You are on page 1of 19

DRAFT

PANDUAN PENULISAN ILMIAH PENELITIAN KUALITATIF (Desain Penelitian: Studi Kasus)

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PENELITIAN KUALITATIF

Petunjuk penulisan laporan penelitian kualitatif ini ditujukan kepada mahasiswa Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia yang menulis skripsinya menggunakan pendekatan kualitatif. Sebenarnya tidak ada format baku yang digunakan untuk menulis laporan penelitian kualitatif, namun untuk mempermudah proses pembimbingan skripsi maka petunjuk ini dibuat menggunakan format tertentu yang insya Allah tidak akan menyalahi tradisi penulisan laporan kualitatif. Alasan untuk melakukan penelitian kualitatif seharusnya bukan karena peneliti takut kepada angka ataupun tidak bisa melakukan perhitungan statistik, akan tetapi, memang benar-benar jawaban pertanyaan penelitian itu menghendaki pendekatan kualitatif. Kapan peneliti menggunakan penelitian kualitatif? Penelitian kualitatif dilakukan, jika peneliti ingin: 1. memahami fenomena yang masih sedikit pengetahuan tentangnya, 2. memperoleh pemahaman baru tentang fenomena yang sudah banyak diketahui, 3. mencari gambaran yang mendalam (in-depth) dan kaya (rich description), 4. mendapatkan gambaran suatu penghayatan secara langsung dari pelakunya, 5. mempelajari topik yang sensitif, 6. mengungkap bahwa konteks alamiah itu penting, atau 7. mendapat pendalaman tentang yang tersembunyi dibalik pengalaman riil (black box). Apabila salah satu jawaban dari ketujuh poin di atas adalah YA, maka penelitian kualitatif menjadi pilihannya. Selanjutnya, bagaimana cara membuat laporan

penelitian kualitatif? Pada halaman berikut akan dijelaskan mengenai hal-hal yang perlu dituliskan dalam laporan penelitian dengan pendekatan kualitatif.

Tata Urutan Laporan Penelitian Kualitatif Tata urutan penulisan laporan penelitian kualitatif tidak jauh berbeda dengan laporan penelitian kuantitatif. Perbedaan pokok antara ke dua jenis laporan tersebut terletak pada bagian metode penelitian dan cara analisis data. Selain itu, format laporan penelitian kualitatif tidak seketat pada penelitian kuantitatif. Misalnya, pada penulisan Bab Tinjauan Pustaka dalam laporan penelitian kualitatif lebih memberi orientasi kepada pembaca mengenai topik yang sedang diteliti. Selanjutnya, pada Bab Metodologi, subbab yang ditulis dalam buku pedoman ini tidak selalu diikuti semuanya, artinya peneliti bisa menghilangkan subbab Lokasi Penelitian apabila dinilai tidak relevan. Peneliti juga dapat menghilangkan subbab Fokus Penelitian karena subbab ini hanya ringkasan dari bab I dan bab II saja. Subbab lainnya dinilai wajib dimasukkan dalam laporan (Desain Penelitian, Cara Pengumpulan Data, Responden Penelitian, Cara Analisis Data, Validitas dan Reliabilitas Penelitian, dan Pertimbangan Etika Penelitian). Laporan penelitian kualitatif terdiri atas sejumlah bab dan subbab sebagai berikut: I. Pengantar Latar Belakang Identifikasi Masalah (research problems) Fokus Penelitian/Rumusan Mmasalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Signifikasi dan Keunikan Penelitian II. Tinjauan Pustaka III. Metode Penelitian Fokus Penelitian Asumsi Penelitian Desain Penelitian Pengumpulan Data Responden Penelitian Lokasi Penelitian Keterlibatan Peneliti Cara Analisis Data Validitas dan Reliabilitas Penelitian Pertimbangan Etika Penelitian IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan/Diskusi, dan V. Simpulan Berikut adalah penjelasan dari masing-masing subbab.

BAB I PENGANTAR

Bab I membahas permasalahan yang hendak diteliti. Bab I terdiri atas: (a) latar belakang masalah, (b) identifikasi masalah, (c) fokus penelitian atau perumusan masalah, (d) tujuan penelitian (deskriptif, eksplorasi, analisis, evaluasi, atau problem solving), (e) manfaat penelitian (teoretis-sumbangan apa yang diberikan untuk kemajuan ilmu pengetahuan, dan praktis), dan (f) signifikasi dan keunikan penelitian (apa yang baru dan menarik).

A. Latar Belakang Masalah Bagian ini dimulai dengan menggambarkan konteks atau situasi yang mendasari munculnya permasalahan yang menjadi perhatian peneliti. Konteks ini bisa berupa tinjauan historis, ekonomis, sosial, dan kultural. Penggambaran mengenai konteks permasalahan dapat dilakukan dengan menunjukkan fenomenafenomena, fakta-fakta empiris, atau kejadian-kejadian aktual yang terjadi di masyarakat yang sudah didokumentasikan pada media masa, buku-buku, hasil penelitian sebelumnya atau sumber-sumber tertulis lainnya. Selanjutnya, untuk menggambarkan konteks penelitian secara lebih jelas, peneliti dapat menyertakan data-data statistik untuk menggambarkan aktualisasi dan tren atau perkembangan fenomena yang menjadi latar belakang masalah penelitian. Peneliti juga dapat menyertakan hasil studi pendahuluan (pre-eliminary study) atau fenomena tertentu yang berupa data kuantitatif atau kutipan dari wawancara. TIP: Sebaiknya sejak awal disebutkan bahwa penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Secara ringkas, ketika membaca subbab Latar Belakang Masalah, pembaca akan memperoleh jawabab dari pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa konteks penelitiannya? Bagian latar belakang masalah ini sebaiknya diakhiri dengan batasan yang dibuat oleh peneliti berkaitan dengan fenomena-fenomena, fakta-fakta empiris, ataupun kejadian-kejadian aktual yang sudah dipaparkan sebelumnya. Batasan

atas fenomena tersebut diharapkan dapat mengantarkan peneliti menuju fokus permasalahan yang akan diteliti sekaligus menunjukkan penting dan menariknya permasalahan tersebut.

B. Identifikasi Masalah Peneliti kemudian menguraikan masalah penelitian (research problem). Bagaimana fenomena atau fakta-fakta yang sudah dijabarkan sebelumnya dapat menjadi suatu masalah yang akan diteliti lebih lanjut. Peneliti harus bisa memberikan argumentasi (alasan) mengapa tema tersebut menjadi fokus penelitian. Secara ringkas, ketika membaca subbab Identifikasi Masalah, pembaca akan memperoleh jawabab dari pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa yang menjadi masalah? 2. Mengapa masalah itu penting untuk diteliti? 3. Apa saja yang sudah diketahui dari topik yang akan diteliti? 4. Apa yang belum diketahui dari topik tersebut? 5. Di mana topik penelitian itu mengisi gap dari hal-hal yang belum diketahui?

C. Fokus Penelitian Fokus penelitian memuat pernyataan atau topik pokok yang akan diungkap. Biasanya dalam penelitian kualitatif, fokus penelitian berupa pertanyaan penelitian kualitatif yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini. Selain itu, peneliti perlu memberi alasan mengapa mengajukan pertanyaan penelitian tersebut. Alasan yang disampaikan harus jelas sehingga dapat

menunjukkan kualitas seseorang sebagai peneliti kualitatif. Alasan seharusnya berkaitan dengan gap teori yang dipakai.

D. Tujuan Penelitian Ada sejumlah tujuan penelitian, yaitu: deskripsi, pemahaman, eksplorasi, evaluasi, atau problem solving. Dalam subbab ini kemukakan tujuan penelitian dengan jelas. Apakah tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui suatu topik melalui deskripsi, pemahaman, eksplorasi, evaluasi, atau problem solving.

E. Manfaat Penelitian Dalam subbab ini peneliti hendaknya menjelaskan apa sumbangan dari hasil penelitian terhadap kemajuan ilmu pengetahuan (teoritis) dan sumbangan bagi masyarakat pada umumnya (praktis). Di samping itu, peneliti juga perlu membahas kelayakan dari masalah penelitian untuk diteliti. Kesimpulan yang disampaikan hendaknya menunjukkan bahwa penelitian tersebut memang layak untuk dilakukan.

F. Signifikasi dan Keunikan Penelitian Pada subbab ini peneliti dapat menjelaskan apa yang baru dan menarik dari penelitian yang akan dilakukan sehingga pembaca akan merasa perlu untuk membaca dan mempelajari penelitian tersebut sampai tuntas. Signifikansi penelitian dapat dijabarkan melalui ulasan-ulasan penelitian sebelumnya terkait dengan topik atau masalah yang akan diteliti. Peneliti hendaknya juga mengulas kelemahan-kelemahan penelitian yang sudah ada sebelumnya. Kemudian peneliti dapat memaparkan keunikan penelitian dengan menuliskan kelebihan dan kekhasan dari penelitian yang akan dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep 1 Konsep ditulis berdasarkan fokus penelitian yang dilakukan. Penulisan dalam konsep ini berbentuk ulasan kembali beberapa hasil penelitian/kajian/teori (review literature) yang dianggap relevan dan dibahas secara kritis. Tujuan penulisan tinjauan pustaka pada penelitian dengan menggunakan metode kualitatif adalah untuk membantu peneliti dalam mengasah sensitivitas terhadap suatu konsep atau lebih sehingga akan memudahkan dalam menentukan kategori/tema yang tepat sesuai dengan konteks. Konsep dalam tinjauan pustaka dapat dituliskan lebih dari satu sesuai dengan topik atau masalah penelitian yang akan difokuskan, yaitu konsep 2, konsep 3, dan seterusnya.

B. Konsep 2, dan seterusnya Catatan: Judul pada bagian konsep dituliskan nama topik/masalah/fokus penelitian

C. Kerangka Penelitian Bagian ini berisi dinamika yang menggambarkan suatu rangkaian penalaran berdasarkan teori atau konsep sehingga membentuk simpulan-simpulan yang akan diuji secara empiris menggunakan pendekatan kualitatif. Rangkaian penalaran tersebut dijelaskan secara deskriptif dan digambarkan dalam bentuk bagan alur pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Fokus Penelitian Tujuan dari alinea ini adalah membantu pembaca mengingatkan kembali apa yang sedang diteliti. Dalam alinea ini peneliti meringkas apa yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Berikut ini adalah isi dari alinea ini (a) apa masalah penelitian? (b) apa tujuan penelitian? (c) mengapa masalah itu perlu diteliti? dan (d) mengapa peneliti melakukannya dengan pendekatan kualitatif? Selanjutnya perlu dijelaskan seluk-beluk penelitian kualitatif agar para pembaca memiliki sudut pandang yang sama mengenai masalah yang akan diteliti. Selain itu, dimungkinkan sejumlah pembaca mungkin tidak memiliki latar belakang penelitian kualitatif dan topik penelitian yang akan diteliti.

Catatan: fokus penelitian ini penting untuk dituliskan agar flow membaca pada Bab III ini lancar. Apabila pembimbing skripsi menganggap tidak perlu, silakan dihapus saja subbab Fokus Penelitian ini.

B. Asumsi Penelitian Anda mengupas secara mendalam tentang sejumlah asumsi penelitian kualitatif yang akan Anda lakukan. Anda perlu menjelaskan beberapa asumsi penelitian kualitatif yang sesuai dengan fokus penelitian Anda, misalnya membahas bahwa untuk mempelajari kehidupan manusia perlu seting yang alami (natural setting).

Catatan: Jangan membahas semuanya melainkan hanya membahas asumsi yang paling relevan dengan fokus dan rancangan penelitian Anda saja. Satu asumsi satu paragraf.

C. Desain Penelitian Petunjuk penulisan skripsi ini akan difokuskan pada desain penelitian case study (studi kasus). Studi kasus digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian Apa atau Bagaimana. Selanjutnya peneliti perlu menjelaskan secara mendalam desain penelitian yang digunakan. Berikan alasan-alasan yang tepat mengapa dipilih desain tersebut. Lebih lanjut dapat juga dijelaskan bagaimana peneliti akan melakukan penelitian menggunakan desain studi kasus. Perlu ditambahkan referensi dari penelitian sebelumnya mengenai kelebihan dan kekurangan menggunakan desain tersebut.

D. Pengumpulan Data Subbab pengumpulan data berisi satu atau dua alinea yang membahas macam data yang akan dikumpulkan oleh peneliti. Informasi apa saja yang akan dikumpulkan? Teknik apa yang akan digunakan untuk menjaring data? Apakah field notes, audio tapes, video, dan atau transcript? Peneliti juga perlu membahas strategi atau metode pengumpulan data yang akan digunakan. Apabila peneliti akan menggunakan metode wawancara, maka perlu diberikan contoh pertanyaannya. Apabila akan menggunakan metode observasi, jelaskan bagaimana observasi itu akan dilakukan. Sebaiknya dituliskan contoh daftar aspek yang akan diobservasi oleh peneliti. Sertakan juga satu tabel sebagai ringkasan macam data dan metode pengumpulan datanya.

E. Responden Penelitian Subbab ini berisi satu alinea yang membahas siapa yang akan menjadi responden penelitian. Peneliti dapat memaparkan mengenai karakterisktik responden dan cara memilih atau mendapatkan responden yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian. Apabila pada saat menulis penelitian belum siap, maka peneliti dapat menjelaskan rencana melibatkan responden dalam penelitian. Selain itu, dapat juga peneliti mengidentifikasi siapa yang akan menjadi responden sekaligus bagaimana peneliti akan menjaga kerahasiaan, debriefing, persetujuan subjek, dan informed consent. Paparkan juga bagaimana peneliti akan

menjalin hubungan dengan responden (kerjasama, objektif, atau netral) serta berapa jumlah responden yang diperlukan?

F. Lokasi Penelitian (Bila Diperlukan) Satu atau dua alinea membahas tentang lokasi penelitian. Uraian lokasi penelitian berupa identifikasi dan karakteristik lokasi. Perlu juga peneliti menjelaskan alasan memilih lokasi dan bagaimana memasuki lokasi penelitian. Pemilihan lokasi hendaknya berdasarkan kepada pertimbangan keunikan dan kesesuaian dengan topik penelitian yang dipilih. Pemilihan lokasi ini diharapkan dapat membantu peneliti menemukan hal-hal yang bermakna baru. Perlu juga dijelaskan kondisi fisik dan non fisik dari tempat di mana penelitian itu dilakukan. Gambarkan seting penelitian dengan teliti (sedetil) mungkin.

G. Keterlibatan Peneliti Pada penelitian kualitatif, peneliti sekaligus berfungsi sebagai instrumen penelitian. Kehadiran peneliti harus dilukiskan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Bagaimana kehadirannya itu apakah diketahui oleh responden atau tidak perlu.

H. Cara Analisis Data Analisis data dapat diuraikan melalui satu, dua, atau tiga paragraf yang menjelaskan cara dan langkah-langkah mengolah data penelitian. Peneliti dapat memilih salah satu, misalnya analisis tematik (categorical/impression); grounded analysis, analisis wacana, atau analisis naratif. Pada bagian analisis data ini, peneliti perlu menguraikan proses pengaturan transkrip wawancara, cacatan lapangan, dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan selama dan setelah data dikumpulkan. Pada uraian tentang analisis data ini, peneliti perlu memberikan contoh yang operasional misalnya dengan menggunakan matriks dan logika.

10

I. Validitas dan Reliabilitas Penelitian Bagian ini menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan peneliti untuk memperoleh keabsahan hasil temuan. Hal tersebut bermanfaat untuk menjaga reliabilitas dan validitas penelitian kualitatif. Cara yang dapat dilakukan peneliti adalah menjelaskan tentang teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan atau mengunjungi responden beberapa kali dengan pertanyaan yang sama. Metode yang dapat digunakan adalah triangulasi, yaitu menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, atau beberapa teori untuk menjamin kekonsistenan jawaban responden. Selanjutnya peneliti juga dapat melakukan pengecekan apakah penelitian dapat ditransfer ke latar lain (transferrability), dapat digantungkan (ketergantungan) dengan konteksnya (dependability), dan dapat dikonfirmasi kepada sumbernya (confirmability). Selain itu, peneliti perlu menjelaskan tentang peranan peneliti yang berfungsi sebagai instrumen penelitian. Bagaimana peneliti sebagai salah satu instrumen pengumpulan data dapat dipercaya (valid) dan konsisten (reliable). Dalam alinea ini perlu juga dibahas motivasi (minat) peneliti menggunakan pendekatan kualitiatif. Apakah peneliti sudah mempunyai pengalaman dalam penelitian kualitatif sebelumnya?

J. Pertimbangan Etika Penelitian Penelitian kualitatif melibatkan interaksi intensif antara responden dan peneliti. Peneliti perlu menjelaskan bagaimana cara memperlakukan responden terutama yang berkaitan dengan pertanyaan yang sensitif.

11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian 1. Ijin penelitian (jika melakukan studi kasus dalam suatu

organisasi/sekolah/perusahaan/lembaga/perguruan tinggi) 2. Menentukan responden penelitian

B. Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian (jika melakukan studi kasus dalam suatu organisasi/sekolah/perusahaan/lembaga/perguruan tinggi) 2. Prosedur pengambilan data (memuat urut-urutan proses pengambilan data, etika, jadwal pelaksanaan dalam bentuk tabel) 3. Manajemen data, yaitu penjelasan mengenai tata kelola data, penentuan kodekode yang digunakan dalam menyusun data menjadi struktur yang sistematis.

C. Hasil Penelitian Hasil penelitian memuat dua bahasan, yaitu deskripsi penemuan dan hasil analisis data. 1. Deskripsi Penemuan Sub bagian ini berisi mengenai paparan keseluruhan hasil atau data yang diperoleh oleh penulis berdasarkan kategori-kategori yang dibuat dan mengacu pada ringkasan hasil koding yang berasal dari transkrip wawancara (verbatim), catatan penelitian, observasi langsung, atau sumber data lain. 2. Hasil Analisis Data Penelitian Sub bagian ini berisi uraian interpretasi penulis atas keseluruhan data penelitian yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

sebelumnya yang diajukan dalam fokus penelitian. Pada sub bagian ini, penulis dapat membuat kembali sub-subbagian sesuai dengan jumlah pertanyaan yang diajukan. Contoh:

12

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan lansia b. Dinamika psikologis lansia yang mengalami kecemasan Pada bagian ini, penulis harus benar-benar mampu membedakan antara data-data penelitian dengan interpretasi terhadap data penelitian tersebut.

D. Pembahasan Pada bagian pembahasan, penulis harus dapat mengulas hasil analisis data (jawaban peneliti atas pertanyaan penelitian) dalam konteks yang lebih luas. Peneliti dapat membandingkan hasil penelitiannya dengan hasil-hasil penelitian lain atau kajian teoritik yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Peneliti dapat menambahkan teori-teori lain yang tidak ada dalam tinjauan pustaka untuk mendukung hasil penelitian. Pada bagian ini, penulis harus mampu membedakan antara hasil penelitian dengan ulasannya atas hasil penelitian tersebut. Kelemahan dan keterbatasan penelitian dapat dituliskan setelah paparan yang mengulas hasil analisis data. Kelemahan penelitian dapat ditinjau berdasarkan pada metode penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, sedangkan keterbatasan penelitian dapat ditinjau berdasarkan pada proses penelitian atau teknis pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir.

13

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Bagian ini menjelaskan mengenai jawaban-jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan oleh peneliti. Jawaban-jawaban harus dituliskan secara jelas dan dapat berupa poin-poin mengenai hasil penelitian. Hal-hal lain yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dapat dituliskan secara ringkas apabila dinilai penting dan dapat mendukung jawaban-jawaban tersebut.

B. Saran Bagian ini memaparkan mengenai rekomendasi atau saran yang diajukan oleh peneliti berdasarkan pada tujuan dan manfaat penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. Saran dituliskan dengan jelas, rinci, dan operasional. Saran yang bersifat operasional adalah rekomendasi yang mudah diterapkan dan dirasakan manfaatnya oleh pihak-pihak tertentu maupun disiplin ilmu tertentu. Saran dapat berupa implikasi hasil penelitian pada subjek penelitian serta untuk pengembangan penelitian yang serupa di masa mendatang berdasarkan kelemahan dan keterbatasan penelitian.

14

DAFTAR PUSTAKA

Bagian ini memuat semua sumber literatur atau acuan yang dituliskan dari awal sampai akhir bab. Semua sumber pustaka yang dituliskan dalam teks harus tercantum dalam daftar pustaka. Sebaliknya, semua sumber literatur yang ada di dalam daftar pustaka juga dituliskan dalam teks. Penulisan dalam daftar pustaka harus mencantumkan nama pengarang dan tahun sesuai dengan yang disebut dalam teks. Selain itu, penulisan sumber referensi dalam daftar pustaka mengacu pada standar format penulisan dalam American Psychological Association (APA). Contoh: 1. Sumber referensi dari jurnal penelitian: Aryee, S., Tan, H.H., & Srinivas, E.S. (2005). Rhythms of life: antecedents and outcomes of work-family balance in employed parents. Journal of Applied Psychology, 1, 132-146. 2. Sumber referensi dari internet: Bardoel, A. (2007). Reconciling Work and Family Responsibilities: A Global Perspective. Workshop Impoving Quality of Human Life: A Multidiciplinary Approach on Strategic Relevance for Urban Issues. Surabaya: Universitas Surabaya. Diunduh dari http://www.buseco.monash.edu.au/mgt/research/acrew/improv-qual-humanlife-indonesia.pdf. 3. Sumber referensi dari kumpulan artikel yang diterbitkan dalam satu buku: Betz, N.E. (2005). Womens Career Development. Dalam Steven D. Brown & Robert W. Lent (Eds.), Career Development and Counselling: Putting theory and research to work. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. 4. Sumber referensi dari buku teks: Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. New York: Freeman.

15

5. Sumber referensi dari data dari biro/badan/lembaga dan diterbitkan oleh biro/badan/lembaga tersebut: Bureau of Labor Statistics. (2003). Employment and Earnings. Washington, DC: Author.

16

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran merupakan informasi tambahan atau keterangan yang diperoleh selama proses penelitian yang berupa: Lampiran A. Instrumen penelitian 1. Pedoman wawancara 2. Pedoman observasi (jika ada) 3. Angket (jika ada) Lampiran B. Data penelitian 1. Verbatim wawancara dengan responden Informasi yang dicantumkan dalam verbatim wawancara meliputi: a. Kode. Kode dapat dicantumkan pada bagian atas kanan (header) sehingga akan muncul di setiap halaman dokumen verbatim. Kode menginformasikan responden, frekuensi wawancara, dan informasi lain yang dinilai penting (misalnya kode organisasi). Berikut adalah beberapa contoh pemberian kode pada dokumen verbatim wawancara responden: 1) Wawancara pertama dengan responden pertama: W1.R1 atau R1.W1 atau W1-R1 atau R1-W1 2) Hasil observasi melalui catatan lapangan dengan

responden pertama: CL.R1 atau CL-R1 atau R1.cl 3) Foto-foto kegiatan responden pertama: Ft-R1 atau R1.Ft 4) Video rekaman aktivitas responden pertama: V.R1 atau R1-V atau V.res1 Catatan: penyusunan kode hendaklah singkat, dapat dimengerti, dan mudah dicari oleh peneliti apabila disimpan dalam suatu file. Nama responden juga dapat menggunakan inisial dalam pengkodean. b. Identitas responden, yang meliputi nama (inisial), usia, jenis kelamin, tanggal wawancara, waktu wawancara, dan lokasi wawancara. Pada bagian ini dapat pula ditambahkan informasi

17

singkat yang relevan dengan penelitian, seperti pekerjaan, jabatan, status, diagnosis penyakit, dan sebagainya. Hal terpenting adalah identitas responden dituliskan secara singkat pada dokumen verbatim. c. Catatan observasi. Catatan observasi yang dicantumkan dalam informasi verbatim wawancara adalah hasil pengamatan terhadap orang yang diwawancarai dan situasi pada saat wawancara sedang berlangsung. Catatan observasi dapat dituliskan secara ringkas sesuai dengan apa yang diamati, bukan hasil interpretasi observer. 2. Verbatim wawancara dengan significant others. Informasi yang dituliskan pada bagian ini sama dengan penjelasan pada nomor 1. Namun demikian, kode significant others hendaknya dibuat untuk membedakan dengan responden. Misalnya menggunakan kode So atau SO. 3. Data observasi dengan menggunakan checklist. Peneliti dapat menggunakan checklist sebagai salah satu metode pengumpulan data yang digunakan selain wawancara. Checklist dapat disusun sesuai dengan konsep-konsep dan kaidah penyusunan alat ukur psikologis. Informasi yang dinilai penting berkaitan dengan aspek yang akan diukur dapat ditambahkan dalam lembar checklist ini, termasuk kode dokumen yang digunakan. 4. Catatan lapangan, berisi hasil pengamatan selama proses penelitian dilakukan. Hasil pengamatan yang dimaksud meliputi orang, situasi, atau kondisi yang terjadi. Biasanya catatan lapangan dibuat apabila peneliti melakukan obervasi partisipan, yaitu pengamatan dengan melakukan keterlibatan langsung pada responden penelitian dengan situasi yang alami atau sebenarnya. 5. Dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus, misalnya: catatan harian responden, foto atau gambar kasus, rekaman video, dan lain-lain. Lampiran C. Analisis data penelitian

18

Berisi rangkuman hasil penelitian berupa tabel koding data yang berisi tema umum, tema khusus, cuplikan dari verbatim, dan kode. Contoh:

Tabel ... . Rangkuman Hasil Penelitian Tema umum Tema khusus Verbatim Kode W1R1, 45-50

Lampiran D. Administrasi penelitian 1. Informed consent (ijin penelitian dari responden dan significant others) 2. Surat ijin penelitian 3. Surat keterangan selesai penelitian

Catatan: Informasi-informasi yang dipaparkan dalam teks dan lampiran penelitian hendaknya dijaga kerahasiaan identitasnya. Hal ini berkaitan dengan etika penelitian. Misalnya, nama, alamat, e-mail, no HP, nama instansi/sekolah/lokasi penelitian, dan informasi lain yang dikhawatirkan dapat mengungkap identitas responden atau pihak lain yang terkait dalam penelitian. Peneliti dapat menggunakan inisial yang tidak mudah ditebak atau mengubah teks yang menunjukkan identitas dengan warna teks putih. Hal ini berlaku sejak menuliskan judul sampai dengan lampiran penelitian.

Referensi: Burnard, P. (2004). Writing a qualitative research report. Accident and Emergency Nursing 12, 176-181 Creswell, J.W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Second Edition. California: Sage Publications, Inc. Tim Unit Penelitian dan Publikasi Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (2009) Pedoman Penulisan Skripsi. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

19

You might also like