You are on page 1of 7

A. Besaran Fisika dan Satuan 1.

Pengertian Besaran fisika, Besaran Pokok dan Turunan Seringkah Kamu mengamati benda-benda atau kejadian yang ada di sekitarmu?Hangatnya sinar matahari; kenapa air bisa membeku menjadi es; berapa ukuran bajukamu. Tanpa Kamu sadari dalam pengamatan dan melakukan kegiatan sehari-hari kitasedang belajar fisika. Dalam belajar Fisika berarti kita mempelajari benda, kejadian,energi serta gejala alam di sekitar kehidupan kita. Contoh lain kejadian yang ada disekitar kita adalah; Seorang dokter memeriksa suhu badan pasiennya, pedagang di pasar menimbang gula yang ber massa 1 kg, seorang pegawai PLN memeriksa kuat arus listrik di sebuah rumah, s edih, gembira, lelah, . Dari contoh-contoh kejadian tersebut ada yangdapat kita ukur, akan tetapi ada juga yang tidak terukur.Sesuatu yang dapat diukur dan hasilnya dapat dinyatakan dengan nilai dan satuandisebut Besaran Fisika. Jadi suhu, massa, kuat arus merupakan besaran fisika , karenadapat diukur. Suhu dapat diukur dengan termometer, massa diukur dengan neracatimbangan , kuat arus listrik dapat diukur dengan ampermeter, Sedangkan sedih, gembira,lelah bukan besaran fisika karena tidak dapat diukur.Menurut Bueche besaran menurut arahnya dibedakan menjadi dua, yaitu besaranskalar yang hanya memiliki besar, dan besaran vektor yang selain memiliki besar memiliki arah pula. Besaran vektor akan dibahas lebih mendalam pada bab 2 buku ini.Sedangkan besaran Fisika menurut cara penurunannya dikelompokkan menjadi BesaranPokok dan Besaran Turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkanterlebih dahulu dan merupakan besaran dasar. Besaran pokok meliputi tujuh macam besaran

2. Menerapkan Satuan Besaran Pokok dalam Sistem Internasional a. Pengertian Satuan dan Satuan Internasional Kebanyakan masyarakat kita tidak terbiasa menggunakan besaran secara lengkapdalam komunikasi lesan atau tulisan. Sebagai contoh, orang menyebut jarak suatu tempathanya dengan jauh atau dekat. Semestinya besaran jarak yang dikomunikasikan itudiikuti den gan nilai besaran beserta satuannya. Satuan adalah sesuatu yang menyatakan hasil pengukuran. Umpamanya dikatakan bahwa, sekolah saya berjarak 850 meter darirumah, bukan sekedar sekolah saya jaraknya jauh. 850 merupakan nilai jarak dan meter satuan dari besaran jarak. Komunikasi menggunakan besaran secara kuantitatif itusangat penting dibiasakan sejak dini dari pada sekedar komunikasi kualitatif. Bukankahlebih enak rasanya mengatakan bahwa, tadi pagi saya mandi dengan air bersuhu 33 Cdaripada mengatakan tadi pagi mandi dengan air panas.Disamping itu sering kita jumpai masyarakat banyak yang menyatakan hasil pengukurandengan menggunakan satuan sehari-hari yang berlaku lokal di daerahnya masingmasing.Misalnya untuk satuan panjang masih menggunakan : bahu, jengkal, depa, bata dansebagainya, untuk satuan massa masih digunakan : pikul, gayung, tumbu dan lain-lain.Sistem satuan pada dasarnya memiliki satuan standar atau baku. Satuan baku tersebutharus memenuhi syaratsyarat antara lain bersifat tetap, berlaku universal, mudahdigunakan setiap saat dengan tepat. Bila syarat-syarat itu dipenuhi boleh dikatakan satuanyang bersangkutan sudah baik dan bakuSistem satuan yang dipakai standar sejak tahun 1960 melalui pertemuan parailmuwan di Sevres, Paris menyepakati, terutama digunakan dalam dunia pendidikan dan pengetahuan dinamakan sistem metriks yang dikelompokkan menjadi sistem metriks besar atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut siste m internasional ataudisingkat SI dan sistem metriks kecil atau CGS (Centimeter Gram Second)

1. Aturan Penulisan Angka Penting. a.Semua angka bukan nol adalah angka pentingContoh:141,5 m memiliki 4 angka penting27,3 gr memiliki 3 angka penting b.Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol termasuk angka penting.Contoh: 340,41 kg memiliki 5 angka penting5,007 mmemiliki 4 angka pentingc.Semua angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa desimal tidak termasuk angka penting, kecuali diberi tanda khusus garis mendatar atas atau bawah termasuk angka pentingContoh: 53000 kgmemiliki 2 angka penting530000 kgmemiliki 5 angka pentingd.Semua angka nol di sebelah kiri angka bukan nol tidak termasuk angka penting.Contoh: 0,00053 kgmemiliki 2 angka penting0,000703 kgmemiliki 3 angka pentinge. Semua angka nol di belakang angka bukan nol yang terakhir tetapi dibelakang tandadesimal adalah angka penting.Contoh:7,0500 mmemiliki 5 angka penting70,5000memiliki 5 angka pentingf. Untuk penulisa n notasi ilmiah. Misalnya 2,5 x 10 3

, dimana 10 3 disebut orde .Sedangkan 2,5 merupakan mantis . Jumlah angka penting dilihat dari mantisnyadalam hal ini memiliki 2 angka penting.Contoh lain 2,34 x 10 2 memiliki 3 angka penting 2. Pembulatan Bilangan Penting. Bilangan dibulatkan sampai mengandung sejumlah angka penting yang diinginkandengan menghilangkan satu atau lebih angka di sebelah kanan tanda koma desimal.aBila angka itu lebih besar daripada 5, maka angka terakhir yang dipertahankan harusdinaikkan 1.Contoh: 34,46 dibulatkan menjadi 34,5 b.Bila angka itu lebih kecil daripada 5,maka angka terakhir yang dipertahankan tidak berubah.Contoh: 34,64 dibulatkan menjadi 34,6c.Bila angka itu tepat 5, maka angka terakhir yang dipertahankan harus dinaikkan 1 jika angka itu tadinya angka ganjil, dan tidak berubah jika angka terakhir yangdipertahankan itu tadinya angka genap.Contoh: 34,75 dibulatkan menjadi 34,834,65 dibulatkan menjadi 34,6 3. Operasi Angka Penting a.Penjumlahan dan pengurangan dua angka penting atau lebihakan menghasilkan angka penting yang hanya memiliki satu angka taksiran atau ragu.Contoh: 3,25143,25150,215 + 0,215 _ 3,4664

3,4663,0365

3,036b. Hasil perkalian atau pembagian mempunyai angka penting yang sama dengan banyaknya angka penting dari faktor angka pentingnya paling sedikit.Contoh: 3,14 (3 angka penting) 28,68 (4 angka penting)2 x (1 angka penting) 1,3 : (2 angka penting)6,28

6 ( 1 angka penting )22,0615

22 (2 angka penting )c.Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti (tidak diragukan nilainya), diperolehdengan membilang.Contoh: Banyaknya siswa dalam kelas 40 orang40 orang adalah bilangan eksak Perkalian bilangan eksak dengan angka hasil pengukuran menghasilkan angka yang jumlah angka pentingnya sama dengan jumlah angka penting dari angka hasil pengukuran.Contoh: 2,34 (3 angka penting) x 4 (eksak) = 9,36

9,36 (3 angka penting)d.Hasil pengukuran yang dipangkatkan maka hasilnya adalah bilangan yangmempunyai angka periting sebanyak angka penting bilangan yang dipangkatkan.Contoh: (9,2) 2 (2 angka penting) = 84,64

85 (2 angka penting)e.Akar dari angka hasil pengukuran memiliki angka yang sama banyak dengan angka penting bilangan yang ditarik akarnya.Contoh: 75 (2 angka penting) = 8,660254

8,7 ( 2 angka penting ) Vektor Umumnya vektor dituliskan sebagai Misalkan atau R yang lalu dibaca sebagai vektor R.

dinyatakan dalam koordinat (X1,Y1) dapat dituliskan sebagai R = X1 + Y1

yang mana sumbu-X atau koordinat X dinyatakan dengan vektor satuan dan sumbu-Y dinyatakan dengan vektor satuan Misalkan koordinat R berada pada (3,4) maka cara penulisan vektor menjadi =3 +4

Menghitung panjang vektor atau ditulis Isikan simbol X dan Y dengan angka. Misal : Hitunglah panjang vektor dari Maka cara menyelesaikannya =

=3 +4 = 5 satuan

Bagaimana jika koordinat R mengandung tiga sumbu ? Penulisan koordinat R adalah (X, Y, Z)yang dalam vektor dituliskan menjadi Untuk menghitung panjang vektor menjadi Coba lakukan perhitungan dengan Lakukan : (a) (b) (c) (d) (e) (f) + {perkalian titik} {perkalian silang} = + = + terhadap = + = X + Y +Z

Perkalian Vektor Secara Silang :

= (3 8 (5) (-6) + (5 (-2) 2 8 ) + = (24 + 30) + (-10 16) + = (54) + (-26) + = 54 -26 6 GLB (-6) atau (-12 + 6)

( 2 (-6) 3 (-2))

Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kocepatan v tetap (percepatan a = 0), sehingga jarakyangditempuh S hanya ditentukan oleh kecepatan yang tetap dalam waktu tertentu. Pada umumaya GLB didasari oleh Hukum Newton I ( S F = 0 ). S = X = v . t ; a = Dv/Dt = dv/dt = 0 v = DS/Dt = ds/dt = tetap

Tanda D (selisih) menyatakan nilai rata-rata. Tanda d (diferensial) menyatakan nilai sesaat GLBB
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a= ). Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II ( F = m . a ).

vt = v0 + a.t vt2 = v02 + 2 a S S = v0 t + 1/2 a t2

vt = kecepatan sesaat benda v0 = kecepatan awal benda S = jarak yang ditempuh benda f(t) = fungsi dari waktu t v = ds/dt = f (t) a = dv/dt = tetap Syarat : Jika dua benda bergerak dan saling bertemu maka jarak yang ditempuh kedua benda adalah sama.

HUKUM NEWTON I HUKUM NEWTON I disebut juga hukum kelembaman (Inersia). Sifat lembam benda adalah sifat mempertahankan keadaannya, yaitu keadaan tetap diam atau keaduan tetap bergerak beraturan. DEFINISI HUKUM NEWTON I : Setiap benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau tetap dalam keadaan diam jika tidak ada resultan gaya (F) yang bekerja pada benda itu, jadi: S F = 0 a = 0 karena v=0 (diam), atau v= konstan (GLB)

HUKUM NEWTON II

a = F/m SF=ma S F = jumlah gaya-gaya pada benda m = massa benda a = percepatan benda Rumus ini sangat penting karena pada hampir semna persoalan gerak {mendatar/translasi (GLBB) dan melingkar (GMB/GMBB)} yang berhubungan dengan percepatan den massa benda dapat diselesaikan dengan rumus tersebut.

HUKUM NEWTON III DEFINISI HUKUM NEWTON III: Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan arah. Perlu diperhatikan bahwa kedua gaya tersebut harus bekerja pada dua benda yang berlainan.

You might also like