Professional Documents
Culture Documents
Dikenal transistor dengan dua junction yang dihubungkan secara seri. Jenisnya adalah p-n-p dan n-p-n dan disebut transistor juction. Jenis pertama banyak digunakan pada waktu dulu, akan tetapi, kita akan membahas transistor n-p-n, karena lebih mudah menggambarkan pergerakan elektron dibandingkan dengan pergerakan lubang. Namun perinsipnya sama saja. Sebelum membahas susunan transistor, perlu diingat kembali bahwa jika lubang bergerak melintasi juction dengan bias maju, mereka akan bergabung kembali dengan
BAHAN LISTRIK
elektron dalam bahan jenis-n sesuai persamaan yang telah dipelajari terdahulu. Elektron bergabung dengan lubang ketika elektron melintasi junction dan memasuki bahan jenisp. Namun reaksi dari persamaan tersebut tidak terjadi seketika itu. Sebenarnya kelebihan jumlah pembawa muatan positif dan negatif dapat bergerak cukup jauh melewati junction. Jumlah pembawa muatan yang tidak bergabung kembali yang berlebihan merupakan fungsi eksponensial dari tegangan terpasang dan penting untuk operasi transistor. Suatu transistor terdiri dari pemancar, basis dan kolektor (gambar 5.5). Untuk sementara, baiklah ditinjau junction pemancar saja yang bias sedemikian rupa sehingga elektron bergerak kebasis menuju kollektor. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, jumlah elektron yang melintasi junction ini dan memasuki bahan jenis-p merupakan fungsi eksponensial dari tegangan pemancar, Ve. Bila tegangan pemancar berubah-ubah, arus kolektor, Ic berubah secara eksponensial. Secara logaritmis dapat ditulis sebagai berikut :
Ln Ic Ln I0 + Ve/B Ic = I0 ev0/B
5.15
5.16
Dimana I0 dan B merupakan konstanta. Jadi, bila tegangan dalam pemancar dinaikkan sedikit saja, pertambahan arus cukup besar. Hubungan inilah yang menyebabkan mengapa transistor digunakan sebagai amplifier.
BAHAN LISTRIK
Metoda penarikan kristal akan dibahas pada bab berikutnya. Pertama-tama bahan semikonduktor dilebur; kemudian benih kristal tungal dikenakan kepermukaan dan ditarik ketas dengan perlahan-lahan ( 1 mm/menit) sambil diputar (1/det). Bila cairan sedikit diatas titik cairnya, maka akan membeku pada kristal benih ketika benih ditarik keatas. Atom bersolidifikasi sesuai dengan strruktur kristal benih. Dapat ditambahkan bahan dopant kelompok III atau kelompok IV pada bahan cair dalam jumlah 10 -6 % atom yang diperlukan untuk menghasilkan produk jenis-p dan n. Teknik tersebut dapat dilihat pada gambar 44.a. cukup memuaskan hasilnya untuk germanium dan bahan lain yang mencair dibawah 1000 oC, namun kurang sesuai dengan silikonn, karens silikon mencair diatas 1400oC dan oleh karena itu lebih mudah terkena kotoran yang berasal dari tempat dan didnding dapur. Selain itu dopant mudah
BAHAN LISTRIK
menguap sehingga pengendalian komposisi lebih sulit, oleh karena itu digunakan proses daerah mengambang. Zona mengambang diawali dengan batang diameter lebih besar 5 cm dari silikon polikristalin yang telah dimurnikan. Yang berada diatas piring kristal tungal yang telah disiapkan. Keduanya mencair ditempat bersinggungan dengan pemanasan r-f. Kumparan r-f diangkat perlahan-lahan gambar 44.b untuk menggerakkan daerah yang cair kearah atas. Bahan polikristal mencair mengikuti pergerakan keatas dan mengumpang zona cair. Berikut ini dapat dilihat macam-macam semikonduktor dan penggunaannya Tabel Macam-macam Semi konduktor dan penggunaannya Nama Semikonduktor Barium Titinate (Ba Ti) Bismuth Telirida (B12 Te3) Cadmium Sulfida (Cd S) Galliun Arsenida Ga As) Germanium (Ge) Indium Antimonida (In. Sb) Indium Arsenida (In As) Silikon (Si) Silikon Carbida (Si Cb) Seng Sulfida (Zn S) Germanium Silikon (Ge Si) Selenium (Se) Aluminium stibium (Al Sb) Gallium pospor (Ga P) Indium pospor (In P) Tembaga oksida Plumbung sulfur (Pb. S) Plumbung Selenium (Pb Se) Indium stibium (In Sb) Kegunaannya Termistor Konversi termoelektrik Sel Foto Conductif Dioda, transistor, laser, led, geberator gelombang mikro Diode, transistor Magneto resistor, piezo resistor, detektor radiasi infra merah Piezo resistor Diode, transistor, IC Varistor Perangkat penerangan elektro Pembangkitan termoelektrik Rectifier Dioda penerangan Dioda penerangan Filter infra merah Rectifier Foto sel Foto Sel Detektor infra merah
Superkonduktor Pada bahan-bahan konduktor yang dijumpai seharai-hari, selalu mempunyai resistansi. Hal ini disebabkan karena bahan-bahan tersebut mempeunyai resistivitas. Seperti telah dibahasa pada bab sebelumnya, bahwa resistivitas akan mencapai harga nol pada suhu kritis Tc.
BAHAN LISTRIK
Dewasa ini sedang dikembangkan usaha untuk mencapai suhu kritis Tc bahan-bahan untuk dijadikan superkonduktor. Disamping itu bahan magnet pada bahan superkonduktor adalah lebih kecil dari pada medan kritis Hc seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar. Daerah superkonduktor pada bidang magnet dan suhu. Dengan demikian suatu superkonduktor akan hilang superkonduktivitasnya jika suhu diatas kritis dan medannya diatas kuat medan kritisnya. Terdapat 30 unsur dan hampir 100 senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan superkonduktor. Suhu kritis bahan konduktor yang tertinggi adalah 18,1o untuk senyawa Nb3Sn yang ditemukan oleh Mathias seorang ahli dari USA. Tabel Suhu kritis beberapa bahan superkonduktor.
BAHAN LISTRIK
Tetapi perlu diingat bahwa tidak selalu terjadi pada bahan yang pada suhu kamar misalnya : Cu, Ag dan Au merupakan konduktor yang pada suhu kamar konduktivitasnya lebih baik. Terdapat dua jenis superkonduktor yaitu jenis I termasuk Pb, Ag dan Sn, menyalurkan arus pada permikaannya samapai kedalaman 10-4 mm pada medan magnet hingga setinggi-tingginya adalah kuat medan magnet Nb dan paduan Pb.Pada superkonduktor jenis II, jika medan magnetnya mencapai medan kritis dan suhu kritisnya relatif, keadaan superkonduktor tidak langsung berubah menjadi konduktor normal, tetapi menjadi bahan yang merupakan bahan yang merupakan peralihan dari kondisi superkonduktor menjadi konduktor normal. Penggunaan Sampai saat ini superkonduktor belum dipabrikasi dalam skala yang besar. Mesin-mesin listrik, transformator dan kabel sedang dikembangkan untuk menggunakan superkonduktor. Dengan menggunakan superkonduktor efisiensi dapat dicapai 99,99%. baik akan menjadi superkonduktor pada kondisi yang lebih mudah dibandingkan bahan lain yang
BAHAN LISTRIK
BAHAN LISTRIK
BAHAN LISTRIK
Gambar 6.2. Sifat mekanik dan fisik paduan tenbaga dan kuningan.
Ketidak murnian sedikit saja dapat mengurangi daya hantar listrik logam., atom asing mengganggu uniformitas medan listrik dalam kristal. Oleh karena itu elektron mengalami defleksi dan pantulan yang lebih sering, yang menyebabkan berkurangnya daya tempuh bebas rata-rata. Pada logam, elektron membawa sebagian besar energi hantaran panas. Jadi, ada kaitan antara daya hantar panas dan daya hantar listrik. Bahkan telah dinyatakan bahwa k/ untuk logam murni berkisar antara 7x10 -6 Watt.Ohm/ oC pada suhu normal ( 20oC).,Daya hantar panas k dan daya hantar listrik masing-masing dinyatakan dalam (watt/m2)/oC/m dan Ohm-1.m-1. Hubungan ini dikenal dengan nama perbandingan Wiedeman-Franz (W-F). Data mengenai tahanan listrik untuk berbagai logam pada suhu yang berlaianan cukup lengkap, oleh karena itu W-F memudahkan kita untuk menentukan daya hantar panas. Struktur mikro fasa tunggal. Pada bab terdahulu telah didefinisikan apa yang disebut butir yaitu sebagai kristal individu. Bahan yang berkristal banyak disebut
BAHAN LISTRIK
poligranular atau polikristalin. Kristal yang berdekatan mempunyai orientasi yang berbeda, oleh karena itu terdapat batas butir. Struktur mikro dengan fasa tunggal dapat diubah dengan mengubah ukuran, bentuk dan orientasi butir-butir (gambar 6.3). Aspekaspek yang saling bergantungan kristal butir selama pertumbuhan. karena bentuk dan ukuran butir tergantung pada pertumbuhan butir. Selain itu, bentuk butir biasanya tergantung pula pada orientasi
Pemrosesan fasa tunggal Proses permulaan yang dialami sebagian besar fasa tunggal adalah pengecoran. Dalam keadaan cair, logam-logam tersebut dimurnikan secara kimia untuk menghilangkan ketidakmurnian. Pada paduan sepereti kuningan, atau perunggu atau seng dan timah ditambahkan pada tembaga cair. Langkah berikutnya adalah, logam cair tadi dituang kedalam cetakan dan dibiarkan membeku. Cetakan dapat berbentuk ingot, yang sebetulnya tidak lain adalah balok logam, yang kemudian memerlukan pengolahan lanjut berupa pekerjaan mekanik menjadi batang, kawat, pipa, pelat, benda tempa dan sebagainya. Berikut ini padsa gambar 6.4. dapat dilihat pekerjaan mekanik.
BAHAN LISTRIK
10
BAHAN LISTRIK
11