You are on page 1of 3

Rugi-rugi pada Serat Optik

Rugi- rugi pada Serat Optik Pada umumnya rugi-rugi serat optik dibagi berdasarkan dari mana rugi-rugi tersebut ditimbulkan, yaitu : 1. Rugi-rugi yang timbul dari bahan serat optik itu sendiri 2. Rugi-rugi yang timbul akibat penggunaan serat optik tersebut sebagai media transmisi. A. Rugi-Rugi karena Bahan 1. Absorption Loss Rugi-rugi yang disebabkan karena masih banyaknya kotoran-kotoran pada bahan gelas (terutama yang terbuat dari glass multi komponen). Kotoran-kotoran tersebut dapat berupa logam (besi, tembaga) atau air dalam bentuk ion-ipn yang dapat menyerap sinar yang melaluinya akan berubah menjadi energi panas. Energi panas ini akan menyebabkan daya berkurang. Untuk memperkecil rugi-rugi akibat ion-ion kotoran karena adanya unsur-unsur logam dan lainlain pada serat optik, maka kebersihan dan kemurnian bahan gelas sangat menentukan. Salah satu cara memperkecil kerugian tersebut adalah dengan teknik pengendapan uap kimia (Chemical Vapour Deposition), dimana dengan diendapkannya ion-ion kotoran tersebut, redaman dapat diperkecil. 2. Rayleigh Scattering Loss Peristiwa ini terjadi karena adanya berkas cahaya yang meengenai suatu materi dalam serat optik yang kemudian menghamburkan/ memancarkan berkas-berkas cahaya tersebut ke segala arah. Hal ini disebabkan ketidak homogenan materi yang terdapat dalam serat optik tersebut yang mempunyai sifat menghamburkan suatu berkas cahaya. B. Rugi-rugi karena penggunaaan Serat Optik sebagai Media Transmisi 1. Rugi-rugi karena pelengkungan Rugi-rugi ini terjadi pada saat sinar melalui serat optik yang dilengkungkan, dimana sudut datang sinar lebih kecil dari pada sudut kritis sehingga sinar tidak dipantulkan sempurna tapi dibiaskan.

Gambar Rugi-rugi karena pelengkungan Untuk mengurangi rugi-rugi karena pelengkungan maka harga Numerical Arpature dibuat besar. Numerical Aperture adalah ukuran atau besarnya sinus sudut pancaran maksimum dari sumber optik yang merambat pada inti serat yang cahayanya masih dapat dipantulkan secara total, dimana nilai NA juga dipengaruhi oleh indeks bias core dan cladding. Besarnya nilai NA diperoleh dengan rumus :

Gambar Numerical Aperture dimana : NA = Numerical Aperture = sudut cahaya yang masuk dalam serat optik

n1 = indeks bias core n2 = indeks bias cladding 2. Microbending Loss Rugi-rugi ini termasuk sebagai akibat adanya permukaan yang tidak rata (dalam orde mikro) sebagai akibat proses perbaikan bahan yang kurang sempurna.

Rugi-rugi karena microbending 3. Splicing Loss Rugi-rugi ini timbul karena adanya gap antara dua serat optik yang disambung. Hal ini terjadi karena dimensi serat optik yang demikian kecil sehingga penyambungan menjadi tidak tepat sehingga sinar dari bahan serat optik ke serat optik lainnya tidak dapat dirambatkan seluruhnya.

Ada beberapa kesalahan dalam penyambungan yang dapat menimbulakn rugi-rugi splicing, yaitu:

Sambungan kedua serat optik membentuk sudut Kedua sumbu berimpit namun masih ada celah diantara keduanya Ada perbedaan ukuran antara kedua serat optik yang disambung

Untuk mengukur besarnya rugi-rugi karena sambungan digunakan rumus : L (dB) = 10 Log (P out/ P in) dimana : P out = daya sesudah sambungan P in = daya sebelum sambungan 4. Rugi-rugi Coupling Rugirugi ini timbul karena pada saat serat optik dikopel/ disambungkan dengan sumber cahaya atau photo detektor. Hal ini dapat terjadi karena energiyang diradiasikan oleh sumber optik dapat dimasukkan ke dalam serat optik. Kualitas kopling dinyatakan dengan effisiensi kopling seperti dinyatakan dengan rumus :

dimana : Ps = daya yang dipanncarkan oleh sumber cahaya Pt = daya yang dimasukkan ke dalam serat optik

You might also like