Professional Documents
Culture Documents
= 1,500
2,00
1,00
0,00
Cara membaca rambu
BB
BA
2,400
1,500
0,600
BT
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 56
Hery Jafri
08 643 006
4.2. Perhitungan Hasil Pengukuran
Data pengukuran diperoleh langsung dari lapangan, karena pengukuran
dilakukan sendiri langsung terjun ke lapangan.
Perhitungan :
Diketahui = P1 X = 500 t. alat = 1,46 m
Y = 500
Z = 500
P2 BA = 2,000 V = 895150
BT = 1,500 = 89,86
BB = 1,000
12
= 89,86
P3 BA = 1,500 V = 901910
BT = 1,000 H = 1734,20
BB = 0,500
Ditanya = -
23
- Jarak miring P1P2
- Jarak datar P1P2
- Beda tinggi P2
- Koordinat P2
- Elevasi P2
Penyelesaian =
-
23
=
)
`
|
|
.
|
\
|
+
|
|
.
|
\
|
180
tan sebelumnya
jurusan Sudut
bersanku yang titik
pada pengukuran Sudur
= ( ) 180 86 , 89 35 , 17 +
= 287,21
- Jarak optis P1P2 = ( ) 100 x BB BA
= (2,000 1,000) x 100
= 100 m
- Koreksi P1P2 = u
2
sin x miring Jarak
= 100 x Sin
2
895150
= 100 m
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 57
Hery Jafri
08 643 006
500 , 1
" 50 ' 51 89 tan
1
100 46 , 1
|
|
.
|
\
|
|
|
.
|
\
|
+
o
x
X sebelumnya ttk pd X Koor A + .
X sebelumnya ttk pd X Koor A + .
tinggi Beda sebelumnya ttk pd Elevasi +
- Beda tinggi P2 =
BT datar Jarak alat T
|
|
.
|
\
|
|
.
|
\
|
+
o tan
1
.
=
= - 0,197 m
- Koordinat P2
( )
99 , 99
86 , 89 100
tan
=
=
= A
o
Sin x
bersangku titik pada Azimut Sin x datar Jarak X
Koordinat X =
= 100 + 99,99
= 122,77
( )
244 , 0
86 , 89 100
tan
=
=
= A
Cos x
bersangku titik pada Azimut Cos x datar Jarak Y
Koordinat Y =
= 100 + (0,244)
= 100,244
- Elevasi P2 =
= 100 + (- 0,197)
= 99,803m
Semua data yang telah diperoleh dari hasil pengukuran kemudian dihitung
dengan menggunakan software Microsoft Excel dan dengan cara yang sama seperti
contoh perhitungan yang ada diatas. Semua data yang telah diolah dengan
menggunakan softwere Microsoft Excel kemudian ditransfer kedalam software
AutoCAD Land Development untuk penggambaran kontur dan perencanaan jalannya
(alinyemen horisontal,alinyemen vertikal,potongan memanjang,potongan melintang
dan volume galian timbunan.
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 58
Hery Jafri
08 643 006
4.3. Perhitungan Sudut
Perhitungan sudut menggunakan Softwert LD, tetapi pada laporan ini saya
lampirkan perhitungan sudut menggunakan sistem koordinat (x,y). Dimana hasil
antara Softwert LD dan sistem koordinat hasilx pasti sama. Karena hasil gambar dari
LD inilah yang kemudian dihitung menggunakan sistem koordinat. Berikut ini adalah
contoh perhitungan sudut.
= 90
= 90 Arc tg
= 90
= 90 Arc tg 6,28 Arc tg 4,313
= 90 80,95 76,95
= 68
0
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 59
Hery Jafri
08 643 006
Dari contoh peritungan diatas maka didapat hasil seperti table ibawa ini :
Tabel : Data Tikungan
4.4. Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-rata ( LHR)
- Data lalu lintas
Sepeda motor = 201 Kendaraan/Hari
Mobil penumpang = 63 Kendaraan/Hari
Truk 2 as 13 ton = 123 Kendaraan/Hari
- Data lalu lintas awal umur rencana ( 2 tahun )
i= 9 % n=2
Sepeda motor = 201(1+0,09)
2
= 238,81
Mobil penumpang = 63(1+0,09)
2
= 74,85
Truk 2 as 13 ton = 123(1+0,09)
2
= 146,14
- Data lalu lintas akhir umur rencana (20 tahun)
i= 10% n=20
Sepeda motor = 238,81 (1+0,1)
20
= 1606,59
Mobil penumpang = 74,85 (1+0,1)
20
= 503,55
Truk 2 as 13 ton = 146,14 (1+0,1)
20
= 983,16
- Dikonversikan ke satuan SMP (satuan mobil penumpang)
Sepeda motor = 1606,59 x 1 = 1606,59
Mobil penumpang = 503,55 x 1 = 503,55
Truk 2 as 13 ton = 983,16 x 3 = 2949,47 +
5059,61 SMP
Tikungan
I 68
o
II 40
o
III 84
o
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 60
Hery Jafri
08 643 006
Rencana pembangunan jalan kelas II B
Lebar jalan 6 m
Bahu jalan 1,5 m
Kesimpulan:
Jalan yan digunakan adalah jalan kelas II B,fungsi sekunder (1.500-8.000) LHR dalam SMP.
Kecepatan rencana maksimum untuk jalan kelas II B pada kondisi berbukit adalah 60 km/jam
Lereng melintang untuk medan perbukitan dari 10%-24,9%
Kelandaian maksimum untuk jalan kelas II B,dengan medan berbukit adalah 7% (perhatikan
panjang kritis setiap kelandaian)
Daerah pengawasan jalan 15 m
Klasifikasi jalan kolektor 2 lajur 2 arah
4.5. PERENCANAAN ALINYEMEN
4.5.1. ALINYEMEN HORIZONTAL
Kecepatan Rencana
Kelas jalan : kelas II B
Kondisi medan : Datar
Kecepatan Rencana (Vr) : 60 km/jam
Jari jari minimum Tikungan
Diket : V = 50 km/jam
E = 10% = 0,1
F = 0,153
Dit : ? ......
min
= R
Jawab :
( )
( )
m
F E
V
R
75.85757
131 , 32
2500
153 , 0 1 , 0 127
50
127
2
2
min
=
=
+
=
+
=
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 61
Hery Jafri
08 643 006
Perhitungan Tikungan
- Perhitungan tikungan I (Spiral Circle Spiral) STA 0 + 216,269
o
68
1
= A
R = 90 m Ls = 60 m
V = 50 km/jam e = 0,097
p = 1.6596
R = 90 m s u = 9.1
k = 29,889
Ts = ( R + P ) tg k + A
2
1
= ( 90 + 1.6596) tg 71 , 91 889 , 29 68
2
1
= + x m
Es = R
p R
A
+
2
1
cos
= 90
68
2
1
cos
1.6596 90
+
x
= 20,56 m
s u 2 1 A = A
= 68 - 2 x 9,1 = 29,80
Lc = R x t 2
360
1 A
= m x x x 79 , 46 90 14 , 3 2
360
80 , 29
=
Lt = Lc + ( 2 x Ls )
= 46,79 + ( 2 x 60 ) = 166,79 m
Kontrol :
m
x
x
C
e x V
C x R
V
Ls
32 , 43
4 , 0
097 , 0 50
727 , 2
4 , 0 90
50
022 , 0
727 , 2 022 , 0 . 1
3
3
min
= =
=
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 62
Hery Jafri
08 643 006
2. Lc > 20 m
46,79 > 20m (OK)
3. Lt < 2 Ts
166,79 < 2 x 91,71
166,79 < 183,43 m (OK)
Diagram superelevasi tikingan I STA 0 +216,269 (S-C-S)
-2%
Ls = 43,32
m
Lc = 46,79 m Ls = 43,32
m
10 %
I II
IV
III
2 % 2 % 0 %
2 %
e maks
I
II III IV
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 63
Hery Jafri
08 643 006
Menghitung panjang x
- (43,32-x) : x = 2 : 10
430,32 = 12x
x = 35,86 m
Tikungan R (m)
(
0
)
Ls
(m)
e
(%)
Os (
0
)
Lc (m)
P
(
0
)
k
(m)
Es (m)
Ts (m)
I STA
0+216,269
90 68 43,32 0.097 19,1 46,79 1,6596 29,889 20,56 91,71
II STA
0+841,004 130 40 18,80 0,1 13,224 30,73 1,1354 29,9466 9,55 77,68
III STA
1+422,266 120 84 24,23 0.097 14,324 115,87 1,2474 29,9382 43,15 139,11
Pelebaran Pada Tikungan
- Tikungan I (STA 0 +219)
R = 90 m
b = 2,5 m
Vr = 60 km/jam
Lebar perkerasan = 6 m
Rc = R - kendaraan lebar asan per lebar
2
1
ker
2
1
+
= 90 - ( ) ( ) m 25 , 86 5 , 2
2
1
6
2
1
= +
B = ( ) 25 , 1 64 64 25 , 1 64
2
2
2
+ + + RC RC
= ( ) 25 , 1 64 25 , 86 64 25 , 1 64 25 , 86
2
2
2
+ + +
= ( ) 25 , 1 88 , 85 49 , 87 +
= 2,86m
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 64
Hery Jafri
08 643 006
Z =
R
Vr x 105 , 0
=
( )
90
60 105 , 0 x
= 0,66m
Bt = ( ) Z C B n + +
= 2 ( 2,86 + 1 ) + 0,66 = 9,04m
Bn Bt b = A
= 9,04 - 6 = 3,04 m
Jadi pelebaran pada tikungan I = 3,04 m
Bt = 9,04 m
b = 3,04 m
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 65
Hery Jafri
08 643 006
4.5.2 ALINYEMEN VERTIKAL
STA. 0 + 150 (Lengkung Cekung)
q2=4,5%
q1= 2,6% Ev
A =
2 1
g g
= 9 , 1 ) 5 , 4 ( 6 , 2 ( =
Lv = 35m Grafik
Ev =
800
AxLv
= m
x
081 , 0
800
35 9 , 1
=
PPV = STA.0+150
Elevasi pada PPV = 103 m
Elevasi rencana pada STA 0+150 (PPV) = Elevasi asal + EV
= 103 + 0,081
= 103,081 m
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 66
Hery Jafri
08 643 006
STA. 0 + 150 (Lengkung Cembung)
A =
2 1
g g
= ( ) ) 5 , 4 ( 5 , 4
= -9
Lv = 122 m Grafik
Ev =
800
AxLv
= m
x
37 , 1
800
122 9
=
PPV = STA.0+250
Elevasi pada PPV = 107,513 m
Elevasi rencana pada STA 0+250 (PPV) = Elevasi asal EV
= 107,513 1,37
= 106,141 m
STA q 1 q 2 A Lv Ev PPVasli PPVrencana Keadaan
0+150 2,6 4,5 -1,9 35 0,081 103 103,081 cekung
0+250 4,5 -4,5 -9 122 -1,37 107,511 106,141 cembung
0+350 -4,5 -1 3,5 35 0,15 103,004 103,154 cekung
0+450 -1 4,8 5,8 80 0,58 102,007 102,587 cekung
0+550 4,8 -1,4 -6,2 80 -0,62 106,856 106,236 cembung
0+650 -1,4 7 8,4 117 1,23 105,446 106,676 cekung
0+750 7 1,1 -5,9 80 -0,59 112,495 111,905 cembung
0+900 1,1 -4,4 -5,5 80 -0,55 114,170 113,620 cembung
1+050 -4,4 0 4,4 60 0,33 107,481 107,881 cekung
1+450 0 -3 -3 35 -0,13 107,473 107,343 cembung
1+550 -3 0 3 35 0,13 104,449 104,579 cekung
Tabel : Data Lengkung Aligment Vertikal
STA 0+250
q1= 4,5%
Ev q2=-4,5%
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 67
Hery Jafri
08 643 006
4.6. Menghitung Elevasi dan Bahu Jalan
Dalam menghitung elevasi jalan dan elevasi bahu jalan mengambil contoh
STA 0+000
- Elevasi jalan = 99,000
- Elevasi kiri jalan = 99,000 - (2%3)
= 98,940
- Elevasi kanan jalan = 99,000 - (2%3)
= 98,940
- Elevasi kiri bahu jalan = 98,940 - (4%1,5)
= 98,880
- Elevasi kanan bahu jalan = 98,940 - (4%1,5)
= 98,880
Untuk STA yang lain cara menghitung elevasinya sama dengan cara yang
ada diatas.
99,000
98,940
98,880
2%
4%
4%
2%
98,880
98,940
Elv. Bahu jalan
Elv. Kiri jalan
Elv. Muka jalan
Elv. Kanan jalan
1,5 m 3 m 1,5 m 3 m
CL
L
CL
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 68
Hery Jafri
08 643 006
-30 -20 -10 0 10 20 30
94 94
96 96
98 98
100 100
102 102
104 104
0+ 000
9
9
.
0
0
9
9
.
0
0
0
4.7 Galian dan Timbunan
Diketahui : A = 0,72 . 0
B = 14,6 . 0
C = 15,1 . 1,71
D = 0 . 1,44
Ditanya : Luas ?
Penyelesaian :
( ) ( ) ( ) { } ( ) ( ) ( ) { }
( ) ( ) ( ) { } ( ) ( ) ( ) { }
092 , 24
0 092 , 24
) 0 0 ( 71 , 1 0 0 1 , 15 0 6 , 14 ) 0 0 ( 44 , 1 1 , 15 71 , 1 6 , 14 0 72 , 0
) 4 . 1 ( 3 . 4 2 . 3 1 . 2 ) 1 . 4 ( 4 . 3 3 . 2 2 . 1 2
=
=
+ + + + + + =
+ + + + + + = Y X Y X Y X Y X Y X Y X Y X Y X L
Luas =
2
092 , 12
2
184 , 24
2
2
m
L
= =
Untuk perhitungan galian dan timbunan yang lain menggunakan cara seperti
perhitungan diatas. Hasil perhitungan galian dan timbunan selanjutnya dapat dilihat
pada table :
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 69
Hery Jafri
08 643 006
2,33 m
Contoh perhitungan pada STA 0+950 s/d STA 1+000 :
Keterangan :
(50-x) : x = 2,33 : 3,28
2,33 . (50-x) = 3,28 x
2,33 x - 116,5 = 3,28 x
3,28 x + 2,33 x= 116,5
5,61 x = 116,5
X = 116,5/ 5,61
X = 20,77 meter
50 m
111,945
m
119,615
m
109,878 m
106,558 m
STA 0+950
STA 0+979,23
STA 1+000
3,28 m
Elevasi Asli
Elevasi Rencana
(50 x) x
20,77 m 29,23 m
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 70
Hery Jafri
08 643 006
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 71
Hery Jafri
08 643 006
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 72
Hery Jafri
08 643 006
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 73
Hery Jafri
08 643 006
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 74
Hery Jafri
08 643 006
4.8 Menghitung Perkerasan Jalan Raya
1. Data Perkerasan
- Lapisan Permukaan : Laston (MS 454)
- LPA : Batu Pecah (CBR 100%)
- LPB : Sirtu (CBR 70%)
- Umur Rencana :20 tahuni
2. CBR Segmen
- CBR tanah dasar (CBR Segmen) STA 0+000 1+000 = 2,25
- CBR tanah dasar (CBR Segmen) STA 1+000 2+000 = 2,42
3. Mencari nilai daya dukung tanah (DDT)
- CBR Segmen = 2,25 % DDT = 3,25 Didapat dari Grafik
- CBR Segmen = 2,42 % DDT = 3,40
4. Mencari Lalu Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
LEP =LHR awal x C x E
Nilai Koefisien Distribusi Kendaraan untuk jalan dengan 2 lajur 2 arah
C kendaraan ringan = 0.5
C kendaraan berat = 0.5
- Motor = 238,81 x 0,5 x 0,0004 = 0,05
- Mobil penumpang = 74,85 x 0,5 x 0,0004 = 0,02
- Truck 2as 3 ton = 146,14 x 0,5 x 1,0648 = 77,80
LEP = 77,87
5. Mencari Lalu Lintas Ekivalen Akhir ( LEA)
LEA = LHR akhir x C x E
- Motor = 1606,59 x 0,5 x 0,0004 = 0,32
- Mobil penumpang = 503,55 x 0,5 x 0,0004 = 0,10
- Truck 2as 3 ton = 983,16 x 0,5 x 1,0648 = 523,43
LEA = 523,85
6. Mencari Lalu Lintas Ekivalen Tengah (LET)
LET =
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 75
Hery Jafri
08 643 006
7. Mencari Lalu Lintas Ekivalen Rencana (LER)
LER = LET x
= 300,86 x
= 601,72
8. Menentukan Faktor Regional (FR)
% kendaraan berat =
= 31,78 %
Kendaraan Max = 7%
Curah hujan = 92,28 mm/thn
Didapat FR = 2
9. Menentukan Indeks Permukaan Awal (IPo) dan Indeks Permukaan Akhir (IPt)
- IPo = 4
- IPt = 2,0
- Roughness 1000
10. Menentukan Indeks Perkerasan (ITp) yg dibutuhkan
- IPo = 4 -
- IPt = 2,0
- FR = 2
a). perhitungan untuk CBR 2,25 % didapat DDT dari grafik = 3,25
- LER = 601,72
Dan sesuai dengan nomogram, maka ITp = 11,5
b). perhitungan untuk CBR 2,25 % didapat DDT dari grafik = 3,40
- LER = 601,72
Dan sesuai dengan nomogram, maka ITp = 11,25
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 76
Hery Jafri
08 643 006
11. Menghitung Tebal Perkerasan
ITp = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
Koefisien kekuatan relative
A1 = Laston (MS 454) = 0,32
A2 = Batu Pecah (CBR 100%) = 0,14
A3 = Sirtu (CBR 70%) = 0,13
Nilai D1 dan D2 diambil nilai minimum
D1 = 10
D2 = 20
Karena hasil CBR segmen yang didapatkan 2 dari perhitungan diatas
maka :
1. D3 =
D3 =
D3 = 42,31 45 cm
10 cm Laston MS 454
20 cm Batu Pecah 100%
45 cm Sirtu 70%
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 77
Hery Jafri
08 643 006
2. D3 =
D3 =
D3 = 40,38 45 cm
10 cm Laston MS 454
20 cm Batu Pecah 100%
45 cm Sirtu 70%
Dari hasil perhitungan lapis pondasi bawah diatas maka yang diambil yang terkecil
yaitu 45 cm.
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 78
Hery Jafri
08 643 006
4.9 CBR titik :
Data-data ini di dapat dari pengambilan nilai CBR langsung di lapangan menggunakan
alat Dynamic Penetrometr ( DCP ) :
Contoh perhitungan data CBR titik 0+400 :
DATA LAPANGAN
PERHITUNGAN
1 2 3 4 5
6
Tumbukan
( N )
Bacaan
mistar
(mm)
Penurunan
(PR)
mm/blow
Nilai CBR
Log
CBR
CBR
0 10 0 0.86 7.27 58.11
1 40 30 0.95 8.96 51.93
2 65 25 0.64 4.34 76.64
3 112 47 0.34 2.16 111.24
4 198 86 0.78 6.09 63.90
5 233 35 0.20 1.60 130.92
6 345 112 0.37 2.35 106.39
7 425 80 0.40 2.53 102.24
8 500 75 0.48 2.99 93.60
9 565 65 0.38 2.42 104.74
10 643 78 0.64 4.34 76.64
11 690 47 0.78 6.09 63.90
12 725 35 0.65 4.44 75.63
13 771 46 0.38 2.39 105.57
14 850 79 1.41 25.70 29.51
15 860 10 0.61 4.04 79.62
16 910 50 0.44 2.74 97.98
17 980 70 0.86 7.27 58.11
Jumlah = 970.00
1,428.58
Tabel 3.1. Data CBR titik STA 0+400
Rumus :
(3). = Tumb. 1 tumb. 0
(4). = Perhitungan Log CBR dengan metode Smith&Pratt
Log CBR : (2.56 - 1.15 log PR)
(5). = 10 * Log CBR
(6). =
3
CBR h
3
CBR h
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 79
Hery Jafri
08 643 006
Jadi nilai CBR titik 0+400 = ( (6) / (3))
3
= 3,19 %
Dengan cara yang sama di dapatkan nilai CBR titik sebagai berikut :
No. STA CBR
No. STA CBR
1 STA 0+150 2.65
41 STA 1+150 2.46
2 STA 0+175 2.88
42 STA 1+175 2.64
3 STA 0+200 3.44
43 STA 1+200 3.33
4 STA 0+225 4.03
44 STA 1+225 3.21
5 STA 0+250 3.93
45 STA 1+250 1.71
6 STA 0+275 3.91
46 STA 1+275 2.84
7 STA 0+300 4.49
47 STA 1+300 2.46
8 STA 0+325 3.89
48 STA 1+325 3.25
9 STA 0+350 3.98
49 STA 1+350 3.46
10 STA 0+375 3.81
50 STA 1+375 3.19
11 STA 0+400 3.19
51 STA 1+400 2.28
12 STA 0+425 2.28
52 STA 1+425 3.25
13 STA 0+450 2.63
53 STA 1+450 2.63
14 STA 0+475 2.58
54 STA 1+475 3.13
15 STA 0+500 2.65
55 STA 1+500 3.97
16 STA 0+525 2.85
56 STA 1+525 2.37
17 STA 0+550 2.51
57 STA 1+550 2.77
18 STA 0+575 3.28
58 STA 1+575 3.19
19 STA 0+600 4.28
59 STA 1+600 3.87
20 STA 0+625 2.43
60 STA 1+625 3.89
21 STA 0+650 2.65
61 STA 1+650 3.33
22 STA 0+675 2.85
62 STA 1+675 3.44
23 STA 0+700 2.65
63 STA 1+700 4.17
24 STA 0+725 2.58
64 STA 1+725 2.87
25 STA 0+750 2.85
65 STA 1+750 3.51
26 STA 0+775 2.85
66 STA 1+775 3.28
27 STA 0+800 2.28
67 STA 1+800 3.72
28 STA 0+825 3.93
68 STA 1+825 2.67
29 STA 0+850 4.13
69 STA 1+850 4.22
30 STA 0+875 4.49
70 STA 1+875 4.28
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 80
Hery Jafri
08 643 006
31 STA 0+900 2.43
71 STA 1+900 3.87
32 STA 0+925 1.88
72 STA 1+925 3.17
33 STA 0+950 2.58
73 STA 1+950 3.83
34 STA 0+975 2.65
74 STA 1+975 2.88
35 STA 1+000 2.88
75 STA 2+000 4.23
36 STA 1+025 2.51
76 STA 2+025 2.65
37 STA 1+050 1.88
77 STA 2+050 3.44
38 STA 1+075 3.44
78 STA 2+075 3.91
39 STA 1+100 3.98
79 STA 2+100 4.49
40 STA 1+125 1.88
80 STA 2+125 4.23
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 81
Hery Jafri
08 643 006
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian evaluasi perencanaan ulang geometric pada ruas Jl.
Revolusi didaerah Loa Bahu Samarinda STA.0+000 s/d STA.2+000, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
- Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian perencanaan jalan yang dititik
beratkan pada bagian perencanaan bentuk fisik.
- Kelas jalan yang digunakan adalah kelas II B dengan kecepatan rencana 60
km/jam.
- Didapat nilai jari jari minimum (Rmin) sebesar 90 m
- Pada perhitungan alinyemen horisontal terdapat tiga tikungan yang dimana pada
tikungan tersebut dihitung dengan :
- Tikungan I dengan S-C-S
- Tikungan II dengan S-C-S
- Tikungan III dengan S-C-S
- Pada perhitungan alinyemen vertical diperoleh 11 perbedaan kelandaian, dimana :
- Perbedaan kelandaian I berupa cekung
- Perbedaan kelandaian II dengan cembung
- Perbedaan kelandaian III berupa cekung
- Perbedaan kelandaian IV berupa cekung
- Perbedaan kelandaian V berupa cembung
- Perbedaan kelandaian IV berupa cekung
- Perbedaan kelandaian IV berupa cembung
- Perbedaan kelandaian IV berupa cembung
- Perbedaan kelandaian IV berupa cekung
- Perbedaan kelandaian IV berupa cembung
- Perbedaan kelandaian IV berupa cekung
- Pada perhitungan galian dan timbunan didapat :
- Galian = 24542,127 m
3
- Timbunan = 7150,513 m
3
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Page 82
Hery Jafri
08 643 006
- Pelebaran tikungan didapat :
- Pada tikungan I 3,04 m
- Pada tikungan II 0,05, m
- Pada tikungan III 2,09 m
- Jarak pandang henti (Jh) diperoleh 9,94 m.
5.2. Saran
- Pembimbing sebaiknya meninjau mahasiswa yang sedang melakukan pengukuran
dilapangan.
- Sebaiknya mengambil data selengkap mungkin yang terdapat dilapangn, baik data
berupa hasil pengukuran, gambar sketsa lokasi yang diukur.
- Penentuan R rencana harus lebih besar atau sama dengan R minimum.
- Dalam perencanaan jalan harus mengikuti persyaratan dan acuan acuan yang
berlaku atau standar perencanaan.
- Untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan agar diberikan rambu
rambu lalu lintas untuk setiap perubahan yang terjadi pada geometrik jalan.
- Patok yang dipasang sebaiknya ditempatkan pada posisi yang aman, supaya tidak
terganggu atau hilang.
- Dalam melakukan pengukuran harus bekerjasama dalam kelom.
- Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai CBR dari hasil pengujian DCP
dalah sebesar 2,25 dan 2,42. Sedangkan persyaratanya dalah 6%, sehingga tanah
tersebut tidak baik untuk dijadikan sebagai tanah dasar lapisan perkerasan, jadi
diperlukan perbaikan tanah dasar.
TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN D IV
Kerja Proyek 1 Hery Jafri
08 643 006