You are on page 1of 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Manajemen pada saat ini sangat penting direncanakan oleh perusahaan atau organisasi. Rencana masa depan bagi setiap perusahaan atau organisasi adalah bekerja lebih baik dari sebelumnya. Namun karena masa depan tidak bisa diprediksi dengan pasti, maka suatu perusahaan maupun organisasi perlu membuat suatu perencanaan stratejik untuk ke depan. Manajemen stratejik menyangkut dalam banyak keputusan yang dibuat oleh top level manajer. Berdasarkan survey di lakukan pada perusahaan-perusahaan di Amerika, bahwa 60 % dari mereka telah memiliki strategi dan sebesar 89 % dari mereka menyatakan bahwa dengan perencanaan stratejik tersebut bahwa tujuan mereka terutama untuk mencapai laba yang baik sukses dan dilakukan dengan efektif. Perencanaan stratejik menurut mereka memberikan sasaran-sasaran yang terperinci dan memberi semangat kepada karyawan di perusahaan tersebut memberikan visi yang satu dengan perusahaan. Untuk itu melalui makalah ini, penulis bermaksud menjelaskan lebih dalam mengenai manajemen stratejik sebagai suatu referensi yang bermanfaat bagi suatu perusahaan maupun organisasi dalam menyusun perencanaan yang lebih baik. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Manajemen Stratejik? 1.2.2 Apa yang dimaksud dengan Visi, Misi, Nilai Dasar dan Strategi? 1.2.3 Apakah fungsi Manajemen Stratejik? 1.2.4 Apa perbedaan Manajemen Stratejik dengan Manajemen Operasional? 1.2.5 Apa hubungan antara Manajemen Stratejik dan Operasional? 1.2.6 Apa langkah dalam Manajemen Stratejik (Strategic Planning)? 1.2.7 Bagaimana Analisis Internal dan Analisis Eksternal pada Manajemen Stratejik?

1.3 Tujuan Penulisan


1

1.3.1

Untuk mengetahui pengertian Manajemen Stratejik. Untuk mengetahui pengertian Visi, Misi, Nilai Dasar dan Strategi. Untuk mengetahui fungsi Manajemen Stratejik. 1.3.4 Untuk mengetahui perbedaan Manajemen Stratejik dengan Manajemen Operasional. 1.3.5 Untuk mengetahui hubungan antara Manajemen Stratejik dan Operasional. 1.3.6 Untuk mengetahui langkah dalam Manajemen Stratejik (Strategic Planning). 1.3.7 Untuk mengetahui Analisis Internal dan Analisis Eksternal pada Manajemen Stratejik.

1.3.2 1.3.3

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1

Bagi penyusun : Makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis mengenai manajemen stratejik, sehingga dapat mengembangkan kemampuanya dalam menyusun perencanaan dalam perusahaan maupun organisasi yang lebih baik.

1.4.2

Bagi pembaca : Makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang manajemen stratejik sebagai salah satu referensi dalam mengembangkan suatu perencanaan dalam perusahaan maupun organisasi yang lebih baik.

BAB II PEMBAHASAN
2

2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEJIK 2.1.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut para ahli :
a.

Menurut Koontz and Donnel (1972) management is getting thing done through the efforts of other people (manajemen adalah terlaksananya pekerjaan melalui orang-orang lain)

b.

Menurut Millet (1954) management is the process of directing and fasilitating the work of people organized informal group to achieve a desire goal (manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orangorang yang terorgasisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan)

c.

Menurut Davis (1951) management is the fuction of the executive leadership any where (manajemen adalah fungsi dari setiap kepemimpinan eksecutif dimanapun)

d.

Menurut Kimball and Kimball (1951)management embraces all dities and function that pertain to the provicion of necessary is to operate and the selection of the principal office (manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaa,penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya)

e.

Menurut Sukanto Reksohadiprodjo M. Com, dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen antara lain mengatakan sebagi berikut : Suatu usaha merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif .

2.1.2 Pengertian Strategi Menurut Websters Dictionary (2000: 725) :

strategy as the skillful employment and coordination of tactics


3

(strategi adalah keahlian dalam melakukan suatu pekerjaan dan pengkoordinasian berbagai taktik)

as artful planning and managing (seni merencanakan dan me-manage) . Kata strategi berasal dari bahasa yunani stratogos, yang berarti ilmu para

jenderal untuk memenangkan suatu pertempuran dengan menggunakan sumber daya yang terbatas (Sihombing, 2000) Strategi berkaitan adalah pendekatan secara keseluruhan perencanaan, yang dan dengan pelaksanaan gagasan,

eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsipprinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah "kemenangan". Contoh berikut menggambarkan perbedaan antara strategi dengan taktik, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan". 2.1.3 Pengertian Manajemen Stratejik Manajemen Strategik terdiri dari dua kata yaitu Manajemen dan Stratejik, dimana masing masing memilikim pengertian tersendiri, yang setelah dirangkaikan menjadi satu terminologi memiliki arti baru. Berikut ini beberapa definisi Manajemen Stratejik menurut para ahli :
a.

Menurut Nawawi, Manajemen Stratejik adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi
4

berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi.
b. Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen stratejik

adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
c.

Menurut David (2002:5) Manajemen Stratejik adalah Seni dan pengetahuan untuk merumsukan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Dari berbagai pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen stratejik adalah seperangkat keputusan dan tindakan yang ditetapkan serta digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi. Hal ini dapat terjadi baik dalam konteks lingkungan eksternal maupun internal. Manajemen stratejik sangat penting dalam penentuan keputusan di suatu organisasi. Keputusan tersebut harus dipahami sesuai dengan kondisi organisasi sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam penentuan tindakan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen stratejik harus memikirkan tentang pengolahan organisasi menuju masa depan, memanfaatkan peluang baru serta ancaman, dan menjaga organisasi untuk kembali fokus pada misi organisasi.

2.2 PENGERTIAN VISI, MISI, NILAI DASAR DAN STRATEGI 2.2.1 Pengertian Visi Visi adalah suatu pikiran yang melampaui realitas sekarang, sesuatu yang kita ciptakan yang belum pernah ada sebelumnya, suatu keadaan yang akan kita wujudkan yang belum pernah kita alami sebelumnya. Seorang leader yang memiliki visi adalah leader yang memiliki kemampuan untuk berfikir melampaui realitas sekarang, kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada, dan kemampuan untuk mencapai suatu kondisi yang belum pernah dialami sebelumnya.
5

2.2.2 Pengertian Misi Misi adalah jalan pilihan (the chosen track) suatu organisasi untuk menyediakan produk/ jasa bagi customer-nya. Perumusan misi adalah suatu usaha untuk menyusun peta perjalanan. Setiap organisasi menjalani kehidupan dunia yang tidak berpeta (uncherting world). Oleh karena itu, kemampuan organisasi untuk membuat peta yang secara akurat menggambarkan dunia yang dimasuki, memberikan kesempatan bagi organisasi tersebut menyediakan produk/jasa yang memenuhi kebutuhan customernya, sehingga kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi terjamin. 2.2.3 Pengertian Nilai Dasar Nilai dasar adalah nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh organisasi dalam perjalanan mewujudkan visi. Usaha untuk mewujudkan visi ibarat suatu perjalanan yang dilaksanakan oleh anggota organisasi. Anggota organisasi yang melakukan perjalanan memerlukan keyakinan bahwa visi yang akan diwujudkan mengandung kebenaran---kebenaran bahwa visi yang telah dirumuskan menjanjikan kelangsungan hidup dan kesejahteraan bagi mereka. Dalam perjalanan mewujudkan visi, tidak semua cara dapat ditempuh. Nilai dasar memberikan batasan dalam pemilihan caracara yang ditempuh dalam perjalanan mewujudkan visi. Nilai dasar membentuk perilaku yang diharapkan dari anggota dalam perjalanan mewujudkan visi organisasi. 2.2.4 Pengertian Strategi Seperti yang telah dijelaskan dalam sub bab sebelumnya, bahwa kata strategi berasal dari bahasa yunani stratogos, yang berarti (Sihombing, 2000). Strategi berkaitan adalah pendekatan secara keseluruhan perencanaan, yang dan ilmu para jenderal untuk memenangkan suatu pertempuran dengan menggunakan sumber daya yang terbatas

dengan

pelaksanaan

gagasan,

eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsipprinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam
6

pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Dapat disimpulkan bahwa visi, misi, nilai dasar, dan strategi adalah satu rangkaian penting dari unsur organisasi. Satu sama lain saling berkaitan, semuanya bersifat baik dan luhur, yang mendukung untuk pencapaian oganisasi yang lebih baik ke depannya. 2.3 FUNGSI MANAJEMEN STRATEJIK Fungsi dari manajemen stratejik yaitu sebagai sarana mengkomunikasikan tujuan perusahaan dan jalan yang hendak ditempuh untuk mencapai tujuan kepada pemilik eksekutif, karyawan dan beberapa pihak lain yang berkepentingan. Dengan demikian, berbagai pihak tersebut, khususnya yang memiliki kepentingan langsung, dapat lebih memahami peluang dan tantangan bisnis yang dihadapi. Mereka akan memiliki kepekaan yang cukup terhadap lingkungan bisnis. Organisasi diharapkan memiliki sikap yang proaktif dalam menyikapi perubahan lingkungan bisnis, tidak sekedar reaktif. Bahkan, bukan tidak mungkin mereka sekedar diharapkan hanya memberikan respon terhadap perubahan lingkungan bisnis, tapi juga mempengaruhi, mengarahkan dan membentuknya. Dengan demikian, organisasi memiliki kesiapan yang lebih cukup untuk mengantisipasi dan mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul. Penelitian mengindikasikan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen stratejik lebih menguntungkan dan berhasil dibandingkan organisasi lain yang tidak menggunakannya. Organisasi yang menggunakan konsep manajemen stratejik menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan produktifitas. Pada perusahaan yang menerapkan sistem manajemen stratejik menunjukkan kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik. Selain membantu perusahaan menghindari kegagalan finansial, manajemen stratejik juga memberi manfaat non finansial, seperti meningkatkan kesadaran atas ancaman eksternal, pemahaman yang lebih baik atas strategi pesaing, meningkatkan produktifitas karyawan, mengurangi keengganan untuk berubah. Manajemen stratejik meningkatkan kemampuan organisasi untuk menghindari masalah karena dapat membantu interaksi antar manajer di semua divisi. Perusahaan yang memperhatikan

manajer dan anggota dalam meningkatkan kemampuan untuk memperbaiki produk atau jasa dapat membantu di saat mengalami kemunduran. Selain pemberdayaan manajer dan anggota, manajemen stratejik juga membuat keteraturan dan disiplin untuk perusahaan yang penataanya kurang baik. Proses manajemen stratejik memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan merasionalisasi kebutuhan untuk berubah kepada semua manajer dan anggota suatu perusahaan. Hal ini membantu perusahaan melihat perubahan sebagai suatu peluang bukan ancaman. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen strategik mempunyai dua fungsi yaitu fungsi finansial dan nonfinansial. a. Fungsi Finansial
1. Meningkatkan penjualan 2. Meningkatkan profitabilitas 3. Menigkatkan produktifitas

b.

Fungsi Nonfinansial
1. Meningkatkan kesadaran atas ancaman eksternal

2. 3. 4. 5. 6.

Pemahaman yang lebih baik atas strategi pesaing Mengurangi keengganan untuk berubah Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan yang terjadi memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya. Manajemen stratejik juga bertugas membuat keputusan stratejik yang

7. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih

mewujudkan ketetapan tujuan dan sasaran. Manajemen stratejik bertugas menetapkan apa yang sebaiknya dilakukan untuk masa mendatang. Selain itu menentukan siapasiapa yang melakukannya serta bagaimana tindakannya. Setelah itu manajemen stratejik meninjau, menggerakkan aktvitas operasional total pihak-pihak yang bertanggung jawab, yang terlibat dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Singkatnya, manajemen stratejik berfungsi membuat keputusan stratejik, menyusun planning stratejik, serta berfungsi juga untuk peninjauan atau evaluasi stratejik.

Manajemen Strategik memberi manfaat bagi berbagai perusahaan dalam beberapa cara. Secara khusus manajemen strategik memiliki empat fungsi yaitu: a. Perencanaan (planning) Sesuatu upaya yang dilakukan untuk menentukan pilihan dari tujuan agar sasaran yang diinginkan dapat tercapai, yang meliputi : Menentukan tujuan dan sasaran Menentukan jenis kegiatan perusahaan yang akan terlibat di dalamnya Menentukan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. b. Pengorganisasian (organizing) Sekelompok orang yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu kerja dalam suatu organisasi untuk mewujudkan suatu tujuan, yang meliputi : Mengarahkan memotivasi dan komunikasi dengan karyawan, individu dan kelompok Resolusi konflik c. Kepemimpinan (leadership) Sebagai sebuah panutan, berpengaruh, tidak ada jangka waktu, diakui, tidak dengan sistem, yang meliputi : Menarik orang untuk berorganisasi Menentukan tanggung jawab pekerjaan Pengelompokan pekerjaan ke dalam unit kerja Kawajiban dan alokasi sumberdaya Menciptakan kondisi kerja yang baik d. Pengendalian (controlling) Usaha untuk menetapkan suatu standar dalam kerja, sehingga tepat sasaran, yang meliputi : Pemantauan kinerja orang / unit Pemberian umpan balik / informasi tentang kemajuan

2.4 PERBEDAAN OPERASIONAL

MANAJEMEN

STRATEJIK

DAN

MANAJEMEN

Pada suatu organisasi maupun perusahaan, perlu adanya penerapan manajemen stratejik dan manajemen operasional yang berjalan seimbang. Sebelum mengkaji secara khusus tentang perbedaan manajemen stratejik dan manajemen operasional, maka terlebih dahulu perlu diketahui definisi tentang keduanya. Berikut adalah pendapat tentang definisi manajemen stratejik dan manajemen operasional. Strategic management is the applications of the basic planning process at the highest levels of the organizations. Through the strategic management process, top management determines the long-run directions and performance of the organization by ensuring careful formulation, proper implementation, and continuous evaluation of plans and strategies. The essence of strategic management is developing strategic plans and keeping them current as changes occur internally and in the environment ( Rue & Byars 2005 p. 130). Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil pengertian bahwa manajemen stratejik merupakan pengembangan rencana stratejik oleh pemimpin tingkat tinggi organisasi. Proses pengembangan rencana stratejik tersebut disimpan sebagai sebuah perubahan yang terjadi secara internal agar dapat mencapai visi organisasi. Hal ini dilakukan dalam waktu yang bersifat jangka panjang dan memiliki tujuan tertentu. Operations management, which evolved from the field of production or manufacturing management, deals with the application of the basic concepts and principles of management to those segments of the organization that produce the organization's goods or services. Operations management is the management of the production function in any organization-private or public, profit or nonprofit, manufacturing or service (Rue & Byars 2005 p. 150). Berdasarkan kutipan tersebut dapat diambil pengertian bahwa manajemen operasional merupakan manajemen yang berasal dari fungsi produksi. Dengan kata lain,

10

manajemen tersebut menghasilkan produk (output) atau jasa melalui praktik langsung. Manajemen ini dilakukan dalam kurun waktu yang pendek (jangka pendek). .

No.

Aspek Pembeda

Manajemen Stratejik

Manajemen Operasional

Suatu seni dan ilmu dari suatu Usaha pengelolaan (planning, organizing, actuacting, controlling) pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan secara optimal penggunaan sumber daya atau beberapa faktor produksi evaluasi (evaluating) 1. Pengertian keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang (Dwiningsih,2001) Untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan 2. Tujuan dengan pihak pesaing Untuk melakukan transformasi input menjadi output, sehingga apa saja tindakan transformasi yang akan dilakukan mengacu pada output yang seperti apa atau bagaimana yang akan a. Jangka panjang b. Komprehensif atau 3. Sifat menyeluruh
c. Terpadu atau intergrate

(man, material, machine, methode, Manajemen Operasiney, market ) dalam proses transformasi bahan mentah menjadi produk atau jasa

a. Jangka pendek b. Terpisah c. Parsial atau bagian demi bagian

2.5 HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN STRATEJIK DAN OPERASIONAL Strategic management is the process of understanding the business environment, developing the desired state of performance and implementing strategies
11

to achieve it. Operations management involves executing the strategy on the day to day basis to achieve the desired performance in the long run. Menurut penjelasan di atas manajemen stratejik berfungsi untuk menentukan strategi, arah, serta membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya. Sedangkan manajemen operasional adalah bagian rencana kerja strategis yaitu berupa realisasi atau implementasi dari manajemen stratejik. Manajemen stratejik merupakan proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan, dan perencanaan untuk mencapai sasaran. Selain itu juga mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen adalah proses pelaksanakaan strategi tersebut dari hari ke hari untuk mencapai kinerja yang diinginkan dalam jangka panjang. Dari kedua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen stratejik dengan manajemen operasional memiliki hubungan yang sangat penting. Manajemen operasional ialah implementasi dari manajemen stratejik. Jika pada sebuah organisasi memilki manejemen stratejik yang baik tetapi dalam operasionalnya tidak berjalan baik maka keberhasilan/kesuksesan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan masih diragukan begitupun sebaliknya. Bila salah satu dari manejemen tersebut tidak berjalan dengan baik hasilnya akan diragukan, apalagi jika kedua manajemen itu tidak berjalan baik pastilah hasilnya akan gagal. Suatu organisasi jika ingin sukses dalam hasil akhirnya maka organisasi tersebut harus memiliki manejemen stratejik maupun manajemen operasional yang baik, dikarenakan jika kedua manejemen itu berjalan baik maka dapat dipastikan kesuksesanya. 2.6 LANGKAH DALAM MANAJEMEN STRATEJIK (STRATEGIC PLANNING) Secara umum proses manajemen strategi terdiri dari 4 tahap, yaitu 1. Menetapkan arah dan misi organisasi Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi,misi dan tujuan ini akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi,misi, dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal. Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk
12

memperoleh sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah dan atas. 2. Memahami lingkungan internal dan eksternal organisasi Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal berada di luar perusahaan sedangkan lingkunga internal berada di dalam perusahaan. Lingkungan eksternal:

Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan acaman (threats) Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur

Lingkungan internal:

organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.


3.

Memformulasikan strategi, Mengimplementasikan strategi Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa SWOT mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka panjang. SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi. Kekuatan (strength)
13

Adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri). Kelemahan (weakness) Adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi. Peluang (opportunity) Adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun. Ancaman (threats) Adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari. 4. Mengevaluasi dan mengawasi strategi. Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu: a. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi sedang berlangsung,
b. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan mengambil berbagai tindakan

yang

perbaikan. Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang. 2.7 ANALISIS INTERNAL DAN ANALISIS EKSTERNAL PADA MANAJEMEN STRATEJIK Analisis adalah penelusuran peluang atau ancaman sampai kepangkalnya melibatkan upaya memilah yang utuh menjadi bagian untuk mengetahui sifat dasar, fungsi, dan hubungannya Manajemen stratejik menghendaki cara pencarian peluang dan ancaman serta menentukan dari mana datangnya dan apa saja yang akan timbul.
a.

Analisis Internal
14

Analisis internal merupakan suatu proses untuk menemukan aspek internal organisasi dan mengevaluasi posisinya dalam keadaan kuat ataupun lemah. Proses ini diperlukan organisasi sebagai modal dalam menghadapi lingkungan eksternalnya. Informasi yang diperoleh dari analisis internal digunakan sebagai bagian penting dalam pengambilan keputusan pengembangan suatu produk atau layanan. Hal ini sesuai dengan pendapat tentang analisis internal seperti di bawah ini. An internal environment analysis evaluates all relevant factors in an organization in order to determine its strenghts and weaknesses. Typically, every area of the business that can significantly influence the long-therm survival and success of the business should be analyzed. Some of the areas that most businesses should analyze include the following: a. Financial position b. Product position c. Marketing capability d. Research and development capability e. Organizational structure f. Human resources g. Condition of fasilities and equipment
h. Past objectives and strategies (Barnat 2005).

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa analisis lingkungan internal mengevaluasi semua faktor yang sesuai dengan suatu organisasi yang bertujuan untuk menentukan kelemahan dan kelebihannya. Setiap area bisnis secara signifikan dapat mempengaruhi kelangsungan dan kesuksesan bisnis yang sudah seharusnya dianalisis. Berikut adalah beberapa area internal yang harus dianalisis:
a.

Financial Position Posisi keuangan sebuah bisnis mempunyai peran penting dalam memutuskan apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan ke depannya.

b.

Product Position Untuk menjalankan suatu bisnis sehingga menjadi sukses, suatu organisasi harus menyadari tentang posisi produknya di pasar.

c.

Marketing Capability
15

Kemampuan marketing sangat erat dan berpengaruh terhadap posisi produk organisasi, yaitu berupa pengiriman produk yang baik di waktu yang baik dan di harga yang baik pula.
d.

Research and Development Capability Setiap organisasi pasti memperhatikan tentang kemampuannya untuk mengembangkan produk baru. Riset dan pengembangan tersebut digunakan sebagai sarana untuk mengevaluasi perkembangan informasi serta mengetahui kebutuhan pasar. Proses ini menentukan jenis produk yang akan dihasilkan agar sesuai dengan kebutuhan pasar.

e.

Organizational Structure Struktur organisasi dapat membantu maupun menghalangi organisasi dalam mencapai tujuannya. Tujuan organisasi akan tercapai jika semua komponen dalam organisasi menjalankan perannya sesuai dengan struktur yang sudah ditentukan. Namun, ketika salah satu komponen dalam struktur tidak menjalankan perannya sesuai posisi yang sudah ada, maka tujuan organisasi akan sulit dicapai.

f.

Human Resources Semua aktivitas dari sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia misalnya pendidikan, penguasaan teknologi, ketrampilan, kemampuan memecahkan masalah, serta kemampuan untuk bersaing.

g.

Condition of Fasilities and Equipment Kondisi fasilitas dan perlengkapan sebuah organisasi dapat menambah atau bahkan menghalangi daya saing.

h.

Past Objectives and Strategies Dalam merumuskan sebuah strategi, pembuat keputusan strategis harus bisa menganalisis kondisi internal organisasi. Seorang pemimpin analisis internal harus mangetahui kondisi nyata perusahaan yang telah ditentukan dalam bentuk kelebihan dan kekurangan strategi. Keadaan ini akan memudahkan organisasi dalam menentukan jenis strategi yang akan dijalankan.
b. Analisis Eksternal

16

Selain menganalisis kondisi intern, salah satu hal yang penting bagi organisasi untuk dianalisis adalah faktor eksternal, yaitu komponen yang berada di luar organisasi. Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya peluang (opportunities) atau bahkan ancaman (threats) bagi organisasi. Proses ini juga menentukan keputusan yang akan diambil organisasi untuk mengembangkan suatu produk atau layanan. Hal ini sesuai dengan pendapat ahli seperti yang tertera di bawah ini. The external environment is composed of outside forces

overwhichmanagement has little or no control but which affect the organizations development and success. The external environment is constantly changing, and this means that companies must also change along with it (Alkhafaji 2003). Lingkungan eksternal terdiri atas kekuatan yang ada di luar organisasi. Faktor ini juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan keberhasilan organisasi. Lingkungan eksternal akan terus berubah, dan ini berarti bahwa organisasi juga dituntut untuk mengalami perubahan seiring dengan lingkungan yang terus berubah. Analisis eksternal suatu organisasi terdiri atas 3 proses penting, yaitu: analisis lingkungan makro (macroenvironment), analisis lingkungan industri (industry environment), dan meramalkan kondisi lingkungan (forecasting the environment).
1. Analis Lingkungan Makro (Macroenvironment)

Semua organisasi dipengaruhi oleh empat kekuatan lingkungan makro: politikhukum, ekonomi, teknologi, dan sosial. Oleh karena itu, tujuan manajemen stratejik adalah untuk memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara efektif dalam ancaman lingkungan atau kendala dan untuk memanfaatkan peluang yang disediakan oleh lingkungan.
2. Analisis Lingkungan Industri (Industry Environment)

Profesor Michael E. Porter dari Harvard University (dikutip dalam Wright dkk 1996) berpendapat bahwa potensi keuntungan suatu industri (tingkat

17

pengembalian jangka panjang pada modal yang diinvestasikan) tergantung pada lima kekuatan kompetitif dasar dalam industri ini:
Ancaman pesaing baru memasuki industri. Intensitas persaingan antara pesaing yang ada. Ancaman produk atau layanan pengganti. Kekuatan tawar pembeli. Kekuatan tawar pemasok.

3. Meramalkan Kondisi Lingkungan (Forecasting the Environment)

Analisis lingkungan makro dan lingkungan industri berguna jika semua yang mereka lakukan adalah mengungkapkan kondisi saat ini. Untuk menjadi benarbenar bermakna, analisis tersebut harus memperkirakan tren masa depan dan perubahannya. Meskipun tidak ada bentuk peramalan yang mudah, beberapa teknik berikut dapat membantu mermalkan kondisi yang akan dihadapi oleh perusahaan: time series analysis, judgmental forecasting, multiple scenarios, dan the Delphi technique. Series Analysis Upaya untuk meneliti efek untuk tren yang dipilih (seperti pertumbuhan penduduk, inovasi teknologi, perubahan pendapatan pribadi sekali pakai, atau jumlah pemasok) pada variabel seperti biaya perusahaan, penjualan, profitabilitas, dan pangsa pasar selama beberapa tahun. Metodologi ini juga memungkinkan manajemen untuk berhubungan dengan beberapa faktor seperti fluktuasi musiman, kondisi cuaca, dan hari libur terhadap kinerja perusahaan. Demikian juga, time series analysis dapat mengungkapkan pengaruh siklus ekonomi terhadap penjualan dan keuntungan organisasi. Tujuannya adalah untuk membuat prediksi tentang beberapa variabel ini. Judgmental Forecasting Ketika hubungan antara variabel tersebut kurang jelas dalam time series analysis, atau bahkan tidak bisa ditemukan, maka dapat digunakan metode judgmental forecasting untuk membantu meramalkan kondisi masa depan. Dalam judgmental forecasting, organisasi dapat menggunakan karyawannya sendiri, pelanggan, pemasok, atau asosiasi perdagangan sebagai sumber informasi kualitatif tentang tren masa depan.
18

Multiple Scenarios Ketidakpastian perubahan lingkungan menyebabkan sangat sulitnya merumuskan asumsi yang bisa digunakan untuk meramalakan masa depan. Salah satu cara menghindari keadaan tersebut adalah dengan cara mengembangkan beberapa skenario tentang apa yang akan dihadapi di masa depan. Dalam beberapa skenario, manajer merumuskan deskripsi beberapa alternatif kejadian dan tren masa depan. Delphi Technique Teknik ini digunakan untuk menghimpun keputusan tertulis yang diajukan kepada para ahli di suatu ilmu tertentu yang secara independen diberi pertanyaan terkait kemungkinan apa yang mungkin bisa terjadi ke depannya. Respon dari semua ahli dikumpulkan, dan ringkasannya dikirimkan lagi ke setiap ahli untuk ditanggapi lagi. Proses tanya jawab ini berakhir ketika informasi telah terkumpul secara lengkap.

BAB III KESIMPULAN

19

DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Strategic_management (di akses tanggal 12 Maret 2012) http://www.scribd.com/doc/839499/Introduction-to-Operations-Management (diakses tanggal 12 Maret 2012) http://www.ehow.com/info_7965065_difference-between-operational-strategicmanagement.html (diakses tanggal 12 Maret 2012)

20

http://www.tutebox.com/2881/business/management/strategic-management-vs-operationsmanagement/(diakses tanggal 12 Maret 2012) http://www.integratingperformance.com/pages/integration/introduction/performancemanagement-levels-4.html (diakses tanggal 12 Maret 2012)

21

You might also like