You are on page 1of 5

ADJUSMENT dan MALADJUSMENT A. Adjustment dan Maladjustment 1.

Pengertian Adjustment Secara sederhana dapat dikatakan bahwa adjustment merupakan bagaimana seseorang menerima dan menyesuaikan dirinya sendiri dan orang lain dengan baik. Sedangkan maladjustment merupakan ketidakmampuan seseorang dalam menerima dan menyesuaikan dirinya dan orang lain secara baik. Adjustment, yang baik maupun tidak, hanya dapat didefinisikan sebagai sebuah sebuah proses, yang melibatkan respon mental dan perilaku, di mana seorang individu berusaha untuk berhasil mengatasi dengan kebutuhan inti, ketegangan, frustrasi, dan ketikdaksesuaian antara keinginan dan tuntutan yang dikenakan padanya oleh lingkungan sekitarnya. Berikut adalah beberapa pengertian adjustment : a. Adjustment sebagai adaptasi. Kepuasan hubungan pada suatu lingkungan merupakan bagian dari adjustment. Kebutuhan manusia untuk menguasai atau membentuk dirinya sendiri dalam respon untuk kondisi menentukan atau memanipulasi kondisi mereka. b. Adjustment sebagai konformitas. Manusia menjadi subjektif dalam tuntutan konformitas dan melakukan ancaman, penolakan, mencela, apabila mereka gagal untuk menyesuaikan diri dalam menerima standar nilai-nilai yang berlaku dalam lingkungannya. Hal tersebut menerangkan bahwa antara norma yang telah disepakati sebagai hukum moral dan proses adjustment berhubungan dengan bagaimana manusia menerima norma tersebut sebagai tanggung jawab. c. Adjustment diartikan sebagai penguasaan. Yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisir respons-respons sedemikian rupa sehingga bisa menanggapi dan menguasai segala macam konflik, kesulitan masalah hidup, dan frustasi-frustasi dengan cara yang efisien.

d. Adjustment diinterpretasikan secara bervariasi. Adjustment itu banyak sekali artinya, antara lain diartikan sebagai berikut : Kemampuan untuk meredusir dorongan-dorongan dan tekanan batin Kecakapan menghadapi frustasi. Mekanisme yang sehat untuk menanggapi kesulitan hidup. Mencegah symptom-symptom ketegangan, dan menyusun pola-pola tingkah laku untuk menghadapi saat kritis. Mampu menyelesaikan konflik-konflik dengan cara yang efisien Bisa bergaul dengan sukses Dsb

e. Adjustment diartikan sebagai hygine fisik. Caranya adalah membiasakan diri hidup teratur dengan kebiasaan-kebiasaan baik. Contohnya, makanmakanan sehat, olahraga teratur, istirahat yang cukup. f. Adjusment diartikan sebagai penguasaan dan kematangan emosional. Ialah mampu bersikap positif, dan memiliki respons emosional yang tepat pada setiap situasi. g. Adjusment dihubungkan dengan seks. Yaitu berupa kemampuan untuk mereaksi secara wajar terhadap realita seks (terhadap impuls-impuls dorongan-dorongan seks, konflik-konflik dan frustasi dalam seks, perasaan bersalah, perbedaan seks, dan lain-lain) dengan sikap yang matang, terintegrasi dan disiplin diri. Semuanya sesuai dengan tuntutan moral dan tuntutan sosial. h. Adjusment terhadap keluarga. Yaitu mempunyai relasi yang sehat dengan segenap anggota keluarga. i. Adjustment terhadap sekolah. Kehidupan dalam sekolah merupakan satu baagian kecil dari realitas. Oleh karena itu hilangnya interes pada matamata pelajaran sekolah, kebiasaan suka membolos, relasi emosional yang negative dengan guru, suka memberontak terhadap aturan dan disiplin

sekolah, menentang otoritas guru atau pendidik, semua ini adalah maladjustment yang perlu dihindari. 2. Adjustment yang Baik Orang yang memiliki adjustment yang baik adalah mampu bereaksi terhadap diri dan lingkungan kehidupannya secara matang, sehat, efisien, dan memuaskan, dan dapat menyelesaikan konflik mental, frustrasi, dan kesulitan pribadi dan sosial. 3. Adjustment itu relatif Adjustment dikatakan relatif karena dua hal, yaitu: a. Pertama, karena itu harus dinilai atau dievaluasi dalam hal kapasitas seseorang untuk berubah dan untuk memenuhi tuntutan yang dikenakan padanya. Kapasitas ini akan bervariasi dengan kepribadiannya dan dengan tingkat perkembangan-nya. b. Kedua, karena kualitas yang bervariasi sampai batas tertentu dengan masyarakat atau budaya di mana ia terjadi. Dan, akhirnya, itu adalah relatif karena variasi individu tertentu. B. Adjustment dan Kesehatan Mental 1. Definisi Kesehatan Mental Kesehatan mental adalah kondisi yang dibutuhkan dari adjustment yang baik, dan dalam aturan yang sama, ketika seseorang sehat secara mental kecil kemungkinan akan mengalami maladjustment yang serius. Kualitas kesehatan mental merupakan dasar penting menuju adjustment yang baik. Kesehatan mental ataupun sebaliknya, masuk dalam setiap aspek human adjustment, dan mungkin dianggap sebagai kondisi dan hal yang perlu untuk melengkapi bagian dari seluruh total proses adjustment.

2. Kesehatan Mental dan Efisiensi Mental Efisiensi mental mengarah penggunaan efektif dari observasi, imajinasi, belajar, berpikir, dan keinginan. Efisiensi mental tergantung pada pengorganisasian dan kontrol dari seluruh proses mental. Untuk mencapai efisiensi mental, terlebih dahulu kita harus mencapai mental yang sehat. C. Normalitas, Adjustment, dan Kematangan 1. Kematangan dan Adjustment Adjustment atau penyesuaian diri dan maturity atau kematangan memeiliki kaitan yang sangat dekat. Tentu saja, adjustment pada tingkat dewasa memerlukan tingkat kematangan yang tinggi, dan bahkan pada tingkat awal perkembangan, tingkat adjustment akan bervariasi dengan tingkat kematangan. Setiap tingkat usia membawa serta tuntutan-tuntutan baru dari jenis fisik, intelektual, sosial, dan ekonomi, dan kedewasaan merupakan faktor yang menyuplai organisme dengan keterampilan, sifat, atau tanggapan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Dunia orang dewasa tidak mudah mentolerir perilaku dari jenis yang kekanak-kanakan atau remaja yang seharusnya sudah dewasa. Batasan respon yang dapat diterima adalah perilaku yang realistis dan matang, sifat-sifat, dan sikap. Jika kita memahami penyimpangan sosial, kita harus memperluas konsp kita jauh melampaui lingkaran kecil dari orang-orang sebuah masyarakat atau konvensi label kaku orang aneh. Kedewasaan bukanlah kualitas tunggal, ada banyak sisi untuk itu, dan masingmasing harus dipertimbangkan dalam menentukan kriteria yang dapat dievaluasi. Dua dari fase paling dikenal adalah kematangan fisik dan intelektual. Keduanya merupakan titik awal yang baik karena, dalam sebagian besar contoh, organisme matang secara fisik dan intelektual dengan sedikit kesulitan. Hal itu dapat diringkas sebagai berikut : a. Melanjutkan ketertarikan dalam berbagai ranah pengetahuan

b. Penerimaan tanggung jawab c. Kemampuan untuk mengartikulasikan secara verbal dan untuk berkomunikasi baik dengan orang lain d. hubungan seksual yang kreatif e. f. Memahami hubungan dengan orang lain; pertumbuhan dari egosentrisme ke sociocentrisme Perspektif yang memadai, sebuah filsofi hidup

Daftar Pustaka
http://vievie-28.web.id/index.php?option=com_content&view=article&id=108:kesehatanmental&catid=54:kesehatan-mental&Itemid=73 Kartono, Kartini. 2000. Hygiene Mental. cetakan ke-VII. Bandung : Mandar Maju

You might also like