You are on page 1of 2

Nur Ida Febriany / 114674037 S1 Ilmu Adm.

Negara / 2011

BENTROK KOSTRAD TNI VS BRIMOB POLRI

KASUS :

Sabtu (21/4) malam pasukan Brimob dan Konstrad terlibat bentrok dan baku tembak di Kabupaten Limboto, Gorontalo. Kejadian ini berawal saat pasukan Brimob (Briptu Sarifudin dan Briptu Asrul) berpatroli melintas di depan kantor KPU Limboto dilempari botol dan batu oleh sekelompok orang yang diduga TNI. Tak terima, anggota TNI lain melakukan serangan balasan yang berujung pada bentrokan dan baku tembak. Akibatnya 6 anggota TNI terluka, 4 orang luka tembak (Prada Firman, Prada Apriadi, Prada Yanris, dan Prada Tiflif) dan 2 orang luka akibat lemparan batu (Prada Adrian dan Prada Rahim). Bentrokan tersebut dipicu oleh ketimpangan peran dan anggaran operasional antara TNI dan Polri. Dari segi peran, Polri sebagai penguasa bidang keamanan di dalam negeri sedangkan TNI hanya di sektor pertahanan. Anggaran TNI tahun 2012 sebesar Rp72,5 triliun dan dibagi 4 yaitu AD, AL, AU dan Kementrian Pertahanan, sementara Polri Rp39,78 triliun untuk dipakai sendiri. Untuk mengatasinya, baik TNI maupun Polri telah sepakat untuk membentuk tim gabungan dan menindak tegas para pelaku bentrokan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. TEORI :

Menurut teori Struktural Fungsionalisme, masyarakat terintegrasi oleh kata sepakat dari para anggotanya mengenai nilai dasar kemasyarakatan yang menjadi panutannya. Talcot Parson, masyarakat seperti tubuh manusia terdiri dari berbagai bagian yang saling berhubungan terwujud dalam kelembagaan. Setiap lembaga memiliki fungsi masing-masing untuk menjaga stabilitas dan eksistensi sistem. Apabila ada ketidakseimbangan diantara lembaga-lembaga tersebut, maka fungsi lembaga itu akan terganggu. Ada 4 fungsi dalam teori Parson yakni AGIL : Adaptation (penyesuaian dg lingkungan), Goal Atteinment (menentukan & mencapai tujuan), Integration (mensinergiskan antar komponen s i s t e m d a n k e t i g a f u n g s i y a n g l a i n , d a n Latency (memelihara & mendialektikakan pola-pola kultural yang menopang, serta menciptakan motivasi). perubahan sosial pada masyarakat teratasi melalui proses diferensiasi. Artinya, ketika masyarakat berubah, umumnya masyarakat tersebut akan tumbuh dengan kemampuan yang lebih baik untuk menanggulangi permasalahan akibat perubahan yang terjadi.

Sistem Sosial Indonesia (B)

ANALISA :

Bentrokan antara Kostrad TNI dan Brimob Polri sebenarnya berasal akibat perubahan wewenang. Yang sebelumnya sejajar dalam ABRI kemudian setelah dipisah, timbul ketimpangan. Akibatnya, ada kecemburuan sosial, sehingga wajar bila terjadi bentrokan sebagai salah satu bentuk protes. Menurut Parson apabila ada ketidakseimbangan diantara lembaga-lembaga tersebut, maka fungsi lembaga itu akan terganggu. Begitu pula dengan kasus ini, TNI-Polri tidak menjalankan fungsinya dengan baik, timbul masalah-masalah baru dan dapat mengancam stabilitas dan eksistensi negara. Contohnya : meningkatnya kriminalitas (Polri), wilayah perbatasan yang diduduki oleh pasukan negara lain (TNI), dll. TNI-Polri belum dapat menerapkan fungsi Adaptation dan Integration dengan baik. Keduanya belum dapat beradaptasi terhadap perubahan akibat pemisahan wewenang dan belum dapat bersinergi satu sama lain. Kasus ini menurut teori Parson akan teratasi dengan sendirinya melalui proses diferensiasi, di mana tumbuh kemampuan dan kesadaran yang lebih baik untuk menanggulanginya. Hal tersebut terbukti dari keduanya sepakat membentuk tim gabungan untuk menyelesaikan kasus ini dan menindak tegas pelaku guna memberi efek jera agar hal serupa tidak terulang lagi. Menurut saya, selain itu pemerintah perlu meminimalisir ketimpangan yang signifikan antara TNI-Polri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mensejajarkan peran / wewenang TNIPolri, memberikan anggaran operasional yang sesuai kapasitas kebutuhan masing-masing (TNI & Polri). Juga perlu adanya sosialisasi kepada TNI-Polri mengenai wewenang masing-masing, sehingga tidak ada pihak yang merasa superior dan bertindak inferior pada yang lain. Serta, keduanya perlu menghayati kembali nilai-nilai Pancasila sebagai general agreements masyarakat Indonesia guna mengatasi perbedaan pendapat, kepentingan dan membuat lembaga-lembaga terintegrasi dan bersinergi dalam menjalankan fungsinya. KESIMPULAN :

Bentrok TNI-Polri disebabkan oleh ketimpangan peran dan anggaran. Karena keduanya belum dapat menerapkan fungsi Adaptation dan Integration terhadap perubahan akibat pemisahan wewenang. Kasus ini teratasi dengan sendirinya melalui proses diferensiasi, akan tetapi juga perlu upaya lain yakni mensejajarkan peran, anggaran, diberikannya sosialisasi, kembali menghayati nilai-nilai Pancasila. DAFTAR PUSTAKA :

http://news.okezone.com/read/2012/04/24/339/617081/bentrok-kostrad-brimob-benarkahhanya-persoalan-kecil diakses 23 April 2012.

Sistem Sosial Indonesia (B)

You might also like