You are on page 1of 8

TAENIA SP

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu itu pun tiba. Yakni hari minggu yang berpapasan dengan Hari Raya Idul Adha. Hari dimana para masyarakat bisa makan daging dengan sepuasnya, hari dimana bisa saling berbagi, dan lain-lain. Seperti pada keluarga Ibu Siska yang punya nama panjang Siskamling ini yang notabene adalah rakyat jelata dikampung Sukar Maju. Dia sangat juarang sekali bisa makan daging. Paling-paling ya dia makan adalah biasanya daging tikus. Kasihan bukan? Tetapi berbeda dengan Ibu Johan. Orang terKAYA seantero jagat raya ini. Makanan setiap harinya adalah daging, daging dan daging! Sampai-sampai mukanya mirip dengan daging. Daging favorit Ibu Johan adalah daging babi. Ya wajarlah namanya juga orang non muslim. Hingga pada suatu hari . . . . . . . . . . . . . . . . Pak Ustad : Assalamualaikum Bu, mari kita ke masjid untuk shalat Ied. Bu Siska : Mari Pak. Setelah shalat Ied. . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pak Ustad : Mari Buk go home lalu nanti ke masjid lagi untuk mengambil daging qurban. Bu Siska : Lets go Pak! Penyembelihan daging pun dilaksanakan dan warga sudah mengantri untuk mendapatkannya. Bu Siska pun tidak tinggal diam untuk masalah mengantri ini. Dia rela berdesak-desakan demi mendapatkan daging qurban. Kebetulan di desa Sukar Maju ini qurbannya ialah sebuah sapi berjumlah 99 ekor. Jadi untuk tiap warganya ya paling tidak mendapatkan 9kg daging. Karena didesa ini jumlah KK-nya memang sesdikit. Yaitu 11 KK. Dahsyat bukan? Bu Siska : Mari Bu ikut ke masjid untuk mendapatkan daging qurban. Bu Johan : O iya Bu, saya ke gereja dulu. Nanti saya nyusul ke masjid. Bi Siska : Ngga usah Bu. Mau ngapain ke gereja? Ke masjid saja ayo! Bu Johan : Ibu apa-apaan ya, orang mau beribadah kok dilarang! Bu Siska : Yasudah terserah Ibu. Saya mau ke masjid dulu. Kalau kehaibisan daging jangan nangis ya Bu!

Bu Johan : E ora. Biasa wae Bu! Bu Johan dan Bu Siska langsung pergi ketujuannya masing-masing. Bu Siska pergi ke masjid dan Bu Johan pergi ke gereja. Saat digereja setelah selesai berdoa, ternyata para majelis ini berbagi seonggok daging babi. Untuk apa? Ya karena mereka juga ingin membagi-bagi berkah kepada yang lain. Tidak hanya orang muslim saja. Pendeta : Haleluyaa haleluyaaa haleluyaaa . Hallleeeeluuuuyaaaa . Majelis : Haleluyaa haleluyaaa haleluyaaa . Hallleeeeluuuuyaaaa . Pendeta : Oke stop. Berdoa kali ini kita cukupkan. Silahkan pergi ke serambi gereja untuk mendapatkan persembahan dari Tuhan. Akhirnya para majelis itupun pergi ke serambi gereja untuk mendapatkan sebuah daging babi yang telah disediakan. Dan tentunya, Bu Johan juga mendapatkan sebuah daging babi dari gereja itu. Namun, dia juga menginginkan sebuah daging sapi dari masjid didesanya itu. Langsunglah Bu Johan pergi ke masjid itu dan akhirnya membawa dua bungkus daging dibawanya. Bu Johan : Ini daging untuk saya pak ustad ? Pak Ustad : O iya silahkan ambil Bu. Setiap KK ambil 9kg ya Bu. Bu Johan : Lah kok banyak sekali Pak? Pak Ustad : Lah kan didesa ini mendapatkan sumbangan 99 ekor sapi dari Pak SBY Bu. Bu Johan : Apaaaaaaa? 99ekor? (pingsan) Sadar sadar Bu Johan sudah berada dirumahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Disampingnya sudah ada 2 kantung plastik yang berisi daging sapi dan daging babi. Tak segan-segan, Bu Johan pun langsung pergi ke dapur dan memasak daging tersebut. Didapur pun Bu Johan segera memasak daging tersebut. Sang anak, yang sering dipanggil T2 yakni Tukini dan Tulkiyem pun membantu memasak daging sapi&babi itu didapur dengan ibunya. Bu Johan : Tukini, Tulkiem! Sini Nak bantu Ibu memasak dagingnya! Tukini&Tulkiem : Ok Mam. We will help you! Bu Johan : Tukini, kamu memasak sapinya ya. Sedangkan kamu Tulkiyem, cincang daging babi itu lalu buatlah suatu masakan yang lezat dengan daging babi itu! Tukini : Lalu ibu mau ngapain? Bu Johan : Seperti biasa lah Nak. Rutinitas malam hari,

Tulkiyem Bu Johan Tulkiyem

Bu Johan Tukini

nonton Putih Abu-Abu. Hahaha! : Dasar ibu-ibu norak, sok muda, sok gaul, sok cantik, sok pinter, sok sok sok soooooooook! Hih! Gemes! : Berkata apa kamu Tulkiyem? : Ah enggak Buk. Sudah ibu sekarang pergi saja keruang tengah untuk menonton sinetron favorit Ibu. Jangan lupa hp-nya juga dibawa, cek ada yang ng-mention ibu ngga di Twitter. : O santai. Sudah Ibu persiapkan dari tadi Nak! Nanti kalau sudah matang panggil Ibu kedapur ya! : Y!

Tak lama kemudian, masakan itu pun sudah matang. Tukini dan Tulkiyem pun memanggil ibunya untuk makan bersama di meja makan. Namun ternyata, Tukiyem kali ini memasak daging babinya tidak terlalu matang. Maklumlah, pengalaman pertama memasak, sehingga membuat cacingcacing yang ada di daging babi itu tidak bisa full mati. Salah satu cacing itu ialah Taenia Solium atau yang biasa dipanggil Tae. Tae seorang cacing pria yang suka memakai pita lalu memiliki postur tubuh tidak terlalu besar dan kebetulan memiliki muka yang mirip dengan Rangga salah satu personil BoyBand terkenal yakni SM*SH.Tae ini sudah lama sekali hidup di jaringan tubuh babi yang dimasak Tulkiyem tadi. Dia terjebak di tubuh babi ini sudah berabad-abad. Dia ingin sekali berurbanisasi ke tubuh manusia. Dan akhirnya sekarang apa yang ia harapkan pun terwujud. Bu Johan : Masakan yang kamu buat ini kok rasaya aneh ya Tul? Jangan-jangan kamu menambahkan racun ya dimasakan ini? Tulkiyem : Omongan opo Bu, wong ya jelas-jelas ini pengalaman pertama saya memasak, jadi wajarlah kalo tidak enak. Hm. Bu Johan : Oiya lupa deh. Lalu perlahan Tae larut kedalam mulut Bu Johan. Ia merasa senang sekali karena keinginannya untuk urbanisasi ke tubuh manusia pun terwujud. Tae sekarang berhasil moving ke tubuh Bu Johan dan ia resmi menetap di dalam usus Bu Johan. Tae : Hore! Aku berhasil moving ke dalam tubuh Bu Johan! Tapi kok disini sepi sekali ya? Tidak ada penduduk cacing yang lain. Waah jadinya ngga bisa ngeceng nih. Padahal niatanku disini kan ingin cari jodoh. Huft. Dilain sisi, masih ingatkah kalian dengan Bu Siska?

Makhluk Tuhan yang satu ini memang aneh. Memang sangat jarang Bu Siska ini bisa makan daging perharinya. Maka dari itu, sekarang saat momen Idul Adha ini dia sangat senang sekali mendapatkan daging dari masjid. Apalagi, kebiasaan uniknya, yakni makan daging tanpa diolah. Yaitu sekali dapat daging ia langsung mencuci dan langsung memakannya. Pikirkan, sudah ada berapa cacing yang menetap di usus Bu Siska? Bu Siska : Ummmm yummyyyy ! Enaaaaaaaaak! Bayangkan, sejijik apakah sebuah daging yang mentah belum diapa-apakan langsung saja dimakan? Uh. Salah satu cacing pita yang satu ini sudah laaamaaaa sekali menetap ditubuh Bu Siska. Cacing yang berasal dari daging sapi ini bernama Taenia Saginata atau yang biasa dipanggil Nia. Nia yang masa kecilnya sudah ditinggal ibunya merantau ke ususnya Justin Bieber itupun membuat dia bisa terlatih hidup mandiri tanpa ada bantuan orang lain. Hebat bukan? Kehidupan yang serba miris, tipis, krisis, selalu ia hadapi dengan lapang dada. Hidup tanpa kait-kait itupun tidak menghalanginya untuk bisa hidup makmur sejahtera. Hingga suatu hari. . . . Bu Siska : Aduh kenapa perutku sakit seperti ini? Kayaknya aku ingin buang hajat. Tapi dimana? Akukan hanya orang miskin yang tak punya apa-apa. Aha! Aku punya ide! Aku mau numpang pup dirumah Bu Johan saja deh! Disana kan Wcnya enak. WCnya orang kaya kan nyaman. Didalam usus, Nia mendengarkan apa yang Bu Siska bicarakan. Dia sudah panik mau moving ke usus siapa lagi. Akhirnya dia memutuskan untuk berfikirnya nanti saja di pembuangan hajat manusia atau yang biasa disebut dengan CE EL OO ES E TE. Dan akhirnya, Bu Siska pun pergi kerumah Bu Johan untuk menumpang *ehm* (sensor). Tapi pada saat itu juga, Bu Johan pun merasakan hal yang sama dengan Bu Siska. Bu Johan pun merasa ada yang aneh dengan perutnya. Ada apa ini? Oh ya, kita lihat saja apa yang akan terjadi. Bu Siska : Tok Tok.. Tok (muka kebelet) Bu Johan : Aduh siapa sih itu ngga tau orang lagi kebelet aja! (muka kebelet juga) Oh. Bu Siska ternyata. Ada apa Bu? Bu Siska : Anu Bu, anu, saya kebelet, boleh numpang ke toiletnya? Bu Johan : Dasar orang kismin, yasudah Ibu memakai kamar mandi yang kanan dan saya yang kiri ya! Bu Siska : Iyoneh sek sugih ki!

(berdua lari ke toilet) Setelah beberapa menit kemudian, Bu Johan dan Bu Siska keluar dari kamar mandi masing-masing. Namun, Bu Johan merasa bahwa ia sudah tidak sanggup lagi untuk hidup. Dan dia merasa sudah frustasi karena penyakitnya ini. Sudah lama memang, dokter menyatakan kalau Bu Siska ini terkena penyakit sistiserkus atau penyakit yang disebabkan oleh larva yang semula manusia memakan daging babi yang mengandung sistiserkus dan dimasak tidak sempurna maka sistiserkusakan tumbuh dan berkembang menjadi cacing pita dewasa dan hidup di dalam usus manusia. Dia sudah tidak tahan lagi. Dan akhirnya, dia melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan. Apa lagi kalau bukan .. Bu Johan : (nangis) aku memang sudah menyembunyikan ini semua dari anak-anakku. Aku sudah bingung mau bagaimana lagi. Daging gereja yang membuat penyakitku semakin parah. Lebih baik ku (minum pembersih toilet) Akhirnya, Bu Johan pun pergi dengan tenang. Dia meninggalkan sluruh aset kekayaannya untuk kedua anaknya Tukini dan Tulkiyem. Lalu bagaimana nasib kedua cacing unyu ini? Dan ternyata. Sebuah pertemuan singkat pun terjadi anatara Tae dan Nia. Mereka bertemu tidak sengaja di sebuah pembuangan terakhir limbah manusia. Romantis bukan? Lalu ternyata pertemuan singkat itu tidak hanya berlangsung begitu saja. Si Tae, cacing yang sok cool ini memulai aksi genitnya. Dia meminta nomor hp-nya si Nia untuk mengadakan sebuah makan malam romantis di sebuah kafe khusus para cacing unyu ini. Tae : Hai gadis, sendirian aja? Nia : Menurut L? Tae : Sadisnya ya ampuun! Nia : Siapa sih L? Tae : Kenalin, aku Tae. Nama panjangku Taelo Pendem. Nia : Oh. Tae : Nama kamu siapa cantik? Nia : Nia Ting Ting. Tae : Oh. Nama yang bagus. Boleh ngga aku minta nomor hp kamu buat bikin sesuatu malam ini? Nia : Of course. 12345 itu nomorku. Sekalian sama pin BB aku ngga? Tae : Ngga usah. Aku belum punya BB soalnya. Hihi Yaudah Nia, nanti aku telfon kamu ya! Aku mau nyiapin sesuatu dulu nih. Daaaa. Dandan yang cantik ya! Nia :Y

Akhirnya, malam itu pun tiba. Apa yang telah disiapkan Tae untuk Nia? Yah. Di pembuangan terakhir manusia inipun telah ia siapkan sebuah makan malam yang romantis untuk gadis yang ia jumpai beberapa jam yang lalu. Beberapa saat kemudian, HP Nia berdering. Dan ternyata itu adalah telfon dari Tae. Nia : (nada dering hp) Haloooooooo ? Tae : Malem Nia, jadikan? Yuk aku jemput pake Honda Jazzku. Nia : Ok. Bentar aku ganti baju dulu ya! Tae : Ok. Aku nunggu didepan rumahmu ya! Beberapa saat kemudian, Tae pun datang dengan mobil jazznya. Mereka berangkat menuju kafe itu untuk makan malam romantis berdua tanpa ada seseorang pun yang mengetahui. Lalu terjadilah sebuah percakapan kecil namun serius diantara mereka berdua. Tae : Nia, pertama aku melihatmu, hatiku langsung cenat-cenut ngga karuan. Melihat paras wajahmu yang cantik seperti malaikat datang dari surga itupun membuat jantungku berdetak lebih kencang. Nia, will you marry me? (ngasih cincin) Nia : Of course darling. Besok pagi juga kita menikah. Oke? Tae : Kenapa tidak sekarang saja Beibs? Nia : Sekarang? Oke, aku telfon dulu raja cacing sedunia untuk menikahkan kita berdua. (ambil hp) Lalu hp milik raja cacing yang memiliki nama Sagi inipun berbunyi. Sagi : Kring kring Halooooo? Asalamualaikum? Nia : Walaikumsalam. Ini benar Pak Sagi? Sagi : Iya benar. Who are you? Nia : Ini Nia Ting-Ting Pak. Bisakah bapak ke kafe PTM untuk menikahkan saya dengan calon suami saya? Sagi : Oh tentu saja bisa. Segera saya kesana. Nia : Oke Pak. Saya tunggu. Beberapa menit kemudian, Pak Sagi pun datang membawa peralatan untuk menikahnya. Akhirnya proses pernikahan itupun dimulai secara hukum islam. Sagi : Saya nikahkan Tae bin Sumardinosudrajat dengan Nia binti Sumarwidyaningrat dengan maskawin seperangkat alat shalat dibayar utang. SAH? Tae&Nia : SAH!

Sagi : Difoto dulu dong. (foto membawa buku nikah) Akhirnya, hari demi hari mereka lewati. Malam pertama yang indah pun juga telah terlewati. Akhirnya, mereka mempunyai dua anak kembar wanita yaitu Lolly dan Pop. Anaknya lucu-lucu dan imut-imut. Karena dari kecil, sang ibu telah mengajarkan cara berpakaian yang rapi dan sopan. Salah satunya ya ini, mereka dari kecil sudah diajarkan untuk selalu bejilbab jika ingin pergi kemana-mana. Lalu, disuatu hari, Tae dan Nia merasa kalau dirinya sudah tidak sanggup untuk mengurusi kedua anaknya ini. Apalagi kalau bukan faktor ekonomi yang tidak mecukupi. Lalu mereka bersepakat untuk mengantarkan kedua anaknya ini ke sebuah peternakan sapi dan babi. Untuk Lolly dia dikirimkan kesebuah peternakan sapi dan Pop dikirimkan ke peternakan babi. Lolly : Mah, Pah, doain Lolly semoga selamat ya nanti ke dalam usus babi-babi itu dan doakan pula semoga bisa masuk ke dalam aliran darah dan ototnya si babi itu. Dan doakan pula semoga aku bisa membawa penyakit sistiserkus pada babi itu. Pop : Iya Mah, Pah, doain Pop juga ya semoga bisa masuk ke jaringan otot sapi itu, dan membuat sapi itu terinfeksi penyakit sistiserkus. Tae : Iya Nak. Mama Papa akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian berdua. Nia : Baiklah kalau begitu. Doakan Mama Papa juga ya semoga bisa tenang di alam sana. Mama Papa mau minum Conbatrin dulu ya. Ingat Nak, keselamatan adalah yang utama! Tae : Benar apa kata mamamu. Yasudah kita pergi dulu ya! Bye! (bareng-bareng minum Conbatrin lalu mati) Lolly kita! Pop : Gila ya emang kamu! : Wah romantis sekali ya kematian orang tua

Akhirnya, Lolly dan Pop berhasil menuju target incaran mereka masing-masing demi kelancaran hidupnya kelak. Sang Mama dan Papa pun bisa tersenyum lega dialam sana, melihat kedua anaknya sukses dalam berparasit ditubuh binatang dan manusia ini. Finally, Lolly dan Pop pun hidup bahagia selamanya. ~end!~

Kelompok 1 : 1. Itta Qorry Aina (17) Tukini & Narator 2. Khodijah Windy Kasturi (18) Pop & Tulkiyem 3. Legahati Sekar Putri (21) - Bu Siska & Nia 4. Novela Maharani (25) Pendeta & Sagi 5. Usman Efendi (31) - Pak Ustad & Tae 6. Yustika Luthfi Budiaristi (32) - Bu Johan & Lolly Tokoh : Pak Ustad : Bu Siska : Bu Johan : Pendeta : Majelis : Tukini : Tulkiyem : Tae : Nia : Pop : Lolly : Sagi : Usman Lega Yustika Novela Semua Ita Windy Usman Lega Windy Yustika Novela : Lega : Usman : Ita : Yustek : Windy Penghulu : Novela : Yustek : Ita : Lega, Yustek : ? (minta pendapat) : ? (minta pendapat) : Yustek

Property : Bando pita Property Pak Ustad Rukuh Selendang Nametext Property Pendeta & Nugget Plastik berisi Daster Anak Cacing cowok Peralatan nikah

*lainnya nusul lewat sms ye! Thanks.

You might also like