You are on page 1of 5

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI IDENTIFIKASI BAKTERI MELALUI MORFOLOGI KOLONI BAKTERI

IDENTIFIKASI BAKTERI MELALUI MORFOLOGI KOLONI BAKTERI I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Menurut Soetarto (2008), Bakteri merupakan mikrobia uniseluler yang termasuk dalam kelas Shizomycetes. Pada umumnya bakteri tersebar luas di alam. Ada yang hidup bebas, besifat saprofitik, parasit, atau patogen pada manusia, binatang atau tumbuhan.ada beberapa jenis bakteri bersifat fotosinteteik. Ada tiga bentuk dasar bakteri, yaitu bentuk bulat (coccus), batang (bacillus), dan melilit (spiral) (Irianto, 2007).

Identifikasi dan determinasi suatu biakan murni bakteri yang diperoleh dari hasil isolasi dapat dilakukan dengan cara pengamatan sifat morfologi koloni, morfologi sel bakteri, pengujian sifa-sifat fisiologi dan biokimianya. Selain itu, identifikasi juga dapat dilakukan dengan pengujian sifat patogenitas dan serologinya. Pertumbuhan bakteri di alam dipengaruhi oleh berapa faktor luar seperti substrat pertumbuhan, pH, temperatur, dan bahan kimia. Bakteri yang nampak dapat memiliki morfologi yang sama, namun keperluan nutrisi dan persyaratan ekologinya berbeda (Soetarto, 2008). Untuk pengamatan morfologi bakteri dengan jelas, tubuhnya perlu diisi dengan cat warna, pewarnaan ini disebut pengecatan bakteri ( Irianto, 2007).

Menurut Pelczar (1958), bentuk morfologi pertumbuhan koloni bakteri pada streak agar ada beberapa macam yaitu filiform, villous, echinulate, bead, rhizoid, effuse, dan arborescent. Bentuk pertumbuhan koloni pada nutrient cair yaitu pellicle, membranous, flocculent dan ring.

B. Tujuan Tujuan praktikum acara identifikasi bakteri melalui morfologi koloni bakteri adalah untuk mengamati morfologi berbagai koloni bakteri pada medium padat tegak 3 miring dan medium cair sehingga dapat diketahui sifat dan morfologi bakteri yang

diamati tersebut untuk determinasi. II. METODE A.Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : 1. Biakan murni Bacillus subtilis dan Escherichia coli, yang ditumbuhkan pada : a. Media nutrien agar miring umur 24 jam

b. Media nutrien agar tegak, miring, dan cair. 2. Media : nutrien padat dan nutrien cair. 3. Cawan petri steril. 4. Ose atau jarum inokulasi. B. Cara Kerja : 1. Inokulasikan secara aseptis biakan murni Bacillus subtilis dan Escherichia coli ke c a.medium nutrien agar tegak dengan memakai jarum inokulasi secara tusukan sampai ke dasar tabung b.medium nutrien agar miring dengan memakai jarum inokulasi secara goresan tunggal pada permukaanya. c.medium nutrien cair dengan memakai ose 2. Inkubasikan kultur pada temperatur kamar selama 24-48 jam. 3. Setelah waktu tersebut, amati dan gambar pada kertas gambar yang telah tersedia hal-hal sebagai berikut :

Bentuk pertumbuhan koloni bakteri pada medium agar tegak dan miring : pertumbuhan lebat dipermukaan, didasar atau merata sama sepanjang goresan dari dasar sampai permukaan medium.

Bentuk pertumbuhan pada bekas tusukan atau goresan : filiform, echinulate, beaded, villous, rhizoid, spreading, arborescent, atau plumose

Perhatikan koloni bakteri tipis, sedang, lebat atau tidak ada 4

Bentuk pertumbuhan bakteri pada medium nutrien cair : menutup permukaan medium, tersebar merata di seluruh medium, atau mengumpul di dasar tabung

Tentukan sifat bakteri berdasarkan bentuk pertumbuhan tersebut : aerob,

anaerob, ataupun fakultatif anaerob III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Kultur cair a. Bacillus subtilis Gambar 1. Pertumbuhan koloni bakteri Bacillus subtilis pada medium kultur cair b. Escherichia coli

Gambar 2. Pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli pada medium kultur cair 2. Kultur padat tegak a. Bacillus subtilis

Gambar 3. Pertumbuhan koloni bakteri Bacillus subtilis pada medium kultur padat tegak b. Escherichia coli Gambar 4. Pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli pada medium kultur padat tegak 5 3. Kultur padat miring a. Bacillus subtilis

Gambar 5. Pertumbuhan koloni bakteri Bacillus subtilis pada medium kultur padat miring b. Escherichia coli Gambar 6. Pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli pada medium kultur padat miring 4. Biakan Eshericia coli dan Bacillus subtilis dalam cawan petri Gambar 7. Perbandingan koloni Escherichia coli dengan Bacillus subtilis B. Pembahasan Bacillus subtilis merupakan bakteri gram positif yang sering ditemukan di

tanah dan termasuk dalam genus Bacillus. Bakteri ini juga memiliki kemampuan untuk membentuk endospora yang melindunginya dari perubahan lingkungan dengan kondisi yang ekstrim. Bacillus subtilis diklasifikasikan sebagai organisme obligate aerob, yang berarti butuh oksigen untuk hidup. Bakteri ini sangat memerlukan kontak dengan udara langsung supaya dapat mereduksi unsur-unsur dan oksigen. Semua genus Bacillus bersifat obligat aerob. Secara teori, dalam medium cair bakteri ini akan bersifat aerob dan memiliki bentuk koloni yang mengumpul di permukaan medium. Hasil pengamatan menunjukkan suatu perbedaan bahwa koloni bakteri 6 Bacillus subtilis dalam medium cair tersebar merata di seluruh bagian, dan bagian yang menumpuk terdapat di bagian bawah medium. Hanya bakteri yang bersifat fakultatif anaerob yang memiliki bentuk koloni seperti ini. Bentuk koloniBacillus subtilis dapat menjadi tersebar dalam medium disebabkan terjadinya penggojogan medium ketika melakukan pengamatan.

Dalam medium cair, pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli yaitu berkumpul di permukaan medium. Sedangkan bagian koloni lain tersebar di seluruh medium. Hal ini menujukkan bahwa Eschericia coli bersifat fakultatif aerob. Morfologi luar sel bakteri Escherichia coli berbentuk batang pendek, berbeda dengan Bakteri Bacillus subtilis yang berbentuk batang panjang.

Bentuk pertumbuhan koloni bakteri Bacillus subtilis dalam medium padat tegak adalah bead, Artinya koloni yang tumbuh pada garis inokulasi terpisahkan. Sedangkan bentuk pertumbuhan koloninya pada medium padat miring yaitu tipe echinulate, artinya batas pertumbuhan koloni bakteri mempunyai bentuk yang menyerupai gigi atau titik-titik batas.

Bakteri Escherichia coli mempunyai bentuk pertumbuhan koloni yang sama dengan bakteri Bacillus subtilis pada medium padat tegak yaitu tipe bead. Pada medium padat miring, tipe pertumbuhan koloni Escherichia coli adalah bertipe filiform. Bentuk pertumbuhan filiform dicirikan dengan adanya suatu pertumbuhan yang seragam pada garis inokulasi .

Dari pengamatan bentuk koloni dua jenis bakteri pada cawan petri yaitu koloni bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli dapat diketahui perbedaan morfologi kedua koloni bakteri tersebut. Escherichia coli memiliki bentuk koloni smoogh atau halus dengan bentuk circular, sedangkan Bacillus subtilis memilki bentuk koloni rough atau kasar yang berbentuk curled (bergelombang)

7 IV. KESIMPULAN

Dari acara praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan bahwa bakteri memiliki morfologi koloni yang berbeda-beda. Bentuk-bentuk morfologi koloni Bacillus subtilis seperti curled, echinulate, dan bead bersifat obligat aerob. Sedangkan bentuk-bentuk morfologi koloni Echerichia coli seperti circular, filiform, dan bead serta bersifat fakultatif aerob. VI. DAFTAR PUSTAKA Burdon, K.L.1956.Textbook of Mirobiology. The Macmillan Company. New York Irianto, K. 2007.Mikrobiologi. Yrama Widya, Bandung Pelczar. M.J., and Reid.R.D.,1958.Microbiology.Mc-Graw Hill-book Company, Japan Soetarto, E.S., Suharni. T.T, Nastiti. S.Y dan Sembiring, L. 2008. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Untuk Mahasiswa Fakultas Biologi. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Umbreit, W.W.1960. Aplied Microbiology. Academic Press. London

http://www.scribd.com/doc/15564953/8292565Morfologikolonibakteri

You might also like