PROSES KOGNITIF


3. Mengaplikasikan (apply). Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu, mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan.

DIMENSI PROSES KOGNITIF


4. Menganalisis (analyze). Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut. 5. Mengevaluasi (evaluate). Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik.

DIMENSI PROSES KOGNITIF


6. Membuat (create). Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi.

MATRIKS TUJUAN PEMBELAJARAN

CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK RANAH KOGNITIF Mengetahui: Memahami: Mengaplikasikan: Mengutip Memperkirakan Menugaskan Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan Menggambar Mencirikan Menerapkan Membilang Merinci Menyesuaikan Mengidentifikasi Mengasosiasikan Memodifikasi Mendaftar Membandingkan Mengklasifikasi Menunjukkan Menghitung Menghitung Memberi label Mengkontraskan Membangun Memberi indeks Mengubah Mengurutkan Memasangkan Mempertahankan Membiasakan Membaca Menguraikan Menggambarkan

CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK RANAH KOGNITIF Menganalisis: Menganalisis Mengaudit Memecahkan Menegaskan Mendeteksi Mendiagnosis Menyeleksi Memerinci Menominasikan Mendiagramkan Mengkorelasikan Mengevaluasi: Membandingkan Menyimpulkan Menilai Mengarahkan Mangkritik Menimbang Memutuskan Memisahkan Memprediksi Memperjelas Menugaskan Membuat/Create: Mengabstraksi Mengatur Menganimasi Mengumpulkan Mengkategori Mengkode Mengkombinasikan Menyusun Menciptakan Mengkresikan Mengoreksi

TUJUAN INSTRUKSIONAL Proses atau kegiatan

mempelajari materi terjadi saat terjadinya situasi belajar-mengajar atau pengajaran (instruksional). Tujuan instruksional yaitu tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behaviour).

TUJUAN INSTRUKSIONAL
2 macam tujuan instruksional adalah Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK). Di dalam merumuskan tujuan intruksional harus diusahakan agar tampak bahwa setelah tercapainya tujuan itu terjadi adanya perubahan pada diri anak yang meliputi kemampuan intelektual, sikap/minat maupun keterampilan (aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik).

TUJUAN INSTRUKSIONAL & TAKSONOMI


Tujuan instruksional dalam kaitannya dengan taksonomi adalah bahwa dalam penjabaran tujuan-tujuan intruksional, taksonomi memiliki tingkatan-tingkatan tertentu yang dengan melalui kata-kata operasional, tujuan instruksional dapat digambarkan dengan jelas dan tepat sasaran.

TERIMA KASIH

You might also like