You are on page 1of 11

MODUL 9

ILMU BAHAN LISTRIK


Transistor. Transistor adalah alat junction yang dapat memperkuat sinyal yang lemah menjadi besaran yang lebih kuat dan dapat dimamfaatkan. Transistor paling sederhana memamfaatkan daerah yang kekuarangan pembawa muatan untuk memperkuat keluaran suatu rangkaian. Ini disebut transistor efek medan (FET, field effect transisitor). Pada gambar 5.14, junction p-n, oleh sinyal masuk menjadi bias balikan. Dengan berubahnya sinyal, daerah yang kekurangan pembawa muatan berubah dan dengan demikian mengubah resistivitas antara sumber dan penerima. Sebaliknya, arus yang mengalir keluar berubah secara terkendali. Sinyal yang lemah dapat menghasilkan fluktuasi arus yang berarti.

Gambar 5.14. Transistor (efek medan).

Dikenal transistor dengan dua junction yang dihubungkan secara seri. Jenisnya adalah p-n-p dan n-p-n dan disebut transistor juction. Jenis pertama banyak digunakan pada waktu dulu, akan tetapi, kita akan membahas transistor n-p-n, karena lebih mudah menggambarkan pergerakan elektron dibandingkan dengan pergerakan lubang. Namun perinsipnya sama saja. Sebelum membahas susunan transistor, perlu diingat kembali bahwa jika lubang bergerak melintasi juction dengan bias maju, mereka akan bergabung kembali dengan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

BAHAN LISTRIK

elektron dalam bahan jenis-n sesuai persamaan yang telah dipelajari terdahulu. Elektron bergabung dengan lubang ketika elektron melintasi junction dan memasuki bahan jenisp. Namun reaksi dari persamaan tersebut tidak terjadi seketika itu. Sebenarnya kelebihan jumlah pembawa muatan positif dan negatif dapat bergerak cukup jauh melewati junction. Jumlah pembawa muatan yang tidak bergabung kembali yang berlebihan merupakan fungsi eksponensial dari tegangan terpasang dan penting untuk operasi transistor. Suatu transistor terdiri dari pemancar, basis dan kolektor (gambar 5.5). Untuk sementara, baiklah ditinjau junction pemancar saja yang bias sedemikian rupa sehingga elektron bergerak kebasis menuju kollektor. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, jumlah elektron yang melintasi junction ini dan memasuki bahan jenis-p merupakan fungsi eksponensial dari tegangan pemancar, Ve. Bila tegangan pemancar berubah-ubah, arus kolektor, Ic berubah secara eksponensial. Secara logaritmis dapat ditulis sebagai berikut :

Ln Ic Ln I0 + Ve/B Ic = I0 ev0/B

5.15

5.16

Dimana I0 dan B merupakan konstanta. Jadi, bila tegangan dalam pemancar dinaikkan sedikit saja, pertambahan arus cukup besar. Hubungan inilah yang menyebabkan mengapa transistor digunakan sebagai amplifier.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

BAHAN LISTRIK

Gambar 5.15 Transistor (n-p-n)

5.7. Pemrosesan Semikonduktor.


Komposisi semikonduktor sangat menentukan. Beberapa jenis kotoran merupakan pembawa donor dan pembawa negatif (jenis-n); jenis lain merupakan pembawa akseptor dan pembawa negatif (jenis-p). Dopant ini meskipun sengaja ditambahkan, jumlahnya harus terkontrol dengan ketat hingga lepel perjutaan (ppm) bahkan kurang. Oleh karena itu, biasanya silikon dimurnikan semurni mungkin, kemudian baru ditambahkan dopant tepat sesuai yang diinginkan.

Gambar. Petumbuhan kristal tunggal (semikonduktor)

Metoda penarikan kristal akan dibahas pada bab berikutnya. Pertama-tama bahan semikonduktor dilebur; kemudian benih kristal tungal dikenakan kepermukaan dan ditarik ketas dengan perlahan-lahan ( 1 mm/menit) sambil diputar (1/det). Bila cairan sedikit diatas titik cairnya, maka akan membeku pada kristal benih ketika benih ditarik keatas. Atom bersolidifikasi sesuai dengan strruktur kristal benih. Dapat ditambahkan bahan dopant kelompok III atau kelompok IV pada bahan cair dalam jumlah 10 -6 % atom yang diperlukan untuk menghasilkan produk jenis-p dan n. Teknik tersebut dapat dilihat pada gambar 44.a. cukup memuaskan hasilnya untuk germanium dan bahan lain yang mencair dibawah 1000 oC, namun kurang sesuai dengan silikonn, karens silikon mencair diatas 1400oC dan oleh karena itu lebih mudah terkena kotoran yang berasal dari tempat dan didnding dapur. Selain itu dopant mudah

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

BAHAN LISTRIK

menguap sehingga pengendalian komposisi lebih sulit, oleh karena itu digunakan proses daerah mengambang. Zona mengambang diawali dengan batang diameter lebih besar 5 cm dari silikon polikristalin yang telah dimurnikan. Yang berada diatas piring kristal tungal yang telah disiapkan. Keduanya mencair ditempat bersinggungan dengan pemanasan r-f. Kumparan r-f diangkat perlahan-lahan gambar 44.b untuk menggerakkan daerah yang cair kearah atas. Bahan polikristal mencair mengikuti pergerakan keatas dan mengumpang zona cair. Berikut ini dapat dilihat macam-macam semikonduktor dan penggunaannya Tabel Macam-macam Semi konduktor dan penggunaannya Nama Semikonduktor Barium Titinate (Ba Ti) Bismuth Telirida (B12 Te3) Cadmium Sulfida (Cd S) Galliun Arsenida Ga As) Germanium (Ge) Indium Antimonida (In. Sb) Indium Arsenida (In As) Silikon (Si) Silikon Carbida (Si Cb) Seng Sulfida (Zn S) Germanium Silikon (Ge Si) Selenium (Se) Aluminium stibium (Al Sb) Gallium pospor (Ga P) Indium pospor (In P) Tembaga oksida Plumbung sulfur (Pb. S) Plumbung Selenium (Pb Se) Indium stibium (In Sb) Kegunaannya Termistor Konversi termoelektrik Sel Foto Conductif Dioda, transistor, laser, led, geberator gelombang mikro Diode, transistor Magneto resistor, piezo resistor, detektor radiasi infra merah Piezo resistor Diode, transistor, IC Varistor Perangkat penerangan elektro Pembangkitan termoelektrik Rectifier Dioda penerangan Dioda penerangan Filter infra merah Rectifier Foto sel Foto Sel Detektor infra merah

Superkonduktor Pada bahan-bahan konduktor yang dijumpai seharai-hari, selalu mempunyai resistansi. Hal ini disebabkan karena bahan-bahan tersebut mempeunyai resistivitas. Seperti telah dibahasa pada bab sebelumnya, bahwa resistivitas akan mencapai harga nol pada suhu kritis Tc.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

BAHAN LISTRIK

Dewasa ini sedang dikembangkan usaha untuk mencapai suhu kritis Tc bahan-bahan untuk dijadikan superkonduktor. Disamping itu bahan magnet pada bahan superkonduktor adalah lebih kecil dari pada medan kritis Hc seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar. Daerah superkonduktor pada bidang magnet dan suhu. Dengan demikian suatu superkonduktor akan hilang superkonduktivitasnya jika suhu diatas kritis dan medannya diatas kuat medan kritisnya. Terdapat 30 unsur dan hampir 100 senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan superkonduktor. Suhu kritis bahan konduktor yang tertinggi adalah 18,1o untuk senyawa Nb3Sn yang ditemukan oleh Mathias seorang ahli dari USA. Tabel Suhu kritis beberapa bahan superkonduktor.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

BAHAN LISTRIK

Tetapi perlu diingat bahwa tidak selalu terjadi pada bahan yang pada suhu kamar misalnya : Cu, Ag dan Au merupakan konduktor yang pada suhu kamar konduktivitasnya lebih baik. Terdapat dua jenis superkonduktor yaitu jenis I termasuk Pb, Ag dan Sn, menyalurkan arus pada permikaannya samapai kedalaman 10-4 mm pada medan magnet hingga setinggi-tingginya adalah kuat medan magnet Nb dan paduan Pb.Pada superkonduktor jenis II, jika medan magnetnya mencapai medan kritis dan suhu kritisnya relatif, keadaan superkonduktor tidak langsung berubah menjadi konduktor normal, tetapi menjadi bahan yang merupakan bahan yang merupakan peralihan dari kondisi superkonduktor menjadi konduktor normal. Penggunaan Sampai saat ini superkonduktor belum dipabrikasi dalam skala yang besar. Mesin-mesin listrik, transformator dan kabel sedang dikembangkan untuk menggunakan superkonduktor. Dengan menggunakan superkonduktor efisiensi dapat dicapai 99,99%. baik akan menjadi superkonduktor pada kondisi yang lebih mudah dibandingkan bahan lain yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

BAHAN LISTRIK

Logam fasa tunggal 6.1. Pendahuluan


Logam merupakan bahan yang lebih sederhana bila dibandingkan dengan dua kelompok bahan lainnya, yaitu polimer dan keramik. Hal ini memang suatu kenyataan oleh karena banyak logam terdiri satu jenis atom, atau larutan padat seperti kuningan dimana menggantikan tembaga tanpa ada perubahan struktur. Oleh karena itu kita akan meneliti hubungan antara struktur dan sifat-sifat logam dahulu, setelah itu baru kita membahasa lebih dalam mengenai polimer dan keramik. Kita harus memperhatikan struktur kristalin maupun struktur mikro bila membahas deformasi elastis dan plastis atau perpatahan. Suatu hal yang baru yang akan dibahas adalah bagaimana logam-logam yang dieknal didunia dapat digunakan untuk baha-bahan listrik.

6.2. Paduan fasa tunggal


Banyak jenis logam yang digunakan secara meluas, hanya terdiri dari satu fasa. Termasuk logam murni komersial dengan satu komponen. Sebagai contoh dapat dikemukakan adalah kawat listrik tembaga, seng untuk pelapis lembaran baja, alumium untuk bahan rumah tangga dan bahan listrik. Meskipun sering kali dlam penggunaannya bahan tersebut diatas dapat ditambahkan dengan bahan untuk memprbaiki sifat-sifat yang dibutuhkan dalam dunia tehnik. Paduan adalah paduan fasa tunggal bila batas solubilitas tidak dliampaui. Kuningan, perunggu, dan tembaga nikel adalah merupakan fasa tunggal yang akan dibahas dalam bab ini.

6.3. Sifat paduan fasa tunggal


Sifat paduan berbeda dengan logam murni, hal ini dapat dilihat pada gambar 6.1 , untuk kuningan dan larutan padat Cu-Ni. Peningkatan kekuatan disebabkan oleh adanya atom-atom yang larut yang menghambat pergerakan dislokasi dalam kristal pada saat terjadi deformasi plastik.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

BAHAN LISTRIK

Gambar 6.1. Sifat mekanik dan fisik dari kuningan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

BAHAN LISTRIK

Gambar 6.2. Sifat mekanik dan fisik paduan tenbaga dan kuningan.

Ketidak murnian sedikit saja dapat mengurangi daya hantar listrik logam., atom asing mengganggu uniformitas medan listrik dalam kristal. Oleh karena itu elektron mengalami defleksi dan pantulan yang lebih sering, yang menyebabkan berkurangnya daya tempuh bebas rata-rata. Pada logam, elektron membawa sebagian besar energi hantaran panas. Jadi, ada kaitan antara daya hantar panas dan daya hantar listrik. Bahkan telah dinyatakan bahwa k/ untuk logam murni berkisar antara 7x10 -6 Watt.Ohm/ oC pada suhu normal ( 20oC).,Daya hantar panas k dan daya hantar listrik masing-masing dinyatakan dalam (watt/m2)/oC/m dan Ohm-1.m-1. Hubungan ini dikenal dengan nama perbandingan Wiedeman-Franz (W-F). Data mengenai tahanan listrik untuk berbagai logam pada suhu yang berlaianan cukup lengkap, oleh karena itu W-F memudahkan kita untuk menentukan daya hantar panas. Struktur mikro fasa tunggal. Pada bab terdahulu telah didefinisikan apa yang disebut butir yaitu sebagai kristal individu. Bahan yang berkristal banyak disebut

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

BAHAN LISTRIK

poligranular atau polikristalin. Kristal yang berdekatan mempunyai orientasi yang berbeda, oleh karena itu terdapat batas butir. Struktur mikro dengan fasa tunggal dapat diubah dengan mengubah ukuran, bentuk dan orientasi butir-butir (gambar 6.3). Aspekaspek yang saling bergantungan kristal butir selama pertumbuhan. karena bentuk dan ukuran butir tergantung pada pertumbuhan butir. Selain itu, bentuk butir biasanya tergantung pula pada orientasi

Gambar 6.3. Variabel struktur mikro logam fasa tunggal.

Pemrosesan fasa tunggal Proses permulaan yang dialami sebagian besar fasa tunggal adalah pengecoran. Dalam keadaan cair, logam-logam tersebut dimurnikan secara kimia untuk menghilangkan ketidakmurnian. Pada paduan sepereti kuningan, atau perunggu atau seng dan timah ditambahkan pada tembaga cair. Langkah berikutnya adalah, logam cair tadi dituang kedalam cetakan dan dibiarkan membeku. Cetakan dapat berbentuk ingot, yang sebetulnya tidak lain adalah balok logam, yang kemudian memerlukan pengolahan lanjut berupa pekerjaan mekanik menjadi batang, kawat, pipa, pelat, benda tempa dan sebagainya. Berikut ini padsa gambar 6.4. dapat dilihat pekerjaan mekanik.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

BAHAN LISTRIK

10

Gambar 6.4 Pengerjaan mekanik.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

BAHAN LISTRIK

11

You might also like