You are on page 1of 15

1

TUGAS KELOMPOK: DOSEN PEMBIMBING:


AKUNTANSI BANK SYARIAH II M.AL-BAHI SE,Msi,AK

AKUNTANSI SAFE DEPOSIT BOX
BANK SYARIAH

DISUSUN OLEH :
IRMA AGUSTRIYANI
SRI WIDYASTUTI
WIDYA KHAIDIR


FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
JURUSAN EKONOMI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2012
2

KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang yang telah mengutus nabi
Muhammad SAW untuk menyampaikan agama yang hak, memberi petunjuk kepada segenap
manusia kejalan kebaikan untuk keselamatan di akhirat.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segenap rahmat dan karunianya sholawat serta
salam tetap kita limpahkan kepada junjungan alam yakni baginda Muhammad SAW.
Keluarganya, sahabat dan orang orang yang telah mengikuti petunjuknya. Amin.
Dalam penyusunan makalah ini, sejak awal hingga akhir penyusun menyadari terdapat
begitu banyak kekurangan. Karna keterbatasan kemampuan yang dimiliki, untuk itu segala kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis sebagai peningkatan pengetahuan serta
bagi pembaca. Amin amin yarobbal alamin.














3

BAB 1
PENDAHULUAN

Kotak penyimpanan itu biasanya dipergunakan untuk menyimpan surat-surat
berharga, perhiasan, dan akta-akta yang memerlukan penyimpanan yang aman. Namun,
ada barang-barang tertentu yang dilarang untuk disimpan didalam kotak tersebut. Dalam
pelaksanaanya, bank tidak tahu-menahu apa sebenarnya yang disimpan oleh seorang
nasabah dalam kotak tersebut, kecuali untuk keperluan memaksa, dimana bank ingin
memastikan bahwa didalam kotak tersebut tidak disimpan barang-barang terlarang.
Penyimpanan barang dan surat-surat berharga baru sah setelah seorang nasabah
membayar sewa untuk jangka waktu tertentu.
Membuka kotak penyimpanan (untuk menempatkan atau mengambil barang dan
surat-surat) dapat dilkukan sewaktu-waktu selama jam kantor yang berlaku pada setiap
bank.

















4

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Safe Deposito Box
Safe deposito box atau pelayanan simpanan aman adalah sarana penyimpanan
barang-barang berharga berupa boks/kotak-kotak kecil yang didesain sedemikian rupa
dan setiap boks memiliki kunci yang istimewa, tahan api, serta disimpan diruangan yang
kuat, sehingga sulit dicuri orang.
1

Simpanan berupa barang tidak boleh disatukan/dicampur dengan simpanan
nasabah lainya. Oleh karna itu, setiap penyimpanan barang-barang harus terpisah dan
disimpan dalam boks yang aman serta dikunci secara baik oleh nasabah bersangkutan.
Dengan demikian, barang-barang berharga yang disimpan para nasabah di bank akan
lebih terjamin keamananya daripada disimpan dirumah. Akad yang digunakan dalam safe
deposit box ini ialah Wadiah yad amanah.
B. Pengertian wadi`ah
menurut Syafii Antonio (1999) adalah titipan murni dari satu pihak kepihak lain,
baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja
sipenitip mengkehendaki.
Menurut Bank Indonesia (1999) adalah akad penitipan barang/uang antara pihak
yang mempunyai barang/uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan
untuk menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhan barang/uang.
Sedangkan wadiaah yad amanah Adalah akad penitipan barang/uang dimana
pihak penerima tidak diperkenankan penggunakan barang/uang tersebut dan tidak
bertanggung jawab atas kerusakan atau kelalaian yang bukan disebabkan atas kelalaian
penerima titipan dan faktor-faktor diluar batas kemampuannya.
W up) =}g` 7_u4 V_u4
g1ENOU Og~-.- =}g>^4-
+O44L4` -+-4O^4 -.- O+4O
^gg@

1
Drs.H.Malayu S.P hasibuan. Dasar-dasar Perbankan. PT.Bumi Aksara. Jakarta : 2004, hlm 169.

5

akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya
2

Hadis Rasulullah :
Jaminan pertanggung jawaban tidak diminta dari peminjam yang tidak
menyalah gunakan (pinjaman) dan penerima titipan yang tidak lalai terhadap titipan
tersebut.
Dalam kehidupan kita masa sekarang ini bahkan mungkin sejak adanya bank
konvensional kita mungkin hanya mengenal tabungan/wadi`ah itu hanya berbentuk uang,
tapi sebenarnya tidak, masih banyak lagi barang yang bisa kita wadi`ahkan seperti :
Harta benda, yaitu biasanya harta yang bergerak, dalam bank
konvensional tempat penyimpanannya dikenal dengan Safety Box suatu
tempat/kotak dimana nasabah bisa menyimpan harta bendanya kedalam
kotak tersebut.
Uang, jelas sebagaimana yang telah kita lakukan pada umumnya.
Dokumen (Saham, Obligasi, Bilyet giro, Surat perjanjian Mudhorobah dll)
Barang berharga lainnya (surat tanah, surat wasiat dll yang dianggap
berharga mempunyai nilai uang)
Rukun wadi`ah adalah hal-hal yang terkait atau yang harus ada didalamnya yang
menyebabkan terjadinya Akad Wadi`ah yaitu :
Barang/Uang yang di Wadi`ahkan dalam keadaan jelas dan baik.
Ada Muwaddi` yang bertindak sebagai pemilik barang/uang sekaligus
yang menitipkannya/menyerahkan.
Ada Mustawda` yang bertindak sebagai penerima simpanan
Kemudian diakhiri dengan Ijab Qabul (Sighat), dalam perbankan biasanya
ditandai dengan penanda tanganan surat/buku tanda bukti penyimpanan.
Dalam perbankan Syari`ah tanpa salah satu darinya maka proses Wadi`ah itu
tidak berjalan/terjadi/sah.
Sesuai dengan pembagian wadiah, maka wadiah yad al- amanah, pihak yang
menerima titipan tidak boleh mengunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang

2
Al-Alim Al-quran dan terjemahannya: Edisi Ilmu Pengetahuan, PT Mizan Pustaka:Bandung, 2009, hlm. 50
6

ditipkan, tetapi harus benar-benar menjaganya sesuai kelaziman. Pihak penerima titipan
dapat membebankan biaya kepada penitip sebagai biaya penitipan. Dengan demikian si
penitip tidak akan mendapatkan keuntungan dari titipannya, bahkan dia dibebankan
memberikan biaya penitipan, sebagai jasa bagi pihak perbankan. Sehingga skemanya
sebagai berikut:








C. Landasan hukum safe deposit box
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 24/DSN-MUI/III/2002
Menetapkan :
1. Berdasarkan sifat dan karakternya, Safe Deposit Box (SDB) dilakukan
dengan menggunakan akad Ijarah (sewa).
2. Rukun dan syarat Ijarah dalam praktek SDB merujuk pada fatwa DSN
No.9/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah.
3. Barang-barang yang dapat disimpan dalam SDB adalah barang yang
berharga yang tidak diharamkan dan tidak dilarang oleh negara.
4. Besar biaya sewa ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
5. Hak dan kewajiban pemberi sewa dan penyewa ditentukan berdasarkan
kesepakatan sepanjang tidak bertentangan dengan rukun dan syarat Ijarah.
Firman Allah, QS. al-Baqarah [2]: 233
up)4 <>14O p
W-EONuO4O 7Eu
E EE4LN_ 7^OU4 -O)
+;^UEc .E` 7+^O>-47
^OuO^) W-OE>-4
NASABAH
MUWADDI
(PENITIP)
BANK
MUSTAWDA
(PENYIMPAN)
1.Titip Barang
2.Bebankan Biaya Penitipan
7

-.- W-EOU;N-4 Ep -.-
Eg 4pOU4u> OO4 ^g@@
... dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa
bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah
kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu
kerjakan.
3

Hadis Nabi riwayat Ibn Majah dari Ibnu Umar, bahwa Nabi bersabda:
"Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering."
Hadis riwayat Abd ar-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Said al-Khudri, Nabi
s.a.w. bersabda:
Barang siapa mempekerjakan pekerja, beritahukanlah upahnya.

D. Kegunaan Safe Deposito Box
1. Barang-barang berharga yang dimiliki masyarakat semakin banyak, jadi diperlukan
sarana penyimpanan yang lebih aman.
2. Penyimpanan barang-barang berharga itu lebih aman apabila disimpan dalam safe
deposito box suatu bank.
3. Barang-brang disimpan dalam boks tersendiri, kunci boksnya penyimpan masing-
masing, sedang master key (kunci utama)-nya dipegang oleh karyawan bank sehingga
penyimpanan lebih aman.
4. Penyimpan barang dapat sewaktu-waktu mengambil atau menyimpan barangnya
selama masa berlakunya sewa kontrak safe deposito box asalkan sesuai dengan
peraturan.
5. Safe deposito box merupakan sumber pendapatan bagi bank tersebut.
4


Keuntungan bagi bank dengan membuka jasa SDB kepada masyarakat diperoleh
dari :
Biaya sewa

3
Ibid, hlm 38.
4
Malayu S.P hasibuan, Op.cit, hlm. 169.

8

Uang setoran jaminan yang mengendap
Memberikan pelayanan kepada nasabah
Keuntungan bagi nasabah pemegang SDB adalah :
Menjamin kerahasiaan barang-barang yang disimpan, Karena pihak bank
tidak perlu tahu isi SDB selama tidak melanggar aturan yang telah
ditentukan sebelumnya
Keamanan dokumen juga terjamin, hal ini disebabkan :
+ Peralatan keamanan canggih
+ SDB terbuat dari baja tahan api
+ Terdapat dua buah anak kunci dimana SDB hanya dapat dibuka
dengan kedua kunci tersebut yang masing-masing dipegang oleh bank
dan nasabah
+ Tidak dapat dibuka oleh salah satu pihak.
5

Nasabah penyewa SDB dikenakan berbagai macam biaya, yaitu :
1. Biaya sewa yang besarnya tergantung ukuran box yang diinginkan serta jangka waktu
sewa. Biasanya biaya sewa dibayar pertahun. Dalam Akuntansi Perbankan Syariah
PSAK No. 59 dalam prinsip wadiah yad-amanah, penerima titipan tidak boleh
memanfaatkan barang titipan tersebut sampai diambil kembali oleh penitip. Dan si
penerima titipan (Bank) dapat meminta ujrah (imbalan) atas penitipan barang/uang
tersebut.
6

2. Setoran jaminan, merupakan biya pengganti, apabila kunci yang dipegang oleh
nasabah hilang dan boks harus dibongkar. Akan tetapi jika tidak terjadi masalah,
maka apabila SDB tidak diperpanjang setoran jaminan dapat diambil kembali.

E. Prosedur Menjadi Langganan Safe Deposito Box
1. Calon pengontrak yang ingin menyewa kotak aman tersebut dapat meminta kepada
banknya untuk menyewa sebuah kotak dengan ukuran yang diinginkanya (sesuai
dengan kebutuhanya) dalam jangka waktu tertentu, dengan mengisi formulir yang
memuat keterangan tentang diri nasabah serta persyaratan-persyaratanya.

5
Kasmir SE,MM. Manajemen Perbankan. PT.Raja Grafika Persada. Jakarta :2007, hlm 116.
6
Akuntansi Perbankan Syariah, PSAK No.59
9

2. Petugas bank meneliti pengisian formulir, kecocokan keterangan diri yang ditulis
nasabah, KTP, SIM/paspor, termasuk pencocokan tanda tangannya. Setelah semua
benar, pejabat bank membubuhkan tanda tanganya disamping tanda tangan nasabah
sebagai bukti kebenaran keterangan diri nasabah serta merupakan bukti sahnya
perjanjian sewa-menyewa kotak dimaksud.
3. Nasabah akan menerima dua buah kunci kotak yang menjadi pegangan seorang
nasabah. Satu dari kunci tersebut akan dimasukkan nasabah kedalam sebuah sampul
tertutup sebagai duplikat/persiapan bila kunci yang dipegangnya sampai hilang.
Sampul tertutup berisi kunci duplikat tersebut dikembalikan kepada bank untuk
disimpan.
4. Selanjutnya nasabah bersama-sama dengan petugas bank memasuki ruangan
khazanah untuk membuka kotak tersebut bersama-sama dengan kuncinya masing-
masing dan sejak itu mulailah berlaku pelaksnaan sewa-menyewa safe deposito box
antara nasabah dengan bank.
5. Untuk membuka kotak selanjutnya, nasabah bank tersebut dapat melakukan setiap
jam kerja dengan terlebih dahulu memberitahukanya kepada petugas bank untuk
sama-sama membuka dan mengunci kembali.
Prosedur pengakhiran penyewaan safe deposito box
1. Kalau pengakhiran penyewaan dilakukan nasabah karna tidak memerlukanya lagi,
pertama nasabah bersama petugas bank mengosongkan kotak yang disewa.
2. Nasabah harus menyatakan pada formulir permohonan yang terdahulu bahwa kunci
kotak tersebut telah dikembalikanya kepada bank dan pengahiran sewa-menyewa pun
sah adanya. Tentunya dalam hal ini anak kunci kotak tersebut telah dikembalikanya
kepada bank.
3. Akan tetapi, bank secara sepihak pun dapat mengakhiri sewa-menyewa kotak tersebut
karna kelalaian dari pengontrak setelah bank memberikan peringatan kepada
nasabahnya.
7

F. Pengamanan Safe Deposito Box

7
Rivai, Veithzal, dkk.,Bank and Financial Institution Management Conventional & Sharia Syistem, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2007, hlm. 601

10

1. Pengontrak Safe deposito Box harus dilakukan secara selektif.
2. Perjanjian kontrak safe deposito box harus jelas dan mengikat.
3. Penyimpanan dan pengambilan barang yang disimpan harus dalam ruangan safe
deposito box.
4. Safe deposito box dan ruanganya harus didesain sedemikian rupa sehingga kuat dan
aman.
5. Master key dan kunci boks harus yang baik dan sulit dipalsukan.
6. Master key dipegang oleh karyawan bank, sedang kunci boks dipegang oleh
nasabahnya.
7. Ruangan safe deposito box hanya dapat dimasuki petugas bank dan para nasabah.
8. Master key harus disimpan dengan baik dikantor bank yang bersangkutan.
8


G. Contoh Tarif safe deposit box pada bank mandiri
No. Tipe Tipe/Ukuran
Tarif Sewa
Jaminan kunci
6 bulan 12 bulan
1 3x5x24 Rp. 75.000 Rp. 100.000 Rp. 500.000
2 5x5x24 Rp. 110.000 Rp. 200.000 Rp. 500.000
3 3x10x24 Rp. 150.000 Rp. 250.000 Rp. 500.000
4 5x10x24 Rp. 250.000 Rp. 350.000 Rp. 500.000
5 10x10x24 Rp. 450.000 Rp. 650.000 Rp. 500.000
6 15x10x24 Rp. 700.000 Rp. 1.200.000 Rp. 500.000
7 5x15x24 Rp. 400.000 Rp. 750.000 Rp. 500.000
8 15x15x24 Rp. 1.050.000 Rp. 1.750.000 Rp. 500.000
9 15x30x24 Rp. 2.150.000 Rp. 3.500.000 Rp. 1.000.000
10 48x30x24 Rp. 6.500.000 Rp. 11.250.000 Rp. 1.000.000
*tarif dalam tabel, belum termasuk PPn 10% - Berlaku per tanggal 30 Juni 2008

H. Akuntansi untuk safe deposit box
Akuntansi untuk SDB meliputi penerimaan uang sewa tahunan, penerimaan uang
jaminan kunci SDB, pembatalan atau berakhirnya sewa SDB. Untuk penerimaan
uang sewa dapat dibukukan kedalam rekening sewa SDB yang diterima dimuka yang
akan dibukukan sebagi pos hutang. Secar berangsur-angsur akan dialokasikan
menjadi pendapatan bank kedalam laporan laba-rugi.

8
Malayu S.P hasibuan, Op.cit, hlm. 170
11

Disamping penerimaan sewa, bank juga menerima uang jaminan kunci SDB atas
penyerahan kunci kepada nasabah. Hal ini dilakukan karena mengingat peralatan
SDB hanya dapat dibuka bila kunci lengkap, yang biasanya disimpan oleh kedua
belah pihak yaitu nasabah dan bank. Bila kunci dihilangkan nasabah, SDB harus
dibuka dengan paksa dan akan mengakibatkan kerugian bagi bank karena harus
mengganti dengan peralatan yang baru.
+ Pada Saat Penerimaan Sewa.
Sebagai contoh, apabila tuan Yuwono datang hendak menyewa SDB yang dimiliki
oleh Bank Omega-Jakarta dengan sewa ruang ditetapkan sebesar Rp. 60.000 setahun.
Uang jaminan sebesar Rp. 75.000 setahun yang dapat dikembalikan bila nasabah
mengembalikan kunci SDB dengan utuh. Seluruh pembayaran dilakukan atas beban
rekening giro Tn. Yuwono.
Pada saat penutupan sewa, Bank Omega-Jakarta akan membukukan sebagi berikut :
Keterangan Debet Kredit
Giro rekening Tn.
Yuwono
Rp. 135.000


Sewa SDB yang diterima
dimuka
Rp. 60.000

Setoran jaminan kunci
SDB
Rp. 75.000


Secara berangsur-angsur, yakni setiap bulan, rekening sewa SDB yang diterima
dimuka akan dialokasikan kedalam rekening pendapatan. Pada bulan pertama tanggal
sewa akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut :

Keterangan Debet Kredit
Sewa SDB yang diterima
dimuka
Rp. 5000


Pendapatan sewa SDB Rp. 5000


12

+ Saat Perjanjian Diakhiri.
Pada akhir periode sewa SDB nasabah memiliki pilihan untuk memperpanjang atau
mengakhiri sewa SDB. Dalam hal memperpanjang sewa SDB, setoran jaminan kunci
tidak perlu ditagih lagi karena sewa akan diperpanjang kecuali ada kenaikan terif
pada jaminan kunci. Yang akan diterima adalah sewa untuk periode dengan ayat
jurnal seperti tampak diatas. Apabila setelah jangka waktu sewa berakhir, Tn.
Yuwono tidak mau memperpanjang sewa SDB lagi, uang jaminan kunci akan
dikembalikan kepada Tn. Yuwono untuk keuntungan rekening gironya. Oleh Bank
Omega-Jakarta akan di bukukan :

Keterangan Debet Kredit
Setoran jaminan kunci
SDB
Rp. 75.000


Giro rekening Tn.
Yuwono
Rp. 75.000


+ Kunci Yang Dihilangkan Oleh Nasabah.
Uang setoran jaminan kunci dimaksudkan adalah menjaga kemungkinan kunci yang
dibawa oleh nasabah hilang. Dalam hal terjadi kehilangan kunci SDB, nasabah harus
menggantinya. Dalam hal ini bank akan mengambil seluruh uang jaminan kunci SDB
yang telah disetorkan oleh nasabah yang bersangkutan.
Sebagi contoh apabila seorang penyewa SDB, yang telah membayar uang jaminan
kunci SDB sebesar Rp. 80.000 datang kepada Bank Omega-Jakarta dan menyatakan
telah menghilangkan kunci SDB setelah menggunakan jasa SDB selama 6 bulan
dengan sewa Rp. 70.000 setahun. Ia memutuskan untuk tetap memperpanjang SDB
setahun lagi tetapi mengehendaki volume yang lebih besar dengan beban sewa
sebesar Rp. 100.000 per tahun dan uang jaminan Rp. 120.000 oleh Bank Omega-
Jakarta diminta untuk menyetorkan kembali uang jaminan SDB dengan jumlah yang
sama yang dilakukannya secara tunai. Bank Omega-Jakarta akan membukukan
transaksi ini dengan ayat jurnal sebagi berikut.
Sisa sewa ( Ro. 70.000 : 2 ) = Rp. 35.000
13

Sewa baru setahun yang akan datang = Rp. 100.000 -
Kekurangan sewa yang akan datang = Rp. 65.000
Setoran jaminan SDB yang baru = Rp. 120.000 +
Diterima tunai = Rp. 185.000

Keterangan Debet Kredit
Kas Rp. 185.000


Setoran jaminan-kunci
SDB (lama)
Rp. 80.000


Setoran jaminan-kunci
SDB (baru)
Rp. 120.000

Inventaris kantor SDB

Rp. 80.000
Sewa SDB yang diterima
dimuka
Rp. 65.000


Selama rekening setoran jaminan outstanding pada neraca, berarti masih ada
penyewa yang belum mengakhiri sewa SDB. Setoran jaminan ini tidak berbunga dan
merupakan sumber dana yang termurah bagi bank yang harus dipupuk terus.










14


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Safe deposito box atau kotak pengemanan simpanan adalah jasa perbankan yang
diberikan untuk memberikan rasa aman atas penyimpanan barang milik nasabah. Safe
deposito box ini terdapat dalam ruangan khusus yang tahan api, dimana barang-barang
nasabah disimpan dalam keadaan terkunci. Nasabah akan terjamin kerahasiaanya, serta
terhindar dari resiko pencurian, kebakaran, maupun kebanjiran.
Safe deposito box hanya dapat dibuka dengan menggunakan dua jenis anak kunci yang
berbeda, yaitu satu jenis anak kunci (guard key)disimpan oleh bank, sedangkan anak
kunci lainya (master key) disimpan oleh penyewa. Dengan demikian, tidak akan ada
pihak mana pun yang dapat membukanya, sehingga keamanan dan kerahasiaan menjadi
terjamin.
Setiap penyewa memiliki kartu anggota, dan proses kunjungan penyewa akan melalui
prosedur yang telah ditentukan. Beberapa ruangan safe deposito box bahkan telah
dilengkapi dengan finger scan untuk menghindari pihak yang tidak berkepentingan baik
dari dalam bank maupun dari luar bank








15

DAFTAR PUSTAKA


Hasibuan, Drs.H.Malayu S.P. Dasar-dasar Perbankan. PT.Bumi Aksara. Jakarta : 2004
Kasmir SE,MM. Manajemen Perbankan. PT.Raja Grafika Persada. Jakarta :2007
Ir Ade Arthesa,MM dan Ir Edia Handiman. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.
PT.Indeksi : 2006
Rivai, Veithzal, dkk.,Bank and Financial Institution Management Conventional & Sharia
Syistem, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007

You might also like