You are on page 1of 5

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PSIORIASIS

OLEH : KELOMPOK 1

CHOIRUL ARIF S. ELYA AYU K. INDRA HARRY N. MARIA MARTHA L.

(200902029) (200902033) (200902042) (200902055)

PELIGIA YURINCE I. RISKA YUSTIANI

(200902065) (200902066)

SEPTY NOVA LEDIANI L. (200902069) SERAVINA ANGELINA S. (200902071)

MARIANA YOVITA S.G. (200902060)

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN 2009 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA 2012

ASUHAN KEPERAWATAN PSORIASIS I. Pengkajian A. Identitas Nama Umur Jenis kelamin Suku B. Keluhan Utama Biasanya pasien datang ke tempat pelayanan kesehatan dengan keluhan timbul lesi bersisik pada kulit, terasa agak gatal dan panas. C. Riwayat Penyakit Sekarang Faktor pencetus dapat disebabkan oleh adanya infeksi sehingga tanda-tanda infeksi dapat ditemukan, dapat juga faktor psikologis. Biasanya pasien mengalami kondisi psikologis yang tidak menyenangkan (stress, sedih, marah, dll). Lesi yang timbul semakin menghebat pada cuaca dingin, dan rasa gatal semakin terasa terutama pada daerah predileksi. D. Riwayat Penyakit Dahulu Psoriasis adalah penyakit yang kronis residif / hilang timbul, sehingga pada riwayat penyakit dahulu sebagian besar pasien pernah menderita penyakit yang sama dengan kondisi yang dirasa sekarang. Pada pasien yang menderita infeksi, terutama infeksi kronis dapat terjadi penurunan daya tahan tubuh / imunitas. E. Riwayat Penyakit Keluarga Etiologi penyakit Psoriasis belum dapat diketahui dengan pasti. Diduga faktor genetik / herediter juga mempengaruhi sehingga perlu dikaji riwayat keluarga yang pernah menderita psoriasis. F. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Aktifitas dan Istirahat Biasanya aktivitas dan istirahat pasien tidak mengalami gangguan :: Penyakit Psorisis dapat menyerang semua kelompok umur tetapi umumnya pada orang dewasa. : Insiden pada pria lebih banyak daripada wanita : Lebih banyak diderita orang kulit putih daripada kulit berwarna.

Nurtisi Biasanya pasien tidak mengalami gangguan pemenuhan nutrisi Eliminasi Pasien tidak mengalami masalah BAB maupun BAK. Hygine Perseorangan Untuk pemenuhan kebutuhan hygiene perseorangan biasanya dilakukan mandiri oleh pasien G. Data Psikososial Psoriasis tidak menyebabkan kematian, penyakit ini menyebabkan gangguan kosmetik karena Psoriasis dapat mengenai seluruh tubuh sehingga tidak enak dipandang mata. Oleh karena itu, perlu dikaji respon pasien tentang penyakitnya, pandangan diri pasien, identitas diri, tanggung jawab terhadap tugas / peran yang dipikul, masalah somatik yang timbul selama sakit, dan suasana batin pasien karena salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit ini adalah stres atau emosi yang labil. Disamping itu, perlu juga dikaji hubungan social pasien karena penyakit ini dapat mengganggu interaksi sosial. H. Pemeriksaan Fisik 1. Inspeksi pada beberapa tempat lesi ditemukan adanya perubahan struktur kulit. Tampak adanya macula dan papil eritematosa ynag jika terkumpul akan membentuk lesi yang lebar pada daerah predileksi, dapat ditemukan ruam dan skuama yang berlapis-lapis seperti lilin atau mika berwarna putih perak berbentuk bulat atau lonjong. 2. Palpasi teraba skuama yang kasar, tebal, dan berlapis-lapis. I. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan histopatologi untuk menentukan kepastian diagnosis dari Psoriasis dapat ditemukan: a. Pemanjangan dan pembesaran papilla dermis. b. Panipisan sampai hilangnya stratum granulosum. c. Peningkatan mitosis pada stratum basalis. d. Edema dermis disertai infiltrasi limfosit dan monosit.

II.

Diagnosa; 1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi taut dermal-epidermal, sekunder akibat psoriasis yang ditandai dengan terdapatnya lesi, eritema, dan ulkus dermis. Tujuan : pasien mengalami peningkatan integritas kulit setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x24 jam dengan criteria hasil : Lesi, eritema,dan ulkus dermis berkurang 2. Hipotermia berhubungan dengan pajanan dingin yang ditandai dengan pasien menggigil, akral teraba dingin, TTV (nadi, suhu, RR ). Tujuan : pasien tidak mengalami hipotermia setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x24 jam dengan criteria hasil : Pasien tidak menggigil Akral teraba hangat TTV dalam batas normal (nadi : 60-100x/mnt, suhu : 36,5 0C, RR : 12-20x/mnt) 3. Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan penampilan, gaya hidup, peran orang lain, sekunder akibat psoriasis yang ditandai dengan pasien menolak melihat bagian tubuhnya sendiri dan menarik diri dari kontak sosial. Tujuan : pasien tidak mengalami gangguan konsep diri setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x24 jam dengan criteria hasil : Pasien tidak menolak melihat bagian tubuhnya sendiri Pasien tidak menarik diri dari kontak sosial. 4. Ansietas berhubungan dengan ancaman yang dirasakan / ancaman actual terhadap integritas biologis sekunder akibat penyakit psioriasis yang ditandai dengan : TTV (RR dan TD ) dan pasien tampak gelisah. Tujuan : pasien menunjukkan penurunan kecemasan seelah dilakukan tindakan keperawatan selama x24 jam dengan criteria hasil : TTV (RR : 12-20x/mnt dan TD : 120/80mmHg ) pasien tampak rileks 5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan diri hospes yang terganggu, sekunder akibat perubahan sistem integumen. Tujuan : pasien tidak mengalami infeksi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x24 jam dengan criteria hasil :

You might also like