You are on page 1of 5

KONSEP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH Secara umum konsep kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

(PLTSa) adalah sebagai berikut :

1. Pemilahan sampah

Sampah dipilah untuk memanfaatkan sampah yang masih dapat di daur ulang. Sisa sampah dimasukkan kedalam tungku Insinerator untuk dibakar.

2. Pembakaran sampah

Pembakaran sampah menggunakan teknologi pembakaran yang memungkinkan berjalan efektif dan aman bagi lingkungan. Suhu pembakaran dipertahankan dalam derajat pembakaran yang tinggi (di atas 300C). Asap yang keluar dari pembakaran juga dikendalikan untuk dapat sesuai dengan standar baku mutu emisi gas buang.

3. Pemanfaatan panas

Hasil pembakaran sampah akan menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk memanaskan boiler. Uap panas yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator listrik.

4. Pemanfaatan abu sisa pembakaran

Sisa dari proses pembakaran sampah adalah abu. Volume dan berat abu yang dihasilkan diperkirakan hanya kurang 5% dari berat atau volume sampah semula sebelum di bakar. Abu ini akan dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku batako atau bahan bangunan lainnya setelah diproses dan memiliki kualitas sesuai dengan bahan bangunan.

Gambar Proses Insinerasi

Pada dasarnya ada dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi panas yang kemudian dimanfaatkan untuk memanaskan boiler, yaitu proses konversi biologis yang menghasilkan biogas dan proses konversi thermal yang menghasilkan panas. Pada kedua proses tersebut, hasil proses dapat langsung dimanfaatkan untuk menggerakkan generator listrik.Perbedaan mendasar di antara keduanya ialah : 1.) Proses konversi biologis menghasilkan biogas yang kemudian dibakar untuk menghasilkan tenaga yang akan menggerakkan motor yang dihubungkan dengan generator listrik. 2.) Proses konversi thermal menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk membangkitkan steam (uap) yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang dihubungkan dengan generator listrik.

1.) Proses Konversi Biologis

Proses konversi biologis dapat dilakukan secara anaerobik (biogas) atau tanah urug ( landfill ). Biogas adalah teknologi konversi biomassa (sampah) menjadi gas dengan bantuan mikroba anaerob. Proses biogas menghasilkan gas yang kaya akan metana. Konsep landfill ialah sebuah sistem pengolahan produk buangan yang baik.dengan cara menimbunnya di dalam tanah. Di dalam lahan landfill, limbah organik akan didekomposisi oleh mikroba dalam tanah menjadi senyawa-senyawa gas dan cair. Senyawasenyawa ini berinteraksi dengan air yang dikandung oleh limbah dan air hujan yang masuk kedalam tanah dan membentuk bahan cair yang disebut lindi ( leachate ). Jika landfill tidak didesain dengan baik,

leachate akan mencemari tanah dan masuk ke dalam badan-badan air di dalam tanah. Karena itu, tanah di landfill harus mempunya permeabilitas yang rendah.Aktifitas mikroba dalam landfill menghasilkan gas CH4 dan CO2 (pada tahap awal proses aerobik) dan menghasilkan gas metana ( pada proses anaerobiknya ).Sistem pengambilan gas hasil biasanya terdiri dari sejumlah sumur-sumur dalam pipa-pipa yang dipasang lateral dan dihubungkan dengan pompa vakum sentral. Selain itu, terdapat juga sistem pengambilan gas dengan pompa desentralisasi.

Gambar Konsep Landfill

2.) Proses Konversi Thermal Proses konversi thermal terdiri dari berbagai cara, antara lain : Insinerasi

Proses oksidasi bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organik dengan oksigen. Apabila berlangsung secara sempurna, kandungan bahan organik ( H dan C ) dalam sampah akan dikonversi menjadi gas karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Unsur-unsur penyusun sampah lainnya seperti belerang (S) dan nitrogen (N) akan dioksidasi menjadi oksida-oksida dalam fasa gas (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk.Beberapa contoh insinerator ialah open burning, single chamber, open pit, multiple chamber, starved air unit, rotary kiln , dan fluidized bed incinerator.

Gambar bagian-bagian incinerator

Pirolisa

Proses konversi bahan organik padat melalui pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Dengan adanya proses pemanasan dengan temperatur tinggi, molekul-molekul organik yang berukuran besar akan terurai menjadi molekul organik yang kecil dan lebih sederhana. Hasil pirolisa dapat berupa tar, larutan asam asetat, methanol, padatan char, dan produk gas. Gasifikasi

Proses konversi termokimia padatan organik menjadi gas.Gasifikasi melibatkan proses perengkahan dan pembakaran tidak sempurna pada temperatur yang relatif tinggi (sekitar 900-1100 0C). Seperti halnya pirolisa, proses gasifikasi menghasilkan gas yang dapat dibakar dengan nilai kalor sekitar 4000 kJ/Nm3.

Referensi http://kamaribedo.blogspot.com/2011/11/pembangkit-listrik-tenaga-sampah-pltsa.html http://resolusirijal.blogspot.com/2011/10/pembangkit-listrik-tenaga-sampah-pltsa.html http://www.alpensteel.com/article/56-110-energi-sampah--pltsa/2594--pltsa-pembangkit-listrik-tenagasampah.html http://majarimagazine.com/2007/11/sampah-kompos-bahan-bakar-dan-listrik/

You might also like